Loetju.id - Mlale, Jenar (08/02/2023) – Dalam proyek pembangunan tertentu baik rumah tinggal ataupun gedung, terdapat sejumlah regulasi yang perlu dipenuhi dalam mencapai suatu bangunan yang aman dan ideal. Regulasi tersebut-lah yang seringkali luput dari perhatian masyarakat dan berpotensi menimbulkan hal yang tidak diinginkan pada bangunan yang dihuni.
Ditambah dengan adanya potensi terjadinya gempa di sejumlah wilayah, tentu hal ini akan sangat mengancam keamanan pengguna bangunan apabila tidak diiringi kesadaran untuk membangun suatu tempat tinggal yang tahan terhadap guncangan melalui penggunaan struktur dan material yang tepat.
Seperti halnya di Desa Mlale, Tukang Bangunan yang biasa bekerja dalam proyek pembangunan rumah tinggal seringkali melakukan tindakan yang menyalahi pedoman seperti halnya pengurangan struktur apabila saat ingin menekan alokasi anggaran.
Seperti yang diungkapkan Bapak Pardi, selaku salah satu tukang bangunan lokal “Untuk pembesian ini namanya kami mengirit biaya jadi dikurangi saja tulangan pada tiap kolom. Soal gambar kerja juga kami tidak pakai, jadi berdasarkan apa yang diminta saja, Mas,”. Hal ini dilatarbelakangi atas pemahaman yang kurang cukup mengenai penggunaan material dan struktur yang SNI dalam pembangunan sebuah rumah tinggal.
Menyikapi hal tersebut, Mahasiswa Arsitektur dari Tim KKN I Undip, Nurholis Abdullah (21) melakukan pendampingan terhadap sejumlah tukang bangunan lokal pada saat proses pembangunan rumah tinggal salah satu warga Desa Mlale.
Pendampingan tersebut dilaksanakan dengan bentuk sosialisasi dimana dalam sosialisai tersebut disampaikan pedoman pelaksanaan teknis suatu pembangunan rumah tinggal yang ideal dan tahan akan guncangan, seperti halnya penggunaan angkur sebagai elemen pengikat dinding, kolom, dan sloof serta ukuran-ukuran minimal pada tiap penggunaan struktur yang harus dipenuhi.
Selain itu, kebiasaan para tukang bangunan untuk membangun tempat tinggal tanpa acuan kerja melatarbelakangi Nurholis untuk turut memberikan pelatihan dalam memahami rancangan bangunan melalui contoh gambar kerja yang memuat draft detail dari denah, potongan, dan struktur sebuah bangunan. Sehingga, kesadaran tukang bangunan akan pentingnya gambar kerja sebagai rencana atau acuan dalam proses pembangunan dapat kian meningkat.
Selama pelaksanaan pendampingan, beberapa tukang bangunan cukup responsif dengan mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan apa yang Nurholis sampaikan. Mereka turut menyampaikan rasa terimakasih atas kesediaan Nurholis dalam memberikan pendampingan selama proses pembangunan yang sedang dikerjakan.
Nurholis berharap penggunaan struktur dan material yang tepat dapat menjadi perhatian utama selama proses pembangunan rumah tinggal. Pembangunan yang diiringi oleh kualitas yang memenuhi standar sudah tentu mampu meningkatkan rasa keamanan dan kenyamanan yang ekstra bagi para pengguna bangunan tersebut.