Loetju.id - Sragen, (8/2/2023) – Stunting termasuk dalam salah satu masalah kesehatan yang menjadi fokus pemerintah untuk dapat diselesaikan. Stunting merupakan keadaan dimana seseorang mengalami gagal tumbuh yang bersifat irreversible atau tidak dapat diubah.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahu 2021, prevalensi stunting di Indonesia adalah sebesar 24,4%. Sedangkan di Desa Galeh sendiri, pada Bulan Desember tahun 2022 dari total 241 balita, terdapat sebanyak 2 balita dikategorikan sangat pendek dan sebanyak 17 balita dikategorikan pendek menurut indeks Z-Score PB/U atau TB/U.
Tidak hanya stunting, masalah gizi buruk pada anak juga perlu diperhatikan. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, terdapat sebanyak 3,9% balita mengalami gizi buruk dan sebanyak 13,8 balita mengalami gizi kurang. Sedangkan di Desa Galeh sendiri, pada bulan Desember tahun 2022 dari total 241 balita, terdapat sebanyak 21 balita dikategorikan gizi kurang menurut indeks Z-Score BB/U.
Baik stunting maupun gizi buruk memiliki dampak buruk bagi penderitanya, antara lain memperlambat perkembangan otak yang menyebabkan keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko terkena penyakit kronis di saat dewasa nanti. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan stunting dan gizi buruk sedari dini, mulai dari di dalam kandungan hingga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2023, Anisa Namira Rahmadita yang didampingi oleh Ibu Bidan Desa Galeh melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan Pemberian makan Bayi dan Anak (PMBA) dan senam bumil pada kelas ibu hamil sebagai upaya pencegahan terjadinya stunting dan gizi buruk pada anak di Desa Galeh.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 26 Januari 2023 pada pukul 09.50 WIB di aula posko KKN UNDIP Desa Galeh yang dihadiri oleh 14 orang ibu hamil. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu hamil sebagai bekal di saat anaknya nanti lahir, sehingga tidak ada ibu yang salah dalam memberikan asupan gizi dan makanan pada anak mereka.
Kegiatan kelas ibu hamil ini dimulai dengan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) untuk mendeteksi adanya KEK pada ibu hamil dan pembagian lealflet materi singkat sebagai pegangan untuk para ibu hamil terseut. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan senam sederhana untuk ibu hamil secara bersama-sama yang baik untuk kesehatan dan kebugaran ibu beserta anak yang dikandungnya.
Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh mahasiswa KKN UNDIP secara singkat mengenai gizi ibu hamil, ASI eksklusif, dan MP-ASI yang diselingi dengan pemutaran video singkat mengenai cara menyusui yang benar dan membuat MP-ASI dengan tepat. Setelah itu, terdapat praktik pembuatan MP-ASI secara sederhana bagi anak berusia 6-9 bulan dengan menggunakan makanan keluarga.
“Kegiatan ini sangat bagus dan menyenangkan, selain menjaga kesehatan dan kebugaran bumil, kegiatan ini juga menambah wawasan para bumil yang sangat berguna saat nanti bayi lahir sehingga diharapkan asupan gizi dan makanan anak saya dan para bumil lainnya nanti dapat terjaga dan terpenuhi dengan baik dan terhindar dari masalah gizi yang ada,” kata Eti, salah satu peserta kelas ibu hamil.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ibu hamil yang terdapat di Desa Galeh menjadi mengerti dan paham mengenai PMBA sehingga asupan makanan dan gizi anak mereka nantinya dapat terjaga dan terpenuhi dengan baik. Hal ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pencegahan masalah gizi stunting dan gizi buruk yang terjadi di Desa Galeh.