Loetju.id - Brebes (26/01/2023) – Mahasiswa KKN Undip Tim 1 Tahun 2023 mengajak pelaku UMKM Harum Manis untuk melakukan pengembangan inovasi produk di Desa Pebatan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Program pengembangan inovasi produk disusun atas dasar untuk mendukung para pelaku UMKM di Indonesia agar bisa menghasilkan produk yang berkualitas dan menarik bagi pembeli.
Dari produk yang berkualitas dan menarik ini diharapkan bisa menambah calon pembeli sehingga dapat menaikkan keuntungan yang maksimal bagi pengusaha UMKM.
Desa Pebatan dikenal sebagai desa yang memiliki potensi ekonomi berupa sayur-sayuran berupa bawang merah serta industri rumahan tutus dan harum manis.
Di Pebatan sendiri terdapat beberapa pengusaha harum manis yang tersebar di beberapa titik. Pengusaha harum manis ini memiliki metode tersendiri dalam mengolah produknya. Sehingga menghasilkan variasi produk yang unik bagi masing-masing pelaku UMKM.
Berdasarkan survey yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UNDIP Tim 1 di Desa Pebatan melihat bahwa inovasi produk dari UMKM di Desa Pebatan khususnya UMKM Harum Manis ini masih kurang. Seperti misalnya dilihat dari desain label yang ditempelkan di produk masih kurang informasi terkait dengan cara penyimpanan dan expired produk.
Selain itu, cara penyimpanan stok barang atau produk UMKM masih dilakukan dengan cara sederhana dan tidak mengikuti metode penyimpanan yang baik benar. Dari kondisi ini produk yang dihasilkan kurang menarik dan dapat mengurangi kualitas produk karena cara penyimpanan yang kurang tepat.
Melihat kondisi tersebut, salah satu mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP menyusun program kerja Pengembangan Inovasi Produk UMKM Harum Manis. Proses penyusunan program kerja dimulai dengan melaksanakan survey kepada pelaku UMKM Harum Manis. Setelah dilakukan survey, tahapan selanjutnya adalah melakukan perizinan kepada pelaku UMKM Harum Manis untuk diberikan pelatihan terkait dengan pengembangan inovasi produk UMKM.
Setelah mendapatkan persetujuan, mahasiswa KKN menyusun poster yang berisi tentang materi terkait dengan metode penyimpanan barang FIFO dan membuat design label yang menarik untuk produk UMKM Harum Manis.
Pelaksanaan program kerja ini dilaksanakan selama dua minggu yang diawali dari proses survey sampai dilaksanakannya pengembangan inovasi produk. Selama pelaksanaan survey yang dilakukan di dua UMKM Harum Manis, hanya satu pelaku UMKM Harum Manis yang bersedia untuk diberikan pelatihan terkait pengembangan inovasi produk.
Pelatihan ini dimulai dari perkenalan definisi metode FIFO, lalu alur penyimpanan FIFO, serta manfaat dari penyimpanan metode FIFO. Setelah dilakukan pengenalan terkait penyimpanan metode FIFO, mahasiswa KKN melanjutkan dengan memberikan design label untuk produk UMKM Harum Manis.
Selesai proses pelaksanaan program ini, mahasiswa KKN berharap dengan adanya program kerja pengembangan inovasi produk UMKM Harum Manis ini dapat menumbuhkan kesadaran bagi pelaku UMKM Harum Manis untuk selalu melakukan inovasi-inovasi kepada produknya sehingga bisa terus menarik perhatian pelanggan maupun calon pelanggan baru.