Loetju.id - Sukoharjo (21/1/2023) – Gizi seimbang adalah susunan asupan makanan sehari-hari berdasarkan jenis dan jumlah zat gizinya disesuaikan dengan kebutuhan harian tubuh. Kebutuhan gizi tubuh dipenuhi dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan mempertahankan berat badan normal. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya permasalahan gizi, seperti gizi kurang, stunting, maupun obesitas.
Masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam membentuk perilaku yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi. Namun, kebanyakan remaja masih belum menerapkan pedoman gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohnya adalah remaja perempuan ingin memiliki badan yang langsing.
Hal ini menyebabkan remaja Indonesia saat ini menghadapi tiga masalah gizi atau triple burden of malnutrition, yaitu kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan kekurangan zat gizi mikro dengan anemia.
Kader kesehatan remaja memiliki peran yang penting di lingkungan masyarakat dalam menyadarkan masyarakat, khususnya remaja tentang pentingnya penerapan gizi seimbang pada kehidupan sehari-hari. Selain itu, kader kesehatan remaja juga dapat menyebarluaskan pengetahuan mengenai gizi seimbang kepada masyarakat umum.
Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2023 memiliki inisiatif untuk melakukan pendampingan kepada seluruh kader kesehatan remaja di Desa Bendosari Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo agar dapat mempromosikan gizi seimbang kepada masyarakat Desa Bendosari, khususnya remaja.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 21 Januari 2023 pada pukul 16.00 WIB di rumah salah satu Perangkat Desa Bendosari. Dalam kegiatan ini, jumlah kader kesehatan remaja yang hadir sebanyak 23 orang.
Kegiatan pendampingan kader kesehatan remaja ini meliputi pemaparan materi oleh mahasiswa KKN Tim 1 Undip tentang prinsip gizi seimbang, masalah gizi pada remaja, dampak dan faktor risiko permasalahan gizi remaja, contoh menu harian remaja, dan cara perhitungan IMT tubuh.
Selain itu, juga dilakukan pemutaran video animasi mengenai gizi seimbang agar kader kesehatan remaja lebih paham mengenai gizi seimbang. Para kader kesehatan remaja juga diberikan leaflet mengenai gizi seimbang sebagai pegangan para kader dalam mempromosikan gizi seimbang kepada remaja Desa Bendosari.
Kader kesehatan remaja yang didampingi diharapkan dapat mempromosikan gizi seimbang pada remaja Desa Bendosari sehingga remaja di Desa Bendosari dapat terhindar dari permasalahan gizi, seperti gizi lebih, gizi kurang, dan lain-lain.