Comedy, Indie and Creativity

Comika

Selebrita

Gen Z

Indie

Video

Rabu, 03 Desember 2025

Daftar Film Yang Diumumkan Saat Gelaran Jaff Market 2025



Loetju.id - Baru-baru ini event Gelaran Jaff Market telah digelar di Jogjakarta. Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) adalah festival film yang memfokuskan diri pada perkembangan sinema Asia. Tahun ini merupakan tahun kelima penyelenggaraan JAFF di Jogjakarta.

Berikut daftar film dari berbagai production house yang diumumkan bakal segara tayang di bioskop atau mulai proses shooting. 


1. Studio Magma 
- Si Buta Dari Gua Hantu Mata Malaikat
- Kampung Kubur
- Perang Tanding
- Death Trap
- Hoki
- Qodrat 3
- Mayat Hidup
- Badut Gendong


2. Uwais Picture
- Timur
- Iakatan Darah
- Pasung


3. Starvision Plus
- Kamar Ganti
- Agensi Rumah Tangga
- 730 Days
- Senin Harga Naik
- Datang Akan Pergi
- Sekawan Limo 2
- Medium Ugly
- Kafir Gerbang Suksa


4. Adhya Pictures
- Pulo Majeti
- Bolong


5. Riva Studio
- Forza


6. MD Pictures
- Ivanna 2
- Children of Heaven
- Danur The Last Chapter
- Rumah Sakit Angker Korea


7. Mahakarya Picture
- Pelangi di Mars


8. VMS Stuios
- Penerbangan Terakhir


9. Rapi Film
- Tunggu Aku Sukses Nanti
- Check Out Sekarang, Pay Later
- Yang Takkan Terlupa


10. MVP Pictures
- Cerita Lila


11. Paragon Pictures
- Oki dan Nirmala
- Kuasa Gelap II


12. Visinema Pictures
- Na Willa
- Ratu Malaka


13. Pal8
- Laut Bercerita




Selasa, 25 November 2025

Film Pertama Sukses, AGAK LAEN: Menyala Pantiku Hadir Sebagai Sequel


 

Loetju.id - Setelah mengokohkan diri sebagai film terlaris sepanjang masa ke tiga, Agak Laen yang diangkat dari podcast populer berjudul yang sama hadir kembali sebagai sequel dengan judul Agak Laen: Menyala Pantiku.

Muhadkly Acho kembali duduk sebagai sutradara sekaligus penulis skenario yang kali ini dibantu oleh Awwe. Ernest Prakasa dan Dipa Andika dari rumah produksi Imajinari juga kembali menjadi produser.


Sinopsis film Agak Laen: Menyala Pantiku
Setelah berulang kali gagal menjalankan misi, Detektif Bene, Boris, Jegel, dan Oki diberi satu kesempatan terakhir: Menyamar dan menyusup ke sebuah panti jompo, untuk mencari buronan kasus pembunuhan anak wali kota.

Dalam banyak kesempatan, Acho menyampaikan bahwa konsep pengembangan IP Agak Laen antara film satu dengan yang lainnya peran dan ceritanya berbeda dan tidak menyambung, berbeda dengan konsep kebanyakn film yang prekuel serta sekuelnya umumnya masih sambung menyambung.

Konsep pembuatan film seperti ini pernah diterapkan oleh Warkop DKI dimana walau nama karakternya sama namun peran dan jalan cerita antar satu film dengan lainnya sama sekali tidak berhubungan.


Daftar pemain film Agak Laen: Menyala Pantiku

Bene Dion

Boris Bokir

Indra Jegel

Oki Rengga

Ariyo Wahab

Gita Bhebhita

Chew Kin Wah

Jajang C. Noer

Tika Panggabean

Jarwo Kwat

Egy Fedly

Tissa Biani

Priska Baru Segu

Boah Sartika

Ayushita

Surya Saputra


Berdurasi 1 jam 59 menit, Agak Laen: Menyala Pantiku bisa sobat nikmati di bioskop kesayangan mulai tanggal 27 November 2025 dan untuk kota-kota tertentu bakal tayang lebih awal.

Solois Pop Asal Malang, Verenathania Merilis Debut EP Dalam Versi Live Session


 

Loetju.id -  Dikemas dalam format video spesial yang memuat tiga lagu yang diaransemen ulang dalam versi live session.Didukung Kondimen Malang dan Culture Club Coffee sebagai lokasi syuting, dan 3 brand alat musik Nasional Bacchus Indonesia, Bromo Guitar, dan NUX

Verenathania merupakan seorang penyanyi, gitaris dan penulis lagu asal kota Malang. Kecintaannya akan musik sudah muncul sejak dini. Saat duduk di kelas 5 Sekolah Dasar, dia sudah mulai belajar memainkan gitar lewat berbagai jalur les privat. Di antaranya dia sempat belajar pada Robby Glyph dan Bayu Priaganda - keduanya adalah guru gitar yang cukup kondang di kotanya.

Memasuki bangku SMP, Verenathania mulai bergabung dengan band di sekolahnya dan tampil pada berbagai jenis festival musik. Dia sendiri juga makin rajin mengkover lagu-lagu kesukaannya - mulai dari lagunya Justin Bieber, Coldplay, Paramore, bahkan Joe Satriani. Berbagai karya coversong-nya tadi sering diunggah melalui akun media sosial dan kanal YouTube-nya. Karir bermusik Verenathania baru dimulai sejak dia berani menulis lagu sendiri. Single pertamanya adalah "Alien" yang dirilis pada tahun 2023. 

“'Alien' itu lagu buat idola aku. Namanya Lee Seung Hyub. Eh, fun fact-nya dia itu sempet denger lagu ini tapi gatau kalo itu suaraku, hehehe," ucap Verenathania. 

"Inspirasi liriknya karena idolaku sangat jauh dan tidak mungkin tergapai. Jadinya kayak alien karena kami berasa beda dunia, beda dimensi..." tambah Verenathania

Setahun kemudian, Verenathania merilis single berjudul "Red Glasses" (2024). 

"Lagu itu tentang aku yang tau kalo pasanganku itu red flag tapi masih aku lanjutin saja. Di situ aku kayak lagi pake kacamata merah, jadi semua warna itu berasa sama, keliatan merah semua..,” ujar Verenathania

Terakhir, dia merilis "to: the future u" (2025) yang layaknya surat cinta di mana Verenathania berkisah tentang seseorang yang diidam-idamkan untuk menjadi pasangan di masa depan. Semudah itu memang seorang Verenathania bisa jatuh cinta pada sosok yang diidamkan. Ketiga single-nya tadi digubah kembali ke dalam versi live session dan dikemas dalam bentuk video spesial bertajuk 1st EP (Live Session) yang dirilis ke publik sejak tanggal 8 November 2025 melalui kanal YouTube verenathania.

"Gagasan ini muncul saat aku bertemu Mas Rexy. Trus kita ngobrol-ngobrol lah. Kan aku emang dari dulu pingin punya EP. Trus kepikiran kenapa gak eksplor lagi pada lagu-lagu yang sudah ada. Jadi kita sepakat bikin versi live session dari lagu-laguku yang kemarin..." ucap Verenathania bercerita tentang bagaimana ide untuk memproduksi 1st EP (Live Session) itu muncul. 

"Tiga lagu ini kayak ngegambarin perjalananku mencari warna diriku seperti apa. Di sini aku dibantu sama teman-teman dan diaransemen ulang sesuai dengan representasiku yang sekarang," tambah Verenathania yang mengaku mengidolakan Mikha Angelo, Rendy Pandugo, dan Ed Sheeran sebagai musisi favoritnya.

Dalam video 1st EP (Live Session), Verenathania selaku vokalis dan gitaris itu dibantu oleh Oddy Satya (gitar & keyboard), Hanafi Madu Wanandi (bass), dan Bogi Satya (drum). Rexi Tegar Pratama yang bertindak selaku sutradara, DOP sekaligus editor videonya. Juga dibantu oleh Dhanesworo (video crew) dan Pandu Putra Bia W (behind the scene photo).

"Prosesnya sangat seru dan lumayan lama karena dikerjakan pas aku bolak-balik dari Kediri-Malang, dengan timeline yang berbeda-beda," kata Verenathania soal proses pembuatan video tersebut.

Video 1st EP (Live Session) digarap bekerjasama dengan Kondimen Malang yang akan meluncurkan rubrik baru berjudul “Bermusik di Kopian” dan Culture Club Coffee sebagai lokasi syuting. Sengaja mereka take video di tengah-tengah operasional kafe karena memang ingin mengambil ambience alami yang ada di kafe tersebut.
Tak tanggung-tanggung, di sini Verenathania juga didukung oleh Bacchus Indonesia, Bromo Guitar, dan NUX yang menjadikan dia sebagai salah satu brand ambassador-nya. 

"Itu mungkin karena aku ngelawan rasa maluku dalam bermedsos, hehe. Sampai suatu saat Covid-19 datang, aku jadi makin terdorong buat aktifin media sosial. Mungkin dari situ aku bisa gained views dan followers ya..." kata Verenathania tentang bagaimana dia bisa mendapatkan endorsement dari brand produsen gitar dan efek.

Selain bermusik, Verenathania juga tercatat sebagai salah satu karyawan pada perusahaan bank swasta. Apakah dia lalu kesulitan untuk membagi waktu antara karir musik dan kerja kantoran?

"Jujur masih belajar buat ngebagi waktu. Kadang masih banyak melesetnya karena abis kerja pasti pulangnya udah capek. Kalo weekend maunya main. Tapi aku push diriku karena aku udah dikasih berkah ini-itu jadi sayang banget kalo aku biarkan begitu aja. Jadi rasa syukur aja yang bikin aku masih bisa terus stay memaksakan diri, in a good way, untuk tetep bermusik sambil bekerja," jelasnya.

"Semoga EP ini bisa jadi jembatan untuk perilisan albumku di tahun depan. Aku ingin orang-orang bisa menikmati versi yang super duper lain dari ketiga laguku yang dirilis kemarin-kemarin," ucapnya penuh harap. "Semoga aku juga bisa lebih berani take a risk untuk musikku dan bisa eksplor lebih banyak lagi bersama-sama dengan tim yang supportive."

Lantas, apa rencana Verenathania ke depannya?! Verenathania mengaku semangat untuk merencanakan album di tahun depan.

"Bikin album lah ya di tahun 2026. Bisa yuk, wkwkwk. Slowly but sure. Intinya sampai aku bisa menemukan identitas diriku sendiri dalam bermusik. Sampai orang-orang itu ngeh dan bisa bilang: 'Oh, ini sih Veren banget!...'tutup Verenathania.

Video dari EP perdana Verenathania 1st EP (Live Session) sudah bisa dinikmati di kanal youtube https://www.youtube.com/@verenathania sejak 8 November 2025. -Sammack edited by Alfan- 

Senin, 10 November 2025

Unit Power Pop, Peni dari Malang Rilis Single Terbaru “Kota”, Kehidupan Urban Sebagai Perwujudan Patah Hati yang Lain




Loetju.idMalang, 10 November 2025 – Band asal Malang, Peni, kembali merilis karya terbarunya yang berjudul “Kota”. Single ini merupakan lanjutan dari dua single sebelumnya, “Allegori” dan “Gejolak Asmara Muda”, yang telah lebih dulu hadir di berbagai platform musik digital. “Kota” tetap konsisten mengusung tema-tema reflektif namun dibawakan dengan fun yang menjadi ciri khas band ini. Berbeda dari lagu cinta yang biasa bercerita tentang seseorang, “Kota” justru mengangkat sisi lain dari sebuah patah hati. Lagu ini menggambarkan perasaan frustasi, kebingungan, dan keterasingan yang justru datang dari lingkungan urban tempat kita tinggal. Seperti diungkapkan oleh Ken Baruna, vokalis dan gitaris Peni. 


*Karena patah hati ga melulu tentang seseorang, terjebak kondisi kota yang rumit juga membuat seseorang kemrungsung (bingung),” jelas Ken 

Peni, yang secara resmi berada di bawah naungan Haum Entertainment, mengungkapkan dinamika proses kreatif mereka. Meskipun band ini belum genap berusia satu tahun, mereka telah menunjukkan produktivitas yang tinggi dengan merilis tiga single dalam waktu singkat. Efisiensi menjadi kunci bagi Peni, mengingat semua personil memiliki kesibukan masing-masing, termasuk yang bekerja di luar kota. 
 
Kemarin di sekitaran bulan April kami masuk dapur rekaman untuk merekam beberapa lagu yang memang direncanakan untuk jadi sebuah single. Sekali masuk studio kami lahirkan 3 single,” ujar Gilang

Demo awal berasal dari Ken, lalu kami mengerjakan bagian instrumen masing-masing di rumah. Bahkan drummer kami, Dibot, bekerja di Surabaya. Maka bagi-bagi tugas menjadi pilihan skema produksi kami,” tambah Gilang.

Meski dibentuk dengan sistem kerja jarak jauh, semangat dan passion tetap menjadi bahan bakar utama. Ken menegaskan filosofi band, bahwa passion adalah yang utama. Single "Kota" diproduksi oleh Ken Baruna dan direkam di Rama Project Studio dengan Benny K Wijaya sebagai sound engineer. Proses mixing dan mastering juga ditangani di Rama Project Studio oleh Rama Satria M. Seluruh proses kreatif, mulai dari penulisan lirik, komposisi musik, hingga tim desain dan foto sampul, dikerjakan secara mandiri oleh Ken Baruna.

“Do it with passion or don't do it at all. Kegiatan membuat lagu adalah hal yang menyenangkan dan rekreatif, jadi sejauh ini masih belum terbebani dan membebani pekerjaan,” ujar Ken

Agenda Peni selanjutnya adalah mempersiapkan sebuah EP (Extended Play) yang dijadwalkan rilis awal tahun depan. EP tersebut akan tetap konsisten dengan tema “kekalahan” yang menjadi benang merah karya mereka sejauh ini. Namun, bagi para penggemar yang menantikan tur atau penampilan langsung, Peni meminta untuk bersabar. 

“Tur nya masih belum terpikir, soalnya kami semua masih ada rutinitas kerja, dan kami pikir tur sepertinya akan merepotkan. Maka, sementara Peni akan fokus pada produksi musik secara digital,” tutup Ken. 


Single “Kota” kini sudah dapat dinikmati secara lengkap di semua platform musik digital, termasuk Spotify, Apple Music, dan YouTube.-Alfan-

Rabu, 05 November 2025

Costive Featuring Dandy Gilang Berkisah tentang Kehilangan dalam Single Terbaru “Gone, but Never Gone”

 



Loetju.id - Malang, 14 Oktober 2025 - Hampir memasuki penghujung 2025, unit emo Malang, Costive meluncurkan single terbarunya “Gone, But Never Gone”. Single ini adalah komposisi yang merangkum emosi yang tak terelakkan: kehilangan, dan kenangan. "Gone, But Never Gone" adalah sebuah karya yang merangkum pengalaman manusia dalam menanggapi sebuah perpisahan yang tak terelakkan.


Single “Gone, But Never Gone” diambil dari pengalaman salah satu anggota Costive tentang sebuah perjalanan hati penuh liku dan rasa rindu yang tak pernah benar-benar hilang. Dengan single ini, Costive ingin menyentuh sisi terdalam dari sebuah perpisahan yang hampir semua orang pernah lalui, serta mengeksplorasi suka duka dalam mengenang seseorang yang telah pergi, namun tetap hidup dalam ingatan dan jiwa.

Aldy dan Marcellino, vokalis dan gitaris serta penulis lirik, menjelaskan inspirasi di balik lagu ini.

“Lagu ini adalah potongan dari buku harian yang tersimpan di hati kami tentang sebuah perpisahan yang tak pernah benar-benar tuntas. Dia mungkin sudah pergi dari hidup kami, tetapi tidak pernah benar-benar hilang dari ingatan. Setiap nada dan lirik dalam 'Gone, but Never Gone' adalah usaha kami untuk mengikhlaskan keadaan bahwa perasaan rindu itu tak pernah pergi tapi kami tidak ingin memaksa mengusirnya. Kompleks memang. Hadirnya single “Gone, But Never Gone” agar perasaan kami bisa didengar dan dirasakan oleh semua orang,” tutur Aldy
 
Lewat “Gone, But Never Gone” pula, Aldy (Vocal), Poteh (Lead Guitar), Marcellino (Rhythm Guitar), dan Ivan (Drum) juga mencoba berkolaborasi bersama salah satu vokalis band di Kota Malang yaitu Dandy Gilang dari Unit band Write The Future dan Much yang juga rekan satu label mereka di Haum Entertainment.


“Saya sangat antusias bisa terlibat dalam proyek ini. Costive merupakan salah satu semangat muda skena musik kota Malang yang sedang on fire berproses kreatif. Mereka mengingatkan masa-masa awal saya di Write The Future dan berjalan bersama Haum. Tidak butuh waktu lama untuk membangun chemistry kami di studio untuk menangkap inti dari emosi lagu ini karena kami juga sedikit banyak mendengarkan musisi-musisi yang sama," ujar Dandy Gilang mengenai pengalaman kolaborasinya.


Single “Gone, But Never Gone” ditulis oleh Aldy dan Marcellino dan diproduseri oleh Costive sendiri dengan Nadzif dan Ivan di H4ze studio milik Marcellino, Untuk part drum, direkam di Virtuoso Music Studio Malang. Untuk mixing & mastering single ini, Yudhistiro Lilo P dari The Polar Bears membantu mereka di W8 Project Studio miliknya. Semua proses produksi tersebut dilakukan pada pertengahan September 2025. 

Costive akan merilis single “Gone, but never gone” pada 31 Oktober 2025 kembali di bawah naungan Haum Entertainment.-Costive, edited by Alfan-

Minggu, 02 November 2025

Stand-Up Comedy Soleh Solihun Separuh Baya Separuh Kaya

 




Stand-Up Comedy Soleh Solihun Separuh Baya Separuh Kaya

Detail Acara:
Tanggal 13 Desember 2025
Jam 13.00 WIB & 19.00 WIB
Tempat Graha Bhakti Budaya


Biografi Soleh Solihun Komika si Mulut Racun

Soleh Solihun (lahir 2 Juni 1979) adalah pemeran, penulis, sutradara, pelawak tunggal, dan presenter berkebangsaan Indonesia. Ia pernah menjadi jurnalis di Trax, Playboy Indonesia, dan Rolling Stone Indonesia. Karier komedinya berawal dari acara Stand Up Comedy Show pada tahun 2011. Pasca acara tersebut, Soleh membintangi beberapa film dan mendapat pengakuan luas pertamanya dalam film Hangout pada tahun 2016. Soleh menyutradarai sejumlah film, seperti Mau Jadi Apa? (2017), Reuni Z (2018), dan Star Syndrome (2023).

Kang Soleh merupakan alumni Universitas Padjajaran, mengabil jurusan S-1 Ilmu Komunikasi.

Soleh pernah menjadi reporter di majalah Trax pada tahun 2004 sampai 2005, editor di Playboy Indonesia pada tahun 2006 sampai 2008 dan Rolling Stone Indonesia pada 2008 hingga 2012. Salah satu tulisan Soleh di Playboy Indonesia mendapat penghargaan dari Anugerah Adiwarta Sampoerna pada tahun 2006 sebagai tulisan feature terbaik dalam kategori Seni dan Budaya.

Ketika terakhir kali bekerja di sebuah perusahaan majalah, ia dipecat karena dianggap melanggar peraturan perusahaan, yakni bekerja di dua perusahaan dalam waktu bersamaan. Soleh juga pernah bekerja sebagai penyiar di 91.6 Indika FM Jakarta selama empat tahun, dan akhirnya mengundurkan diri.

Sewaktu masih bekerja di Rolling Stone Indonesia, Soleh dipercaya sebagai pembawa acara di acara berjudul Release Party yang digelar setiap bulan setelah majalah tersebut terbit. Pada 2010, seorang produser dari Global Radio Jakarta meminta Soleh untuk melakukan stand-up di acara off-air mereka. Dari 20 menit waktu yang diminta produser, Soleh malah tampil selama 40 menit. 

Secara kebetulan, seorang temannya datang ke sana membawa sebuah handycam dan Soleh meminta sang teman untuk merekam penampilannya, dan mengunggahnya ke YouTube dengan judul Soleh Solihun on Standing yang terbagi menjadi 3 bagian di kanal bernama Faesal dakeek. Pada tahun 2011, ketika Metro TV ingin membuat program Stand Up Comedy Show, produser acara itu mengajak Soleh tampil setelah melihat videonya tersebut. 

Soleh adalah stand-up comedian pertama yang tampil di episode perdana dari acara tersebut. Dalam suatu kesempatan, Soleh ditawari untuk melawak tunggal di depan Joko Widodo sebelum beliau menjadi Gubernur Jakarta. Pada saat itu, Soleh melawak tentang lalu lintas Jakarta. Hanya beberapa orang yang tertawa, termasuk Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri.

Setelah dikenal sebagai pelawak tunggal, ia diajak oleh Fajar Nugros untuk tampil dalam satu adegan di film Refrain pada 2013.

Pada 31 Januari 2015, di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Jakarta, Soleh mengadakan pertunjukkan tunggal pertamanya yang berjudul Majelis Tidak Alim.

Soleh mendapat pengakuan luas atas perannya dalam film Hangout arahan Raditya Dika pada tahun 2016. Pada tahun 2017, Soleh menyutradarai film pertamanya bersama Monty Tiwa dengan judul Mau Jadi Apa?. Film tersebut berkisah tentang kehidupannya semasa kuliah.

Pada tahun 2018, Soleh menjadi anggota dari kelompok geng motor selebritas The Prediksi yang didirikan oleh komedian Andre Taulany.



Penulis
Nandar

Pertigapuluhan Spesial Standup Comedy by Priska Baru Segu





Pertigapuluhan Spesial Standup Comedy by Priska Baru Segu

Detail Acara:
Tanggal 8 November 2025
Jam 19.00 WIB
Tempat Usmar Ismail

Jumat, 31 Oktober 2025

Ardit Erwanda, Komika dan Aktor yang Sedang Naik Tangga

 


Loetju.id - Netflix baru saja merilis film barunya berjudul Abadi Nan Jaya, berkisah tentang wabah Zombie yang melanda sebuah daerah bernama Wanirejo gara-gara sebotol jamu yang katanya berkhasiat sebagai obat awet muda.

Film ini disutradarai oleh Kimo Stamboel yang dikenal sebagai "Dokter Film Horor Indonesia" karena berhasil menyajikan genre horor dengan kualitas penyutradaraan yang apik. Beberapa karyanya yang fenomenal sebelum Abadi Nan Jaya diantaranya Ratu Ilmu Hitam, Ivanna, Jailangkung: Sandekala, Sewu Dino, dan Badarawuhi Di Desa Penari.

Di film Zombie Abadi nan Jaya ada pula komika yang turut serta yaitu Ardit Erwandha. Komika asal Samarinda ini memerankan karakter Polisi bernama Rahman yang mencuri perhatian karena aktingnya.

Penampilan apik Ardit Erwandha dalam film bukan kali ini saja, sebelumnya ada beberapa film juga yang sudah dibintanginya, berikut daftarnya: 

  1. Ngenest
  2. Trinity, The Nekad Traveler
  3. Stip & Pensil
  4. Sweet 20
  5. Insya Allah Sah
  6. Susah Sinyal
  7. Partikelir
  8. Love Reborn: Komik, Musik & Kisah Masa Lalu
  9. R: Raja, Ratu & Rahasia
  10. Gila Lu Ndro!
  11. Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta & Rangga
  12. Trinity Traveler
  13. Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan
  14. Pelukis Hantu
  15. Gara-Gara Warisan
  16. Ghost Writer 2
  17. Star Syndrome
  18. Petualangan Sherina 2
  19. Agak Laen
  20. Badarawuhi di Desa Penari
  21. Kaka Boss
  22. Tinggal Meninggal


Punya nama lengkap Arditya Taqwa Erwandha, bapak satu anak ini lahir pada tanggal 9 Oktober 1991, selain dikenal sebagai komika (pelawak tunggal) dan pemeran bahkan sutradara.

Ardit merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Ardit memiliki dua orang adik perempuan bernama Alfifha Zhafira Erwandha dan Alzahra Zharifa Erwandha dan seorang adik laki-laki bernama Alditya Fakkar Erwandha, salah satu personil ZerosiX Park, yang menjadi finalis Rising Star Indonesia musim kedua.

Ardit merupakan salah satu finalis dari ajang Street Comedy Indonesia musim keempat pada tahun 2014. Ia mulai dikenal pada tahun yang sama ketika membawa komunitas Stand Up Indo Samarinda untuk tampil di Liga Komunitas Stand Up Kompas TV. Namun, ia harus tereliminasi di awal kompetisi.

Ia mengikuti tur melawak tunggal pertamanya yang bertajuk "Majelis Tidak Alim" bersama Ernest Prakasa. Ardit turut bergabung dengan komunitas Stand Up Indo Jakarta Barat.

Pada tahun 2016, Ardit berhasil lolos sebagai salah satu kontestan Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim keenam melalui audisi di Surabaya. Ia berhasil menembus babak grand final dan meraih posisi runner-up.

Pada 1 Oktober 2018, Ardit melangsungkan pertunangan dengan seorang reporter di salah satu stasiun televisi di Kalimantan Timur, Suci Asmarani Hasan. Berselang tiga bulan, tepatnya pada 19 Januari 2019, Ardit resmi menikah dengan Suci di Samarinda. Mereka dikarunai anak berjenis kelamin perempuan pada hari ulang tahun Ardit ke-28, yakni 9 Oktober 2019, yang diberi nama Seira Dzakiya Arshani.

Ardit tergabung dalam manajemen Hahaha Corp milik Ernest Prakasa jadi jangan heran kalau dalam banyak project film PH Imajinari Pictures Ardit sering ikut serta jadi pemerannya.

Saat ini juga aktif terlibat dalam Podcast Ampat bersama Adjis Doaibu, Arif Brata dan Ali.


Oke sobat Loetju itu tadi postingan kita kali ini tentang Ardit Erwanda, Komika dan Aktor yang Sedang Naik Tangga, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar

Rabu, 29 Oktober 2025

Indra Dinda Releases “Selalu Ada, Meski Tiada” as a New Chapter Toward Their Debut Album

 



Loetju.idAfter releasing their first EP “Hari Merah Jambu” (March 7, 2023), followed by the single “Tanggal Biru” (February 14, 2024), Indra Dinda now returns with “Selalu Ada, Meski Tiada,” which marks the second single from their upcoming debut album project.

Breaking away from the “wedding band” character on the “Hari Merah Jambu” EP, Indra Dinda is now freer to explore both musically and thematically. “Selalu Ada, Meski Tiada” offers a light pop atmosphere, laid-back vocals, but also delivers a climactic moment: a saxophone solo weaving through the build-up to the final two choruses.

“Selalu Ada, Meski Tiada” was produced entirely at Indra Dinda’s home studio, featuring collaborations with fellow musicians: Cicilia Elsa (bass), Arga Immanuel (saxophone), Gea Eine (keyboards), Favian (guitar), Monic Manikam (guitar), and Reza Triadi (drums). All tracking, mixing, and mastering were handled by Indra.

Lyrically, “Selalu Ada, Meski Tiada” tells the story of two people who are “present for each other,” yet at the same time “unable to truly fulfill one another.” It’s a feeling many can relate to, and Indra Dinda hopes listeners will find themselves connecting deeply—and even “singing out” their own emotions through the song.

In terms of timeline, “Selalu Ada, Meski Tiada” follows “Tanggal Biru” as the project’s second single. Indra Dinda plans to release two more singles before unveiling their debut full-length album, which is slated for early 2026.

Kamis, 31 Juli 2025

Edukasi Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) Tingkatkan Kesadaran UMKM Pangan di Tlogosari Kulon

 


Loetju.id - Semarang – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Tim 55 Universitas Diponegoro membawa angin segar dengan mengusung tema “IDBU BAGI UMKM DI KELURAHAN TLOGOSARI KULON” dalam melaksanakan program edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) kepada pelaku UMKM pengolahan pangan di RW 7, Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Kegiatan ini dilaksanakan pada pekan ketiga Juli 2025 sebagai respons terhadap rendahnya penerapan standar higiene dan sanitasi dalam proses produksi UMKM pangan, khususnya yang berbasis produk asal ternak. Kurangnya pemahaman terhadap GMP dan SSOP dianggap berdampak pada rendahnya kualitas produk dan kepercayaan konsumen terhadap keamanan pangan lokal.

Melalui pendekatan yang interaktif dan aplikatif, mahasiswa KKN-T memberikan edukasi mengenai praktik produksi yang higienis, meliputi kebersihan fasilitas, sanitasi alat dan lingkungan kerja, serta prosedur standar yang perlu diterapkan selama proses produksi.

Sebagai langkah lanjutan, tim KKN juga membagikan poster edukatif berbahasa Inggris yang berisi prinsip-prinsip dasar GMP. Poster ini dirancang sebagai media visual yang bisa dipasang di ruang produksi untuk mengingatkan pentingnya kebersihan dan standar operasional yang baik.


Selain itu, tim KKN juga membagikan hygiene kit sederhana yang berisi perlengkapan penunjang kebersihan, seperti masker mulut khusus dapur, botol semprot untuk disinfeksi, sarung tangan, dan perlengkapan lainnya. Paket ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha dalam menerapkan standar kebersihan yang lebih baik selama proses produksi.

“Senang mendapatkan sosialisasi dari teman-teman mahasiswa terkait GMP & SSOP bagi saya selaku pelaku UMKM. Jadi, lebih tau pentingnya dan terbantu juga dapat kit untuk kebersihan tempat saya” Ujar salah satu pemilik UMKM.

Kegiatan ini melibatkan 10 UMKM di wilayah RW 7 yang sebagian besar bergerak dalam pengolahan produk berbasis hewani. Diharapkan melalui program ini, UMKM dapat mulai menerapkan prinsip-prinsip GMP dan SSOP secara konsisten sehingga kualitas produk meningkat, kepercayaan konsumen tumbuh, dan potensi pasar semakin luas.



Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z