Comedy, Indie and Creativity

Comika

Selebrita

Gen Z

Indie

Video

Jumat, 31 Oktober 2025

Ardit Erwanda, Komika dan Aktor yang Sedang Naik Tangga

 


Loetju.id - Netflix baru saja merilis film barunya berjudul Abadi Nan Jaya, berkisah tentang wabah Zombie yang melanda sebuah daerah bernama Wanirejo gara-gara sebotol jamu yang katanya berkhasiat sebagai obat awet muda.

Film ini disutradarai oleh Kimo Stamboel yang dikenal sebagai "Dokter Film Horor Indonesia" karena berhasil menyajikan genre horor dengan kualitas penyutradaraan yang apik. Beberapa karyanya yang fenomenal sebelum Abadi Nan Jaya diantaranya Ratu Ilmu Hitam, Ivanna, Jailangkung: Sandekala, Sewu Dino, dan Badarawuhi Di Desa Penari.

Di film Zombie Abadi nan Jaya ada pula komika yang turut serta yaitu Ardit Erwandha. Komika asal Samarinda ini memerankan karakter Polisi bernama Rahman yang mencuri perhatian karena aktingnya.

Penampilan apik Ardit Erwandha dalam film bukan kali ini saja, sebelumnya ada beberapa film juga yang sudah dibintanginya, berikut daftarnya: 

  1. Ngenest
  2. Trinity, The Nekad Traveler
  3. Stip & Pensil
  4. Sweet 20
  5. Insya Allah Sah
  6. Susah Sinyal
  7. Partikelir
  8. Love Reborn: Komik, Musik & Kisah Masa Lalu
  9. R: Raja, Ratu & Rahasia
  10. Gila Lu Ndro!
  11. Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta & Rangga
  12. Trinity Traveler
  13. Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan
  14. Pelukis Hantu
  15. Gara-Gara Warisan
  16. Ghost Writer 2
  17. Star Syndrome
  18. Petualangan Sherina 2
  19. Agak Laen
  20. Badarawuhi di Desa Penari
  21. Kaka Boss
  22. Tinggal Meninggal


Punya nama lengkap Arditya Taqwa Erwandha, bapak satu anak ini lahir pada tanggal 9 Oktober 1991, selain dikenal sebagai komika (pelawak tunggal) dan pemeran bahkan sutradara.

Ardit merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Ardit memiliki dua orang adik perempuan bernama Alfifha Zhafira Erwandha dan Alzahra Zharifa Erwandha dan seorang adik laki-laki bernama Alditya Fakkar Erwandha, salah satu personil ZerosiX Park, yang menjadi finalis Rising Star Indonesia musim kedua.

Ardit merupakan salah satu finalis dari ajang Street Comedy Indonesia musim keempat pada tahun 2014. Ia mulai dikenal pada tahun yang sama ketika membawa komunitas Stand Up Indo Samarinda untuk tampil di Liga Komunitas Stand Up Kompas TV. Namun, ia harus tereliminasi di awal kompetisi.

Ia mengikuti tur melawak tunggal pertamanya yang bertajuk "Majelis Tidak Alim" bersama Ernest Prakasa. Ardit turut bergabung dengan komunitas Stand Up Indo Jakarta Barat.

Pada tahun 2016, Ardit berhasil lolos sebagai salah satu kontestan Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim keenam melalui audisi di Surabaya. Ia berhasil menembus babak grand final dan meraih posisi runner-up.

Pada 1 Oktober 2018, Ardit melangsungkan pertunangan dengan seorang reporter di salah satu stasiun televisi di Kalimantan Timur, Suci Asmarani Hasan. Berselang tiga bulan, tepatnya pada 19 Januari 2019, Ardit resmi menikah dengan Suci di Samarinda. Mereka dikarunai anak berjenis kelamin perempuan pada hari ulang tahun Ardit ke-28, yakni 9 Oktober 2019, yang diberi nama Seira Dzakiya Arshani.

Ardit tergabung dalam manajemen Hahaha Corp milik Ernest Prakasa jadi jangan heran kalau dalam banyak project film PH Imajinari Pictures Ardit sering ikut serta jadi pemerannya.

Saat ini juga aktif terlibat dalam Podcast Ampat bersama Adjis Doaibu, Arif Brata dan Ali.


Oke sobat Loetju itu tadi postingan kita kali ini tentang Ardit Erwanda, Komika dan Aktor yang Sedang Naik Tangga, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar

Rabu, 29 Oktober 2025

Indra Dinda Releases “Selalu Ada, Meski Tiada” as a New Chapter Toward Their Debut Album

 



Loetju.idAfter releasing their first EP “Hari Merah Jambu” (March 7, 2023), followed by the single “Tanggal Biru” (February 14, 2024), Indra Dinda now returns with “Selalu Ada, Meski Tiada,” which marks the second single from their upcoming debut album project.

Breaking away from the “wedding band” character on the “Hari Merah Jambu” EP, Indra Dinda is now freer to explore both musically and thematically. “Selalu Ada, Meski Tiada” offers a light pop atmosphere, laid-back vocals, but also delivers a climactic moment: a saxophone solo weaving through the build-up to the final two choruses.

“Selalu Ada, Meski Tiada” was produced entirely at Indra Dinda’s home studio, featuring collaborations with fellow musicians: Cicilia Elsa (bass), Arga Immanuel (saxophone), Gea Eine (keyboards), Favian (guitar), Monic Manikam (guitar), and Reza Triadi (drums). All tracking, mixing, and mastering were handled by Indra.

Lyrically, “Selalu Ada, Meski Tiada” tells the story of two people who are “present for each other,” yet at the same time “unable to truly fulfill one another.” It’s a feeling many can relate to, and Indra Dinda hopes listeners will find themselves connecting deeply—and even “singing out” their own emotions through the song.

In terms of timeline, “Selalu Ada, Meski Tiada” follows “Tanggal Biru” as the project’s second single. Indra Dinda plans to release two more singles before unveiling their debut full-length album, which is slated for early 2026.

Kamis, 31 Juli 2025

Edukasi Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) Tingkatkan Kesadaran UMKM Pangan di Tlogosari Kulon

 


Loetju.id - Semarang – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Tim 55 Universitas Diponegoro membawa angin segar dengan mengusung tema “IDBU BAGI UMKM DI KELURAHAN TLOGOSARI KULON” dalam melaksanakan program edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) kepada pelaku UMKM pengolahan pangan di RW 7, Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Kegiatan ini dilaksanakan pada pekan ketiga Juli 2025 sebagai respons terhadap rendahnya penerapan standar higiene dan sanitasi dalam proses produksi UMKM pangan, khususnya yang berbasis produk asal ternak. Kurangnya pemahaman terhadap GMP dan SSOP dianggap berdampak pada rendahnya kualitas produk dan kepercayaan konsumen terhadap keamanan pangan lokal.

Melalui pendekatan yang interaktif dan aplikatif, mahasiswa KKN-T memberikan edukasi mengenai praktik produksi yang higienis, meliputi kebersihan fasilitas, sanitasi alat dan lingkungan kerja, serta prosedur standar yang perlu diterapkan selama proses produksi.

Sebagai langkah lanjutan, tim KKN juga membagikan poster edukatif berbahasa Inggris yang berisi prinsip-prinsip dasar GMP. Poster ini dirancang sebagai media visual yang bisa dipasang di ruang produksi untuk mengingatkan pentingnya kebersihan dan standar operasional yang baik.


Selain itu, tim KKN juga membagikan hygiene kit sederhana yang berisi perlengkapan penunjang kebersihan, seperti masker mulut khusus dapur, botol semprot untuk disinfeksi, sarung tangan, dan perlengkapan lainnya. Paket ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha dalam menerapkan standar kebersihan yang lebih baik selama proses produksi.

“Senang mendapatkan sosialisasi dari teman-teman mahasiswa terkait GMP & SSOP bagi saya selaku pelaku UMKM. Jadi, lebih tau pentingnya dan terbantu juga dapat kit untuk kebersihan tempat saya” Ujar salah satu pemilik UMKM.

Kegiatan ini melibatkan 10 UMKM di wilayah RW 7 yang sebagian besar bergerak dalam pengolahan produk berbasis hewani. Diharapkan melalui program ini, UMKM dapat mulai menerapkan prinsip-prinsip GMP dan SSOP secara konsisten sehingga kualitas produk meningkat, kepercayaan konsumen tumbuh, dan potensi pasar semakin luas.



Editor:
Achmad Munandar

Rabu, 30 Juli 2025

Mahasiswa KKN-T UNDIP Rancang Siteplan dan Desain Spot Foto Wisata “I Love DeWORejo” di Desa Sukorejo

 

Loetju.id - Dalam rangka mendukung pengembangan potensi wisata lokal dan tata ruang desa yang lebih tertata, kelompok mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro dari Tim IDBU 42 menyelenggarakan kegiatan penyusunan siteplan kawasan wisata glamping dan perancangan spot foto ikonik bertajuk “I Love DeWorejo” di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM. Pembuatan siteplan dan desain ini dilakukan secara kolaboratif antara mahasiswa dengan warga sekitar, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan wisata berbasis komunitas.

Penyusunan Siteplan: Menata Potensi, Membangun Identitas

Dalam siteplan yang disusun, kawasan glamping di Desa Sukorejo ditata secara sistematis, meliputi area tenda, toilet, spot foto, sungai, jalan, sawah, serta pemukiman warga. Penempatan titik-titik ini memperhatikan alur akses pengunjung, kenyamanan visual, serta integrasi antara alam dan aktivitas wisata.

“Siteplan ini tidak hanya berfungsi sebagai panduan ruang, tetapi juga membantu pemerintah desa dalam menyusun rencana jangka panjang kawasan wisata,” jelas salah satu anggota tim.


Peta ini juga dilengkapi dengan legenda informatif serta skala yang presisi (1:12m), memberikan gambaran menyeluruh tentang tata ruang kawasan yang potensial dikembangkan.
 
Spot Foto “I Love DeWorejo”: Simbol Cinta Desa dan Daya Tarik Wisata

Desain spot foto yang berbentuk hati dengan tulisan “I ♥ DeWoRejo” disiapkan sebagai daya tarik visual utama di lokasi glamping. Desain tersebut ditampilkan dari berbagai sudut pandang - depan, atas, dan samping - guna menunjukkan keunikan bentuk dan ketepatan estetikanya.

“Spot foto ini kami desain tidak hanya sebagai latar berfoto, tapi juga sebagai ikon visual desa yang bisa mendongkrak kehadiran di media sosial,” ujar tim desain.

Spot foto ini juga mendukung penguatan branding desa dalam konteks ekowisata dan wisata keluarga, sesuai dengan potensi lokal yang ada. 



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN-T UNDIP Sosialisasikan Pencatatan Persediaan Sederhana dan Pemanfaatan Aplikasi Kelola.co untuk UMKM di Desa Sukorejo

 


Loetju.id - Dalam rangka mendukung pemberdayaan pelaku UMKM di pedesaan, Mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim IDBU 42 menggelar sosialisasi bertajuk “Pencatatan Persediaan Sederhana dan Cara Penggunaan Aplikasi Kelola.co. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, dan diikuti oleh sejumlah pelaku usaha mikro serta ibu-ibu PKK setempat.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian program pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM. Mahasiswa yang memaparkan materi adalah Rafi Syahri Ramadhana dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, dengan tujuan utama membekali UMKM di desa Sukorejo dengan keterampilan dasar dalam mencatat persediaan barang usaha mereka.

Materi yang disampaikan mencakup pengertian persediaan, pentingnya pencatatan, hingga tips-tips praktis yang dapat langsung diterapkan oleh para pelaku usaha di desa. “Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan dalam proses produksi. Dalam konteks UMKM, ini bisa berupa sembako, makanan, kerajinan, dan produk rumahan lainnya,” jelas Rafi dalam presentasinya.

Selain itu, peserta juga dikenalkan pada aplikasi Kelola.co, sebuah platform gratis berbasis digital yang dirancang untuk membantu UMKM mengelola stok dan penjualan. Peserta diajarkan cara menggunakan aplikasi mulai dari input data persediaan, pencatatan penjualan, hingga evaluasi bulanan.

Dengan metode penyampaian yang sederhana dan interaktif, peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga membuka ruang diskusi, di mana peserta dapat langsung bertanya terkait kendala-kendala pencatatan yang mereka alami selama ini.


Kegiatan ini sejalan dengan semangat literasi digital yang juga digaungkan dalam program KKN-T UNDIP lainnya di Desa Sukorejo, seperti yang diberitakan oleh Netralnews bahwa mahasiswa mengajak Ibu-ibu PKK untuk gemar membaca di era digital. Melalui pendekatan serupa, mahasiswa berharap UMKM juga mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya dalam pengelolaan usaha mereka.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para pelaku usaha desa dapat lebih terorganisir dalam mengelola stok barang, menghindari kerugian akibat barang rusak atau kedaluwarsa, serta mampu mengelola modal usaha dengan lebih efisien. “Mudah-mudahan ke depannya, ibu-ibu dan pelaku UMKM lainnya di desa bisa terus konsisten mencatat dan mengelola usaha dengan lebih baik,” tutup Rafi.



Editor:
Achmad Munandar

Selasa, 29 Juli 2025

Cegah Pencemaran, Mahasiswa MMD UB Kelompok 49 Ajak Siswa SDN Brubuh 2 Belajar Bertani Ramah Lingkungan Lewat Vertikultur

 

Gambar: Edukasi Pembuatan Vertikultur Bersama Siswa SDN Brubuh 2

Loetju.idSebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Universitas Brawijaya dari Kelompok 49 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 2025 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Dr. Eng. Elya Mufidah, S.Pi., M.P. membuat kegiatan edukasi lingkungan bertema "Bertani di Lahan Sempit dengan Vertikultur" untuk siswa kelas 4, 5, dan 6 SDN Brubuh 2, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi.

Program ini bertujuan mengenalkan teknik bertani mudah dan ramah lingkungan menggunakan metode vertikultur dari botol plastik bekas, dengan tanaman sawi pakcoy dan tanaman hias Callisia fragrans. Para siswa dibimbing langsung oleh mahasiswa membangun desa kelompok 49 dalam menyusun media tanam secara vertikal pada pot botol bekas, dengan mengisi media tanam yaitu tanah, sekam, dan pupuk kendang dengan perbandingan 1:1:1, serta menanam bibit sawi pakcoy dan tanaman hias Callisia fragrans.

“Kami ingin menanamkan pendidikan praktis dan mudah yang menyenangkan sekaligus memperkenalkan konsep pertanian modern sejak dini,” ujar Intan salah satu anggota tim Kelompok 49 MMD UB 2025. “Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya belajar bercocok tanam, tetapi juga memahami pentingnya mengelola sampah secara sederhana, kreatif dan bijak.”


Gambar: Kegiatan Edukasi Pembuatan Vertikultur

Salah satu hal menarik dalam kegiatan ini adalah penggunaan air cucian beras sebagai alternatif penyiraman alami. Air cucian beras ini kaya akan nutrisi Kandungannya antara lain karbohidrat, nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, sulfur, besi, Vitamin B1 yang mampu mempercepat pertumbuhan tanaman dan menyuburkan tanah seperti hal nya pupuk organik cair. Selain itu, botol plastik bekas yang disusun vertikal menunjukkan bahwa bertani bisa dilakukan di lahan sempit hemat lahan, mudah dipindahkan dan tanpa biaya yang besar.

Kegiatan ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas, karena memberikan pembelajaran berbasis praktik yang relevan dengan kehidupan nyata. Selain itu, juga mendukung SDGs poin ke-12 yakni Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, melalui pemanfaatan barang bekas untuk kegiatan produktif.



Gambar: Kegiatan Praktik Pembuatan Vertikultur

Antusiasme siswa terlihat dari semangat mereka mengikuti setiap tahapan kegiatan. “Seru banget, aku senang bisa menanam sendiri. Nanti aku praktekin di rumah deh nanti botolnya aku cat sesuka hati,” kata salah satu siswa kelas 5 sambil tersenyum bangga dan senang. Dengan kegiatan ini, Kelompok 49 MMD UB 2025 berharap siswa-siswi SDN Brubuh 2 dapat tumbuh menjadi generasi yang cinta lingkungan, mandiri, dan sadar akan pentingnya memanfaatkan sumber daya secara baik dan bijak.


#MMDUB2025
#KELOMPOK49
#SDGs4
#SDGs12


Author: 
Intan Fitrianjani

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN-T IDBU 10 UNDIP Dukung Petani Jamur Kuping serta Kelompok Tani Lewat Edukasi Hukum, SOP, dan Digitalisasi

 


Loetju.idSebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan ekonomi petani dan pelaku usaha mikro, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) IDBU 10 Kelompok 2 Universitas Diponegoro di bawah bimbingan Dra. Ana Irhandayaningsih, M.Si, melaksanakan serangkaian program edukatif dan strategis di Dusun Kebon Kliwon, Desa Bergas Kidul. Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat, khususnya kelompok tani dan pelaku UMKM, yang turut terlibat aktif dalam setiap rangkaian kegiatan. Fokus kegiatan mencakup penguatan literasi digital, peningkatan mutu budidaya, hingga edukasi hukum dalam transaksi dan pengelolaan keuangan, dengan tujuan membangun ekosistem usaha tani yang produktif, tertib, cakap hukum, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

Kegiatan dimulai dengan edukasi dan branding digital untuk Kelompok Tani Sri Rahayu. Dalam pelatihan ini, anggota kelompok tani belajar membangun identitas visual usaha dan mengembangkan profil digital yang menarik dan informatif. Masyarakat terlihat antusias saat diperkenalkan dengan platform desain dan strategi komunikasi digital, serta berharap agar kemampuan ini dapat terus mereka kembangkan guna memperluas jangkauan pasar, baik lokal maupun daring.

Selanjutnya, Tim KKN memperkenalkan sistem digitalisasi pembukuan usaha tani yang melibatkan petani jamur dan padi. Pelatihan ini mengajarkan pencatatan keuangan sederhana menggunakan template digital yang praktis. Para peserta merasa terbantu karena selama ini mereka belum terbiasa mendokumentasikan transaksi usaha secara rapi. Harapannya, sistem ini dapat membantu mereka dalam mengelola keuangan secara mandiri, transparan, dan efisien.

Dari sisi teknis, pelatihan standarisasi budidaya jamur kuping juga mendapat respon positif dari petani. Edukasi ini mencakup prosedur SOP seperti pemilihan bibit, media tanam, penyiraman, hingga sanitasi dan waktu panen. Masyarakat berharap SOP ini dapat diterapkan secara berkelanjutan guna menghasilkan produk jamur berkualitas tinggi dan seragam, sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Kegiatan penyuluhan hukum mengenai kontrak jual beli juga mendapat perhatian serius. Petani yang sebelumnya belum memahami pentingnya kejelasan hukum dalam transaksi usaha berharap edukasi ini dapat melindungi mereka dari kerugian di masa depan, terutama saat berhubungan dengan pembeli atau mitra dagang.

Terakhir, penyuluhan mengenai risiko pinjaman formal dan non-formal menambah wawasan masyarakat mengenai pengelolaan modal usaha. Diskusi terbuka yang terjadi selama sesi menunjukkan bahwa petani memiliki pengalaman dan kekhawatiran terkait pinjaman. Mereka menyampaikan harapan agar edukasi seperti ini terus dilakukan agar tidak terjebak dalam praktik rentenir dan mampu mengelola keuangan dengan lebih bijak.

Secara keseluruhan, keterlibatan aktif masyarakat dalam seluruh kegiatan ini menunjukkan tingginya semangat belajar dan keinginan untuk berkembang. Petani  berharap agar pendampingan dan program serupa dapat terus dilanjutkan agar potensi desa tidak hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga secara sosial dan legal. Upaya ini menjadi langkah nyata menuju masyarakat yang mandiri, tangguh, dan melek informasi.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN-T UNDIP IDBU 10 Memberi Edukasi Mengenai MP-ASI Berbasis Pangan Lokal, Solusi Gizi Cerdas dan Pemasaran Produk untuk Ibu dan Balita

 


Loetju.idDalam upaya mendorong pemenuhan gizi anak usia dini sekaligus memberdayakan potensi lokal, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) IDBU 10 Kelompok 2 Universitas Diponegoro dengan Dosen Pembimbing Dra. Ana Irhandayaningsih, M.Si, mengadakan kegiatan sosialisasi, edukasi, dan simulasi inovasi produk MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) berbasis jamur kuping dan beras hitam, yang dirangkaikan dengan pelatihan pemasaran menggunakan pendekatan 4P (Product, Price, Place, Promotion). Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 13 Juli 2025, di Dusun Kebon Kliwon, Desa Bergas Kidul, dengan melibatkan partisipasi aktif dari kader posyandu, ibu rumah tangga, serta pelaku usaha rumahan. Keterlibatan masyarakat terlihat dari antusiasme peserta dalam mengikuti setiap sesi, berdiskusi, serta mencoba praktik langsung pembuatan bubur MP-ASI.

Tim KKN memperkenalkan menu MP-ASI inovatif yang memanfaatkan jamur kuping sebagai sumber protein nabati dan beras hitam sebagai karbohidrat kompleks kaya serat dan antioksidan. Kedua bahan ini merupakan potensi lokal yang selama ini belum diolah secara maksimal, terutama dalam konteks makanan bayi. Melalui pengolahan sederhana, peserta diyakinkan bahwa pangan lokal dapat menjadi solusi sehat, bergizi, dan ekonomis untuk mendukung tumbuh kembang anak.

Selain aspek gizi, peserta juga dibekali pengetahuan mengenai strategi pemasaran produk melalui konsep 4P. Dimulai dari mengenal keunggulan produk (Product), strategi penyesuaian harga (Price), potensi distribusi lokal dan digital (Place), hingga promosi kreatif melalui kemasan menarik dan pemanfaatan media sosial (Promotion). Masyarakat sangat antusias, terutama para ibu, karena materi yang disampaikan dianggap relevan dan mudah diterapkan.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang edukasi, tetapi juga pemberdayaan ekonomi berbasis keluarga. Warga menyampaikan harapan agar pelatihan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan, dengan pendampingan lanjutan, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha kecil secara mandiri. Harapan lainnya adalah munculnya kelompok ibu produktif yang fokus pada pengolahan MP-ASI lokal untuk konsumsi sendiri maupun penjualan.

Dengan adanya kegiatan ini, Dusun Kebon Kliwon menunjukkan bahwa inovasi pangan berbasis potensi lokal dapat berjalan seiring dengan penguatan ekonomi dan pemenuhan gizi anak. Ketika pengetahuan gizi dipadukan dengan strategi pemasaran, serta dibarengi semangat kolaboratif masyarakat, maka terwujudlah langkah awal menuju masyarakat yang sehat, mandiri, dan berdaya.



Editor:
Achmad Munandar

Rabu, 09 Juli 2025

One More Light, Rilis Single "412", Tentang Maaf Yang Tak Sempat Terucap dan Hasrat Mendalam Untuk Kembali Bersatu

 



Loetju.idUnit Sophisti Pop Kota Malang, One More Light akan merilis single ke-3 mereka yang berjudul "412" pada 15 Juli mendatang. One More Light adalah Nindi Cahya Sahputra (vokal), Pradhita Wahyu Alfarezy (gitar), dan Randa Kresna Putra Pangestu (gitar) yang terbentuk tanggal 1 Januari 2023. Di single ke-3 ini One More Light mengadaptasi pop ballad dan sedikit RnB untuk menghantarkan nuansa kesedihan pada lagu ini.

Lirik “412” dari One More Light merangkum penyesalan mendalam seseorang atas kepergiannya di masa lalu yang menyebabkan luka bagi orang yang dicintainya. Namun karena penyebab perpisahan tersebut dahulu karena keegoisan penulis dan menimbulkan rasa sakit bagi sang mantan, permintaan maaf itu segan untuk diungkapkan. Akhirnya One More Light memilih simbol angka 412 yang mewakili elemen-elemen personal di momen kepergian tersebut sebagai perwujudan permintaan maaf yang tak terucap.

"Makna angka 412 ini sebagai penulis lirik adalah sebagai angka pengingat untuk sebuah penyesalan, dan kehilangan seseorang yang dicintai. Untuk kita mau mengakui kesalahan kita di masa lalu yang tak sempat terucap." Kenapa angka 412, karena angka ini mengingatkan pada suatu hal yang spesial pada saat itu dan angka ini diharapkan menjadi simbol permintaan maaf yang tak pernah terucap," tutur Rezy sang gitaris
 
Proses produksi lagu “412” dari One More Light melibatkan kolaborasi erat antar personel band dan tim kreatif. Komposisi musik dikerjakan oleh Pradhita Wahyu Alfarezy (Rezy), Randa Kresna Putra Pangestu (Randa), dan Nindi Cahya Sahputra (Cahya), dengan lirik ditulis oleh Rezy. Dalam perekaman, Cahya mengisi vokal utama, sementara Rezy dan Randa turut berkontribusi pada gitar dan vokal. Sentuhan tambahan pada keyboard dan synth diisi oleh Benny K. Wijaya. Lagu ini diproduseri dan diarahkan secara musikal oleh Rezy, bersama Randa dan Cahya. Proses rekaman dilakukan di Rama Project Studio, dengan mixing dan mastering ditangani oleh Rama Satria Mahriadi. Untuk aspek visual, artwork dikerjakan oleh Cahya, dan sesi foto ditangani oleh KuyStudio.

Durasi yang dihabiskan untuk produksi “412” adalah selama sebulan dari 2 Februari - 2 Maret 2025. Kendala utama yaitu pada songwriting, di mana mereka ingin jujur memperlakukan lagu ini sebagai curhatan personal, namun mengingat lagu ini untuk didengarkan secara umum maka harus diperluas sudut pandangnya. One More Light juga harus mengubah pola produksi dengan mengurangi beberapa instrumen yang dimasukkan di lagu sebelumnya. Tak banyak pula waktu yang dicurahkan untuk produksi karena juga diselingi menyusun materi lagu lainnya dan promosi lagu-lagu sebelumnya. 

“Kendala dalam lagu ini, kendalanya kita ingin lagu ini tersampaikan secara lebih personal dan di mana kita harus mengurangi instrumen yang biasanya kami pakai dilagu-lagu sebelumnya. Waktu kami juga terbatas karena kami sibuk menyusun materi lagu kami dan promosi lagu-lagu kami sebelumnya,” tutur Rezy
One More Light juga merencanakan beberapa hal lagi setelah rilis “412”. Rencananya selain campaign dan promosi lagu ini, One More Light juga akan membuat live session.

“Rencana setelah rilis lagu ini, kami akan melakukan campaign dan promosi lagu ini. Kami juga akan membuat live session setelah agenda, campaign dan promosi selesai,”pungkas Rezy

Single “412” akan segera hadir di semua DSP pada 15 Juli. -alfan-

Tentang One More Light: 
One More Light yang dihuni Nindi Cahya Sahputra (vokal), Pradhita Wahyu Alfarezy (gitar), dan Randa Kresna Putra Pangestu (gitar) terbentuk tanggal 1 Januari 2023. Awal One More Light terbentuk karena saat akhir 2022 Rezy sedang stuck dengan project bandnya saat itu dan Cahya dan Randa juga sedang stuck dengan project musiknya. Karena sering kumpul di cafe Roemah AV milik Rezy dan sering bertukar pikiran ide musik dengan Randa dan Cahya, akhirnya mereka membuat band bersama. Alasan mereka bertiga dalam membentuk One More Light adalah ingin membuat band dengan genre yang belum pernah mereka buat di project musik mereka masing-masing sebelumnya. Mereka berharap One More Light Menjadi tempat eksplorasi dalam bermusik dan berkarya. One More Light merupakan Nindi Cahya (Vokal), Rezy Russel (Gitar). Mereka merilis single pertama yang berjudul “With You” pada 14 Desember 2023. Pada 6 September 2024, One More Light telah merilis single kedua berjudul “Calista”. Kini Pada 15 Juli akan merilis single ke 3 mereka yang berjudul "412" . Di single ke-3 ini One More Light Lebih mengadaptasi pop ballad dan sedikit RnB  untuk menghantarkan nuansa kesedihan pada lagu ini.


Selasa, 08 Juli 2025

Belajar Sambil Bermain: Mahasiswa KKN-T UNDIP Tumbuhkan Kreativitas Anak Lewat Aquascape!


Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tengah menjalani KKN-T di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, mengabadikan momen kebersamaan dengan anak-anak usai melaksanakan kegiatan “Kreativitas Anak Dan Edukasi Lingkungan Melalui Aquascape Mini” pada Selasa (1/07/2025).

Loetju.idSukorejo, Sragen - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro yang tergabung dalam program KKNT-IDBU 42 kembali memberikan inovasi dan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Kali ini, mereka dalam rangka mendukung pembelajaran kreatif sekaligus menanamkan rasa cinta lingkungan sejak dini dan pendampingan pembuatan aquascape mini menggunakan toples, Anisa Paramesti selaku mahasiswa Program Studi Akuakultur Universitas Diponegoro telah melaksanakan program penyuluhan bertema “Kreativitas Anak dan Edukasi Lingkungan melalui Aquascape Mini” pada hari Selasa, 1 Juli 2025, Kegiatan yang berlangsung bertempat di GOR Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berfokus pada pendidikan anak dan pelestarian lingkungan, dan juga antusias belajar dan berkreasi pada anak. 

Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 32 anak dari berbagai jenjang usia, mulai dari PAUD hingga Sekolah Dasar. Suasana kegiatan berlangsung meriah, penuh semangat, dan sangat interaktif. Anak-anak tampak antusias mengikuti rangkaian acara dari awal hingga akhir.

Kegiatan dimulai dengan pengenalan tentang aquascape mini, yaitu taman kecil di dalam akuarium yang terdiri dari batu, pasir, tanaman air, dan hewan air kecil seperti ikan atau keong. Anak-anak dikenalkan dengan konsep sederhana tentang ekosistem air dan peran penting setiap elemen di dalamnya. Mereka belajar bahwa tanaman air membantu menjaga kebersihan air, ikan membantu mengendalikan jentik nyamuk, dan semua bagian saling berkaitan agar tetap seimbang.

Penjelasan dilakukan dengan cara yang menyenangkan, menggunakan gambar, alat peraga, dan contoh nyata. Dengan metode ini, anak-anak lebih mudah memahami isi materi dan merasa tertarik untuk terlibat langsung.

Mahasiswa KKN-T UNDIP mengajak anak-anak Desa Sukorejo belajar mencintai lingkungan lewat kreasi Aquascape Mini dari toples.

Setelah sesi penjelasan, anak-anak diajak langsung membuat aquascape mini mereka sendiri. Masing-masing kelompok dibimbing oleh mahasiswa KKN dalam menyusun batu, menanam tanaman air, menambahkan pasir, dan menghias sesuai imajinasi mereka. Kegiatan ini menjadi momen yang sangat menyenangkan karena anak-anak bebas berkreasi sesuai keinginan mereka. Selain membuat aquascape, anak-anak juga mengikuti sesi mewarnai totebag kain dengan gambar bertema lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih motorik halus dan menambah semangat belajar melalui media visual.

Program ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan menyenangkan, tetapi juga berhasil menanamkan nilai kepedulian terhadap lingkungan. Anak-anak belajar untuk merawat makhluk hidup dan menyadari pentingnya menjaga kebersihan serta keseimbangan alam sejak dini. Mereka juga belajar bekerja sama, berani mencoba, dan bangga atas hasil karya sendiri.

Program ini merupakan bagian dari pelaksanaan KKNT-IDBU 42 Universitas Diponegoro, di bawah koordinasi Ketua Pelaksana Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak di Desa Sukorejo dapat tumbuh menjadi generasi yang kreatif, peduli lingkungan, dan bertanggung jawab. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak anak-anak di daerah lain. Aquascape mini bukan hanya media bermain, tapi juga jendela edukasi yang kaya makna.



Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z