Loetju.com - Sebuah pertanyaan yang sering muncul terkait produk baru kami yaitu Plakat Kayu, mengapa bahan yang digunakan kayu? dan ada beberapa jawaban atas pertanyaan tersebut. Jawaban Rasional dan Idealis.
Jawaban Rasional
Pertama karena peluang di pasar yang masih memungkinkan untuk terjun dan bersaing dengan produk sejenis dari pengrajin dan penjual lain. Alasan berikutnya adalah peluang bekerjasama dengan pengrajin langsung tanpa perantara karena dengan demikian kami lebih memiliki kelonggaran dalam ber eksperimen pada berbagai bentuk dan model serta finishing.
Berikutnya adalah latar belakang kemudahan mendapatkan bahan baku, dan tentu saja pertimbangan keterjangkauan biaya produksi agar bisa menghadirkan produk dengan harga yang mampu dijangkau oleh segmentasi customer kami.
Jawaban Idealis
Apabila anda membaca artikel kami sebelumnya yang berjudul Cerita di Balik Plakat Kayu Loetju, di situ kami menjelaskan paling tidak ada 3 alasan idealis yang mendasari proyek ini, tentang isu Enviropreneur, Creativepreneur dan Sosiopreneur.
Yang menarik ada sebuah wawasan baru yang semakin memperkuat alasan idealis kami memilih bahan baku kayu ketimbang bahan sintetik lainya yang bisa jadi lebih sempurna. Istilah yang filosofis sekali, kalimat yang lama kami cari untuk menjelaskan alasan idealis produk plakat kayu.
Kami dapatkan setelah menyimak sebuah liputan di youtube tentang radio Magno asal temanggung yang mendunia, radio magno adalah buah karya tangan dingin pak singgih mengolah material kayu menjadi cashing radio dan beberapa produk lainya.
Kayu adalah material yang Sempurna
Yang jadi menarik dari radio magno adalah filosofi penggunaan bahan baku kayu dan cara memperlaukan material kayu, mengutip apa yang disampaikan beliau bahwa "Kayu adalah material yang Sempurna karena ketidaksempurnaanya". kayu memang tidak sempurna karena dia punya lifetime akan rusak dan hancur dalam kurun waktu tertentu, justru ini letak kesempurnaanya dari alam akan kembali ke alam tanpa menjadi limbah yang merugikan,
akan bertolak belakang sekali bila dibanding material lain seperti plastik dan sintetik sifatnya yang sempurna justru jadi kelemahan karena ia kan susah kembali ke alam dan secara umum akan jadi limbah yang merugikan walau sekarang tidak menampik banyak penelitian material plastik dan sistentik yang mampu hancur. tetapi butuh effort yang lebih untuk hal itu.
hal lain yang menginspirasi dari kisah pak singgih dan radio kayu magno nya adalah tentang tanggung jawab ke alam, kalau radio magno hanya menebang 5 pohon besar untuk produksi selama 1 tahun maka Loetju berkomitmen memanfaatkan perca bahan kayu untuk produk plakatnya.
dan dalam waktu dekat, kami sedang menggodok tentang sisi tanggung jawab terhadap lingkungan dengan menyisihkan sebagaian penghasilan untuk membeli bibit pohon dan menggalakan penghjauan serta penanaman pohon. mungkin apa yang sudah kami ambil dari alam (pohon kayu) tidak sebanding dengan apa yang akan tanam (karena akan butuh waktu sampai siap tebang) tetapi paling tidak kami berusaha menunjukkan tanggung jawab dan rasa terimakasih terhadap alam yang telah menyediakan bahan baku untuk produk kami.
terimakasih semoga bermanfaat
penulis Achmad Munandar