Loetju.id - Desa Brokoh (05/08/2023) – Menindaklanjuti terjadinya stunting, salah satu penanganan yang dilakukan oleh pemerintah desa adalah dengan adanya penganggaran pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita. Diharapkan dengan adanya PMT ini, dapat meningkatkan status gizi dari balita sehingga dapat menurunkan angka stunting.
Untuk itu, kandungan gizi yang terdapat dalam PMT harus benar-benar diperhatikan agar efektif dan nantinya tidak menimbulkan masalah baru seperti obesitas. Kader Posyandu sebagai penyedia PMT harus memiliki pengetahuan dasar mengenai gizi dan kesesuaiian pemberian PMT pada balita.
Menanggapi permasalahan ini, Mezzaluna Pradyna Putri yang merupakan mahasiswa Keperawatan Undip sekaligus mahasiswa KKN Tim II Undip melakukan pemberdayaan Kader Posyandu melalui penyuluhan standar pemberian makanan tambahan (PMT) lokal beserta contoh menunya.
Penyerahan booklet resep PMT pada Bidan Desa
Sasaran utama dari program ini adalah seluruh kader dari masing-masing Posyandu di Desa Brokoh. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi mengenai latar belakang pemberian PMT dan hubungannya dengan stunting.
Setelah itu dilanjutkan dengan materi standar-standar pemberian PMT yang mana salah satunya tidak boleh berupa makanan instan, tidak mengandung pengawet, perasa, pewarna, dan bahan adiktif lainnya.
Makanan PMT juga sebaiknya menggunakan bahan makanan lokal yang mudah ditemukan dan mudah dimasak menggunakan alat-alat dapur pada umumnya. Setelah adanya pemberian materi, selanjutnya adalah penyerahan booklet berisi contoh-contoh menu makanan yang menggunakan bahan makanan lokal di Desa Brokoh dengan tekstur yang disesuaikan dengan usia balita pada bidan dan kader-kader Posyandu Desa Brokoh.