Menabung Air Hujan dan Sampah Organik di Lubang Resapan Biopori Bersama Mahasiswa KKN UNDIP - Comedy, Indie and Creativity

Senin, 07 Agustus 2023

Menabung Air Hujan dan Sampah Organik di Lubang Resapan Biopori Bersama Mahasiswa KKN UNDIP

 


Loetju.id - Talun, Pekalongan (29/7)–Cuaca ekstrim, seperti tingginya curah hujan yang menyebabkan genangan air, memerlukan peningkatan kualitas dan kuantitas daerah resapan air. Salah satu metode untuk meningkatkan kualitas daerah resapan air adalah melalui pembuatan lubang resapan biopori. 

Metode ini tidak hanya mudah dalam pembuatannya, tetapi juga menggunakan alat dan bahan yang mudah didapat. Selain itu, lubang resapan biopori juga berperan dalam konservasi air tanah untuk memastikan ketersediaan air tanah berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Dalam lingkungan pemukiman, konservasi air sederhana sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas volume air dalam sumur. Sebagai tindakan yang responsif, salah satu mahasiswa dari KKN TIM II UNDIP tahun ajaran 2022/2023 mengambil inisiatif untuk memberikan informasi kepada masyarakat Desa Karangasem tentang lubang resapan biopori.

Kegiatan Penanaman Lubang Resapan Biopori

Kegiatan ini melibatkan langsung interaksi dengan warga, memberikan penjelasan mengenai cara pembuatan, perawatan, dan manfaat dari lubang resapan biopori, diikuti dengan proses penanaman lubang resapan biopori. 

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan lingkungan warga dalam menyerap air, mencegah terjadinya genangan air terutama saat hujan deras, serta menjaga ketersediaan dan meningkatkan kualitas air tanah.

Pembuatan lubang resapan biopori melibatkan beberapa tahap. Pertama-tama, dilakukan survei untuk menentukan titik penenempatan lokasi optimal lubang biopori. Setelah itu, proses pengerjaannya dimulai dengan menggali tanah hingga kedalaman 50-100 cm dengan diameter lubang sekitar 10 cm menggunakan alat bor tangan. 

Poster Lubang Resapan Biopori (LRB)


Selanjutnya, pipa PVC yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam lubang, yang kemudian diisi dengan sampah-sampah organik. Akhirnya, lubang ditutup menggunakan kawat besi atau tutup pipa PVC.

Kegiatan berjalan dengan sukses dan mendapatkan respons positif, seperti ditunjukkan oleh minat peserta terhadap materi yang diberikan. Diharapkan bahwa melalui pemahaman mengenai Lubang Resapan Biopori (LRB) ini, pengetahuan masyarakat mengenai konservasi air semakin meningkat.


Penulis: Erawati Lumban Batu
DPL: Ocid Mursid, S.T., M.T.
Lokasi: Desa Karangasem, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan

Bagikan artikel ini

Jangan lupa komen ya Guys..