Gambar 1. Demonstrasi pembuatan Eco Enzyme
Loetju.id - Walangsanga, Pemalang (29/01/2024) - Situasi pengelolaan sampah di Desa Walangsanga masih memprihatinkan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan inovasi yang dapat membantu mengurangi dampak buruk dari penanganan sampah. Salah satu pendekatan yang bijaksana adalah dengan mengubah sampah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Sayangnya, limbah rumah tangga di Desa Walangsanga belum dikelola dengan baik, sehingga diperlukan suatu inovasi untuk memanfaatkannya menjadi produk yang berguna. Salah satu cara yang paling tepat adalah dengan mengkonversi limbah rumah tangga tersebut menjadi cairan eco enzyme, yang memiliki manfaat beragam bagi lingkungan. Beberapa manfaatnya termasuk menjadi pupuk organik, pembersih yang ramah lingkungan, dan penangkal bau tidak sedap.
Proses produksi eco enzyme dimulai dengan mengumpulkan limbah rumah tangga seperti sisa-sisa buah, sayuran, dan bahan organik lainnya. Limbah tersebut kemudian dicampur dengan air dan gula dalam perbandingan 3:1:6. Gula berfungsi sebagai sumber energi bagi mikroorganisme yang akan melakukan fermentasi. Campuran ini kemudian ditempatkan dalam wadah tertutup sebagai tempat fermentasi.
Selama periode fermentasi, mikroorganisme seperti bakteri asam laktat dan ragi akan mengurai bahan organik dalam campuran tersebut, menghasilkan cairan yang kaya akan enzim, asam amino, dan nutrisi lainnya. Proses fermentasi berlangsung selama 90 hari. Setelah mencapai periode fermentasi yang tepat, cairan hasil fermentasi disaring untuk memisahkan cairan dari residu padatnya. Cairan yang telah disaring kemudian disimpan dalam wadah kedap udara untuk mencegah kontaminasi dan memperpanjang umur simpannya.
Pembuatan eco enzyme dari limbah rumah tangga merupakan contoh nyata dari upaya untuk mengurangi dampak negatif manusia terhadap lingkungan. Dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitar kita, kita dapat menciptakan produk yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi lingkungan. Diharapkan dengan pemahaman yang lebih luas tentang proses produksinya, eco enzyme akan semakin diterima dan digunakan dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Penulis:
KKN Tim I Universitas Diponegoro 2023/2024
DPL:
Sigit Febrianto, S.Kel., M.Si
Lokasi:
Desa Walangsanga, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar