Loetju.id - Bayat (17/01/2024), Kabupaten Klaten terdiri atas 26 kecamatan, yang dibagi lagi atas 391 desa dan 10 kelurahan. Ibukota kabupaten ini adalah Klaten, yang sebenarnya terdiri atas tiga kecamatan yaitu Klaten Utara, Klaten Tengah, dan Klaten Selatan. Salah satu wilayah administratifnya adalah kecamatan Bayat. Kecamatan Bayat memiliki berbagai potensi seperti pada bidang pariwisata, sumber daya alam, dan bidang lainnya.
Desa beluk merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten yang berbatasan dengan D.I. Yogyakarta, tepatnya berbatasan langsung dengan Gunung Kidul. Di Desa Beluk memiliki beberapa sekolah yang menunjang pendidikan disana, yang terdiri dari Sekolah Dasar, Sekolah menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa.
Di masa kehidupan yang semakin modern seperti sekarang belajar bahasa dapat menjadi pilihan yang baik dan menyenangkan, serta membawa perspektif baru terhadap anak-anak. Untuk itu, belajar bahasa Jepang bisa menjadi lebih bermanfaat dan menjadi pembelajaran baru dengan hasil positif untuk anak-anak. Belajar Bahasa Jepang memiliki banyak manfaat bagi anak-anak salah satunya adalah membangun personal growth yang lebih baik dan membantu mereka mengekspresikan ide-ide dengan jelas dan kreatif. Ini juga akan memberi mereka perspektif yang lebih luas, lebih global, paralel, atau berlawanan. Bahasa Jepang juga adalah bahasa yang kompleks dan itulah mengapa banyak penelitian menunjukkan bahwa belajar bahasa Jepang menggunakan lebih banyak bagian otak daripada bahasa lain. Oleh karena itu bahasa jepang mampu meningkatkan kekuatan dan daya ingat anak.
Dalam rangka memberikan pembelajaran mengenai Bahasa Jepang kepada anak-anak SDN 1 Beluk, Audrey Talitha Sulistyo seorang mahasiswa jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang Universitas Diponegoro (Undip) yang menjalankan KKN di Desa Beluk. Dalam program ini Audrey memberikan pembelajaran mengenai Aisatsu yaitu salam sapa menggunakan Bahasa Jepang dengan memberikan materi yang mudah dan dapat dipahami oleh siswa-siswi SDN 1 Beluk. Dalam praktiknya mahasiswa menjelaskan dan memberikan contoh mengenai beberapa Aisatsu kepada anak-anak dan diikuti dengan antusias oleh mereka.
Tidak hanya memberikan pembelajaran mengenai bahasa saja mahasiswa juga memberikan pengenalan mengenai kesenian Jepang berupa Origami. Origami adalah seni melipat kertas yang berasal dari Jepang. Kata Origami berasal dari kata ori yang berarti melipat dan kami yang berarti kertas. Diperkirakan permainan origami berasal sekitar tahun 600 masehi setelah penemuan kertas oleh orang China. Pada saat itu, origami digunakan sebagai simbol kemakmuran dan kebahagiaan, dan digunakan sebagai hiasan untuk pernikahan dan acara-acara penting lainnya.
Origami memiliki banyal manfaat untuk anak-anak yaitu meningkatkan kreativitas, meningkatkan konsentrasi dan fokus, serta dapat melatih keterampilan problem solving. Siswa-siswi SDN 1 Beluk sangat antusias ketika mempraktikan salah satu bentuk origami berupa burung bangau yang dipercaya barang siapa mampu membuatnya berjumlah 1000 maka keinginannya akan tercapai.
Pemberian materi mengenai pengenalan Bahasa Jepang dan kesenian origami kepada siswa-siswi diharapakan mampu memberikan wawasan baru dan mencapai pemahaman bahasa yang lebih baik dan mengasah kreativitas mereka.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar