Loetju.id - Pada Tanggal 17 Januari 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro (UNDIP) telah melaksanakan program inovasi berupa pembuatan pupuk cair organik yang berasal dari limbah rumah tangga berupa sisa air cucian beras. Pemanfaatan sisa cucian beras sebagai bahan baku untuk pupuk organik telah menjadi salah satu langkah penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan produktivitas pertanian secara alami. Di Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo, Mahasiswa KKN Tim I dari Universitas Diponegoro (UNDIP) turut berperan dalam memberikan penyuluhan kepada kelompok wanita tani setempat tentang pembuatan pupuk cair organik dengan penambahan probiotik EM4 Pertanian untuk meningkatkan kualitas pupuk.
Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemahaman mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga yang dapat dijadikan sebagai limbah organik yang bermanfaat dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta meningkatkan keberlanjutan dalam siklus alam. Dengan mengubah limbah rumah tangga seperti sisa makanan, sisa sayuran, atau sisa cucian beras menjadi limbah organik, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, pengolahan limbah rumah tangga menjadi limbah organik juga menghasilkan pupuk alami yang kaya akan nutrisi, yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman secara alami. Dengan demikian, pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi limbah organik bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan, serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan manusia.
Tim Mahasiswa KKN Undip dari tim I mengadakan sesi penyuluhan di Kelurahan Bulakan, mengundang kelompok wanita tani setempat untuk belajar tentang pembuatan pupuk cair organik dengan memanfaatkan sisa cucian beras dan penambahan probiotik EM4 Pertanian. Mereka menyediakan materi yang lengkap tentang manfaat probiotik dalam pertanian, cara kerja EM4, dan cara mengintegrasikannya ke dalam pupuk organik.
Dalam sesi penyuluhan, mahasiswa KKN menjelaskan bahwa limbah rumah tangga berupa air cucian beras sangat bermanfaat bagi keberlangsungan pertumbuhan tanaman yaitu membantu pertumbuhan, perkembangan dan merangsang hormon pada tanaman, karena air cucian beras mengandung banyak unsur hara seperti pati, magnesium, nitrogen dan fosfor, selain itu penambahan probiotik EM4 Pertanian dapat meningkatkan efektivitas pupuk organik dalam menyediakan nutrisi bagi tanaman dan meningkatkan keseimbangan mikroorganisme di dalam tanah. Tim Mahasiswa KKN ini memandu kelompok wanita tani dalam proses pembuatan pupuk cair organik, mulai dari fermentasi sisa cucian beras hingga penambahan probiotik EM4.
Selain itu, Tim KKN ini juga memberikan panduan tentang penggunaan pupuk cair organik ini dalam sistem pertanian organik, yang akan membantu meningkatkan kesehatan tanah, pertumbuhan tanaman, dan hasil panen secara alami.
"Pemanfaatan limbah cucian beras sebagai bahan baku untuk pembuatan pupuk cair organik merupakan salah satu langkah yang efektif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan produktivitas pertanian secara alami. Dengan mengolah limbah cucian beras ini, kita dapat mengurangi jumlah limbah organik yang masuk ke tempat pembuangan akhir, sementara pada saat yang sama, menghasilkan pupuk organik yang kaya akan nutrisi untuk tanaman. Proses ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomis bagi petani, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan demikian, pemanfaatan limbah cucian beras menjadi pupuk cair organik adalah langkah progresif menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan", ungkap pengurus kelompok wanita tani Kelurahan Bulakan.
Kelompok wanita tani Kelurahan Bulakan merespons penyuluhan ini dengan sangat positif. Mereka menganggap pengetahuan tentang penambahan probiotik EM4 ke dalam pupuk cair organik sebagai wawasan yang sangat berharga. Beberapa anggota kelompok bahkan menyatakan minat untuk segera mencoba membuat pupuk cair organik dengan penambahan EM4 di lahan pertanian mereka.
Mereka menyambut baik dukungan dan bimbingan yang diberikan oleh Mahasiswa KKN Undip, dan mereka berharap dapat melihat hasil positif dari penggunaan pupuk organik yang telah mereka buat dalam waktu dekat.
Penulis:
Fauziatul Musyayyadah
Mahasiswa S1 Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian
Dosen Pembimbing Lapangan:
Prof. Dr. Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si dan Muhamad Azhar, SH., LL.M.
Lokasi KKN:
Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo
Lurah:
Marlina Dry Hastuti, SE,MM.
Camat:
Havid Danang P.W, SH. MH.
Editor:
Achmad Munandar