Mahasiswa KKN Tim I Undip Membuat dan Mensosialisasikan Pemasaran Pestisida dari Limbah Batang Tembakau dalam rangka Pemberdayaan Petani Desa Legoksari, Kec. Tlogomulyo, Kab. Temanggung - Comedy, Indie and Creativity

Sabtu, 17 Februari 2024

Mahasiswa KKN Tim I Undip Membuat dan Mensosialisasikan Pemasaran Pestisida dari Limbah Batang Tembakau dalam rangka Pemberdayaan Petani Desa Legoksari, Kec. Tlogomulyo, Kab. Temanggung




Loetju.id - Tembakau merupakan komoditas pertanian musiman yang umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok. Selain itu, tembakau berperan penting dalam bentuk cukai dan devisa sebagai penerimaan negara dan juga sebagai sumber pendapatan dan penyediaan lapangan pekerjaan. Di Indonesia, perkembangan tanaman tembakau cukup pesat dan mudah ditemui. Akan tetapi tidak semua daerah dapat ditumbuhi tanaman tembakau. 

Salah satu daerah penghasil tembakau yang cukup terkenal adalah tembakau dari Desa Legoksari, Kec. Tlogomulyo, Kab. Temanggung, Jawa Tengah. Desa ini merupakan salah satu penghasil tembakau paling mahal, yaitu tembakau Srinthil. Meski begitu, perekonomian petani desa dirasa masih kurang sejahtera, karena sistem penjualan tembakau di desa ini masih memakai sistem juragan, dimana segala keputusan terkait harga tembakau tergantung pimpinan atau juragan.

Tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) mengandung nikotin yang tinggi. Bagian tanaman yang dijadikan bahan baku rokok adalah bagian daun. Sedangkan batang dan akarnya hanya dibakar saja. Padahal batang tembakau mengandung kurang lebih 18% nikotin yang tak hanya digunakan dalam kandungan rokok, tetapi juga dapat digunakan sebagai racun saraf yang bekerja sebagai antagonis dari reseptor asetil kolin. Nikotin bekerja sangat cepat dan merupakan racun yang sangat toksik bagi hewan tingkat tinggi. Maka dari itu batang tembakau dapat digunakan sebagai bahan alternatif pembuatan pestisida alami yang dapat membasmi serangga seperti ulat perusak daun, aphids, triphs, dan pengendali jamur (fungisida). 

Pestisida ini juga berpotensi untuk diproduksi secara komersial agar perekonomian desa semakin membaik. Dari latar belakang tersebut, KKN Tim I Undip Desa Legoksari berinisiatif mengadakan Program Pemberdayaan Petani Desa melalui Pemanfaaatan Limbah Batang Tembakau untuk Pembuatan Pestisida. Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan terhadap petani dan pemuda desa tentang cara memanfaatkan limbah batang tembakau dengan baik untuk memperbaiki ekonomi petani desa.

Dari latar belakang tersebut, KKN Tim I Undip Desa Legoksari mengadakan Program Pemberdayaan Petani Desa melalui Pemanfaaatan Limbah Batang Tembakau untuk Pembuatan Pestisida. Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan terhadap petani dan pemuda desa tentang cara memanfaatkan limbah batang tembakau dengan baik untuk memperbaiki ekonomi petani desa. 

 
Program ini diawali dengan studi literatur dan eksperimen pembuatan pestisida dari batang tembakau. Percobaan diawali dengan merendam 400 gr batang tembakau yang telah dihancurkan, kemudian ditambahkan detergen sebanyak 1 sendok teh dan air sebanyak 1 liter. Fermentasi dilakukan selama 1 hari. Hasil fermentasi diuji coba dengan perbandingan kadar larutan : air yaitu 1 : 10. Uji coba dilakukan pada tanaman cabai dengan pengamatan selama 3 hari.


   
Sosialisasi dan pelatihan pembuatan pestisida batang tembakau dilakukan di Balai Desa Legoksari dengan sasaran kelompok tani dan pemuda Desa Legoksari. Materi yang dipaparkan antara lain mengenai seluk beluk batang tembakau, cara pembuatan pestisida dari tanaman tembakau, pemantauan dampak lingkungan dari kegiatan produksi, penerapan protokol kesehatan dalam pembuatan dan menggunakan pestisida, lingkungan yang efisien untuk pekerja pertanian, pengelolaan keuangan untuk proses pembuatan pestisida, dan pemasaran hasil produk pestisida dari limbah batang tembakau. 

Kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan pestisida dari limbah batang tembakau. Hasil dari fermentasi batang tembakau selanjutnya dapat digunakan kelompok tani untuk digunakan di ladang tumpangsari setempat. Selain hal tersebut pestisida ini dapat dipasarkan secara konvensional maupun digital dalam rangka peningkatan ekonomi desa Legoksari.

Dengan diadakannya program multidisiplin ini, harapannya dapat menambah wawasan masyarakat Desa Legoksari mengenai pembuatan pestisida batang tembakau sehingga masyarakat dapat dengan mudah menyediakan pestisida alami dengan memanfaatkan komoditas pertanian di desanya sendiri. Selain itu dengan memasarkan produk pestisida limbah tembakau dapat memberdayakan UMKM pertanian desa sehingga dapat memperbaiki perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan baru di Desa Legoksari.



Editor:
Achmad Munandar

Bagikan artikel ini

Jangan lupa komen ya Guys..