Loetju.id - Limbah sampah plastik merupakan isu yang harus diperhatikan bagi masyarakat di Desa Gendoang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Salah satu limbah yang belum bisa dikelola dengan baik dan sukar untuk melebur yaitu limbah sampah plastik. Limbah plastik ini sangat banyak dan dapat di temukan di berbagai tempat di Desa Gendoang dikarenakan belum terdapat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan akhirnya terjadi penumpukan sampah yang didominasi dengan limbah sampah plastik.
Dengan adanya isu sampah di Desa Gendoang ini, salah satu cara untuk menanganinya yaitu dapat dilakukan dengan membakar sampah ataupun dengan mengolahnya Kembali menjadi kerajinan. Limbah sampah plastik merupakan salah satu limbah yang sangat sukar diolah, meskipun begitu sudah banyak inovasi untuk pemanfaatan limbah sampah plastik, salah satunya yaitu dengan membuat pot untuk tanaman hidroponik.
Hidroponik dapat diartikan sebagai budaya menanam tanaman tanpa menggunakan media tanam tanah, dengan cara tanah digantikan dengan air untuk nutrisi bagi tanaman. Peran limbah plastik dalam proses pembuatan tanaman hidroponik ini digunakan sebagai wadah atau pot. Limbah plastik yang digunakan dapat berupa gelas plastik, botol plastik, galon plastik, kaleng cat, dsb.
Untuk mengatasi pembuangan limbah plastik yang berlebih, Miutya Arifa Zuyyina, Mahasiswi KKN Undip Tim I 2023/2024, melakukan sosialisasi dan praktik menanam tanaman tauge dengan metode hidroponik. Kegiatan ini termasuk ke dalam program keilmuan atau monodisiplin jurusan Agroekoteknologi. Pelatihan diselenggarakan pada tanggal. Kegiatan ini diselenggarakan di SDN 01 Gendoang, SDN 03 Gendoang, SDN 04 Gendoang, dan SD Madrasah I. Peserta sosialisasi dan praktik menanam tanaman hidroponik tanaman tauge ini dihadiri oleh siswa/i Sekolah Dasar.
Proses pembuatan tanaman hidroponik tanaman tauge sangatlah mudah, dengan alat dan bahan seperti gelas plastik bekas, kapas, benih kacang hijau, dan air. Untuk tahap pertama yaitu memasukkan kapas ke dalam gelas plastik bekas lalu diberi air secukupnya sampai kapas lembab merata. Setelah kapas terasa lembab, masukkan 4 - 5 benih kacang hijau dengan diberi sedikit jarak. Untuk pemeliharaan hanya disiram sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dengan air yang secukupnya sampai kapas terasa lembab.
Kegiatan praktik pembuatan hidroponik tanaman tauge menggunakan limbah gelas plastik bekas mendapatkan respon yang sangat baik dari seluruh peserta yang hadir. Setelah praktik hidroponik tanaman tauge berakhir, tanaman diberikan pada setiap siswa/I yang hadir dan dirawat dengan baik dengan harapan akan menjadi inovasi baru untuk pengolahan limbah dan pemanfaatan lahan.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar