Foto Bersama Peserta Kegiatan Makanan Sehat Cegah Stunting
Loetju.id - Stunting merupakan gambaran status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Berdasarkan World Health Organization (WHO) bahwa dapat dikatakan stunting apabila nilai z-score tinggi badan menurut usia (TB/U) atau panjang badan menurut usia (PB/U) kurang dari – 2 standar deviasi (SD). Berdasarkan Studi Kesehatan Dasar 2018 bahwa persentase stunting di Indonesia sebanyak 30,8%. Sedangkan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2023 bahwa angka stunting di Indonesia sudah menurun sebesar 17,8%. Akan tetapi, pemerintah Indonesia memiliki target penurunan stunting sebesar 14% pada tahun 2024.
Pencegahan stunting dapat dilakukan melalui 1000 Hari Pertama Kehidupan atau disebut sebagai golden age. Pada masa tersebut, anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dan hanya terjadi sekali dalam kehidupan seorang anak. Salah satu upaya pencegahan stunting yang dapat langsung dilakukan adalah pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) pada usia 6 – 24 bulan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa balita yang tidak diberikan MP-ASI dengan baik akan berisiko 7,4 kali mengalami stunting.
Dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan stunting, mahasiswa Kerja Kuliah Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro 2023/2024 mengajukan program multidisiplin yang bertemakan “Makanan Sehat Cegah Stunting”. Kegiatan tersebut terdiri atas dua kegiatan utama yaitu Edukasi Pencegahan Stunting dan Demonstrasi Memasak Makanan Sehat. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 28 Januari 2024 di Kantor Balai Desa yang dihadiri oleh kader posyandu dan ibu-ibu yang memiliki anak berisiko stunting.
Kegiatan pertama yaitu Edukasi Pencegahan Stunting yang membahas mengenai pengertian stunting, prevalensi stunting, proses terjadinya stunting, penyebab dan dampak stunting, pentingnya 1000 hari pertama kehidupan, dan cara pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah penyampaian materi secara langsung dengan menggunakan media powerpoint. Selain itu, terdapat penyampaian terkait resep-resep makanan sehat tinggi protein untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi dan mendukung tumbuh kembang bayi dan balita.
Kegiatan Edukasi Pencegahan Stunting
Resep Katsu Ayam Teriyaki
Resep Tamagoyaki Kelor
Kegiatan kedua yaitu Demonstrasi Memasak Makanan Sehat. Terdapat dua resep makanan sehat cegah stunting yang dijadikan sebagai contoh makanan sehat yaitu Katsu Ayam Teriyaki dan Tamagoyaki Kelor. Penyajian makanan sehat juga dilengkapi dengan sumber karbohidrat dan buah-buahan yang dikemas dalam bentuk bento ala Jepang. Bento adalah makanan bekal dalam kemasan praktis sehingga dapat dibawa dengan mudah.
Demonstrasi Memasak Makanan Sehat
Penyerahan Bento Kepada Peserta
Pada kegiatan tersebut, terdapat penyerahan Booklet Makanan Sehat Cegah Stunting kepada empat posyandu di Desa Daleman. Booklet tersebut berisikan tentang materi stunting, resep-resep makanan sehat, dan anggaran biaya yang dibutuhkan dari setiap resep. Kegiatan ini didukung oleh masyarakat Desa Daleman terutama ibu-ibu yang memiliki anak berisiko stunting dan kader posyandu yang terlihat dari antusiasme dalam memperhatikan kegiatan edukasi dan demonstrasi memasak, Selain itu, peserta juga interaktif untuk bertanya dan berbagi pengalamannya.
Penyerahan Booklet Makanan Sehat Cegah Stunting Kepada Kader Posyandu
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait pencegahan stunting dan dapat mempraktikan pembuatan resep-resep makanan sehat secara mandiri di rumah untuk meningkatkan asupan makanan yang bergizi bagi bayi dan balita. Selain itu, resep-resep makanan sehat dapat menjadi referensi dalam pembuatan pemberian makanan tambahan (PMT) saat kegiatan posyandu.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar