Kegiatan edukasi pencegahan dan mengatasi gizi buruk
menggunakan gizi seimbang dari “Isi Piringku”.
Loetju.id - Pemalang, Indonesia, 12 Agustus 2024. Pelaksanaan program kerja ini didasarkan pada salah satu permasalahan yang ditemukan ketika survei ke masyarakat Desa Bulu, yaitu masih adanya anak-anak yang terindikasi dan mengalami stunting. Dimana stunting dapat disebabkan karena kondisi gizi buruk yang dialami oleh anak-anak atau ibu. Edukasi gizi seimbang dari “Isi Piringku” memberikan pedoman kebutuhan gizi harian, serta untuk memetakan pembagian porsi makanan pokok, lauk pauk, buah dan sayur untuk sekali makan yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, sikap, dan tindakan mengenai makanan sehat dan bergizi serta seimbang kepada anak dan ibu.
Kurangnya pengetahuan dan rendahnya sikap ibu terkait penyediaan menu seimbang bagi balita dapat memengaruhi pola makan anak-anak balita. Padahal, status gizi balita merupakan salah satu indikator penting dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Gizi buruk adalah kondisi serius yang terjadi ketika anak mengalami kekurangan atau kelebihan asupan makanan dan minuman, tanpa mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Terdapat dua kategori gizi buruk pada anak, yaitu kekurangan gizi (stunting, wasting, dan underweight) serta kelebihan gizi (overweight dan obesitas). Kementerian Kesehatan memiliki target jumlah penurunan stunting di angka 14% di 2024.
Edukasi mengenai gizi seimbang untuk mencegah gizi buruk dan stunting dilaksanakan melalui pertemuan langsung dengan ibu-ibu PKK dan kader posyandu di Desa Bulu. Penyampaian materi edukasi dilakukan menggunakan media PPT dan poster. Ibu-ibu PKK serta kader posyandu di Desa Bulu terlihat sangat antusias menerima informasi baru dan aktif bertanya kepada mahasiswa terkait gizi buruk dan gizi seimbang.
Dimsum Bandeng
sebagai Contoh Olahan Gizi Seimbang
Pemberian olahan Dimsum Bandeng dilakukan untuk mempermudah pemahaman pemetaan pembagian porsi makanan pokok, lauk pauk, buah dan sayur untuk sekali makan ibu-ibu yang hadir. Dimana olahan yang diberikan sudah mewakilan gizi seimbang dengan harga murah serta proses pembuatan yang mudah.
Pelaksanaan program edukasi untuk mencegah dan mengatasi gizi buruk dengan pendekatan gizi seimbang dari "Isi Piringku" terbukti memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan gizi buruk pada ibu dan anak. Melalui program ini, para ibu menjadi lebih paham tentang kebutuhan gizi harian dan cara pembagiannya. Program ini dianggap sukses karena kelompok sasaran, yakni para ibu, menunjukkan antusiasme dan keterlibatan aktif dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar