Loetju.id - Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar (08/08/2024) Masalah sampah yang menumpuk di Kelurahan Jungke dan penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi perhatian serius. Menanggapi hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Kelurahan Jungke berinisiatif menggelar sosialisasi pengelolaan sampah dan pameran teknologi pengolahan sampah dengan berkolaborasi dengan pihak kelurahan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan memberikan solusi konkret dalam mengatasi permasalahan sampah di kelurahan.
Sosialisasi yang diadakan pada hari Kamis 8 Agustus 2024 di Gedung Serbaguna Kelurahan Jungke ini dihadiri oleh 54 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari perangkat kelurahan, tokoh masyarakat, dan kelompok karang taruna. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN memaparkan berbagai informasi penting terkait pengelolaan sampah, seperti kesadaran hukum akan sampah, dampak negatif penumpukan sampah, hingga berbagai metode pengolahan sampah yang ramah lingkungan.
Salah satu fokus utama dari sosialisasi ini adalah pengenalan teknologi pengolahan sampah yang inovatif. Mahasiswa KKN memamerkan teknologi pembuatan paving block dari sampah plastik dan pemanfaatan maggot (belatung) untuk mengolah sampah organik. Kedua teknologi ini dinilai sangat potensial untuk diterapkan di Kelurahan Jungke, mengingat ketersediaan bahan baku yang melimpah dan kemudahan dalam proses produksinya.
"Paving block dari sampah plastik ini memiliki kualitas yang tidak kalah dengan paving block konvensional. Selain itu, pembuatannya juga sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri," ujar Laurence, selaku ketua tim KKN Undip Jungke.
Sementara itu, pemanfaatan maggot untuk mengolah sampah organik juga dinilai sangat efektif. Maggot dapat mengurai sampah organik dalam waktu yang relatif singkat dan menghasilkan pupuk organik yang berkualitas tinggi. "Maggot sangat efektif untuk mengurai sampah organik rumah tangga karena maggot dapat mengurai 2-5 kg sampah organik dalam waktu 24 jam, dengan kemampuan mengurai sampah hingga 2-5 kali berat tubuhnya," tambah Laurence lainnya.
Selain sosialisasi dan pameran teknologi oleh mahasiswa KKN, Kelurahan Jungke juga mengajak para peserta untuk melihat alat pembakaran sampah rendah polusi yang diinisiasi oleh ketua RW 1 di Lingkungan Jungke sebagai solusi yang diluncurkan perangkat kelurahan untuk atasi masalah sampah.
Lurah Jungke, Riyadi S.E., menyambut positif inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip. "Semoga kegiatan ini kedepannya ada keberlanjutan di masyarakat. Harapannya masyarakat bisa menuntaskan sampah rumah tangga di rumah masing - masing," ungkapnya.
Ke depan, mahasiswa KKN berharap hasil dari sosialisasi dan pameran teknologi ini dapat diimplementasikan secara nyata oleh masyarakat Kelurahan Jungke. Dengan demikian, permasalahan sampah di kelurahan dapat teratasi dengan baik dan lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat.
Editor:
Achmad Munandar