Loetju.id - Banyak siswa kurang meminati matematika karena sifatnya yang abstrak dan konsep berhitung yang sulit. Matematika sering dianggap rumit dan sulit, terutama di tingkat Sekolah Dasar. Padahal, matematika penting untuk kehidupan sehari-hari, terutama operasi dasar seperti perkalian. Hal ini melatarbelakangi pelaksanaan program monodisiplin oleh Wafa Askia Fitriani di salah satu Sekolah Dasar (SD) yang berada di Desa Watugede, yaitu SD Negeri 2 Watugede. Wafa mengunjungi sekolah untuk membahas program kerja dengan kepala sekolah dan para guru. Pihak sekolah menyambut baik inovasi ini, terutama dalam pembelajaran operasi perkalian matematika. Sasaran yang ditargetkan adalah guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut.
“Program kerja ini meliputi pelatihan perkalian menggunakan alat peraga batang Napier. Pelatihan ini bertujuan agar guru dapat mengajarkan metode lain untuk melakukan operasi perkalian dan melatih kemampuan berpikir siswa dalam matematika. Batang Napier adalah metode perkalian yang menggunakan batang untuk memodelkan operasi perkalian menjadi penjumlahan. Batang Napier pertama kali ditemukan oleh seorang bangsawan dari Skotlandia yang bernama John Napier. Alat hitung ini sengaja dirancang untuk menyederhanakan tugas berat dalam perkalian dengan mengubah perkalian menjadi penjumlahan.” Jelas Wafa pada Kamis (25/7) pagi.
Program yang dilaksanakan di SD Negeri 2 Watugede ini cukup menarik perhatian dewan guru setempat. Antusiasme mengikuti kegiatan ini cukup terlihat selama pelatihan, komunikasi antara mahasiswi Universitas Diponegoro dan para guru terjalin dengan baik. Wafa menjelaskan cara penggunaan batang Napier. Inovasi ini membuat guru bersemangat mengajarkannya kepada siswa. Sekolah mengapresiasi program ini karena menambah alternatif pembelajaran matematika.
Sementara itu, Devi salah seorang guru menuturkan bahwa program ini cukup membuka wawasan dan ilmu baru bagi dia sebagai guru yang selama ini juga merasa sedikit risau dengan kondisi pembelajaran Matematika pada peserta didiknya, dengan trik yang diberikan dia merasa cukup terbantu dan menemukan inovasi pembelajaran.
“Program ini benar-benar memberikan warna baru dalam metode pembelajaran matematika di sekolah kami. Kami merasa terbantu karena mahasiswa tidak hanya menjabarkan teorinya saja namun ada sesi untuk praktik dan diskusi langsung yang sangat menarik dan menjadi inovasi dalam metode pembelajaran yang tentunya dapat kami kembangkan lagi kedepanya,” Pungkas Guru Kelas ini.
Penulis :
Wafa Askia Fitriani
Jurusan Matematika
Dosen Pembimbing Lapangan :
Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti., Msi
Lokasi :
Desa Watugede, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar