Masyarakat Desa Bagor Bantu Racikkan Eco Enzyme Bersama Mahasiswa KKN Tim II Undip - Comedy, Indie and Creativity

Rabu, 14 Agustus 2024

Masyarakat Desa Bagor Bantu Racikkan Eco Enzyme Bersama Mahasiswa KKN Tim II Undip

 


Loetju.idEco enzyme merupakan cairan alami yang ramah lingkungan dan memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Cairan eco enzyme dihasilkan dari limbah organik rumah tangga yang dicampur dengan air dan cacahan gula jawa kemudian difermentasi selama 3 bulan atau 90 hari. Hasil fermentasi dari eco enzyme yaitu berupa cairan berwarna cokelat muda hingga cokelat tua, dengan aroma asam yang segar dan khas. 

Limbah organik yang dibutuhkan untuk membuat eco enzyme dapat berupa sayuran maupun buah-buahan sisa yang kemudian dipotong kecil-kecil. Semua sisa sayur ataupun buah-buahan dapat digunakan untuk membuat eco enzyme, kecuali pada kategori tertentu seperti sisa sayur atau buah yang sudah dimasak, busuk atau berjamur, berminyak, dan kering atau keras.

Kegiatan pembuatan eco enzyme yang dilaksanakan pada hari Selasa, 07 Agustus 2024, bertempat di Pendopo Balai Desa Bagor, diikuti oleh perwakilan masyarakat desa Bagor dengan sangat antusias. Peserta yang mengikuti kegiatan terdiri dari seluruh perwakilan bapak atau ibu RT se Desa Bagor, perwakilan dari LP2MD dan BPD, perwakilan dari perangkat desa Bagor, dan tentunya seluruh mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro. 

Tidak hanya mensosialisasikan materi terkait eco enzyme dan pemanfaatannya saja, mahasiswa KKN juga mengajak peserta untuk ikut terjun langsung dalam membuat eco enzyme. Terdapat 2 peserta, yakni Bapak Sukir dan Ibu Karsiyem selaku perwakilan dari peserta bersedia maju ke depan untuk membantu mahasiswa KKN dalam membuat eco enzyme. Mahasiswa KKN hanya memandu Bapak Sukir dan Ibu Karsiyem dalam membuat eco enzyme sesuai dengan tahapannya, mulai dari memasukkan bahan-bahan hingga menyimpan eco enzyme dengan tepat. 

Adapun langkah-langkah membuat eco enzyme, yaitu memasukkan bahan-bahan seperti air, gula jawa, dan potongan kulit buah ke dalam botol atau wadah yang sudah disediakan. Langkah selanjutnya botol yang sudah terisi air, gula jawa, dan potongan kulit buah ditutup rapat dan eco enzyme siap difermentasi selama 90 hari. Terdapat beberapa ketentuan tempat untuk menyimpan eco enzyme antara lain, yaitu tempat tidak terkena sinar matahari secara langsung, tempat memiliki sirkulasi udara yang baik, jauh dari WC, tong sampah, tempat pembakaran sampah, dan bahan-bahan kimia. 


Pada akhir kegiatan, mahasiswa KKN memberikan poster sekaligus menyampaikan manfaat dari eco enzyme dan penjelasan singkat terkait dengan takaran penggunaan eco enzyme dalam kehidupan sehari-hari. Bapak Sukir selaku Ketua RT 09 Desa Bagor menyampaikan bahwa, eco enzyme dapat dijadikan sebagai pestisida dan pupuk alami, dimana penggunaan eco enzyme tersebut dapat memicu pertumbuhan tanaman yang cukup maksimal. 

Kemudian untuk pengaplikasian eco enzyme yang dijadikan sebagai obat semprotpun sangat mudah, yaitu dengan menyemprotkan eco enzyme yang sudah dicampur dengan air pada daun tanaman secara berkala. Cairan eco enzyme juga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Cairan ini dapat digunakan sebagai pembersih alami, detergen, disinfektan, dan penghilang bau. Eco enzyme juga dapat membantu pengolahan air limbah dengan memecah polutan, menjadikannya solusi berkelanjutan untuk pelestarian lingkungan, dan bahan pembenah tanah.

Produksi dan penggunaan eco enzyme sangat berkontribusi pada pengurangan limbah dan jejak karbon yang lebih rendah. Eco enzyme dapat meminimalkan limbah di tempat pembuangan akhir (TPA) dan mengurangi emisi gas metana, yang merupakan salah satu jenis gas rumah kaca yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Bahan-bahannya yang alami memastikan bahwa tidak ada bahan kimia berbahaya yang masuk ke lingkungan, sehingga menjadikannya sebagai bahan alternatif yang aman dan berkelanjutan dibandingkan produk konvensional lainnya. 



Penulis: Fatimah Usfatina 
Program Stud Biologi
Fakultas Sains dan Matematika (FSM)

DPL: 
Mochamad Rizki Fitrianto, S. AP., M. AP. 

Lokasi KKN: 
Desa Bagor, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar

Bagikan artikel ini

Jangan lupa komen ya Guys..