Pemberdayaan Masyarakat tentang Integrasi Keramba Jaring Tancap dan Rakit Apung - Comedy, Indie and Creativity

Senin, 12 Agustus 2024

Pemberdayaan Masyarakat tentang Integrasi Keramba Jaring Tancap dan Rakit Apung



Loetju.id - Kebondalem 3 Agustus 2024 - Seorang mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip), Fatahillah Hanif Mugni Ramadhan, menggelar sebuah pemberdayaan masyarakat tentang Pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan budidaya ikan dengan keramba jaring tancap dan integrasi budidaya sayuran dengan sistem rakit apung yang memanfaatkan aliran air irigasi sawah desa.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan inovasi masyarakat desa agar memberikan solusi dan semangat untuk mengembangkan lahan yang pernah terbengkalai. Dengan menggunakan sistem budidaya ini masyarakat dapat menghasilkan 2 produk budidaya yaitu ikan dan sayuran.

Fatahillah Hanif memperkenalkan teknologi keramba jarring tancap yang di integrasikan dengan tanaman rakit apung yang mengadopsi sistem akuaponik yang telah dimodifikasi sehingga dapat diterapkan di perairan waduk dan danau. Prinsip kerja teknologi resirkulasi air dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai fitoremidator dan filterisasi yang dapat memperbaiki kualitas air. Sistem ini dinilai memiliki berbagai keunggulan. 

Pertama, sisa pakan dan sisa metabolisme ikan tertampung dan terendapkan di sistem penampungan sisa pakan. Kedua, mengurangi masukan beban pencemaran bahan organik di perairan danau/waduk.

Kegiatan diawali dengan menjelaskan mengenai cara kerja dan keunggulan teknologi tersebut. Fatahillah Hanif Bersama tim KKN berharap agar dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi limbah akibat aktivitas budidaya ikan dan pemanfaatan lahan perikanan yang menggunakan air aliran irigasi.

Setelah masyarakat dikenalkan mengenai cara kerja dan keunggulan teknologi, masyarakat diajak untuk mendemostrasikan alat dan bahan yang digunakan sembari di jelaskan cara pemasangan sistem dan perawatan nya. Ketiga, tanaman akuaponik yang berfungsi sebagai fitoremidiasi polutan. Keempat, menghasilkan produk tanaman organik. Kelima, dapat menjadi destinasi ekowisata dan eduwisata.

Kegiatan tersebut diakhiri dengan sesi tanya jawab terkait sistem budidaya tersebut. Masyarakat saling berdiskusi dan antusias memberikan pertanyaan yang terkait program kerja yang berhubungan dengan pengalaman budidaya yang pernah dilakukan nya. Dengan berakhirnya pemberdayaan masyarakat “pelatihan budidaya ikan dengan keramba jaring tancap dan integrasi budidaya sayuran dengan sistem rakit apung”, Fatahillah Hanif dan timnya berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang. Masyarakat Desa Kebondalem diharapkan dapat mengambil langkah lebih maju dalam mengembangkan potensi peluang usaha yang dimilikinya. 



Editor:
Achmad Munandar

Bagikan artikel ini

Jangan lupa komen ya Guys..