Loetju.id - Bertambahnya usia memang menambah kebijaksanaan seseorang. Namun, jika bicara kenyataan, berbagai penyakit degeneratif, seperti diabetes, hipertensi, hingga osteoporosis pun bermunculan.
Menurunnya kondisi kesehatan terkadang membuat para lansia menjadi pesimis dan patah semangat. Keadaan tersebut menyebabkan kaum adiyuswa biasanya hanya fokus terhadap kesehatan fisiknya saja hingga mengesampingkan kondisi mentalnya.
Selain kurang terjangkaunya layanan kesehatan jiwa di Indonesia, edukasi mengenai kesehatan mental juga menjadi akar penyebab rendahnya kesadaran masyarakat akan isu yang ada. Salah satu mahasiswa Fakultas Psikologi dari Tim II Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro merasa prihatin dengan fenomena yang terus terjadi ini.
“Psikoedukasi Menjaga Kesejahteraan Psikologis di Masa Tua Bagi Lansia” menjadi program yang diharapkan mampu memberikan sedikit pencerahan terhadap lansia mengenai pentingnya kesehatan mental. Acara diadakan pada 7 Agustus 2024 dengan sasaran pra lansia dan lansia RW 14 dan RW 15 Kelurahan Danukusuman.
Ananda Anugerah Gusti yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi UNDIP menyampaikan beberapa topik, yakni tentang berbagai perubahan di usia senja, upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi beragam perubahan akibat faktor usia, serta pentingnya memelihara pola pikir positif.
Meski materi yang diberikan termasuk singkat tetapi para peserta merasa beberapa poin memang krusial untuk diketahui. Hadirin yang datang menunjukkan ketertarikan pada bagian yang spesifik mengenai demensia.
“Puji Tuhan. Lansia RW 14 dan RW 15 semuanya sehat. Tidak ada yang pikun,” ucap salah satu sesepuh RW 14, Ibu Mulyanto. Sosok yang akrab disapa “eyang” tersebut juga sangat berterima kasih atas ilmu baru yang didapatkan. Bagi kakek dan nenek yang hadir, program yang diadakan terhitung sebagai sebuah kegiatan yang akhirnya mengisi hari Rabu saat itu.
Selain ucapan terima kasih, para Bapak dan Ibu yang rata-rata berumur enam dasawarsa ke atas tersebut mendoakan mahasiswa KKN.
“Kami doakan adik-adik dilancarkan terus kuliahnya dan cepat lulus dengan nilai cumlaude. Nanti dapat kerja yang enak dan sesuai jurusannya. Kalau uangnya sudah banyak, baru cari pasangan yang cocok dan baik,” ujar Eyang Mulyanto.
Seluruh rangkaian ditutup dengan foto bersama para adiyuswa yang sudah berpartisipasi. Kenang-kenangan berupa poster berisi rangkuman materi tak lupa juga diserahkan kepada Ibu Mulyanto selaku kader posyandu dan sesepuh RW 14 serta Bapak Srijoko selaku Ketua RW 15.
Penulis:
Ananda Anugerah Gusti
(Fakultas Psikologi/15000121120025)
DPL:
Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar