Loetju.id - Pada hari Sabtu (27/07/2024), Mahasiswa KKN Tim II UNDIP melaksanakan kegiatan edukasi Pembuatan Sabun Cuci Piring dari Minyak Jelantah di Dukuh Banaran Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh 10 peserta dari kalangan ibu-ibu. Program edukasi ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan limbah minyak atau yang disebut dengan minyak jelantah.
Minyak jelantah adalah minyak goreng bekas yang telah digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak ini mengalami penurunan kualitas setelah beberapa kali digunakan, sering kali mengandung sisa-sisa makanan, mengalami oksidasi, dan terkontaminasi dengan senyawa berbahaya seperti akrilamida dan asam lemak trans. Penggunaan minyak jelantah dapat meningkatkan risiko kesehatan seperti penyakit jantung, kanker, dan gangguan pencernaan.
Selain risiko kesehatan, minyak jelantah juga dapat berdampak negatif terhadap lingkungan jika dibuang sembarangan. Pembuangan minyak jelantah ke saluran pembuangan bisa menyumbat pipa dan mencemari tanah serta air. Indonesia menjadi salah satu pengekspor minyak jelantah terbesar ke beberapa negara Eropa. Secara nasional, potensi produksi minyak jelantah dapat mencapai 1,2 juta kiloliter pertahun. Jumlah tersebut dihasilan dari limbah rumah tangga di tanah air, menurut TRACTion Energy Asia, Refina Muthia ditahun 2023.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan tentang alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat sabun cuci piring serta penjelasan mengenai kandungan dari bahan yang digunakan yang disampaikan oleh mahasiswa KKN Tim II UNDIP dari prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri. Kemudian, acara dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan sabun cuci piring dan menjelaskan tiap langkah demi langkahnya. Diawali dengan mengumpulkan minyak jelantah dari tiap-tiap rumah lalu dikumpulkan menjadi satu. Kemudian, minyak jelantah harus dijernihkan terlebih dahulu menggunakan arang aktif selama 24 jam lalu dilakukan penyaringan. Setelah itu, minyak jelantah di panaskan dan ditambahkan bleaching earth dan dilakukan penyaringan kembali. Ibu-ibu turut menyaksikan dan bertanya sesekali mengenai prosesnya.
Setelah mendapatkan minyak jelantah yang sudah dijernihkan, masuk pada proses pembuatan sabun cuci piringnya dengan menggunakan KOH, garam, citrum dan air. Sebelum membuat sabun cuci piring, wajib menggunakan sarung tangan dan masker karena bahan KOH memiliki bau yang menyengat. Mula-mula larutkan KOH dengan 4-5 sendok makan, lalu masukkan cairan KOH kedalam minyak jelantah yang audah dijernihkan, aduk sampai mengental dan memadat. Pada proses ini, dibutuhkan waktu 20-30 menit dan ibu-ibu yang ikut menonton turut membantu mengaduk. Setelah itu tuangkan air panas kedalam campuran tadi dan diaduk hingga merata. Agar sabun cuci piring ini wangi dan menarik, bisa ditambahkan pewangi dan pewarna. Proses selesai dan sabun siap digunakan.
Program KKN ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi bahan yang dapat digunakan kembali.
Referensi:
Tracion Energy Asia, Produksi Minyak Jelantah di Indonesia, 2023
Penulis:
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar