Transformasi Pertanian Ramah Lingkungan : Mahasiswi KKN UNDIP 2023/2024 bersama KWT Sumber Mulyo Desa Pojok ciptakan Feromon Trap untuk Tingkatkan Produktivitas Cabai - Comedy, Indie and Creativity

Sabtu, 10 Agustus 2024

Transformasi Pertanian Ramah Lingkungan : Mahasiswi KKN UNDIP 2023/2024 bersama KWT Sumber Mulyo Desa Pojok ciptakan Feromon Trap untuk Tingkatkan Produktivitas Cabai


(Foto bersama mahasiswi KKN UNDIP 
bersama dengan ibu-ibu KWT Sumber Mulyo 
setelah demonstrasi pembuatan feromon trap)

Loetju.id - Dukuh Tegalmulyo, Desa Pojok, 4 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro TIM II Tahun 2023/2024 mengadakan pelatihan pembuatan perangkap lalat buah atau feromon trap untuk tanaman cabai bersama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Mulyo di Dukuh Tegalmulyo, Desa Pojok. Kegiatan ini telah terlaksana pada hari Minggu, 4 Agustus 2024 di Kebun Percobaan KWT Sumber Mulyo. Pelatihan perangkap hama lalat ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswi KKN UNDIP atas nama Nadiroh. Kegiatan diikuti oleh ibu-ibu yang tergabung dalam KWT Sumber Mulyo dengan jumlah peserta sebanyak 9 orang. 

Pelatihan pembuatan feromon trap oleh mahasiswi UNDIP di KWT Sumber Mulyo dilaksanakan sebagai respons terhadap penurunan kualitas buah cabai rawit yang disebabkan oleh serangan hama lalat buah. Beberapa waktu kebelakang, ibu-ibu di KWT Sumber Mulyo mengeluhakan hasil buah cabai yang mereka budidayakan banyak muncul bintik-bintik hitam yang lama kelamaan buah menjadi busuk. Penurunan kualitas ini diakibatkan oleh adanya hama yaitu lalat buah yang menyerang buah tanaman cabai dengan cara menghisap cairan pada buah cabai. Penurunan kualitas ini telah mengurangi hasil panen dan mengancam produktivitas tanaman cabai di kelompok wanita tani tersebut.

Feromon trap dipilih karena perangkap ini efektif, ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu pada tanah seperti ketika menggunakan pestisida kimia. Selain itu, feromon trap menggunakan botol bekas sebagai wadah pembuatan perangkap. Hal ini dapat menjadi salah satu upaya pemanfaatan limbah botol plastik bekas. Cara kerja perangkap feromon yaitu memanfaatkan aroma yang ditimbulkan dari penggunaan senyawa metyl eugenol yang disukai lalat buah. Aroma tersebut menyerupai aroma bunga tanaman sehingga menarik lalat buah untuk mendekat dan kemudian masuk kedalam perangkap.  

 
(Demonstrasi pembuatan feromon trap 
oleh mahasiswi KKN UNDIP 
kepada ibu-ibu KWT Sumber Mulyo)

Pelatihan ini dimulai dengan penjelasan mengenai feromon trap yang dilanjutkan dengan demonstrasi langsung pembuatan feromon trap. Ibu-ibu KWT Sumber Mulyo mendapatkan penjelasan teori mengenai konsep dasar feromon trap, bahan-bahan yang diperlukan, serta cara pembuatan dan pemasangannya. Setelah sesi penjelasan, peserta diberi kesempatan untuk langsung mempraktikan pembuatan feromon trap dengan diarahkan langsung oleh mahasiswa. Pada pelatihan juga dijelaskan pentingnya penggunaan feromon trap sebagai metode pengendalian hama yang efektif dan ramah lingkungan pada tanaman cabai. "Saya berharap pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi ibu-ibu dalam mengelola hama tanaman cabai, khususnya lalat buah yang menyebabkan pembusukan pada buah tanaman cabai dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan." kata Nadiroh, Mahasiswi KKN UNDIP.

Selama sesi praktik, peserta antusias bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai aspek pembuatan feromon trap, mulai dari jenis feromon yang digunakan hingga cara optimal penempatan perangkap di kebun. Di akhir pelatihan, setiap peserta berhasil membuat feromon trap yang siap dipasang di kebun cabai milik sendiri. Ibu Dwi, selaku ketua KWT Sumber Mulyo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa UNDIP atas pelatihan yang sangat bermanfaat ini. "Kegiatan ini sangat aplikatif dan bermanfaat bagi kami, terutama karena di KWT kami juga membudidayakan tanaman cabai. Kami berharap kegiatan semacam ini dapat berkelanjutan dan terus memberikan manfaat bagi KWT," ujar Ibu Dwi, Ketua KWT Sumber Mulyo.

Acara diakhiri dengan foto bersama dan pembagian bahan-bahan untuk pembuatan feromon trap kepada para peserta. Melalui pelatihan ini, diharapkan feromon trap dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh anggota KWT. Selain itu, ibu-ibu KWT Sumber Mulyo dapat lebih mandiri dalam mengelola hama yang menyerang tanaman mereka dengan tidak mengganggu stabilitas lingkungan. Adanya pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian khususnya komoditas cabai di KWT Sumber Mulyo, Desa Pojok. 




Editor:
Achmad Munandar

Bagikan artikel ini

Jangan lupa komen ya Guys..