Waspada terjangkit Penyakit Tidak Menular (PTM) Sejak Dini! Mahasiswa KKN Tim II UNDIP lakukan Focus Group Discussion: Pembiasaan Aktivitas Fisik Sebagai Bentuk Pelaksanaan GERMAS Pada Kegiatan Posyandu Remaja - Comedy, Indie and Creativity

Minggu, 11 Agustus 2024

Waspada terjangkit Penyakit Tidak Menular (PTM) Sejak Dini! Mahasiswa KKN Tim II UNDIP lakukan Focus Group Discussion: Pembiasaan Aktivitas Fisik Sebagai Bentuk Pelaksanaan GERMAS Pada Kegiatan Posyandu Remaja

 

Loetju.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip), Raida Meutia Azmi dari Program Studi Kesehatan Masyarakat melaksanakan program monodisiplin “Focus Group Discussion: Pembiasaan Aktivitas Fisik Sebagai Bentuk Pelaksanaan GERMAS Pada Kegiatan Posyandu Remaja”. Program tersebut dilaksanakan di Posyandu Remaja RW 2 Josutan, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri pada Jumat, 19 Juli 2024. 

Pelaksanaan program ini didampingi oleh bidan Kelurahan Kaliancar. Berdasarkan observasi yang sudah dilakukan kepada warga Kelurahan Kaliancar, remaja di Kelurahan Kaliancar mengalami penurunan minat pada aktivitas fisik di luar rumah seperti olahraga dan bersosialisasi. Kurang aktivitas fisik dari remaja dapat meningkatkan resiko terjangkit Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Diabetes, Jantung Koroner, Hipertensi dan sebagainya. 

Penyakit Tidak Menular (PTM) atau biasa juga disebut sebagai penyakit degenerative. Penyakit tidak menular menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat karena tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi secara global, merupakan jenis penyakit yang tak bisa ditularkan oleh penderita ke orang lain, jenis penyakit ini berkembang secara perlahan dan terjadi dalam jangka waktu yang panjang yang disebabkan oleh pola hidup yang buruk, salah satu nya adalah kurangnya aktivitas fisik. GERMAS menjadi salah satu kegiatan yang aplikatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak masalah kesehatan dan mencegah penyakit tidak menular. Hal tersebut memerlukan upaya pembiasaan sedari dini agar menimimalisir resiko yang akan terjadi khususnya terhadap remaja.

Untuk membentuk pembiasaan aktivitas fisik pada remaja, program ini perlu dilakukan langsung kepada remaja yang dimulai dengan adanya penyadaran petingnya aktivitas fisik. Kesadaran dari remaja bergantung pada tingkat pengetahuan mereka mengenai suatu hal, oleh karena itu tahapan awal yang dilakukan adalah pemberian edukasi pada remaja mengenai pentingnya aktivitas fisik, dampak kurangnya aktivitas fisik hingga tips untuk melakukan aktivitas fisik agar lebih menyenangkan. 

Setelah dilakukan pemberian edukasi dilakukan sesi tanya jawab untuk mengukur tingkat pengetahuan serta mengobservasi apakah peserta sudah mulai memiliki kesadaran mengenai pentingnya aktivitas fisik. Di tahap akhir dilakukan sesi FGD untuk mengetahui sikap peserta terhadap perilaku kurangnya pembiasaan aktivitas fisik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil diskusi dan pemaparan peserta. Selama keberjalanan FGD seluruh peserta aktif dan memberikan feedback yang sangat baik.
 

Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian poster kepada Posyandu Remaja RW 02 Josutan, Dokter dan Bidan Kelurahan Kaliancar sebagai output pelaksanaan Program Monodisiplin.



Penulis: 
Raida Meutia Azmi
Prodi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Rully Rahadian., M.Si., PhD

Editor:
Achmad Munandar

Bagikan artikel ini

Jangan lupa komen ya Guys..