Loetju.id - Sironjang, Pakintelan - Dalam upaya meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang di Desa Sironjang, Saraceen Erla Pratama, mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, menyelenggarakan pelatihan pembuatan desinfektan kandang menggunakan bahan yang mudah didapat, yaitu bayclin. Kegiatan ini berlangsung di tengah-tengah Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) yang dipandu oleh dosen pembimbingnya, Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., IPU.
Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan peternak di Desa Sironjang yang menghadapi berbagai tantangan terkait kesehatan ternak terutama kebersihan kandang. Dengan permasalahan tersebut, menjaga kebersihan kandang menjadi sangat krusial. Desinfektan merupakan bahan yang bersifat menghambat pertumbuhan dan membersihkan mikroorganisme (virus atau bakteri) pada permukaan benda mati. Penyemprotan disinfektan langsung pada individu yang terinfeksi tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan (Dhama et al., 2021). Desinfektan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya, seperti virus dan bakteri yang dapat mengancam kesehatan ternak. Tujuan desinfektan sendiri yaitu untuk meningkatkan pemahaman peternak mengenai pentingnya biosecurity, mengurangi risiko penyakit pada ternak melalui penggunaan desinfektan berbahan dasar bayclin, serta meningkatkan kualitas dan kesehatan ternak di Desa Sironjang. Manfaat dari pembuatan desinfektan sendiri yaitu guna menurunkan angka kematian dan penyakit pada ternak, meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan peternak, serta memastikan kebersihan dan keamanan lingkungan kandang. "Penyemprotan desinfektan langsung pada individu yang terinfeksi tidak dianjurkan karena bisa berdampak negatif pada kesehatan. Oleh karena itu, kami fokus pada pembersihan lingkungan kandang," ujarnya.
Kegiatan pelatihan pembuatan cairan desinfektan ini dihadiri oleh warga dari RT 01 dan RT 02 yang menunjukkan antusiasme tinggi. Warga Desa Sironjang tidak hanya menyaksikan demonstrasi, tetapi juga aktif bertanya dan berdiskusi tentang teknik dan manfaat penggunaan desinfektan. Harapan saya melalui pelatihan pembuatan ini, pemahaman peternak mengenai pentingnya biosecurity dapat meningkat. "Kami ingin mereka menyadari betapa pentingnya menjaga kebersihan kandang untuk mencegah penyakit," tambahnya.
Dalam sesi demonstrasi, saya menjelaskan beberapa langkah-langkah pembuatan cairan desinfektan dengan menggunakan bayclin dengan jelas dan sistematis. Proses pembuatan cairan desinfektan dimulai dengan persiapan bahan yang terdiri dari bayclin, air, dan wadah semprotan. Selanjutnya, warga RT 01 dan RT 02 diajarkan cara mengukur takaran bayclin dan air dengan perbandingan 30 ml:1 liter air untuk menghasilkan konsentrasi desinfektan yang efektif. Kemudian masukkan air sebanyak 1 liter ke dalam wadah semprotan dan memasukkan cairan pemutih sebanyak 30 ml atau setara dengan 3 tutup botol bayclin ke dalam wadah semprotan, lalu dikocok perlahan. Larutan desinfektan bisa langsung digunakan. Penggunaan larutan desinfektan disemprotkan pada seluruh area kandang termasuk dinding, lantai, dan peralatan kandang. Kemudian frekuensi dari penggunaan larutan desinfektan minimal dua kali seminggu atau sesuai dengan tingkat risiko penyakit.
Pada sesi pelatihan pembuatan cairan desinfektan tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan ruang bagi warga untuk berinteraksi. Warga Desa Sironjang mengungkapkan berbagai pertanyaan dan kekhawatiran mereka seputar kesehatan ternak dan kebersihan kandang. Kemudian pertanyaan tersebut diberikan penjelasan dan pengertian tambahan tentang dampak positif yang diharapkan dari penerapan desinfektan.
Melalui kegiatan ini, saya berharap agar warga Desa Sironjang dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang mereka. Dengan menjaga kebersihan kandang, diharapkan risiko penyebaran penyakit dapat berkurang, serta produktivitas ternak meningkat. "Kegiatan ini bukan hanya tentang pelatihan, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat," ujarnya. Pelatihan pembuatan desinfektan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam menjaga kesehatan ternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak di Desa Sironjang. Saya mengucapkan rasa terima kasih kepada semua warga RT 01 dan RT 02 yang telah aktif berpartisipasi dan berharap agar kerjasama ini dapat berlanjut di masa depan. Dengan dukungan dari semua pihak, kesehatan ternak di Desa Sironjang dapat terjaga dengan baik, membawa dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh :
Saraceen Erla Pratama
Mahasiswa KKNT Desa Sironjang, Pakintelan Tahun 2024
Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar