Loetju.id - Gondang, Kab. Klaten - di era modern ini aplikasi digital semakin berkembang pesat terutama dalam pencatatan keuangan. Hal ini tentunya akan memudahkan para pelaku UMKM. Namun, di Desa Gondang ini, penggunaan aplikasi keuangan digital masih asing dan belum terbiasa. Oleh karena itu, mahasiswa Tim 1 KKN Undip 2024/2025 di Desa Gondang, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten yang bernama Anargya Rasendriya W. B yang merupakan mahasiswa jurusan manajemen berinisiatif mengadakan program kerja edukasi aplikasi keuangan digital. Selama ini banyak pelaku UMKM yang masih mencatat keuangan secara manual atau bahkan tidak mencatat sama sekali, sehingga mereka kesulitan dalam mengatur arus kas dan menghitung keuntungan. Dengan SIAPIK.
Penulis mengusung judul “edukasi aplikasi keuangan SiAPIK (Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan)” dalam menyelenggarakan program edukasi. Program edukasi oleh penulis diadakan pada tanggal 22 Januari 2025. Target audiens pada edukasi ini mengarah pada pemilik bakmi bledek di Desa Gondang yang akan membuka cabang baru yang tentunya semakin pentingnya pencatatan keuangan. Saat ini, pemilik bakmi bledek belum mencatatkan keuangannya dan belum mengerti aplikasi digital SiAPIK yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Oleh karena itu, penulis melakukan program kerja kepada pemilik bakmi bledek. Edukasi dilakukan penulis dengan media poster yang berisi tutorial mengunduh dan cara mengoperasikan aplikasi.
Pemilik bakmi bledek, Ibu Wulan, tampak antusias ketika hendak diberi edukasi SiAPIK mulai dari dipandu saat mengunduh dan saat mengoperasikan aplikasi SiAPIK. Ibu Wulan diajarkan mulai dari pencatatan pengeluaran dan pemasukan keuangan, laporan laba rugi, pembuatan laporan keuangan, hingga menganalisis kondisi keuangan usahanya.
Pada awalnya, Ibu Wulan masih tampak belum terbiasa menggunakan aplikasi digital karena sebelumnya Ibu Wulan belum pernah menggunakan aplikasi keuangan digital. Selain itu, Ibu Wulan sebelumnya tidak pernah mencatatkan keuangan bakmi bledek yang merupakan usahanya. Oleh karena itu, penulis memberikan edukasi tentang pentingnya pencatatan keuanagn dan memberikan bimbingan terus menerus untuk menggunakan SiAPIK hingga akhirnya Ibu Wulan mulai terbiasa dengan menggunakan aplikasi digital SiAPIK.
“Selama saya berjualan bakmi bledek, saya tidak pernah mencatat keuangan saya. Namun, sekarang saya sadar betapa pentingnya pencatatan keuangan dalam berusaha. Selain itu, saya diberikan edukasi aplikasi keuangan digital SiAPIK sehingga saya tau pengeluaran dan pemasukan bakmi bledek dan saya mengetahui laba selama selama satu bulan,” tutur Ibu Wulan.
Dengan kegiatan ini diharapkan pelaku UMKM di Desa Gondang mulai sadar tentang pentingnya pencatatan keuangan dan semakin berkembang dengan menggunakan aplikasi keuangan digital SiAPIK agar mengetahui arus kas Perusahaan, serta mengetahui pengeluaran dan pemasukan usaha sehingga UMKM di Desa Gondang dapat bersaing dan menghadapi tantangan ekonomi yang lebih besar di kemudian hari.
Editor:
Achmad Munandar