Peran Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro dalam Mengkaji Dampak Ekonomi Pernikahan Dini di Desa Depok - Comedy, Indie and Creativity

Senin, 10 Februari 2025

Peran Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro dalam Mengkaji Dampak Ekonomi Pernikahan Dini di Desa Depok



Loetju.id - Depok, 3 Februari 2025 - Fenomena pernikahan dini masih menjadi isu yang relevan di berbagai daerah, termasuk Desa Depok. Dalam rangka memahami faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi fenomena ini, mahasiswa TIM I KKN Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Khaerul Ikhsan Kismoyo Aji, melakukan kajian mendalam mengenai pernikahan dini dengan pendekatan ekonomi.

Dalam pelaksanaan program kerja monodisiplin ini, Khaerul Ikhsan Kismoyo Aji melakukan penelitian dengan metode kualitatif, yang mencakup studi literatur dan wawancara mendalam dengan berbagai stakeholder desa. Wawancara dilakukan dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, serta pelaku pernikahan dini guna mendapatkan data yang lebih akurat terkait motif ekonomi di balik keputusan menikah pada usia muda.

Melalui kajian literatur, Khaerul menggali berbagai teori ekonomi yang berhubungan dengan fenomena pernikahan dini, seperti keterbatasan akses pendidikan, keterbatasan lapangan pekerjaan, dan faktor ekonomi keluarga yang mempengaruhi keputusan menikah di usia muda. Sementara itu, wawancara dengan stakeholder desa memberikan gambaran nyata mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ekonomi memiliki peran signifikan dalam fenomena pernikahan dini di Desa Depok. Beberapa faktor utama yang ditemukan dalam kajian ini antara lain:

1.  Ekonomi Keluarga 
Keluarga dengan kondisi ekonomi kurang stabil cenderung menikahkan anak mereka di usia muda dengan harapan dapat mengurangi beban ekonomi rumah tangga.

2. Minimnya Akses Pendidikan 
Biaya pendidikan yang tinggi sering kali membuat anak-anak putus sekolah lebih awal, sehingga mendorong mereka untuk menikah lebih cepat.

3. Kurangnya Lapangan Pekerjaan 
Keterbatasan pekerjaan di desa menyebabkan anak muda tidak memiliki banyak pilihan selain menikah untuk memperoleh stabilitas ekonomi.

4. Tekanan Sosial dan Budaya  
Adanya anggapan bahwa menikah di usia muda adalah hal yang wajar dalam masyarakat setempat juga menjadi salah satu pendorong utama fenomena ini.


Setelah menyusun makalah kajian berdasarkan temuan penelitian, Khaerul Ikhsan Kismoyo Aji menyerahkan hasil kajiannya kepada perangkat desa, Khoirul Anas. Makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah desa dalam merumuskan kebijakan terkait pencegahan pernikahan dini melalui pendekatan ekonomi.

Khoirul Anas menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa KKN ini. “Kajian ini memberikan wawasan baru bagi kami untuk memahami bagaimana faktor ekonomi berperan dalam pernikahan dini. Kami berharap hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk merancang program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat Desa Depok,” ujar Khoirul Anas.
  
Dengan adanya kajian ini, diharapkan pihak desa dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi pernikahan dini, seperti meningkatkan akses pendidikan, membuka pelatihan keterampilan bagi remaja, serta mendorong kewirausahaan bagi masyarakat muda. Selain itu, kesadaran masyarakat mengenai dampak ekonomi pernikahan dini juga perlu ditingkatkan agar mereka dapat mengambil keputusan yang lebih bijak terkait pernikahan.
  
Melalui program KKN ini, Khaerul Ikhsan Kismoyo Aji berharap kontribusinya dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Desa Depok. Kajian ini menjadi bukti bahwa pendekatan akademik dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan sosial yang ada di masyarakat, khususnya dalam ranah ekonomi.



Editor:
Achmad Munandar

Bagikan artikel ini

Jangan lupa komen ya Guys..