Comedy, Indie and Creativity: Creativity
Tampilkan postingan dengan label Creativity. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Creativity. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 November 2024

Legalitas Pembentukan Pokdarwis Sebagai Unsur Pengelola dalam Penting dalam Membangun Pariwisata Berkelanjutan



Loetju.id -  Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, (Minggu, 3/11/2024) Mahasiswa Anggota Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik, Alfarizi Dwiki Hartanto yang merupakan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Dibawah Bimbingan Ir. Bambang Sulistyanto, M. Agr. Sc., Ph.D., IPU melaksankan program kerja dengan tajuk “Membangun Desa Wisata: Urgensi dan Legalitas Pembentukan Pokdarwis”. Pada Pelaksanaannya, Alfarizi Dwiki Hartanto mengundang berbagai elemen masyarakat seperti pemuda, Ketua RT dan perwakilan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK). Sosialisasi tersebut berfokus pada aspek urgensi dan landasan hukum pembentukan Pokdarwis, yang diharapkan mampu menjadi wadah resmi bagi masyarakat setempat, khususnya pemuda setempat yang tergabung kedalam organisasi Ikatan Remaja Aktif Sironjang (IRAS). 



Alfarizi Dwiki Hartanto memaparkan bahwa pembentukan Pokdarwis sangat penting sebagai langkah awal dalam merencanakan strategi pengembangan wisata berbasis komunitas. Selain itu, Pokdarwis juga berperan sebagai perwakilan masyarakat yang dapat menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik dari pemerintah, pelaku usaha, maupun lembaga pendidikan, untuk mempromosikan Dusun Sironjang sebagai destinasi wisata potensial di Kelurahan Pakintelan. Pada sesi sosialisasi tersebut, Alfarizi Dwiki Hartanto Selaku Pemateri mengajak para pemuda setempat untuk terlibat aktif dalam diskusi interaktif guna mengidentifikasi hambatan dan peluang dalam membangun kesadaran di wilayah Pakintelan. Materi sosialisasi juga mencakup pemahaman mengenai peraturan perundang-undangan terkait kepariwisataan, tata kelola kelompok masyarakat, serta langkah-langkah legal untuk mendirikan Pokdarwis yang diakui secara resmi.

Di bawah bimbingan Ir. Bambang Sulistyanto, M. Agr. Sc., Ph.D., IPU, kegiatan ini diharapkan mampu mendorong semangat pemuda Dusun Sironjang untuk ikut berpartisipasi aktif dalam meningkatkan perekonomian lokal melalui sektor pariwisata. Dengan terbentuknya Pokdarwis, Dusun Sironjang diharapkan dapat mengelola potensi wisata yang ada dengan lebih terstruktur, meningkatkan kunjungan wisatawan, dan memperkenalkan kekayaan budaya serta keindahan alam Pakintelan kepada masyarakat luas.



Editor:
Achmad Munandar

Minggu, 03 November 2024

Peningkatan Produktivitas Peternakan Melalui Fermentasi Pakan




Loetju.idDusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, (Jumat, 1/11/2024) Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro, Naswa Uzdah Alfiyana dari program studi Peternakan dibawah bimbingan Ir. Bambang Sulistyanto, M. Agr. Sc., Ph.D., IPU melaksanakan program pelatihan pengolahan pakan dengan cara fermentasi untuk meningkatkan produktivitas ternak. Peternakan yang banyak dipelihara di dusun sironjang yaitu kambing dan sapi.Program ini dilaksanakan di rumah Bapak Suwardi dan dihadiri oleh kelompok ternak dusun sironjang. Program ini disambut hangat dan antusiasme yang tinggi dari kelompok ternak dusun sironjang. 

Fermentasi merupakan proses yang dilakukan dengan mengawetkan pakan ternak tanpa mengurangi kualitas nutrisinya. Fermentasi pakan dilakukan dengan bantuan mikroorganisme yang membantu dalam memecah kompleks nutrisi pakan. Tujuan fermentasi pakan untuk meningkatkan kualitas nutrisi dan kecernaan pakan sehingga ternak dapat berkembang dengan baik. Selain itu, fermentasi pakan juga memiliki manfaat yaitu efisiensi waktu merumput, fermentasi dapat meningkatkan kandungan nutrisi bahan pakan, dapat meningkatkan nafsu makan ternak, mampu mempercepat penambahan bobot badan ternak dan mampu mengurangi bau kotoran ternak. Pengolahan pakan secara fermentasi dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan pakan saat terjadi pada musim kemarau karena daya simpan lebih lama. 


Dalam pelaksanaannya, mahasiswi KKN mengadakan pelatihan kepada kelompok ternak di dusun sironjang tentang pengolahan pakan dengan cara fermentasi menggunakan rumput odot. Proses pengolahan pakan secara fermentasi dapat dibuat dengan bahan-bahan yang mudah untuk dicari. Alat yang digunakan untuk pembuatan pakan fermentasi yaitu coper atau alat pencacah lainnya, terpal/plastik, sprayer, kantong plastik atau silo dan solatip. Bahan yang digunakan yaitu rumput odot, EM 4, molases, dan air. Proses pengolahan pakan secara fermentasi sangat mudah untuk dilakukan. Yuk, simak langkah-langkah pengolahan pakan secara fermentasi berikut ini:

1. Siapkan alas berupa terpal maupun plastik untuk mencampur bahan pakan. 

2. Rumput dicacah menjadi potongan-potingan kecil agar proses fermentasi lebih cepat. 

3. Larutkan EM 4 peternakan, molases dan air dengan perbandingan 1:1:1 untuk membantu proses fermentasi.

4. Semprotkan cairan starter ke atas rumput dan diaduk agar cairan dapat tercampur hingga merata. 

5. Masukkan bahan yang sudah tercampur starter ke dalam kantung plastik atau silo hingga memadat dan pastikan kedap udara. 

6. Agar lebih rapat disolatip secara menyeluruh agar proses fermentasi berjalan maksimal. 

7. Setelah itu, diamkan pakan fermentasi selama 7-14 hari dan disimpan di tempat yang bersih dan kering.

Fermentasi pakan yang berhasil dapat diketahui dengan ciri-ciri yaitu memiliki aroma yang menyengat, tekstur konsisten, warna tidak berubah drastis, bahan serat kasar menurun, penurunan zat anti nutrisi, penurunan pH, tidak berlendir, tidak berjamur, dan tidak menggumpal. Pengolahan pakan ternak secara fermentasi dapat memberikan solusi yang efektif dan ekonomis bagi para peternak. Proses pembuatannya mudah diterapkan dan sudah terbukti membantu meningkatkan efisiensi serta kualitas hasil ternak. Semakin banyak peternak yang menggunakan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan peternak dan mendorong terciptanya praktik peternakan yang berkelanjutan. Optimalkan kualitas pakan ternak anda dengan teknologi fermentasi yang mudah dan efisien.



Editor:
Achmad Munandar

Kamis, 22 Agustus 2024

Rumah Kayu Awet dan Bebas Rayap




Campusnesia.co.idSurakarta (20/08/2024) - Kayu merupakan bahan yang ramah lingkungan karena dapat diproduksi dengan cara siklus tanam dan merupakan kekayaan alam yang tidak ada habisnya bila dikelola dengan baik (renewable resources). Dalam konstruksi bangunan, kayu dapat menahan gaya serta beban luar yang mengenainya. Kayu juga dapat menahan beban tarik, beban tekan, beban lentur, dan kuat geser.

Penggunaan kayu sebagai material bangunan memiliki beberapa kelebihan, diantaranya yaitu materialnya yang cukup mudah didapatkan dan memiliki berat jenis yang ringan. Dalam penggunaannya, kayu juga dapat lebih mudah diolah karena dapat menggunakan peralatan yang sederhana.

Disamping banyaknya kelebihan dalam penggunaan material kayu, terdapat pula berbagai kekurangan yang mempengaruhi konstruksi bangunan kayu dalam pemeliharaannya, diantaranya kayu merupakan material yang tidak homogen disertai dengan cacat-cacat alam seperti serat yang tidak teratur, spiral, diagonal, hingga mata kayu. Tingkat keawetan material kayu juga lebih rendah dibandingkan material lainnya karena bahan material ini terbilang cukup rapuh terhadap kondisi lingkungan, diantaranya mudah lapuk pada tempat lembab, rawan keropos karena rayap, serta dapat memuai dan menyusut.

Berdasarkan hasil observasi, masih terdapat beberapa bangunan berstruktur kayu di Kelurahan Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta yang belum mendapatkan perhatian khusus dalam perawatannya. Menanggapi hal tersebut, Mahasiswa Tim II Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro 2023/2024, Naufal Haidar Amiruddin membuat suatu modul mengenai perawatan bangunan struktur kayu guna mengatasi pelapukan dini bangunan struktur kayu serta pencegahan pengeroposan kayu oleh rayap di beberapa bangunan berstruktur kayu di wilayah tersebut. Modul tersebut berisi tentang bagaimana cara membersihkan dan mengawetkan struktur bangunan yang berbahan kayu, seperti lantai kayu, tangga kayu, dinding kayu, dan plafond kayu.

Dengan adanya modul ini, diharapkan pemilik bangunan struktur kayu dapat teredukasi untuk memberi perhatian lebih terhadap perawatan bangunan struktur kayu sehingga kayu yang digunakan dapat berumur panjang, tidak mudah lapuk dan keropos, serta bersih dan terawat.




Editor:
Achmad Munandar

Rabu, 14 Agustus 2024

Peduli Lingkungan, Mahasiswa KKN Undip di Desa Tambakboyo Lakukan Pengolahan Minyak Goreng Bekas Menjadi Lilin Aromaterapi Berdaya Jual




Campusnesia.co.idRumah tangga merupakan penyumbang limbah terbanyak di Indonesia. Salah satu limbah yang dihasilkan adalah limbah cair berupa minyak goreng bekas atau lebih dikenal dengan sebutan minyak jelantah. Minyak jelantah dapat memberikan efek yang buruk bagi kesehatan dan juga lingkungan. Minyak jelantah bila terus digunakan dapat menjadi pemicu penyakit kanker karena mengandung senyawa yang bersifat karsinogenik. 

Apabila sudah tidak dapat digunakan, minyak jelantah sering dianggap sebagai limbah yang sudah tak bernilai lagi sehingga umumnya akan dibuang begitu saja. Minyak jelantah tersebut biasanya akan dibuang ke selokan atau tanah dekat rumah. Padahal pembuangan secara sembarangan tersebut dapat menimbulkan permasalahan seperti terjadinya penyumbatan saluran air dan pori-pori tanah karena minyak terserap dan menggumpal. Hal ini akan berimbas pada kualitas air, mengerasnya tekstur tanah, dan berkurangnya tingkat kesuburan tanah. Oleh sebab itu, perlu adanya tindakan untuk meminimalkan limbah minyak jelantah dan mengurangi pencemaran lingkungan. 

Pada hari Sabtu, 27 Juli 2024 Mahasiswa KKN UNDIP Tim II memberikan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi berbasis minyak jelantah pada ibu-ibu RT 2/RW 2 di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Pembuatan lilin aromaterapi ini dihadiri oleh 30 orang yang sangat antusias dalam mendengarkan materi dan demonstrasi yang berlangsung ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. 


Kegiatan ini diawali dengan membagikan leaflet dan memaparkan materi mengenai minyak jelantah dan lilin aromaterapi. Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi dengan proses pemanasan menggunakan bahan yang sederhana seperti minyak jelantah, stearic acid, pewarna oil based, dan essential oil. Digunakan pula alat-alat yang ada disekitar dan mudah dicari seperti panci, sumbu, pengaduk, dan cetakan yang dapat berupa gelas sloki atau cetakan bermotif. Pembuatan lilin sendiri diawali dengan memanaskan minyak dan kemudian ditambahkan stearic acid dengan menggunakan perbandingan 1:1. Setelah tercampur rata ditambahkan pula pewarna untuk mempercantik tampilan dan kemudian ditambahkan pula essential oil untuk memberikan bau yang sedap. Bau yang ditambahkan dapat berupa sereh, lemon, ataupun lavender. Minyak tersebut kemudian dituangkan pada cetakan yang telah disediakan dan diberi sumbu kemudian biarkan hingga mengeras. 

Kegiatan ini mendapat respon yang sangat positif dari warga, ditunjukkan dengan adanya rasa ingin mencoba sendiri dirumah dan ingin membuatnya menjadi souvenir pernikahan. 
“Terselenggaranya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami karena memberikan gambaran bahwa minyak jelantah masih dapat dimanfaatkan kembali menjadi sebuah produk dan produk ini dapat dimanfaatkan juga menjadi souvenir pernikahan,” ujar Ibu RT 2/RW 2, Purwanti. 

Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama dan pembagian lilin yang telah didemonstrasikan. Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi alternatif dalam mengurangi pembuangan minyak jelantah secara sembarangan dalam skala rumah tangga.



Editor:
Achmad Munandar

Sabtu, 10 Agustus 2024

Petani Longkeyang Terima Edukasi Pembuatan Pupuk Bakteri Fotosintesis (PSB): Inovasi Sederhana untuk Meningkatkan Hasil Pertanian

 
Azam Muzakki Naim, Mahasiswa dari Jurusan Kimia Universitas Diponegoro 
melaksanakan program kerja berupa Edukasi dan Pembuatan
 Pupuk Bakteri Fotosintesis (PSB) untuk Meningkatkan Hasil Pertanian.

Loetju.id - Longkeyang, 2 Agustus 2024 – Para petani di Desa Longkeyang mendapatkan pengetahuan baru yang berharga dalam sebuah program edukasi bertajuk "Edukasi dan Pembuatan Pupuk Bakteri Fotosintesis (PSB) untuk Meningkatkan Hasil Pertanian." Program ini diinisiasi oleh Azam Muzakki Naim, seorang mahasiswa Kimia dari Universitas Diponegoro, sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II tahun 2024.

Bertempat di Balai Desa Longkeyang, acara yang digelar pada 2 Agustus 2024 ini diikuti oleh anggota kelompok tani setempat yang antusias untuk mempelajari cara pembuatan pupuk bakteri fotosintesis (PSB). Pupuk ini dikenal mampu meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman dengan memanfaatkan bakteri fotosintesis yang ramah lingkungan.

Azam menjelaskan bahwa pembuatan pupuk PSB ternyata sangat sederhana dan dapat dilakukan dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di rumah, yaitu telur dan monosodium glutamat (MSG). "Kami berharap dengan adanya edukasi ini, para petani bisa memanfaatkan pupuk PSB untuk meningkatkan hasil pertanian mereka secara berkelanjutan," ujar Azam. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dan pengurangan penggunaan bahan kimia berlebihan dalam pertanian demi menjaga kelestarian lingkungan.
 
Pemaparan materi dan diskusi 
berdasarkan materi yang dipaparkan pemateri.

Azam mengajarkan para petani cara sederhana untuk membuat pupuk bakteri fotosintesis (PSB) menggunakan bahan yang mudah ditemukan, yaitu telur dan monosodium glutamat (MSG). 

Proses pembuatan dimulai dengan memecahkan telur dan dicampur dengan satu sendok makan MSG dalam wadah bersih, diaduk hingga tercampur rata. Campuran ini kemudian dilarutkan dalam air bersih dan dimasukkan ke dalam botol transparan. Botol ditutup rapat dan diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung selama 15-30 hari. Selama proses fermentasi, botol perlu dikocok setiap hari agar campuran merata dan prosesnya berjalan dengan baik. 

Setelah periode tersebut, pupuk PSB siap digunakan. Cairan yang dihasilkan akan berwarna kemerahan dengan aroma khas fermentasi, dan dapat diaplikasikan ke tanaman dengan mencampurkannya ke dalam air untuk penyiraman atau sebagai campuran dalam pupuk cair yang biasa digunakan. Pupuk PSB ini dapat digunakan dengan cara mencampurkannya ke dalam air untuk menyiram tanaman atau sebagai campuran dalam pupuk cair yang biasa digunakan para petani.

Dengan adanya program ini, Azam berharap para petani dapat menerapkan teknologi sederhana ini untuk meningkatkan hasil pertanian mereka, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Edukasi ini menjadi langkah awal untuk membangun pertanian yang lebih berkelanjutan dan mendukung kesejahteraan para petani setempat.




Penulis: 
Azam Muzakki Naim 
Mahasiswa Jurusan Kimia
Fakultas Sains dan Matematika

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim II Inovasi Kuliner Lokal: Suksesnya Pelatihan Pembuatan Otak-Otak dari Ikan Nila Bersama Ibu-Ibu PKK

 



Loetju.idPekalongan (27-7-2024) Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro 2023/2024 menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Otak-Otak Dari Olahan Ikan Nila di Desa Kedungjaran, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan pada hari Sabtu, 27 Juli 2024. Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa ibu-ibu Desa Kedungjaran yang ingin belajar keterampilan baru. 

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta dalam mengolah ikan nila menjadi produk makanan yang memiliki nilai protein yang tinggi. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha di bidang kuliner dengan memanfaatkan potensi ikan lokal, yaitu ikan nila yang banyak ditemukan.

Dalam sesi pelatihan yang interaktif dan penuh semangat ini, para ibu-ibu dengan antusias diperkenalkan pada proses seleksi bahan baku ikan nila yang berkualitas tinggi, teknik pengolahan ikan hingga menjadi adonan otak-otak yang lezat dan kenyal, serta cara membungkus dan memasaknya dengan teknik yang tepat. Pelatihan dimulai dengan pemaparan teori singkat mengenai manfaat ikan nila yang kaya akan nutrisi, serta potensi pasar yang menjanjikan untuk produk olahan ini. 

Setelah itu, para ibu-ibu langsung diajak untuk praktek membuat otak-otak. Mereka dengan teliti mengikuti setiap tahap pembuatan, mulai dari pencampuran bahan-bahan berkualitas yang harus dilakukan dengan proporsi tepat, pencetakan adonan agar berbentuk sempurna, hingga proses pengukusan yang harus dilakukan dengan durasi dan suhu yang tepat untuk menghasilkan cita rasa otak-otak yang autentik dan menggugah selera.

 


Hasil akhir dari pelatihan ini adalah otak-otak ikan nila yang lezat dan siap saji. Selain mendapatkan ilmu dan keterampilan baru, ibu-ibu juga mendapat kesempatan untuk mencicipi hasil olahan. Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi, dimana ibu-ibu dapat bertanya lebih lanjut tentang teknik pengolahan otak-otak. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu para ibu-ibu untuk memanfaatkan potensi ikan nila yang ada di daerah mereka serta membuka peluang usaha baru dalam bidang kuliner.



Penulis : 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Memberi Edukasi dan Mengajak Para Siswa/siswi SD untuk Membuat Herbarium: Awetan Tanaman

 


Loetju.idBengle (30/07/2024) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata  (KKN) Universitas Diponegoro Tim II Tahun Akademik 2023/2024. Diandra Faustina Azarine dari Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika telah memberikan edukasi mengenai herbarium atau dikenal sebagai awetan tanaman yang dapat memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar desa. 

Herbarium merupakan koleksi tanaman yang telah dikeringkan. Kegiatan herbarium ini memanfaatkan bagian organ tanaman seperti daun, bunga, akar, batang. Sebelum membuat awetan tanaman atau herbarium, tanaman yang akan digunakan diidentifikasi terlebih dahulu. Terdapat dua jenis herbarium, yaitu herbarium kering dan herbarium basah. 

Kegiatan herbarium dilakukan oleh siswa-siswi sekolah dasar (SD) Bengle 2. Peserta yang hadir dalam pelaksanaan kegiatan herbarium ini berkisar 22 murid yang dilakukan secara berkelompok. Kegiatan herbarium berjalan dengan lancar karena adanya antusias para peserta dalam mengikuti kegiatan herbarium. 

Tujuan diadakannya kegiatan herbarium ini yaitu mempermudah para siswa-siswi SD Bengle 2 untuk mempelajari bagian dari organ tanaman, meningkatkan kepedulian siswa-siswi terhadap keanekaragaman hayati yang ada di sekitar lingkungan Desa Bengle, meningkatkan kreativitas siswa-siswi. 

Hal yang paling penting yaitu mengetahui langkah-langkah dalam pembuatan herbarium. Tahap pertama yang harus dilakukan yaitu persiapan alat dan bahan, selanjutnya mengumpulkan jenis tanaman yang akan digunakan, proses pengeringan (dikeringkan minimal 2 minggu), penempelan, dan penyimpanan. Penyimpanan herbarium perlu mencantumkan identitas kolektor. 

Kegiatan KKN di Desa Bengle berlangsung selama 41 hari, 12 Juli-21 Agustus 2024.



Penulis:
Diandra Faustina Azarine
Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika

DPL KKN:
Dr. Muchammad, ST., MT.

Lokasi KKN:
Desa Bengle
Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali

Editor:
Achmad Munandar

Jumat, 09 Agustus 2024

Mahasiswa KKN Undip Bantu Pengembangan Website Administrasi Profile Desa Sroyo

 



Loetju.id - Desa Sroyo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, 10 Agustus 2024 - mahasiswa tim KKN II Universitas Diponegoro Desa Sroyo, Muhamad Ridwan Ash'shidqi, melaksanakan program kerja bertema "Pengembangan Website Administrasi Profile Desa Sroyo". Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika, Prodi Informatika, ini mengadakan acara tersebut untuk meningkatkan akses Informasi yang mudah terhadap warga dan pihak luar untuk mengetahui profile lebih lanjut terkait Desa Sroyo. Program ini dikerjakan secara daring yang dikerjakan mulai tanggal 15 Juli 2024 hingga selesai.

Program ini diawali dengan mencari requirement yang dibutuhkan dengan melakukan analisis terhadap website yang telah ada sebelumnya. Kemudian melakukan eksekusi terhadap pembuatan front-end dan juga back-end

Setiap 3 hari sekali dilakukan maintance untuk melaporkan progres pengembangan dan meminta saran terhadap progres selanjutnya. Maintance ini bertujuan agar website sesuai dengan requirement yang perangkat desa inginkan. Proses terakhir adalah deploy website yang telah dibuat, melakukan hosting dan melakukan pembelian domain untuk desa, jika ingin melihat website lebih lanjut, kunjungi sroyo.my.id.

Tampilan website Desa Sroyo sroyo.my.id

Dengan adanya program kerja ini, Tim KKN II Undip berharap dengan adanya website ini, warga dan pihak luar dapat melihat Informasi profile Desa Sroyo dengan lebih mudah.




Editor:
Achmad Munandar

Strategi JITU!! Dukung UMKM memalui Edukasi Branding dan Packaging Menarik untuk Tingkatkan Nilai Jual Produk MPASI dan Nugget Nila

 



Loetju.idPacar, Pekalongan (03/8/2024) - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024 yang menjalankan tugas di Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan melakukan edukasi tentang strategi pemasaran untuk penambahan nilai jual melalui branding dan packaging produk dengan menggandeng ibu-ibu PKK Desa Pacar, Tirto.

Acara yang diselenggarakan di kantor Balai Desa Pacar ini berhasil menarik antusias dari 30 anggota PKK. Semangat tinggi dari mereka dalam sesi diskusi yang dipandu oleh tim KKN Undip dapat memberikan kesan menyenangkan untuk kami.  

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program kerja multidisiplin yang disampaikan oleh Ira Cindy Dwi Cahya, Mahasiswi Teknologi Hasil Perikanan Universitas Diponegoro. Materi yang disampaikan seputar dengan pentingnya desain label dan logo packaging yang tepat  untuk dapat meningkatkan daya tarik konsumen serta harga jual produk. 

Sebagai hasil dari Focus Group Discussion, terdapat produk buatan tim KKN yaitu MPAsi dan nugget dari ikan nila yang bergizi dengan memanfaatkan sumber daya lokal Desa Pacar. Nama produk baru yang mudah diingat yaitu “MPAsi Ikan Nila untuk Si Kecil dan Fish Nugget”, yang diharapkan dapat menjadi identitas produk agar lebih dikenal oleh masyarakat.
 

Selain pemberian materi, kegiatan ini juga diisi oleh pemberiaan contoh logo dan label pada produk ke setiap ibu-ibu PKK yang hadir. Penjelasan materi berupa ciri-ciri kemasan, pembuatan desain guna membangun branding yang mudah diingat oleh konsumen dan kegiatan pemasaran melalui media visual, promosi dan pemasaran langsung yang disesuaikan dengan konsumen.

"Saya kali ini mendapatkan pengetahuan baru mengenai pemilihan warna dan bentuk logo itu ada ilmunya. Tak sangka hal tersebut bisa mempengaruhi ketertarikan konsumen terhadap produk kita sebelum mencicipinya" ungkap Bu Lis, salah satu anggota PKK Desa Pacar.

Kemasan didominasi oleh warna-warna cerah dan gambar karakter anak-anak yang lucu. Tampilannya yang menarik membuat produk ini mudah dikenali. Selain itu, kemasan juga dilengkapi dengan informasi nutrisi yang lengkap dan petunjuk penyajian yang mudah dipahami.

“saya berharap potensi lokal kita seperti adanya budidaya ikan nila sebagai bahan baku pembuatan nugget dan MPAsi tidak hanya menjadi konsumsi monoton, tetapi juga dapat menjadi ide dalam sumber pendapatan bagi ibu-ibu PKK. Ungkap Ira Cindy, selaku anggota KKN.  




Editor:
Achmad Munandar

Atasi Permasalahan Sampah: Mahasiswa KKN Undip Jungke Berkolaborasi dengan Pihak Kelurahan Adakan Sosialisasi Pengelolaan dan Pameran Teknologi Pengolahan Sampah




Loetju.id - Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar (08/08/2024) Masalah sampah yang menumpuk di Kelurahan Jungke dan penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi perhatian serius. Menanggapi hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Kelurahan Jungke berinisiatif menggelar sosialisasi pengelolaan sampah dan pameran teknologi pengolahan sampah dengan berkolaborasi dengan pihak kelurahan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan memberikan solusi konkret dalam mengatasi permasalahan sampah di kelurahan.

Sosialisasi yang diadakan pada hari Kamis 8 Agustus 2024 di Gedung Serbaguna Kelurahan Jungke ini dihadiri oleh 54 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari perangkat kelurahan, tokoh masyarakat, dan kelompok karang taruna. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN memaparkan berbagai informasi penting terkait pengelolaan sampah, seperti kesadaran hukum akan sampah, dampak negatif penumpukan sampah, hingga berbagai metode pengolahan sampah yang ramah lingkungan.

Salah satu fokus utama dari sosialisasi ini adalah pengenalan teknologi pengolahan sampah yang inovatif. Mahasiswa KKN memamerkan teknologi pembuatan paving block dari sampah plastik dan pemanfaatan maggot (belatung) untuk mengolah sampah organik. Kedua teknologi ini dinilai sangat potensial untuk diterapkan di Kelurahan Jungke, mengingat ketersediaan bahan baku yang melimpah dan kemudahan dalam proses produksinya.
 

"Paving block dari sampah plastik ini memiliki kualitas yang tidak kalah dengan paving block konvensional. Selain itu, pembuatannya juga sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri," ujar Laurence, selaku ketua tim KKN Undip Jungke.

Sementara itu, pemanfaatan maggot untuk mengolah sampah organik juga dinilai sangat efektif. Maggot dapat mengurai sampah organik dalam waktu yang relatif singkat dan menghasilkan pupuk organik yang berkualitas tinggi. "Maggot sangat efektif untuk mengurai sampah organik rumah tangga karena maggot dapat mengurai 2-5 kg sampah organik dalam waktu 24 jam, dengan kemampuan mengurai sampah hingga 2-5 kali berat tubuhnya," tambah Laurence lainnya.

Selain sosialisasi dan pameran teknologi oleh mahasiswa KKN, Kelurahan Jungke juga mengajak para peserta untuk melihat alat pembakaran sampah rendah polusi yang diinisiasi oleh ketua RW 1 di Lingkungan Jungke sebagai solusi yang diluncurkan perangkat kelurahan untuk atasi masalah sampah.

Lurah Jungke, Riyadi S.E., menyambut positif inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip. "Semoga kegiatan ini kedepannya ada keberlanjutan di masyarakat. Harapannya masyarakat bisa menuntaskan sampah rumah tangga di rumah masing - masing," ungkapnya.

Ke depan, mahasiswa KKN berharap hasil dari sosialisasi dan pameran teknologi ini dapat diimplementasikan secara nyata oleh masyarakat Kelurahan Jungke. Dengan demikian, permasalahan sampah di kelurahan dapat teratasi dengan baik dan lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat.




Editor:
Achmad Munandar

Selasa, 06 Agustus 2024

Inovasi Mahasiswa UNDIP: Briket Arang Sekam Padi sebagai Solusi Pengelolaan Limbah di Desa Purworejo

 


Loetju.id - Purworejo, Sragi, Pekalongan - pada hari Sabtu (20/07/2024) TIM II KKN UNDIP 2024/2025 di Desa Purworejo, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, berhasil menginisiasi pelatihan pembuatan produk briket dari arang sekam padi untuk mengatasi masalah limbah dan memberikan solusi energi alternatif bagi masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja monodisiplin yang dilakukan oleh Alifian Nurhidayat Aslam, mahasiswa program studi Kimia angkatan 2021.

Desa Purworejo dikelilingi oleh lahan pertanian padi yang luas, menghasilkan sekam padi dalam jumlah besar. Sayangnya, sampah sekam padi ini tidak dikelola dengan baik dan hanya dibuang begitu saja, menghasilkan limbah baru. Menyadari potensi sekam padi sebagai bahan dasar arang, maka dibuatlah pelatihan mengenai pembuatan briket arang yang memanfaatkan limbah sekam padi.

Dibandingkan arang biasa, arang sekam padi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan arang konvensional yang biasa dijumpai dipasaran. Selain lebih ringan, arang ini dapat menahan air, meningkatkan pH tanah, dan kaya akan kandungan hara. Pembuatan bricket arang dengan memanfaatkan limbah sekam padi dapat membantu mengurangi limbah, dan juga memberikan alternatif energi yang ramah lingkungan.

 

Proses pembuatan bricket arang dari sekam padi dapat dilakukan dengan mudah, karena proses pembuatannya yang sederhana. Sekam padi dikumpulkan di wadah tertentu. Selanjutnya sekam padi dikeringkan dan dibakar hingga rata. Arang sekam padi yang terbentuk disaring atau digiling untuk menghilangkan pengotor, supaya memudahkan proses pencetakan dan pembakaran. 

Proses berikutnya ialah membuat perekat dari campuran tepung dan air sebanyak, 12 sendok makan tepung tapioca dan 9 sendok makan air. Lalu campurkan bubuk sekam padi halus dean pasta perekat dengan perbandingan 3:1. Kemudian cetak bricket hingga padat dan tak berongga agar bricket tidak mudah hancur. Langkah terakhir keringkan bricket dibawah sinar matahari selama 1-3 hari hingga keras.  

Dengan adanya edukasi dan pelatihan pembuatan produk arang bricket dari sekam padi bersama warga desa, diharapkan masyarakat Desa Purworejo dapat mengelola limbah sekam padi dengan lebih baik dan memanfaatkannya sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.



Editor:
Achmad Munandar

Pembuatan Semprotan Anti Nyamuk Dari Daun Sereh Sebagai Solusi Ramah Lingkungan Di Desa Sumub Lor

 


Loetju.id - Sumub Lor, Pekalongan (17 Juli 2024) - Desa Sumub Lor, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, masih memiliki banyak kebun dan sawah yang membuat populasi nyamuk di daerah ini tergolong tinggi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi warga karena gigitan nyamuk dapat menyebarkan penyakit berbahaya seperti demam berdarah dengue (DBD) yang saat ini kasusnya sedang marak.

Melihat permasalahan ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024 hadir dengan solusi ramah lingkungan untuk mengatasi populasi nyamuk. Mereka mengajarkan ibu-ibu PKK cara membuat semprotan anti nyamuk sederhana menggunakan daun sereh. Daun sereh diketahui mengandung citronella dan memiliki aroma yang tidak disukai nyamuk, sehingga sangat efektif sebagai bahan dasar anti nyamuk.

Pada tanggal 17 Juli 2024, kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan semprotan anti nyamuk dilaksanakan dengan audiens ibu-ibu PKK di Desa Sumub Lor. Proses pembuatan semprotan anti nyamuk dari daun sereh ini cukup mudah dan dapat dilakukan dengan bahan-bahan yang mudah didapat. Berikut adalah tahapan pembuatannya:

1. Rebus Daun Sereh: Daun sereh direbus dengan air secukupnya hingga air berubah warna menjadi coklat kehitaman dengan bau sereh yang menyengat.

2. Pendinginan: Larutan sereh didinginkan selama beberapa saat.

3. Pencampuran dengan Alkohol: Larutan sereh yang telah dingin dicampur dengan alkohol 70% sebagai pelarut dengan perbandingan sereh dan alkohol 7:3.

4. Penggunaan: Semprotan anti nyamuk dari sereh siap digunakan di area rentan gigitan nyamuk.

Alkohol digunakan sebagai pelarut karena sifat volatilnya yang dapat menghantarkan ekstrak sereh ke kulit dengan baik. Selain memiliki aroma yang menyenangkan, semprotan anti nyamuk dari daun sereh ini sangat ekonomis karena dapat dibuat dalam jumlah banyak dengan bahan yang murah.

"Ide ini sangat bermanfaat. Selama ini kami selalu menggunakan produk anti nyamuk dari toko yang harganya cukup mahal. Sekarang kami bisa membuatnya sendiri di rumah dengan bahan yang murah dan alami," ujar salah satu ibu PKK dengan antusias.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan dapat membantu warga Desa Sumub Lor dalam mengurangi populasi nyamuk dan mencegah penyebaran penyakit DBD. Mahasiswa KKN UNDIP juga menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan pengetahuan, bahan alami seperti daun sereh dapat dimanfaatkan untuk kesehatan dan kenyamanan warga.



Editor:
Achmad Munandar



Comika

Politika

Gen Z