Comedy, Indie and Creativity

Kamis, 15 Februari 2024

Upaya Meningkatkan Perekonomian Desa: Sosialisasi Pembuatan dan Manfaat QRIS oleh Mahasiswa KKN Undip di Desa Ketoyan

 




Loetju.idMahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro 2024 memberikan kontribusi dalam memperkenalkan teknologi pembayaran terkini, Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), kepada pelaku usaha di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.

Sebelumnya, di Desa Ketoyan sendiri masih belum familiar dengan QRIS sebagai metode pembayaran. Pada tanggal 7 Februari 2024, Satyagraha Pakarti Gemilang, mahasiswa Teknik Elektro 2020, melakukan sosialisasi ini dengan mendatangi para pelaku usaha atau UMKM untuk berdialog dan memperkenalkan QRIS.

Metode sosialisasi yang digunakan melibatkan pemberian brosur dan penjelasan langsung kepada para pelaku usaha mengenai manfaat QRIS sebagai metode pembayaran yang praktis dan terdigitalisasi. Tujuan dari sosialisasi ini jelas: memperkenalkan QRIS ke pelaku usaha atau UMKM di Desa Ketoyan, dengan harapan dapat memajukan perkembangan dan nilai ekonomi usaha di desa tersebut.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN menggarisbawahi manfaat QRIS tidak hanya bagi pelanggan tetapi juga bagi para pelaku usaha. Pembayaran yang lebih efisien dan terdigitalisasi diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal. Dengan semangat pemberdayaan ekonomi masyarakat, KKN Tim I Undip menciptakan dampak positif di Desa Ketoyan.

Harapannya, penggunaan pembayaran digital dengan QRIS di Desa Ketoyan dapat mulai tersebar. Sosialisasi ini bukan hanya memberikan pengetahuan baru kepada pelaku usaha, tetapi juga membuka peluang kemajuan ekonomi di tingkat desa. Mahasiswa KKN Undip terus membuktikan bahwa pendidikan dan teknologi dapat menjadi katalisator perubahan positif dalam mengangkat kesejahteraan masyarakat di berbagai lapisan.




Penulis: Satyagraha Pakarti Gemilang

Fakultas/Prodi: Teknik / Teknik Elektro

Dosen Pembimbing Lapangan: Ulfah Amalia, S.Pi., M.Si., Ph.D.

Lokasi: Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali

KKN TIM I UNDIP Tahun 2023/2024

Editor: Achmad Munandar

Rabu, 14 Februari 2024

Optimalisasi Bumdes Desa Janggelengan Melalui EvaluasI Anggaran Dasar

 



Loetju.id - 15 Februari 2024. Desa Jangglengan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Mahasiswa KKN TIM 1 Undip 2024 melaksanakan evaluasi anggaran dasar Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Lembayung Senja dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk memastikan efisiensi penggunaan dana desa serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan Bumdes.
Evaluasi anggaran dasar Bumdes dilakukan sebagai bagian dari upaya Pemerintah Desa Maju Bersama dalam mengoptimalkan peran Bumdes sebagai motor penggerak ekonomi di tingkat lokal. Kehadiran Bumdes diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa.

Dalam  evaluasi ini andi irfan selaku mahasiswa KKN  yang berasal dari Fakultas Hukum yang melakukan Evaluasi berkoordinasi dengan para pengurus Bumdes dan Perangkat desa yang membahas  berbagai aspek terkait pengelolaan anggaran dasar Bumdes. Di antaranya adalah:

Penggunaan Dana Desa: Dilakukan peninjauan terhadap penggunaan dana desa oleh Bumdes untuk memastikan bahwa alokasi anggaran sesuai dengan kebutuhan prioritas dan program-program pengembangan ekonomi lokal.

Transparansi dan Akuntabilitas: Diperiksa kembali mekanisme pelaporan keuangan dan transparansi dalam penggunaan dana Bumdes agar masyarakat desa dapat melihat dengan jelas bagaimana dana tersebut digunakan.

Efisiensi Pengelolaan: Dievaluasi proses-proses pengelolaan keuangan Bumdes guna memastikan efisiensi dalam pengeluaran dan pengelolaan aset demi meningkatkan profitabilitas usaha.

Partisipasi Masyarakat: Ditekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pengelolaan anggaran Bumdes agar program-program yang dijalankan dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Pemerintah Desa Janggelengan mengapresiasi keterlibatan aktif dari Mahasiswa KKN dalam proses evaluasi ini. Partisipasi mereka dianggap penting dalam memastikan bahwa Bumdes benar-benar mampu menjadi instrumen pembangunan yang berkelanjutan bagi desa.

Nantinya hasil evaluasi akan dibahas dalam rapat evaluasi dan disepakati untuk melakukan penyempurnaan dalam anggaran dasar Bumdes dengan mempertimbangkan masukan dari seluruh pihak terkait. Langkah-langkah perbaikan yang diambil diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi Bumdes dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai katalisator pembangunan ekonomi desa.

Sekertaris Desa Janggelngan Bersama, Bapak Hary, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung dan memfasilitasi Bumdes dalam menjalankan perannya sebagai penggerak ekonomi di desa. "Melalui evaluasi ini, kami berharap Bumdes dapat semakin kuat dan berdaya guna dalam mendukung kesejahteraan masyarakat desa," ujarnya.

Dengan demikian, evaluasi anggaran dasar Bumdes di Desa Maju Bersama menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan sektor ekonomi lokal.



Penulis: 
A.Muh.Irfan Darmawan 
(Hukum)

DPL: 
Dr. Dra. Nurhayati, M. Si 

Lokasi KKN: 
Desa Janggelengan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo

Editor:
Achmad Munandar

Cegah Tindak Pidana Transaksi Elekotronik Di Desa Janggelengan, Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP 2024 Melakukan Penyuluhan Bijak Bermedia Sosial UU ITE Di Tengah Tantangan Era Digital

 



Loetju.id -  Desa Jangglengan, Kecematan Nguter Kabupaten Sukoharjo (08,02). Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dapat dilihat sebagai salah satu bentuk kontrol masyarakat dalam era digital. Kontrol masyarakat dalam konteks ini mengacu pada upaya pemerintah untuk mengatur dan mengawasi perilaku serta interaksi yang terjadi dalam ruang digital demi menjaga ketertiban, keamanan, dan keadilan. terdapat beberapa poin yang menjelaskan UU ITE sebagai kontrol Masyarakat yaitu salah satunya tentang Regulasi Perilaku. 

Dalam hal ini UU ITE mengatur perilaku pengguna internet dan media sosial. Hal ini mencakup larangan terhadap tindakan seperti penipuan online, penyebaran berita palsu (hoaks), penghinaan, dan ancaman kekerasan yang dilakukan melalui platform digital. Dengan demikian, UU ITE bertujuan untuk mendorong perilaku yang etis dan bertanggung jawab di ruang digital selain itu Perlindungan Terhadap Korban juga diatur di  UU ITE dengan memberikan perlindungan hukum bagi korban tindakan kriminal di ranah digital. Misalnya, jika seseorang menjadi korban pencemaran nama baik atau cyberbullying, UU ITE memberikan kerangka hukum untuk menuntut pelaku dan mendapatkan keadilan.

Selain itu aspek yang diatur lainnya yaitu Pencegahan Kejahatan Daring yang berperan dalam mencegah kejahatan yang terjadi melalui internet dan media sosial. Dengan mengatur tindakan kriminal seperti penipuan, penyebaran konten radikal, atau kegiatan terorisme daring, UU ITE membantu menjaga keamanan masyarakat dalam ruang digital. lalu Penegakan Hukum  UU ITE memberikan kerangka hukum bagi penegak hukum untuk menindak pelanggaran yang terjadi dalam ruang digital. Ini termasuk penyelidikan, penuntutan, dan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan daring.

Dengan demikian, UU ITE dapat dipandang sebagai salah satu bentuk kontrol masyarakat dalam era digital, yang bertujuan untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan keadilan dalam interaksi dan transaksi yang terjadi secara daring.

Dengan semangat memasyarakatkan ilmu, mereka melakukan serangkaian kegiatan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pebuatan yang dilarang dan tips bijak dalam bermedia sosial. Acara ini memiliki tujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hukum tindak pidana transaksi eletronik kepada masyarakat. Dalam sosialisasi tersebut, Mahasiswa KKN TIM I Undip 2024 menegaskan pentingnya untuk menjaga Tindakan dari segala perbuatan yang dilarang secara hukum. . Selain itu, mahasiswa juga memberikan informasi tentang tips dalam bijak bermedia sosial agar tidak terjerumus pada tindak pidana.

Pada penyuluhan hukum ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat setempat, yang menyambut baik upaya para mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menaati hukum dan bijak dalam bermedia sosial. Masyarakat berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang sadar hukum. Dengan semangat kesadaran akan pentingnya bermedia sosial dengan bijak, para mahasiswa KKN Tim I Undip terus berkomitmen untuk menyebarkan pesan tentang perbuatan yang dilarang  hukum  dalam bermedia sosial demi terwujudnya ruang digital yang aman serta tertib. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga perbuatan serta bijak dalam menggunakan media sosial yang dimilikinha. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih aman.



Penulis: 
A.Muh.Irfan Darmawan 
(Hukum)

DPL: 
Dr. Dra. Nurhayati, M. Si 

Lokasi KKN: 
Desa Janggelengan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Mewujudkan Inovasi Pemberdayaan Lampu Sorot Sollar Cell di Desa Mlese

 



Loetju.id30 Januari 2024. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro telah mengambil langkah berani dalam mewujudkan pemberdayaan di Desa Mlese. Melalui proyek prokernya yang bertujuan memberdayakan masyarakat sekaligus menyediakan edukasi mengenai teknologi ramah lingkungan, mahasiswa ini berhasil mengimplementasikan maintenance unit lampu sorot berbasis remote dengan sumber daya tenaga matahari atau solar cell.

Proyek ini, yang dijalankan oleh mahasiswa KKN tahun 2024, bertujuan untuk memberikan penerangan yang lebih baik di desa tersebut sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai teknologi energi terbarukan. Dengan kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat lokal, dan pihak terkait, proyek ini tidak hanya berhasil dalam memberikan solusi penerangan yang efisien, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan.

Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini, Wahyu Ramadhan, mengatakan, "Kami sangat senang bisa berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup di Desa Mlese. Melalui edukasi mengenai teknologi solar cell dan sistem maintenance berbasis remote, kami berharap masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung."

Bapak Sanyoto, kepala desa, juga turut menyambut baik inisiatif dari mahasiswa KKN ini. Beliau menyatakan, "Kerjasama antara universitas dan desa sangat penting dalam memajukan kesejahteraan masyarakat. Proyek ini bukan hanya tentang penerangan, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat untuk menjadi lebih mandiri dalam mengelola teknologi."

Dengan berhasilnya proyek pemberdayaan dan edukasi ini, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro telah menunjukkan kontribusi positif mereka dalam pembangunan masyarakat serta pembelajaran nyata di lapangan. Keberhasilan proyek ini juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terlibat dalam upaya pemberdayaan dan keberlanjutan di berbagai daerah.


Editor:
Achmad Munandar

Pendekatan tentang Bahaya Bullying dan kaitannya dengan Pidana Anak oleh Mahasiswa KKN Undip

 


Loetju.idBullying telah menjadi isu yang meresahkan di seluruh dunia, dengan dampaknya yang merusak tidak hanya bagi korban secara langsung tetapi juga bagi pelaku dan Masyarakat secara keseluruhan. Ditengah Upaya penanggulangannya, pertanyaan tentang bagaimana hukum pidana anak dapat mengatasi masalah ini menjadi semakin relevan dan patut untuk didiskusikan kepada khalayak umum. 

Bullying adalah perilaku yang dilakukan dengan sengaja untuk merendahkan, menyakiti, atau mengintimidasi orang lain secara visik, verbal, atau bahkan emosional. Dimana bullying ini dapat terjadi di sekolah, lingkungan sekitar, bahkan di dunia maya. Namun pada kenyataannya, banyak Masyarakat dari berbagai usia belum mengetahui bahwa bullying ini merupakan suatu hal yang sangat serius serta dapat dipidana sekalipun pelakunya adalah seorang anak. Oleh karenanya, Nofel Merdiawati selaku mahasiswi KKN Tim I dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro membuka pengenalan dan diskusi interaktif terkait Bahaya Bullying dan kaitannya dengan Sistem Perdilan Pidana Anak.


Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2024 dengan metode sosialisasi dan dilanjutkan dengan diskusi serta konsultasi dua arah antara mahasiswi dengan siswa-siswi MTS AL-Asy’aria Desa Gendoang tentang bahaya bullying serta menjawab pertanyaan “Apakah anak dapat dipidana?”.

Apakah Bully bisa termasuk dalam tindak pidana? Jawabannya adalah benar, bahwa Pasal 76C UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak menyebutkan “Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak.” Kemudian, Sistem Peradilan Pidana Anak sendiri telah memberikan ketentuan bahwa Anak yang beronflik dengan hukum ialah anak yang berusia 12 - 18 tahun (Pasal 1 ayat (3) UU 11/2012) dengan penahanan anak dapat dilakukan kepada anak yang telah berusia 14 tahun dan diduga melakukan tindak pidana dengan ancaman penjara 7 tahun atau lebih (Pasal 32 ayat (2) UU 11/2012). Ketentuan tersebut merupakan ketentuan dasar yang terdapat dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Dimana hal tersebut juga meng-cover hukuman bagi pelaku bullying dengan usia dibawah 18 tahun.

Selama 2020 sampai dengan September 2023, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI) telah mencatat sebanyak 421 kasus bullying oleh anak dibawah umur, akan tetapi tentu saja angka tersebut belum sebanding dengan jumlah kasus yang tidak tercatat.



Penulis: 
Nofel Merdiawati
Mahasiswa Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Belajar Bahasa itu Asik! Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris: Kisah Inspiratif KKN Tim 1 Undip 2024 di SD Negeri Ketoyan

 



Loetju.id - Belajar bahasa asing khususnya bahasa inggris merupakan salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris digunakan secara luas dalam berbagai bidang seperti bisnis, pendidikan, teknologi, komunikasi internasional, dan kebudayaan populer. Hal ini menjadikan kemampuan berbahasa Inggris sangat penting dalam konteks global saat ini, membuka peluang luas untuk komunikasi, kerja sama, dan pertukaran budaya antarindividu dan negara.

Tujuan belajar bahasa Inggris untuk anak SD adalah untuk memperkenalkan mereka pada bahasa kedua yang penting secara global, memperluas pemahaman mereka tentang budaya lain, dan membantu mereka mempersiapkan diri untuk situasi komunikasi internasional di masa depan.

Dalam kegiatan KKN TIM 1 UNDIP 2024, salah satu program monodisiplin mahasiswa KKN yang dilaksanakan oleh Arizal prodi Hubungan Internasional yang berjudul “Peningkatan pembelajaran bahasa Inggris di SD Negeri Ketoyan” dimana program ini dilandaskan atas Kurangnya minat belajar bahasa Inggris di kalangan siswa-siswi kelas 4 dan kelas 5 SD Negeri ketoyan merupakan tantangan yang perlu diatasi. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Tim 1 Undip 2024 bertekad untuk meningkatkan minat belajar bahasa Inggris di sekolah tersebut.

Program tersebut dilaksanakan di SD Negeri Ketoyan dengan target utama siswa-siswi kelas 4 dan kelas 5 pada hari Selasa, 23 Januari 2024. Sebelum melakukan intervensi, tim melakukan analisis terkait penyebab kurangnya minat belajar bahasa Inggris di SD Negeri Ketoyan. Faktor-faktor seperti kurangnya sumber daya, metode pengajaran yang monoton, dan kurangnya motivasi siswa menjadi fokus utama.

Setelah itu, program tersebut diawali dengan sesi pemaparan materi penayangan powerpoint mengenai materi dasar yaitu “Introducing yourself” dimana siswa-siswi belajar bagaimana cara berkenalan dalam bahasa inggris sehingga dapat melatih ucapan dan cara menulisnya. Terakhir program ini ditutup melibatkan siswa-siswi dalam berbagai kegiatan belajar bahasa Inggris salah satunya game mencocokan kata sebagai bentuk pengaplikasian menumbuhkan minat belajar bahasa inggris yang tidak hanya monoton. 

Selama pembelajaran berlangsung, Hasil menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam partisipasi siswa-siswi, pemahaman materi, dan minat belajar bahasa Inggris secara keseluruhan. Serta program pembelajaran tersebut sepenuhnya didukung oleh kepala sekolah. 

Melalui upaya yang terkoordinasi dan berkelanjutan, KKN Tim 1 Undip 2024 berhasil meningkatkan minat belajar bahasa Inggris di SD Negeri Ketoyan. Langkah-langkah yang diambil dapat menjadi contoh bagi upaya serupa di sekolah-sekolah lain dalam meningkatkan minat belajar bahasa Inggris di tingkat dasar.



Editor:
Achmad Munandar

Mewujudkan Ruang Terbuka Berkualitas : Konsep Peracangan Taman Jajan Ketoyan sebagai Karya Kreatif Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP 2024

 


Loetju.id -  Dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM 1 Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024, Cynthia Happy Sinaga dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (S1) telah berhasil menjalankan program kerja yang bertujuan untuk merancang konsep perancangan open space di Desa Ketoyan, yang dinamakan "Taman Jajan Ketoyan". Program ini diinisiasi sebagai upaya untuk memberikan wadah rekreasi baru bagi warga desa sambil mendukung dan mempromosikan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di desa tersebut.

Program ini berhasil dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi Sketchup, sebuah perangkat lunak desain 3D, dengan hasil desain perancangan disajikan dalam bentuk booklet agar mudah dipahami oleh perangkat desa. Cynthia dan timnya melakukan analisis mendalam terhadap kondisi lahan yang tersedia, potensi UMKM yang ada, serta kebutuhan dan preferensi masyarakat setempat dalam merancang Taman Jajan Ketoyan.

Penyerahan Konsep Perancangan Open Space: Taman Jajan Ketoyan dilakukan pada tanggal 5 Februari di Balai Desa Ketoyan. Konsep perancangan ini diserahkan sebagai referensi bagi pemerintah desa dalam memanfaatkan lahan desa menjadi tempat rekreasi bagi warga, dengan memanfaatkan potensi UMKM yang ada. Penyerahan ini dilakukan kepada Bapak Sekretaris Desa sebagai perwakilan dari perangkat desa Ketoyan.

Diharapkan konsep perancangan ini dapat menjadi landasan bagi pengembangan lebih lanjut dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan Desa Ketoyan, baik dari segi ekonomi maupun sosial.

Demikianlah laporan singkat mengenai program kerja yang telah dilaksanakan oleh Cynthia Happy Sinaga dan timnya. Terima kasih atas dukungan dan kerjasama semua pihak dalam menjalankan program ini.

Link Booklet Konsep Perancangan Taman Jajan Desa Ketoyan : https://bit.ly/BookletKonsepRancangTJDesaKetoyan



Dosen Pembimbing Lapangan: 
Ulfah Amalia., S.Pi., M.Si., Ph.D

Lokasi: 
Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali
KKN TIM I UNDIP Tahun 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Melakukan Kegiatan Lomba Cipta dan Baca Puisi pada SDN 01 Desa Mandiraja

Foto bersama dengan Juara Lomba Cipta dan Baca Puisi 
(Sumber: Dok. Pribadi)

Loetju.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2024 memberikan pembelajaran serta mengadakan lomba cipta dan baca puisi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Mandiraja, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
KKN adalah program kuliah berupa pengabdian kepada masyarakat daerah tertentu oleh mahasiswa dengan pendekatan bidang dan keilmuan yang berbeda. Mahasiswa yang diturunkan pada satu daerah lazimnya berkisar antara 7 hingga 10 orang. Pengabdian yang diberikan dapat berupa ilmu yang telah diterima mahasiswa dari semester 1 hingga semester 7.

“Rencana program ini sudah saya pikirkan dan finalisasi dari sebelum diterjunkannya saya ke Desa Mandiraja sebagai partisipan KKN,” ujar Fadhil.

Adanya tanggung jawab untuk memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat membuat Achmad Fadhil, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Undip melak
ukan survei ke tiap Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Mandiraja, untuk meminta izin sekaligus menilik situasi yang terjadi pada masing-masing sekolah.

Pojok baca merupakan program pemerintah yang telah dipraktikkan pada beberapa SD yang ada di Desa Mandiraja. Adanya pojok baca diharapkan mampu meningkatkan literasi, kreativitas, dan imajinasi para siswa. 

Akan tetapi ada SD yang belum menempatkan dan menyediakan ruang untuk pojok baca, salah satunya yaitu SDN 01 Mandiraja. Berdasarkan faktor tersebut, akhirnya Fadhil memilih SDN 01 Mandiraja sebagai tempat pelaksanaan proker Pembelajaran dan Lomba Cipta serta Baca Puisi.

“Selain karena tidak adanya pojok baca yang tersedia, saya memilih SDN 01 Mandiraja sebagai tempat untuk melaksanakan proker karena tingginya antusiasme para siswa," ujar Fadhil.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan pemaparan materi singkat mengenai karya sastra puisi kepada siswa-siswi kelas 4 dan 5 SDN 01 Mandiraja, pada Rabu (17/1).

Materi yang disampaikan berupa perkenalan kepada siswa-siswi mengenai apa itu puisi, jenis puisi seperti puisi pendek, puisi berirama, dan puisi bebas, serta pemahaman keindahan kata-kata. Diberikan juga beberapa contoh puisi yang dapat menjadi referensi bagi siswa-siswi dalam melakukan aktivitas latihan membuat puisi.

Setelah berlangsungnya kegiatan penyampaian materi usai, pada Kamis (25/1) mahasiswa KKN Undip melaksanakan lomba cipta dan baca puisi guna melihat apakah siswa-siswi dapat memahami dan mengaplikasikan pemaparan materi yang diberikan sebelumnya.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan bakat siswa-siswi SDN 01 Mandiraja dalam bidang seni dan sastra, terkhususnya cipta dan baca puisi. Selain itu, diharapkan dapat mendorong siswa-siswi agar mampu mengekspresikan diri melalui kreasi dan tulisan puisi,” jelas Fadhil selaku penyelenggara lomba.

Kegiatan diakhiri dengan penentuan juara 1, 2, dan 3 pada lomba cipta dan baca puisi serta foto bersama. Rangkaian kegiatan ditutup dengan pembacaan doa secara serentak. Mahasiswa berharap agar program Pembelajaran serta Lomba Cipta dan Baca Puisi ini mampu menonjolkan bakat yang tertanam pada siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 01 Mandiraja.




Penulis: 
Achmad Fadhil
Fakultas Ilmu Budaya

Editor:
Achmad Munandar

Angka Putus Sekolah Meningkat, Mahasiswa UNDIP Melakukan Pendataan Anak Tidak Sekolah di Desa Gendoang

 



Loetju.id Sekolah adalah tempat menimba ilmu serta tempat menyalurkan ilmu untuk memperluas pengetahuan. Program wajib belajar 12 tahun berguna untuk meningkatkan pengetahuan, sehingga sangat berpengaruh bagi kemajuan bangsa. Akan tetapi, masih terdapat masyarakat yang tidak melanjutkan sekolah formal karena lebih memilih untuk menempuh pendidikan non formal ataupun langsung bekerja. Begitu pula dengan masyarakat di Desa Gendoang. Berdasarkan hasil diskusi, beberapa siswa/i datang ke sekolah karena adanya bantuan dari pemerintah. 

Anak Tidak Sekolah (ATS) merupakan salah satu isu yang harus diperhatikan di Desa Gendoang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Mahasiswa KKN Tim 1 2023/2024 Universitas Diponegoro bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Pemalang untuk mendata Anak Tidak Sekolah. Mayoritas Anak Tidak Sekolah di Desa Gendoang yang terdaftar di website “Njuh Sekolah Maning” putus di pertengahan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau tidak melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Keatas (SMA). Njuh Sekolah Maning merupakan salah satu program dari pemerintah Kabupaten Pemalang untuk menangani permasalahan Anak Tidak Sekolah melalui pendataan di seluruh desa di Kabupaten Pemalang.

Saat ini, total data Anak Tidak Sekolah di Desa Gendoang tergolong sangat tinggi dengan total data sebanyak 135 anak. Rata-rata anak di Desa Gendoang putus sekolah di tingkat SMP dan memilih untuk langsung merantau ke luar kota, sehingga dapat membantu ekonomi keluarga. Berdasarkan hasil pendataan, beberapa anak memutuskan untuk berhenti sekolah karena faktor ekonomi dan faktor jarak tempuh dari rumah ke sekolah yang cukup jauh. Kegiatan pendataan dilakukan menggunakan sistem door to door, yaitu dengan mendatangi secara langsung rumah warga. 

Mahasiswa KKN Undip Tim I 2023/2024 sebagai pendata akan mencatat informasi kepala keluarga yang memiliki anak berusia 7–17 tahun. Data yang dicatat mencakup identitas kepala keluarga, identitas keluarga yang tertera di kartu keluarga, data keuangan, dan data pendukung proses pembelajaran. Melalui pencatatan ini diharapkan pemerintah dapat membantu anak–anak yang belum mendapatkan akses pendidikan formal serta dapat meningkatkan kesadaran bagi orangtua bahwa untuk mendapatkan Pendidikan dari sekolah formal. 




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Memberi Inovasi Untuk Memanfaatkan Limbah Plastik Menjadi Tanaman Hidroponik

 



Loetju.id - Limbah sampah plastik merupakan isu yang harus diperhatikan bagi masyarakat di Desa Gendoang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Salah satu limbah yang belum bisa dikelola dengan baik dan sukar untuk melebur yaitu limbah sampah plastik. Limbah plastik ini sangat banyak dan dapat di temukan di berbagai tempat di Desa Gendoang dikarenakan belum terdapat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan akhirnya terjadi penumpukan sampah yang didominasi dengan limbah sampah plastik.

Dengan adanya isu sampah di Desa Gendoang ini, salah satu cara untuk menanganinya yaitu dapat dilakukan dengan membakar sampah ataupun dengan mengolahnya Kembali menjadi kerajinan. Limbah sampah plastik merupakan salah satu limbah yang sangat sukar diolah, meskipun begitu sudah banyak inovasi untuk pemanfaatan limbah sampah plastik, salah satunya yaitu dengan membuat pot untuk tanaman hidroponik. 

Hidroponik dapat diartikan sebagai budaya menanam tanaman tanpa menggunakan media tanam tanah, dengan cara tanah digantikan dengan air untuk nutrisi bagi tanaman. Peran limbah plastik dalam proses pembuatan tanaman hidroponik ini digunakan sebagai wadah atau pot. Limbah plastik yang digunakan dapat berupa gelas plastik, botol plastik, galon plastik, kaleng cat, dsb. 

Untuk mengatasi pembuangan limbah plastik yang berlebih, Miutya Arifa Zuyyina, Mahasiswi KKN Undip Tim I 2023/2024, melakukan sosialisasi dan praktik menanam tanaman tauge dengan metode hidroponik. Kegiatan ini termasuk ke dalam program keilmuan atau monodisiplin jurusan Agroekoteknologi. Pelatihan diselenggarakan pada tanggal. Kegiatan ini diselenggarakan di SDN 01 Gendoang, SDN 03 Gendoang, SDN 04 Gendoang, dan SD Madrasah I. Peserta sosialisasi dan praktik menanam tanaman hidroponik tanaman tauge ini dihadiri oleh siswa/i Sekolah Dasar.

Proses pembuatan tanaman hidroponik tanaman tauge sangatlah mudah, dengan alat dan bahan seperti gelas plastik bekas, kapas, benih kacang hijau, dan air. Untuk tahap pertama yaitu memasukkan kapas ke dalam gelas plastik bekas lalu diberi air secukupnya sampai kapas lembab merata. Setelah kapas terasa lembab, masukkan 4 - 5 benih kacang hijau dengan diberi sedikit jarak. Untuk pemeliharaan hanya disiram sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dengan air yang secukupnya sampai kapas terasa lembab. 

Kegiatan praktik pembuatan hidroponik tanaman tauge menggunakan limbah gelas plastik bekas mendapatkan respon yang sangat baik dari seluruh peserta yang hadir. Setelah praktik hidroponik tanaman tauge berakhir, tanaman diberikan pada setiap siswa/I yang hadir dan dirawat dengan baik dengan harapan akan menjadi inovasi baru untuk pengolahan limbah dan pemanfaatan lahan. 




Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z