Comedy, Indie and Creativity

Kamis, 15 Februari 2024

Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Edukasi Terkait Pentingnya Pemberian MP-ASI Untuk Pencegahan Stunting

 


Loetju.idSonorejo, 23/01/2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro di wilayah ini aktif menyuarakan pentingnya pendidikan gizi pada balita melalui kegiatan penyuluhan yang digelar di Kelurahan Sonorejo. Dengan fokus pada pencegahan stunting, para mahasiswa KKN memberikan pemahaman mendalam mengenai Manfaat Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) bagi bayi di bawah dua tahun.


Dalam sesi penyuluhan yang berlangsung di kelurahan, mahasiswa KKN mengedukasi para ibu balita tentang kebutuhan nutrisi yang optimal selama periode kritis pertumbuhan anak. Mereka menjelaskan bahwa MP-ASI bukan hanya sekadar makanan tambahan, tetapi merupakan kontributor utama dalam menghindari stunting, kondisi kronis yang dapat memengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak.

Melalui presentasi yang interaktif dan Demo masak, mahasiswa KKN membagikan informasi mengenai jenis-jenis makanan yang sebaiknya diberikan pada bayi sesuai dengan usianya, Tujuan MP-ASI, Cara Memperkaya MP-ASI. Mereka juga memberikan tips praktis mengenai cara memasak dan bagaimana cara membedakan tektur makanan untuk si kecil.


Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan sesi tanya jawab, di mana para ibu dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan jawaban langsung dari mahasiswa KKN. Adanya interaksi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan penerapan praktik gizi yang baik di lingkungan sekitar. 



Penulis : 
Netta Khansa Fidela - FK

Editor:
Achmad Munandar

Gerakan Mengurangi Sampah Plastik Melalui Diet Plastik di Desa Kriwen, Sukoharjo Oleh Mahasiswa KKN UNDIP




Loetju.idSukoharjo (25/01/2024) Mahasiswa KKN TIM I UNDIP berhasil menyelesaikan bentuk pengabdian pada masyarakat berupa penyuluhan “Diet Plastik” yang dilakukan di Kriwen, Kabupaten Sukoharjo. 

Apa itu Diet Plastik? Ya, dari kata diet yang berarti pengurangan. Hal ini berarti bahwa adanya ajakan untuk mengurangi sampah plastik pada masyarakat Kriwen, Sukoharjo. 

Perjuangan melawan dampak negatif sampah plastik terus menjadi sorotan, tidak hanya sebagai tantangan lingkungan tetapi juga sebagai ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat. Dengan volume produksi plastik yang terus meningkat, upaya untuk mengurangi penggunaan dan mencari solusi berkelanjutan menjadi semakin mendesak. Dampak kesehatan muncul dari kontaminasi air dan makanan oleh mikroplastik, yang dapat memiliki efek jangka panjang terhadap organ tubuh manusia.

Oleh karena itu, inisiatif pengurangan sampah plastik bukan hanya langkah proaktif untuk melindungi lingkungan, tetapi juga merupakan investasi kesehatan masyarakat.
Pengurangan sampah plastik tidak hanya menyangkut perilaku individu, tetapi juga melibatkan peran aktif perusahaan, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan. 

Program edukasi yang menyasar masyarakat lokal dan pelaku usaha membuka jalan bagi kesadaran akan dampak lingkungan dan kesehatan yang dihasilkan oleh plastik sekali pakai. Penerapan praktik ramah lingkungan, seperti daur ulang, penggunaan kembali, dan pengurangan plastik dalam desain produk, menjadi langkah penting dalam menciptakan gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

Secara keseluruhan, melibatkan masyarakat secara menyeluruh khususnya warga Kampung Kriwen dalam upaya pengurangan sampah plastik. Dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan, mulai dari individu hingga pemerintah dan industri, kita dapat membentuk masa depan yang lebih bersih dan sehat, melindungi alam dan kesehatan generasi mendatang. 
Dalam mendukung usaha tersebut, Mahasiswa KKN memberikan tote bag yang dapat digunakan para kelompok sasaran untuk digunakan sebagai media pengganti kantong plastik belanja sekali pakai.



Penulis: 
Dwi Lailatul Khodriyah

Dosen pembimbing: 
Prof. Dr. Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si dan Muhamad Azhar, SH., LL.M

Lokasi: 
Desa Kriwen, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

#mengurangisampahplastik 
#kknundiptim1 #p2kknundip #lppmundip #undip

Editor:
Achmad Munandar

Digitalisasi UMKM Melalui QRIS di Bangsri Gede, Kriwen Oleh Mahasiswa KKN UNDIP

 




Loetju.idRabu, 24 Januari 2024. Mahasiswa KKN TIM I UNDIP, berhasil menyelesaikan penyuluhan yang dilakukan di masyarakat Kampung Bangsri Gede, Kriwen, Sukoharjo mengenai Transaksi Digital yang berlangsung sejak tanggal 05 Januari-10 Februari 2024. 

Penyuluhan tersebut dilakukan agar masyarakat di kampung tersebut dapat lebih mengetahui dan mengenal jenis pembayaran yang bisa dilakukan secara cepat, nyaman, dan aman.

Dalam lanskap transaksi digital yang terus berkembang, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah menjadi pilar utama dalam mempermudah dan mempercepat proses pembayaran. QRIS menyajikan solusi yang inovatif dengan menyatukan berbagai metode pembayaran elektronik di bawah satu platform yang seragam.

Pengguna dapat dengan mudah melakukan transaksi melalui ponsel pintar mereka, cukup dengan memindai kode QR yang tertera pada merchant atau tempat usaha. Hal ini tidak hanya mempercepat proses transaksi, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada uang tunai, menciptakan pengalaman pembayaran yang lebih efisien.

Keunggulan QRIS tidak hanya terletak pada kemudahan penggunaannya, tetapi juga pada tingkat keamanan yang tinggi. Dengan integrasi standar keamanan yang ketat, QRIS memastikan bahwa data sensitif pengguna terlindungi selama proses transaksi. Pengguna juga dapat dengan mudah memantau riwayat transaksi mereka melalui aplikasi perbankan atau dompet digital, meningkatkan transparansi dan kepercayaan dalam menggunakan metode pembayaran ini.

Penerapan QRIS tidak hanya memberikan manfaat kepada konsumen, tetapi juga mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). UMKM yang menerima pembayaran melalui QRIS dapat memperluas jangkauan pelanggan mereka dan meningkatkan efisiensi operasional  Dengan demikian, QRIS bukan hanya sebuah teknologi pembayaran, tetapi juga katalisator untuk inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Adanya latar belakang masyarakat yang belum mampu mengikuti perubahan teknologi dan masih minimnya penggunaan smartphone dikalangan masyarakat membuat pengaplikasian QRIS ini di kehidupan sehari-hari masih sulit untuk diwujudkan. 


Penulis: 
Dwi Lailatul Khodriyah

Dosen pembimbing: 
Prof. Dr. Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si dan Muhamad Azhar, SH., LL.M

Lokasi
Desa Kriwen, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

#QRIS #UMKMmelekdigital 
#kknundiptim1 #p2kknundip #lppmundip #undip

Editor:
Achmad Munandar

Memperluas Jangkauan Pasar UMKM : Mahasiswa KKN UNDIP Bantu Daftarkan UMKM di Googlemaps



Desain stiker googlemaps untuk ditempelkan di setiap lokasi usaha UMKM

Loetju.idSukoharjo (26/01/2024) tepatnya di desa Karanganyar kecamatan Weru telah dilangsungkan sosialisasi manfaat dari googlemaps kepada warga yang memiliki usaha oleh Hazrah Haniku, mahasiswi dari jurusan Ekonomi Islam Universitas Diponegoro. Manfaat dari mendaftarkan usaha di googlemaps di antaranya adalah dapat memperluas jangkauan target konsumen dan memperkenalkan produk kita ke masyarakat yang lebih luas karena aplikasi googlemaps mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat di kabupaten Sukoharjo pada khususnya dan masyarakat seluruh Indonesia pada umumnya.

Setelah dilakukan survei ke beberapa UMKM yang terdapat di desa Karanganyar, masih banyak yang belum terdaftar di googlemaps. Pemilik usaha masih hanya mengandalkan informasi dari mulut ke mulut antar warga sekitar. Sehingga program yang diajukan yakni pendaftaran googlemaps disambut baik oleh pemilik UMKM. Selain itu juga, program ini dapat memperbarui titik lokasi yang terdapat di googlemaps, mengingat terakhir diperbarui pada tahun 2015.

Selain melakukan sosialisasi, mahasiswa KKN UNDIP juga memberikan stiker yang memuat barcode dari lokasi usaha serta nama dari usaha yang terdaftar. Pembuatan stiker ditujukan agar pelanggan yang sudah berkunjung dapat memberikan ulasan kepada usaha tersebut. Hal tersebut nantinya diharapkan dapat meningkatkan branding dari UMKM itu sendiri.
  

Penyerahan stiker kepada UMKM di desa Karanganyar

Penyerahan stiker kepada UMKM dilakukan pada tanggal 6 Februari 2024. Mahasiswa KKN UNDIP membantu 5 UMKM yang berada di desa Karanganyar yaitu resto ndeso, oomben drink, es dawet mak minah, rizal laundry, dan jajanan pasar ibu Ponirah. Program yang dijalankan ini semoga dapat memberikan kontribusi bagi para pelaku UMKM dan mempermudah informasi terkait lokasi usaha dari UMKM di desa Karanganyar.



Penulis: Hazrah Haniku

Dosen Pembimbing Lapangan: dr. Siti Fatimah M.Kes 

Lokasi: Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo 

#kknundiptim1 #p2kknundip #lppmundip #undip 

Editor: Achmad Muanandar

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Sosialisasikan Pentingnya Pengelolaan Zakat di Desa Karanganyar, Sukoharjo




Loetju.idBerdasarkan data dari balai desa Karanganyar, kecamatan Weru, kabupaten Sukoharjo, mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Sebagai seorang muslim sudah menjadi kewajiban untuk menunaikan zakat yang menjadi salah satu rukun Islam. Selain  perintah untuk menunaikan zakat, Islam juga mengatur terkait pendistribusian dari dana zakat tersebut. Pada surat At-Taubah ayat 60, Allah berfirman :

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, mualaf, untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”

Kegiatan Sosialisasi Pentingnya Pengelolaan Zakat dan Pengenalan Zakat Maal 
di masjid Al-Mubarok dan masjid At-Taubah, Karanganyar, Weru, Sukoharjo (19/01/2024)

Pada tanggal 19 Januari 2024 telah dilakukan kegiatan sosialisasi oleh Hazrah Haniku, Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro yang ditujukan kepada pengurus dan jamaah masjid di desa Karanganyar. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membagikan wawasan terkait pengelolaan zakat yang baik agar sesuai dengan perintah Allah dan dapat mencapai kemaslahatan umat di desa Karanganyar. 

Dalam kegiatan sosialisasi dijelaskan terkait konsep dari zakat serta langkah-langkah untuk mengelola zakat dengan baik. Penjelasan singkat terkait zakat harta (maal) dilakukan berdasarkan pada kondisi  masyarakat di desa Karanganyar yang belum begitu banyak menunaikan zakat harta sehingga mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP melakukan pemaparan mengenai hal tersebut.



Penyerahan Poster Pengelolaan Zakat dan Zakat Harta (Maal)  
kepada Pengurus masjid Al-Mubarok dan masjid At-Taubah, Karanganyar, Weru, Sukoharjo (19/01/2024)

Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk mempertegas aturan terkait pengelolaan zakat yang baik agar dana zakat dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya kepada golongan yang sudah diatur dalam Al-Qur’an. Jika dana zakat terdistribusi kepada pihak yang sesuai dengan perintah pada surat At-Taubah ayat 60 dan dikelola tidak hanya untuk jangka pendek melainkan untuk jangka panjang juga, maka tidak menutup kemungkinan dana zakat dapat membantu perekonomian masyarakat di desa Karanganyar. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan cara seperti melakukan pelatihan untuk mustahiq agar lebih mandiri dan menggunakan dana zakat untuk investasi produktif.



Penulis: Hazrah Haniku

Dosen Pembimbing Lapangan: dr. Siti Fatimah M.Kes

Lokasi: Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo

#kknundiptim1 #p2kknundip #lppmundip #undip

Editor: Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP Membantu Aktivasi Identitas Kependudukan Digital di Desa Danupayan

 
KKN Tim 1 UNDIP desa Danupayan. 
Senin, 15 Januari - Senin, 22 Januari 2024. 

Loetju.idIdentitas Kependudukan Digital atau disingkat sebagai IKD, merupakan aplikasi penting yang digunakan untuk menggantikan Kartu Tanda Penduduk atau KTP. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2022 tertulis “IKD adalah informasi elektronik yang digunakan untuk merepresentasikan Dokumen Kependudukan dan data balikan dalam aplikasi digital melalui smartphone yang menampilkan Data Pribadi sebagai identitas yang bersangkutan.” Sehingga IKD menjadi aplikasi yang wajib dimiliki oleh penduduk, setidaknya dalam satu Kartu Keluarga atau KK telah mendaftar IKD.

Tujuan diberlakukannya IKD adalah untuk menggantikan peran dari KTP. Hal ini dilakukan untuk mempermudah masyarakat ketika ingin melakukan proses autentikasi. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi menyerahkan fotokopi KTP ketika ingin mendaftar di rumah sakit ataupun ketika ingin mengambil bantuan dari pemerintah.

Di desa Danupayan sendiri, masyarakat yang sudah mendaftarkan data kependudukannya ke dalam IKD masih sedikit dan kurang dari target minimal 25 persen Dukcapil, yaitu masih sekitar 300 warga dengan target minimal sekitar 600 warga. Karena alasan tersebut, kami dari Tim KKN UNDIP bersedia membantu masyarakat dan perangkat desa Danupayan untuk melakukan pendaftaran IKD.

Pelaksanaan kegiatan pencatatan IKD dimulai pada tanggal 15 Januari sampai 22 Januari 2024 secara berurutan dilaksanakan di masing-masing dusun mulai dari dusun Sudikampir, dusun Growo, dusun Kimirirejo, dusun Pare, dan dusun Jurang, serta di balai desa Danupayan.

Proses pencatatan IKD dilakukan dengan cara mengumpulkan warga dari masing-masing dusun yang ada di desa Danupayan di rumah Kepala Dusun dan di balai desa Danupayan. Kemudian kami bersama dengan perangkat desa membantu memasukkan data ke dalam aplikasi IKD. Setelah itu kami menghubungi pihak Dukcapil untuk membantu proses pendaftaran IKD dengan melakukan scan barcode, kemudian dilanjutkan dengan proses verifikasi melalui E-mail. Setelah semua proses itu selesai, terakhir kami memberikan sedikit penjelasan mengenai aplikasi IKD kepada warga yang mendaftar.

Melalui kegiatan ini, diharapkan nantinya masyarakat desa Danupayan akan lebih mudah melakukan kegiatan yang memerlukan proses autentikasi tanpa harus pergi melakukan fotokopi KTP lagi.


#KKNUNDIP
#TIM1KKNUNDIP
#P2KKNUNDIP

Dosen Pembimbing Lapangan:
dr. Anugrah Riansari, M.Kes., Sp.PD

Pentingnya Pendaftaran Badan Usaha Milik Desa: Sebagai Upaya Pembangunan Ekonomi Lokal

 



Loetju.idDalam upaya menggalakkan pembangunan ekonomi lokal dan memberdayakan masyarakat pedesaan, pemerintah desa seringkali mengadakan sosialisasi tentang pentingnya pendaftaran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta alur pendaftarannya. Dalam hal ini, Nofel Merdiawati selaku mahasiswa KKN Fakultas Hukum Universitas Diponegoro menyelenggarakan sosialisasi dan diskusi bersama dengan perangkat desa dan pengurus BUMDes di Desa Gendoang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. 

BUMDes sebagai entitas usaha yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat desa memegang peran vital dalam menggerakkan perekonomian lokal. Sosialisasi ini diadakan dalam upaya peningkatan pemahaman masyarakat tentang manfaat pendaftaran BUMDes serta bagaimana alur pengurusan pendaftaran legalitasnya.

Pada saat ditemui, Mas Biki selaku ketua pengurus BUMDes wilayah Gendoang mengatakan bahwa “Pendaftaran BUMDes bukan hanya sekedar kewajiban administratif semata, tetapi merupakan langkah strategis dalam mengorganisir potensi ekonomi desa dan menghubungkan mereka dengan peluang pasar yang lebih luas.”

Alur pendaftaran BUMDes sendiri melibatkan beberapa langkah yang harus diikuti oleh masyarakat desa:

1. Persiapan Dokumen: Masyarakat desa yang ingin membentuk BUMDes harus mempersiapkan dokumen-dokumen penting seperti akta pendirian, anggaran dasar, dan syarat administratif lainnya.

2. Pengajuan Permohonan: Setelah dokumen-dokumen persiapan selesai, langkah berikutnya adalah mengajukan permohonan pendaftaran BUMDes ke kantor pemerintahan setempat yang berwenang.

3. Pengasahan: Setelah memenuhi persyaratan dan melewati proses verifikasi, BUMDes akan memperoleh pengesahan resmi sebagai badan hukum.

Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat desa dapat lebih memahami pentingnya pendaftaran BUMDes dan dapat terlibat aktif dalam membangun ekonomi lokal setempat. Melalui kolaborasi antara pemerintah desa, lembaga keuangan, dan masyarakat, diharapkan BUMDes dapat menjadi motor penggerak pembangunan yang berkelanjutan bagi desa-desa di seluruh Indonesia.



Penulis: 
Nofel Merdiawati
Mahasiswa Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar

Berkarya Dengan Bebas: Memperkenalkan Karya Sastra Puisi

 
Edukasi serta menjelaskan materi karya sastra puisi


Loetju.idMahasiswa KKN TIM 1 2023/2024 Universitas Diponegoro mengadakan sosialisasi dan memperkenalkan karya fiksi dari karya Sastra Indonesia berupa puisi di Desa Moga, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang pada Jumat, 26 Januari 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah SMP Islam  desa Moga dengan diikuti oleh 39  peserta yang terdiri dari siswa-siswi SMP Islam desa Moga. Pelaksanaan program pembelajaran pengenalan karya sastra yang merupakan karya fiksi berupa puisi mendapat respon yang baik dari siswa-siswi dan siswa-siswi SMP Islam juga antusias untuk lebih mengetahui cara membuat karya sastra berupa puisi.

Pelaksanaan program kerja tersebut bertujuan untuk melatih kreatifitas, inovatif serta melatih percaya diri untuk membuat sebuah karya, melatih siswa-siswi agar bisa menjadi seorang penyair puisi di SMP Islam desa Moga, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Kegiatan sosialisasi dengan memperkenalkan karya sastra berupa puisi ini saya adakan untuk memenuhi program kerja KKN kami dengan judul ‘Memperkenalkan Karya Sastra Puisi’. Di Desa Moga, Pemalang, salah satu perhatian masyarakat terutama murid sekolah menengah pertama adalah masih minimnya kreatifitas dan kurangnya kepercayaan diri untuk membuat sebuah karya. 

Program edukasi ini dilakukan dengan pembelajaran interaktif secara langsung, pemaparan materi berupa PPT yang menjelaskan pengertian serta cara membuat karya sastra puisi. Selain itu, mahasiswa KKN serta siswa-siswi membuat puisi dengan kreatifitas masing-masing dan setelah itu mahasiswa KKN membuatkan booklet yang berisi berupa materi puisi disertakan karya puisi dari siswa-siswi SMP Islam desa Moga, Pemalang.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan murid-murid SMP lebih kreatif dan percaya diri untuk menjadi seorang penyair seperti penyair-penyair puisi Indonesia yang terkenal seperti Pak Sapardi Djoko  Damono dan Chairil Anwar.



Editor:
Achmad Munandar

Berbahasa Indonesia Sejak Dini: Penggunaan Kamus Besar Bahasa Indonesia Baik dan Benar

 
Edukasi serta menjelaskan materi penggunaan KBBI


Loetju.idMahasiswa KKN TIM 1 2023/2024 Universitas Diponegoro mengadakan sosialisasi dan pelatihan pengunaan Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KKBI ) di Desa Moga, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang pada Rabu, 24 Januari 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah MI Al- Nashiriyah  desa Moga dengan diikuti oleh 22  peserta yang terdiri dari siswa-siswi MI Al- Nashiriyah desa Moga. Pelaksanaan program pembelajaran penggunaan Kamus Besar Bahasa Indonesia mendapat respon yang baik dari siswa-siswi dan siswa-siswi juga antusias untuk lebih mengetahui cara Penggunaan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Pelaksanaan program kerja tersebut bertujuan untuk melatih menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik kepada anak sekolah dasar di MI Al- Nashiriyah desa Moga, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan penggunaan Kamus Besar Bahasa Indonesia ini saya adakan untuk memenuhi program kerja KKN kami dengan judul ‘Penggunaan Kamus Besar Bahasa Indonesia dengan baik dan benar’. Di Desa Moga, Pemalang, salah satu perhatian masyarakat terutama murid sekolah dasar adalah masih minimnya penggunaan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar serta kurang ilmu pengetahuan kata baku dan tidak baku yang terdapat pada KBBI. Murid-murid MI Al- Nashiriyah kebanyakan masih menggunakan Bahasa daerah.

Program edukasi ini dilakukan dengan pembelajaran interaktif secara langsung, pemaparan materi berupa PPT yang menjelaskan pengertian serta cara menggunakan KBBI. Selain itu, mahasiswa KKN membuatkan booklet yang berisi tentang materi penggunaan Bahasa Indonesia yang di dalamnya tercantum penggunaan Bahasa Indonesia yang Baku  dan tidak baku. 

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat terutama murid-murid / anak-anak sejak dini lebih memperhatian terhadap penggunaan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar ketika bisa berbicara formal dalam suatu acara dan dapat berbicara dengan sopan dengan menggunakan Bahasa yang baku. 



Editor:
Achmad Munandar

Optimalkan Potensi Bisnis, Mahasiswa KKN UNDIP Memperkenalkan Dompet Digital dan QRIS sebagai Media Pembayaran Digital




Loetju.id - Dalam era digital yang sedang berlangsung, teknologi terus berkembang pesat, termasuk dalam sektor pembayaran. Salah satu inovasi yang semakin populer adalah QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), sebuah sistem pembayaran elektronik yang menggunakan kode QR untuk melakukan transaksi dengan cepat dan mudah. Sosialisasi tentang penggunaan QRIS kepada pelaku usaha UMKM menjadi langkah krusial untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan terhadap teknologi ini. 

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) telah melaksanakan kegiatan di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Reffangga Syalfadirama, seorang mahasiswa dari program studi Manajemen Universitas Diponegoro telah melakukan survei dan menemukan masih banyak pelaku UMKM di Desa Paseban yang belum memanfaatkan sistem pembayaran QRIS.

QRIS adalah standar nasional untuk transaksi pembayaran menggunakan kode QR. Dengan QRIS, pelanggan dapat melakukan pembayaran dengan mudah menggunakan aplikasi perbankan atau dompet digital mereka. Setiap kode QRIS mengandung informasi penting seperti nama pengirim dan penerima, serta jumlah pembayaran.

Melihat situasi di Desa Paseban yang masih banyak pelaku UMKM yang belum memanfaatkan sistem QRIS, Reffangga berinisiatif untuk melaksanakan program KKN yang fokus pada pengenalan penggunaan dompet digital dan pembuatan metode pembayaran QRIS untuk pelaku UMKM disana.

Kegiatan dilaksanakan dengan mendatangi langsung pelaku UMKM di sekitar Desa Paseban dan memberikan penjelasan lisan mengenai QRIS, manfaatnya, serta cara pendaftarannya di aplikasi Dana Bisnis. Salah satu contoh kunjungan adalah ke UMKM "Toko Bu Titik" milik Pak Widodo di RT 03 RW 01 Desa Paseban pada tanggal 27 Januari 2024. Setelah itu, para pelaku UMKM diberikan pendampingan dalam proses pembuatan akun Dana Bisnis dan pembuatan QRIS. Hasil dari kegiatan ini adalah print out QRIS yang siap digunakan oleh pelaku UMKM.

Sosialisasi mengenai pembayaran digital ini sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) kesembilan, yakni pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan tangguh di negara berkembang melalui peningkatan keuangan dan teknologi. Diharapkan penggunaan Dana Bisnis oleh pelaku UMKM di Desa Paseban akan membantu mereka dalam mengelola keuangan dengan lebih rapi dan efisien. Selain itu, QRIS dapat mempermudah proses transaksi bagi penjual dan pembeli.

Langkah ini diharapkan dapat mendorong kemajuan UMKM dan menjadi awal dari peralihan dari transaksi konvensional ke transaksi digital. Dengan QRIS dan Dana Bisnis, pelaku UMKM tidak perlu lagi khawatir tentang mencari uang kembalian atau mencatat pembukuan secara manual, karena semua transaksi tercatat dengan jelas di dalam dompet digital pada smartphone mereka.



Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z