Comedy, Indie and Creativity

Jumat, 16 Februari 2024

Pengenalan Manajemen Pemeliharaan Domba melalui Recording Ternak di Desa Tanggulanom

 




Loetju.idTemanggung (23/1/24). Desa Tanggulanom merupakan salah satu desa di Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung yang berada pada ketinggian 1.040 m dpl.  Sebagian besar masyarakat Desa Tanggulanom bermata pencaharian sebagai petani. Selain bertani, masyarakat Desa Tanggulanom juga memelihara domba. Akan tetapi, pemeliharaan domba hanya dijadikan sebagai usaha sampingan sehingga kurang mendapat perhatian dalam pemelihaarannya, terutama pencatatan (recording) penjualan domba. 

“Rata-rata warga di sini jarang yang ada catatan ternak gitu, petani di sini belum ada yang setelaten itu, Mas.” Ucap Pak Salim, salah satu anggota kelompok Tani Dusun Jlamprang. Hal yang serupa diutarakan juga oleh Pak Nur Wachid, anggota kelompok Tani Dusun Butuh, “Petani di sini kalo mau jual domba biasanya langsung jual aja engga sampe dicatet harga-harganya soalnya domba bukan penghasilan inti mereka.”   

Guna mengoptimalkan penjualan domba, Nabil, salah satu mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Jurusan Peternakan mengadakan pelatihan recording ternak yang berfokus pada penjualan dan reproduksi. Recording ternak merupakan segala hal yang berkaitan dengan pencatatan terhadap ternak secara individu. Recording ternak pada kelompok tani perlu diterapkan sebagai upaya untuk mengoptimalkan penjualan domba agar lebih menguntungkan serta mengelola persediaan ternak untuk di masa yang akan datang. Dengan adanya recording, petani diharapkan mampu mendapat pendapatan yang lebih baik sehingga mampu memenuhi kebutuhan untuk bertani seperti membeli pupuk atau bibit tanaman.

Pelatihan terdiri dari dua sesi, yaitu sosialisasi dan pelatihan. Sosialisasi berupa pengenalan dan tatalaksana recording penjualan dan reproduksi. Sesi pelatihan berupa cara pengisian tabel recording reproduksi dan penjualan. Recording reproduksi memuat nomor induk, tanggal dan hasil deteksi kebuntingan, kelahiran cempe, jenis kelamin cempe dan kondisi cempe saat lahir. Sedangkan recording penjualan terdiri atas nomor identitas pada pejantan dan induk, jenis kelamin ternak yang dijual, harga ternak yang dijual dan tanggal penjualan.

Selain demonstrasi, Nabil juga memberikan pamflet dan buku modul tata cara recording penjualan dan reproduksi. Pembagian pamflet dan buku modul diharapkan peternak mampu mengaplikasikan recording penjualan dan reproduksi ternak setelah kegiatan KKN usai. 

“Dengan adanya recording penjualan dan reproduksi ternak, para petani dapat memperkirakan keuntungan yang akan didapat sehingga dapat menekan biaya pupuk dan bibit yang selalu meroket,” Nabil menambahkan.



Penulis: 
Muhammad Nabil Hakim
(Peternakan – Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitad Diponegoro)

Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. Baginda Iskandar Moeda T., M.Si., IPM.

Editor:
Achmad Munandar

Silase Rumput Gajah sebagai Jawaban Keresahan Petani di Desa Tanggulanom pada Musim Kemarau

 





Loetju.id - Temanggung (6/2/24). Desa Tanggulanom merupakan salah satu desa di Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung yang berada pada ketinggian 1.040 m dpl.  Sebagian besar masyarakat Desa Tanggulanom bermata pencaharian sebagai petani. Selain bertani, masyarakat Desa Tanggulanom juga memelihara domba sebagai usaha sampingan. Meskipun berada pada dataran tinggi, Desa Tanggulanom memiliki permasalahan pada sumber hijauan untuk ternak, terutama pada musim kemarau. Musim kemarau menjadi musuh bagi peternak di Desa Tanggulanom dikarenakan sulitnya mencari hijauan untuk ternak sehingga petani diharuskan mencari hijauan hingga ke bawah. 

“Orang sini biasanya nyari rumput sampe ke daerah Selopampang bahkan Tembarak kalo musim kemarau, Mas.” ujar Pak Sun Ahmad selaku ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Tanggulanom. Hal yang serupa dituturkan oleh Pak Bambang, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tanggulanom,” Kalo musim hujan tu biasanya rumput banyak tumbuh di ladang. Nah, kalo dah musim kemarau kita-kita harus turun ke bawah buat ngarit.” 

Guna membantu sulitnya mendapatkan rumput pada musim kemarau, Nabil, selaku mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Jurusan Peternakan mengadakan pelatihan dan pendampingan pembuatan silase dari rumput gajah. Silase merupakan pengawetan hijauan ternak yang diawetkan yang disimpan dalam kantong plastik yang kedap udara atau silo, drum, dan sudah terjadi proses fermentasi dalam keadaan tanpa udara (anaerob). Silase memilik manfaat untuk petani yaitu, sebagai sumber pakan ternak pada musim kemarau, memanfaatkan limbah pertanian (dedak, bekatul atau jagung), mempu meningkatkan nutrisi pada rumput sehingga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ternak serta menghemat waktu untuk mencari rumput pada musim kemarau. 

Pelatihan silase rumput gajah terdiri dari dua tahap, yaitu sosialisasi dan demonstrasi. Sosialisasi berupa pengenalan silase serta cara pembuatannya. Lalu, demonstrasi silase berupa rumput gajah yang telah dilayukan dan dipotong kecil diberi dedak dan tetes tebu secara berurutan lalu dicampur hingga merata. Setelah itu, campuran tersebut dimasukkan dan dipadatkan ke dalam silo/tong hingga melebihi permukaan silo dan ditutup rapat. Kemudian, campuran tersebut didiamkan selama 2 minggu. Setelah 2 minggu, silase dibuka lalu diangin-anginkan sebelum diberikan ke ternak. 

Selain demonstrasi, Nabil juga memberikan pamflet dan buku modul tata cara pembuatan silase rumput gajah. Pembagian pamflet dan buku modul diharapkan peternak mampu mengaplikasikan pembuatan silase rumput gajah setelah kegiatan KKN usai. Adanya sosialisasi sekaligus demonstrasi silase rumput gajah memberikan dampak positif bagi petani di Desa Tanggulanom.  

“Saya berterima kasih kepada Mas Nabil karena telah mengadakan pembuatan silase. Dulu pernah ada yang bikin silase juga tapi hanya sosialiasi saja, jadi para petani kebanyakan lupa caranya,” tutur Pak Trimono, anggota gapoktan di Dusun Tanggulangin. “Saya harap dengan adanya silase rumput gajah, petani tidak harus setiap hari ke bawah untuk mencari rumput sehingga waktu peternak dapat lebih efisien untuk mengerjakan urusan ladang.” Nabil menambahkan.


Penulis: 
Muhammad Nabil Hakim
(Peternakan – Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitad Diponegoro)

Dosen Pembimbing :
Dr. Ir. Baginda Iskandar Moeda T., M.Si., IPM.

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Berinovasi Mengangkat Desa Melalui Website dan Marketplace




Loetju.idMahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Tahun 2024 Diponegoro telah berhasil meluncurkan program kerja inovasi berupa pembuatan website dan pembukaan toko online pada marketplace yang bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan pemasaran produk-produk unggulan lokal tepatnya di Desa Bansari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung.
 
Dengan banyaknya potensi desa mulai dari hasil pertanian hingga kesenian, mahasiswa KKN dari berbagai jurusan bekerja sama dengan perangkat Desa Bansari dan warga setempat untuk mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan guna mengembangkan pemasaran produk-produk unggulan khas Desa Bansari. Produk-produk unggulan tersebut yaitu lembutan, intil, dan kerajinan kuda lumping.
 
Program kerja ini diawali dengan survei dan pendataan produk unggulan Desa Bansari. Selanjutnya, dilakukan dokumentasi produk untuk ditampilkan di dalam website dan marketplace. Proses pembuatan website melibatkan berbagai tahapan, mulai dari perencanaan, desain hingga pengembangan konten serta peluncuran. 

Mahasiswa KKN memastikan bahwa website tersebut dirancang dengan baik dan mudah diakses oleh masyarakat. Selanjutnya, pembuatan toko online di marketplace dilakukan melalui tahap input data penjual, dokumentasi dan informasi produk, hingga menyesuaikan teknis pengiriman. Sebagai langkah akhir, Mahasiswa KKN melakukan penyuluhan dan memberikan edukasi terkait teknis pengoperasian toko online kepada pihak petani dan seniman lokal.

 
Website yang dibangun oleh mahasiswa KKN tidak hanya berfungsi sebagai platform untuk mempromosikan produk unggulan Desa Bansari, tetapi juga sebagai sarana pengenalan umum Desa Bansari dari aspek geografis dan demografis. Selain itu, pembuatan toko online pada marketplace Tokopedia memungkinkan para petani dan seniman lokal untuk memasarkan produk-produk mereka secara online dan menghubungkan mereka langsung dengan konsumen sehingga memberikan peluang baru bagi mereka untuk mengembangkan bisnis di pasar yang lebih luas.
 
Reaksi dari warga setempat terhadap peluncuran website dan marketplace ini sangat positif dengan adanya apresiasi terhadap upaya mahasiswa dalam menyediakan platform yang berguna dan bermanfaat bagi warga. Warga desa berharap bahwa pembuatan website dan marketplace ini dapat mempromosikan Desa Bansari beserta produk-produk unggulannya secara lebih luas pada masyarakat umum.
 
Dengan demikian, melalui kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan Pemerintah Desa Bansari, pelaksanaan program kerja inovasi ini diharapkan dapat membantu membangun citra positif Desa Bansari dan mengenalkan serta mempromosikan produk-produk unggulannya. Langkah-langkah ini juga menggarisbawahi peran penting program KKN dalam menghadirkan solusi inovatif untuk tantangan lokal yang nyata.




Penulis:
KKN TIM 1 2024 Universitas Dipinegoro

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM I Undip Sukses Membuat Inovasi Pelayanan Masyarakat Berbasis Barcode di Desa Bulakan

 




Loetju.idBulakan, 3 Februari 2024 ‒ Tim I KKN Undip yang berlokasi di Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang baru-baru ini membuat gebrakan baru. Terbaru, tepatnya pada Sabtu (3/2/2024) lalu, mereka memperkenalkan sebuah terobosan baru di bidang digitalisasi. Dalam hal ini, mereka berupaya membuat sebuah sistem pelayanan administrasi masyarakat yang dapat diakses dengan menggunakan pindai kode barcode.

Salah satu dari pencetus ide ini, Muhammad Nashiruddin Albani, mengungkapkan, “Program ini kami buat agar masyarakat dapat mengakses layanan administrasi secara lebih fleksibel dan simpel”. Senada dengan apa yang disampaikan Albani, tentu dengan adanya inovasi semacam ini, masyarakat akan sangat terbantu, khususnya ketika mereka hendak mengurus berkas administrasi di desa.

Dalam melakukan gebrakan ini, mereka juga membuat pelayanan semudah mungkin, sehingga masyarakat dapat mengaplikasikannya dengan mudah. Di mana masyarakat hanya perlu melakukan pemindaian barcode yang sudah mereka letakkan di beberapa titik strategis seperti sekolah, balaidesa, dan poskamling. Setelah itu, masyarakat akan diarahkan ke sebuah tampilan yang berisi beberapa opsi layanan yang dapat dipilih, seperti Surat Keterangan Usaha, Surat Keterangan Domisili, Surat Pengantar KTP, hingga Surat Pengantar SKCK.

Meskipun begitu, mereka menuturkan bahwa masih hendak menyempurnakan program ini. Hal tersebut dikarenakan program ini masih cenderung kurang praktis. Di mana masyarakat harus mendownload dan mencetak file terlebih dahulu untuk kemudian membawanya ke Balaidesa untuk ditandatangani Kepala Desa. Kedepannya, mereka berharap dapat mengembangkan program ini agar lebih sempurna dengan berbasis NIK warga. Dengan begitu, semua akan menjadi lebih praktis dan mudah. Untuk itu, mereka berupaya bekerja sama dengan Tim IT Desa Bulakan untuk dapat menyempurnakan terobosan ini kedepannya.




Penulis:
Muhammad Nashiruddin Albani
Manajemen dan Administrasi Logistik

Dosen Pembimbing:
Fajrul Falah, S.Hum., M.Hum.

Editor:
Achmad Munandar

Tim I KKN Undip Membantu Pemerintah Desa Bulakan Untuk Memberantas Tingginya Anak Tidak Sekolah

 




Loetju.idBulakan, 28 Januari 2024 ‒ Baru-baru ini, Tim I KKN Undip yang berlokasi di Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Bulakan untuk mengatasi tingginya kasus Anak Tidak Sekolah (ATS) yang ada di Bulakan. Pada tahun 2023 saja, tercatat sebanyak 140 anak usia sekolah di Desa Bulakan tidak melanjutkan duduk di bangku sekolah. Hal tersebut tentu menjadi permasalahan serius yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Desa Bulakan. Mengingat Pemerintah sendiri sedang gencar-gencarnya mencanangkan program “Indonesia Emas” di tahun 2045. Untuk itu, permasalahan ini akan menjadi sangat krusial jika tidak segera diselesaikan.

Melihat kondisi yang semacam ini, Tim I KKN Undip yang kebetulan berlokasi di Desa Bulakan tidak tinggal diam. Mereka berkolaborasi dengan Pemerintah Desa dan berbagai elemen yang terdiri dari PKBM Kecamatan Belik, Ketua RT, Bappeda Kabupaten Pemalang, dan para pemuda di Desa Bulakan untuk bahu membahu mengatasi permasalahan ini. Mereka ingin, generasi mendatang memiliki masa depan yang cerah guna menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045. Pasalnya, untuk mencapai itu semua, pendidikan menjadi modal dan sarana utama yang harus dimiliki para generasi penerus agar sesuai dengan amanat para terdahulu yang tertuang di Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Langkah nyata yang dilakukan oleh Tim I KKN Undip ini adalah dengan membentuk tim khusus untuk mengurusi permasalahan ini. Tim ini terdiri dari 3 orang, yaitu Muhammad Nashiruddin Albani (Manajemen dan Administrasi Logistik), Naufal Yudho Wicaksono (Teknik Elektro), dan Hafid Mustakim (Akuntansi). Tim ini sendiri diketuai oleh Muhammad Nashiruddin Albani yang memang sangat peduli akan masa depan generasi penerus di Desa Bulakan. Setelah tim ini terbentuk, mereka langsung bekerja untuk mengatasi permasalahan ini dengan mengumpulkan data dari anak-anak Desa Bulakan yang tidak sekolah atau tidak melanjutkan sekolah.

Dengan berbekal data yang sudah berada di tangan mereka, tepatnya pada Minggu (28/01/2024), mereka lantas bergerak untuk langsung mendatangi satu per-satu anak-anak yang tidak sekolah tersebut. Mereka berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya untuk menanyakan alasan mereka tidak bersedia melanjutkan sekolah sembari membujuk mereka dan memberikan motivasi kepada mereka untuk kembali duduk di bangku sekolah. 

Dari berbagai kunjungan tersebut, dapat diketahui bahwa alasan anak-anak tersebut tidak sekolah beragam, mulai dari adanya kasus kekerasan, baik fisik maupun batin, yang dialami, adanya penyakit yang diderita, dan yang paling umum adalah adanya mindset yang tertanam pada masyarakat bahwa ketika mereka dianggap sudah siap bekerja, maka mereka akan bekerja.

Namun, tidak ada hal yang sia-sia, di mana berkat kerja keras Tim I KKN Undip dan berbagai elemen yang membantu tersebut, didapatkan beberapa dampak nyata. Tercatat, sudah ada 3 anak tidak sekolah yang sebelumnya mereka datangi untuk kembali ke bangku sekolah dan melakukan kejar paket. Mereka juga berharap, kedepannya tingkat kesadaran generasi muda secara umum dan generasi muda Desa Bulakan secara khusus, akan pentingnya pendidikan dapat terus ditingkatkan demi menyongsong masa depan bangsa yang lebih baik.




Penulis :
Muhammad Nashiruddin Albani

Dosen Pembimbing :
Fajrul Falah, S.Hum., M.Hum.

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP Penyuluhan kepada Ramaja di Kelurahan Bulakan dalam Strategi Pemasaran Melalui Instagram

 



Loetju.idSukoharjo. Pada hari Sabtu, 27 January 2024, Mahasiswa (KKN) TIM 1 Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan kegiatan penyuluhan di Kelurahan Bulakan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada remaja di kelurahan tersebut tentang strategi pemasaran melalui Instagram.

Dalam sesi penyuluhan tersebut, mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP menjelaskan berbagai konsep dan teknik yang dapat digunakan dalam Instagram Marketing Strategy. Mereka membahas tentang pentingnya memahami audiens target, menciptakan konten yang menarik dan relevan, serta menggunakan fitur-fitur kreatif yang disediakan oleh platform Instagram.

Selain itu, mahasiswa juga memberikan contoh-contoh kasus sukses dari beberapa bisnis atau individu yang telah berhasil memanfaatkan Instagram sebagai salah satu alat pemasaran utama mereka. Mereka juga berbagi tips dan trik praktis untuk memaksimalkan potensi Instagram dalam meningkatkan visibilitas dan penjualan produk atau jasa.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari para remaja di Kelurahan Bulakan, yang antusias mengikuti penyuluhan dan aktif bertanya tentang berbagai hal terkait Instagram Marketing Strategy. Diharapkan, dengan pemahaman yang diberikan melalui kegiatan ini, para remaja dapat memanfaatkan platform Instagram secara lebih efektif untuk kepentingan pribadi maupun bisnis mereka di masa mendatang.



Editor:
Achmad Munandar


Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP Memperkenalkan Aplikasi Siap Nikah untuk Membantu Kesiapan Ramaja Karang Taruna di Kelurahan Bulakan dalam Melakukan Pernikahan

 



Loetju.id - Sukoharjo, Pada tanggal 20 January 2024, Dalam upaya membantu para Remaja di Karang Taruna, Kelurahan Bulakan, dalam mengevaluasi kesiapan mereka untuk menikah. Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP aplikasi Siap Nikah.

Dengan fitur-fitur yang lengkap, Siap Nikah memungkinkan Remaja Karang Taruna, Kelurahan Bulakan untuk dengan mudah mengatur jadwal pertemuan dengan vendor pernikahan, menyusun anggaran biaya, dan bahkan mendapatkan inspirasi untuk konsep pernikahan mereka melalui galeri foto yang tersedia.

Salah satu keunggulan utama dari aplikasi ini adalah kemampuannya untuk menghubungkan pengguna langsung dengan vendor-vendor terpercaya dalam industri pernikahan. Pengguna dapat melihat ulasan dan rating dari vendor-vendor tersebut sebelum memutuskan untuk menggunakan jasanya.

Selain itu, Siap Nikah juga menyediakan fitur checklist untuk memastikan bahwa tidak ada detail kecil pun yang terlewatkan dalam persiapan pernikahan. Dengan demikian, calon pengantin dapat merasa lebih tenang dan yakin bahwa segala sesuatunya telah terorganisir dengan baik.

Dengan kepraktisan dan kemudahan yang ditawarkan, tidak mengherankan jika aplikasi Siap Nikah semakin populer di kalangan calon pengantin masa kini. Melalui platform digital ini, proses persiapan pernikahan yang awalnya bisa menjadi rumit dan melelahkan dapat diselesaikan dengan lebih efisien dan lancar.



Editor:
Achmad Munandar

Sosialisasi Pembuatan Herbisida Organik sebagai Pengganti Haerbisida Berbahan Dasar Kimia


Desa Bulakan, Pemalang (27/1/2024), 
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tim I Universitas Diponegoro


Loetju.id - TIM I Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja pengenalan herbisida organik di Desa Bulakan pada tanggal 27 Januari 2024. Desa Bulakan terletak di Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar Masyarakat Desa Bulakan berprofesi sebagai petani. Herbisida berbahan baku bahan kimia  sebagai pembasmi hama rumput masih menjadi pilihan utama Masyarakat Desa Bulakan. Penggunaan herbisida kimia secara terus-menerus akan berdampak pada rusaknya tanah akibat terpapar bahan kimia. Tanah yang terkena bahan kimia akan mengalami pengurangan Tingkat kesuburan. 

Program kerja sosialisasi pembuatan herbisida dengan bahan alami sebagai pengganti herbisida berbahan dasar kimia dilaksanakan guna memberikan informasi kepada Masyarakat Desa Bulakan terkait alternatif dari herbisida berbahan dasar bahan kimia. Herbisida organik dibuat dari bahan-bahan yang mudah ditemui seperti garam dapur, cuka masak, air, dan sabun cuci piring.  

Kegiatan sosialisasi  diawali dengan memberikan materi terkait herbisida dengan media leaflet. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembagian produk herbisida organik dan tanya jawab. Antusiasme Masyarakat sangat tinggi dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan. 

Melalui program ini diharapkan Masyarakat Desa Bulakan dapat membuat herbisida organik sendiri menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan dan tidak berdampak buruk pada lingkungan. Dengan demikian, Masyarakat Desa Bulakan ikut serta berperan aktif untuk menjaga lingkungan sekitar agar tetap terjaga. 



Penulis: 
Marliana Diah Hapsari 
(Teknik Kimia-Fakultas Teknik)

Lokasi: 
Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munadar

Sosialisasi Pemanfaatan Maggot Sebagai Pengurai Sampah Organik dan Sebagai Alternatif Sumber Pakan Ternak

 

Desa Bulakan, Pemalang (03/2/2024), 
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tim I Universitas Diponegoro

Loetju.idPada tanggal 3 Februari 2024 TIM 1 KKN Universitas Diponegoro melakukan kegiatan sosialisasi kepada Masyarakat Desa Bulakan. Sosialisasi terdiri dari sosilasisasi pemilahan sampah, pengenalan barcode untuk administrasi desa, pengembangan desa wisata, dan pengenalan maggot. Desa Bulakan menghasilkan sampah dalam jumlah besar setiap harinya. Masyarakat Desa Bulakan masih sering membuang sampah ke Sungai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Desa membangun Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R. Sampah yang telah dikumpulkan akan dipilah antara sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik akan digunakan menjadi bahan pembuatan pupuk dan pakan maggot. 

Maggot merupakan larva lalat Black Soldier Fly atau serangga bunga dengan memiliki nama latin Hermetia illuciens L, termasuk kerabat lalat (keluarga Diptera), tubuh dewasanya menyerupai tawon, berwarna hitam dan memiliki panjang 15-20 mm. Salah satu cara budidaya larva lalat BSF dengan menggunakan sampah organik Bagai sumber nutrisi. Maggot yang sudah memasuki usia 14 hari dapat dipanen untuk selanjutnya digunakan sebagai tambahan pakan hewan ternak. 

Masyarakat Desa Bulakan masih belum familiar dengan maggot. Sehingga, kami TIM 1 KKN Universitas Diponegoro mengadakan sosialisasi pemanfaatan maggot sebagai alternatif pakan ternak. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di balai desa, Desa Bulakan dengan mengundang perangkat desa beserta ketua RT dan kepala dusun. Kegiatan sosialisasi berlangsung secara interaktif disertai dengan tanya jawab. 

Harapan dari kami TIM 1 KKN Universitas Diponegoro setelah acara ini, Masyarakat dapat memahami cara budidaya maggot menggunakan sampah organik sebagai nutrisi sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Maggot yang siap panen dapat digunakan sebagai tambahan pakan hewan ternak. Dengan melakukan budidaya maggot Masyarakat turut aktif berperan dalam menjaga lingkungan dengan memanfaatkan sampah organik. 




Penulis:
Marliana Diah Hapsari 
(Teknik Kimia-Fakultas Teknik)

Lokasi: 
Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar

Kamis, 15 Februari 2024

Tingkatkan Branding UMKM! Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Edukasi Pentingnya Digital Marketing pada UMKM Yosi Snack di Kelurahan Dukuh

 



Loetju.id - Mahasiswa KKN Undip telah melaksanakan program edukasi pentingnya digital marketing pada UMKM Yosi Snack Kelurahan Dukuh Sukoharjo pada 16 Januari 2024 lalu. Program tersebut bertujuan untuk membantu UMKM dalam rangka meningkatkan branding UMKM melalui digital marketing.

Digital Marketing merupakan suatu  kegiatan memasarkan suatu produk dengan menggunakan media internet atau media digital yang bertujuan untuk menarik daya tarik konsumen.

Pada zaman yang modern ini, hampir seluruh kegiatan perdagangan dapat dilakukan melalui media digital. Pentingnya para pelaku UMKM untuk mengikuti perkembangan zaman yakni agar dapat menyesuaikan keinginan dan kebutuhan konsumen yang hendak dipenuhi. 

Adapun manfaat digital marketing yakni sebagai berikut :

1. Dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas

2. Dapat mengetahui skalabilitas pasar, sehingga dapat menciptakan saluran penjualan yang baru

3. ⁠Pengurangan biaya

4. ⁠Data berharga

Mahasiswa KKN Undip telah memberikan edukasi mengenai pentingnya digital marketing dengan memberikan pendampingan pembuatan akun sosial media pada UMKM Yosi Snack. Selain itu, mahasiswa KKN Undip juga melakukan penyuluhan mengenai tips pengelolaan akun sosial media agar dapat menarik perhatian konsumen.



Penulis: 
Salma Aliya Malika
Mahasiswi Program Studi Manajemen dan Administrasi Logistik Fakultas 
Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.

Dosen Pembimbing Lapangan:
1. Prof. Dr. Eng. Agus Setiawan, S.Si., M.Si. 
2. ⁠Muhammad Azhar, S.H., LL.M.

Lokasi: 
Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z