Comedy, Indie and Creativity

Jumat, 09 Agustus 2024

STOP BULLYING!!! Mahasiswa KKN UNDIP Tahun 2024 Melakukan Penyuluhan Terkait Bullying Pada Anak-Anak Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan

 
KKN Undip Tim II, Minggu 21 Juli 2024


Loetju.id -  Minggu (21/07/2024) telah dilaksanakan program kerja oleh mahasiswi Shafia Adinda Putri Hendarto, mahasiswi program studi Ilmu Hukum Universitas Diponegoro kepada Anak-anak Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Kegiatan ini berupa penyuluhan terkait Bullying pada anak-anak desa pacar. Penyuluhan meliputi penjelasan mengenai pengertian bullying, jenis bullying, dampak bullying, dan Peraturan Perundang-undangan terkait bullying. 

Perkembangan zaman menyebabkan kasus bullying terjadi semakin banyak  dan  khususnya  terjadi  pada  anak sekolah. Bullying di  sekolah  kini  telah  menjadi  masalah  global  yang  terjadi  dimana-mana. Bully berasal dari bahasa Inggris, sedangkan Bully dalam bahasa Indonesia berarti penindasan. Penindasan adalah kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang yang dilakukan seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang biasanya lebih lemah dan cenderung terjadi berulang kali. Kejadian yang terjadi berulang kali akan menimbulkan respon atau reaksi bagi perkembangan psikologis anak tersebut.
        

Pemaparan Materi Anti Bullying

Jenis-jenis Bullying adalah bullying verbal, bullying fisik, bullying relasional, dan cyberbullying. Bullying verbal adalah Bullying ini berupa, tindakan mengancam, berkata kasar,menertawakan, memanggil dengan nama julukan yang tidak disenangi (name calling), mempermalukan, merendahkan, dan mengintimidasi. Bullying fisik adalah Bentuk bullying ini berupa, memukul, mendorong, merusak dan mengambil barang milik korban secara paksa, menjambak rambut atau menganiaya fisik korban. Cyberbullying adalah bentuk bullying ini berupa, menyakiti korban melalui media elektronik. 

Seperti memberi komentar jelek, pencemaran nama baik melalui media sosial, dan menyebarkan video intimidasi. Dampak bullying adalah Korban bullying seringkali menjadi tidak percaya diri, khawatir dengan lingkungan, tidak nyaman bila dekat perilaku bullying, malu, marah, dan trauma dan menghindari interaksi sosial yang berpotensi membuat mereka rentan terhadap perlakuan yang tidak menyenangkan. Perilaku bullying dari   waktu   ke waktu terus menghantui anak-anak Indonesia. Bullying muncul  dimana-mana. Bullying tidak  memilih  umur  atau  jenis kelamin   korban,   yang   menjadi   korban umumnya    adalah    anak    yang    lemah, pemalu,    pendiam    dan    spesial    (cacat, tertutup,  pandai,  cantik,  atau  punya  ciri tubuh  tertentu)  yang  dapat  menjadi  bahan ejekan.   Selain   itu,   kasus bullying yang sering   dijumpai   adalah   kasus   senioritas atau  adanya  intimidasi  siswa  yang  lebih senior  terhadap  adik  kelasnya  baik  secara fisik maupun non fisik.
 
Membagikan poster kepada audience

Penanganan bullying harus dilakukan secara holistik melibatkan semua pihak yang terkait, termasuk siswa, guru, orang tua, dan masyarakat. Membangun kerjasama antara sekolah dan orang tua dalam mencegah dan mengatasi bullying. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bullying melalui kampanye media, acara komunitas, dan dukungan dari tokoh publik. Menetapkan konsekuensi yang tegas dan proporsional terhadap pelaku bullying. Ini dapat mencakup peringatan, penarikan hak-hak tertentu, atau bahkan tindakan disiplin yang lebih serius. Menawarkan program rehabilitasi bagi pelaku bullying untuk mengubah perilaku mereka. Ini dapat melibatkan konseling, pelatihan keterampilan sosial, dan pendidikan tentang dampak bullying.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Bongkar Bahaya NAPZA: Desa Gemantar Bergerak Cegah Ancaman!



Loetju.id - Gemantar (25/07/2024) - Mahasiswa KKN Undip menyelenggarakan program bertajuk “Peningkatan Kesadaran Bahaya NAPZA pada Masyarakat Desa Gemantar melalui Pemberdayaan Kampung Tangguh Anti Narkoba”. Acara yang berlangsung di Balai Desa Gemantar pada Kamis, 25 Juli 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap bahaya narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA), serta memperkuat inisiatif Kampung Tangguh Anti Narkoba yang sudah ada di desa tersebut.

Latar belakang dipilihnya program ini adalah adanya kendala dalam pemahaman masyarakat terkait bahaya NAPZA, meskipun Desa Gemantar telah memiliki program Kampung Tangguh Anti Narkoba. Sekretaris Desa Gemantar, Pak Ibnu menjelaskan, “Program Kampung Tangguh Anti Narkoba sudah ada, namun selama ini masih terkendala karena belum ada orang yang expert di bidang tersebut untuk memberikan edukasi secara mendalam. Oleh karena itu, kami sangat menyambut baik kerjasama dengan pihak kecamatan, polsek, dan mahasiswa KKN Undip ini.”

Program ini dihadiri oleh 62 peserta, yang terdiri dari masyarakat Desa Gemantar, Kepala Kecamatan, Bhabinkamtibmas, serta mahasiswa KKN yang menjadi pemateri dalam acara ini. Kehadiran para tokoh penting setempat menunjukkan keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA di desa mereka. Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa, yang kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Kepala Kecamatan, Bhabinkamtibmas, dan mahasiswa KKN.

Materi yang dibawakan oleh Larasati Dyandra Andjani selaku mahasiswa KKN mencakup pemahaman umum mengenai NAPZA, klasifikasi dan golongan NAPZA, dampak buruk penyalahgunaan, tanda-tanda ketergantungan, faktor risiko, serta penyakit penyerta pada pecandu NAPZA. Selain itu, mahasiswa juga memperkenalkan metode ASSIST, sebuah metode skrining yang dapat digunakan untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA di masyarakat. Dengan adanya pemaparan ini, diharapkan masyarakat Desa Gemantar lebih waspada terhadap risiko penyalahgunaan NAPZA dan dapat mengambil langkah cepat dengan melaporkan kasus yang mencurigakan serta melakukan skrining ke fasilitas kesehatan terdekat untuk intervensi lebih lanjut.

Setelah pemaparan materi, sesi diskusi interaktif diadakan sebagai bahan evaluasi, di mana peserta dapat bertanya dan berdiskusi langsung dengan para narasumber. Sesi ini disambut dengan antusias oleh peserta, yang menunjukkan adanya peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap bahaya NAPZA.

 

Kegiatan ini diakhiri dengan kesan pesan dari salah satu remaja masyarakat Desa Gemantar yang menyampaikan, “Kami merasa program ini sangat bermanfaat karena memberikan wawasan baru tentang bagaimana cara mengenali tanda-tanda penyalahgunaan narkoba dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegahnya. Harapannya program ini terus berlanjut, karena kami ingin tumbuh di lingkungan yang sehat dan bebas dari pengaruh buruk narkoba".



Penulis:
Larasati Dyandra Andjani
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dosen Pembimbing Lapangan:
Binar Panunggal, S.Gz., M.P.H

Lokasi:
Balai Desa Gemantar
Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri

Editor:
Achmad Munandar

Pelaksanaan Program Kerja Edukasi Artificial Intelligence dan Penggunaan ChatGPT oleh Tim KKN II Undip di Desa Bono

 



Loetju.idPada Jumat, 2 Agustus 2024, anggota tim KKN II Universitas Diponegoro dari Desa Bono, Maulana Pasya Zefanya, mengadakan program edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai keamanan artificial intelligence (AI) dan penggunaan ChatGPT di kalangan remaja SMP dan SMA. Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika, Prodi Informatika, ini memulai acara pada pukul 19.45 WIB dan berlangsung hingga 20.15 WIB.

Program kerja ini diawali dengan pre-test yang berupa survei untuk mengetahui sejauh mana para peserta memahami artificial intelligence dan teknologi AI apa saja yang pernah mereka gunakan. Setelah itu, Zefa menyampaikan materi yang mencakup pengertian AI, pengertian ChatGPT, fungsi-fungsi yang dapat dilakukan oleh ChatGPT, cara kerja ChatGPT, serta panduan bagaimana mengakses ChatGPT.

Pemaparan ini bertujuan untuk membekali para remaja dengan pengetahuan tentang bagaimana AI, khususnya ChatGPT, dapat digunakan secara aman dan efektif dalam kehidupan sehari-hari. Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan post-test yang terdiri dari kuisioner benar dan salah untuk mengevaluasi pemahaman peserta terkait materi yang telah disampaikan.

Dengan adanya program edukasi ini, diharapkan penggunaan ChatGPT oleh para remaja dapat menjadi lebih efektif dan membantu mereka dalam mencari informasi secara lebih efisien dalam kehidupan sehari-hari. Zefa dan tim KKN II Undip berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif, khususnya dalam meningkatkan literasi teknologi di kalangan generasi muda Desa Bono.




Editor:
Achmad Munandar

Strategi JITU!! Dukung UMKM memalui Edukasi Branding dan Packaging Menarik untuk Tingkatkan Nilai Jual Produk MPASI dan Nugget Nila

 



Loetju.idPacar, Pekalongan (03/8/2024) - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024 yang menjalankan tugas di Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan melakukan edukasi tentang strategi pemasaran untuk penambahan nilai jual melalui branding dan packaging produk dengan menggandeng ibu-ibu PKK Desa Pacar, Tirto.

Acara yang diselenggarakan di kantor Balai Desa Pacar ini berhasil menarik antusias dari 30 anggota PKK. Semangat tinggi dari mereka dalam sesi diskusi yang dipandu oleh tim KKN Undip dapat memberikan kesan menyenangkan untuk kami.  

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program kerja multidisiplin yang disampaikan oleh Ira Cindy Dwi Cahya, Mahasiswi Teknologi Hasil Perikanan Universitas Diponegoro. Materi yang disampaikan seputar dengan pentingnya desain label dan logo packaging yang tepat  untuk dapat meningkatkan daya tarik konsumen serta harga jual produk. 

Sebagai hasil dari Focus Group Discussion, terdapat produk buatan tim KKN yaitu MPAsi dan nugget dari ikan nila yang bergizi dengan memanfaatkan sumber daya lokal Desa Pacar. Nama produk baru yang mudah diingat yaitu “MPAsi Ikan Nila untuk Si Kecil dan Fish Nugget”, yang diharapkan dapat menjadi identitas produk agar lebih dikenal oleh masyarakat.
 

Selain pemberian materi, kegiatan ini juga diisi oleh pemberiaan contoh logo dan label pada produk ke setiap ibu-ibu PKK yang hadir. Penjelasan materi berupa ciri-ciri kemasan, pembuatan desain guna membangun branding yang mudah diingat oleh konsumen dan kegiatan pemasaran melalui media visual, promosi dan pemasaran langsung yang disesuaikan dengan konsumen.

"Saya kali ini mendapatkan pengetahuan baru mengenai pemilihan warna dan bentuk logo itu ada ilmunya. Tak sangka hal tersebut bisa mempengaruhi ketertarikan konsumen terhadap produk kita sebelum mencicipinya" ungkap Bu Lis, salah satu anggota PKK Desa Pacar.

Kemasan didominasi oleh warna-warna cerah dan gambar karakter anak-anak yang lucu. Tampilannya yang menarik membuat produk ini mudah dikenali. Selain itu, kemasan juga dilengkapi dengan informasi nutrisi yang lengkap dan petunjuk penyajian yang mudah dipahami.

“saya berharap potensi lokal kita seperti adanya budidaya ikan nila sebagai bahan baku pembuatan nugget dan MPAsi tidak hanya menjadi konsumsi monoton, tetapi juga dapat menjadi ide dalam sumber pendapatan bagi ibu-ibu PKK. Ungkap Ira Cindy, selaku anggota KKN.  




Editor:
Achmad Munandar

Ayo Say No to Stunting!!! Mahasiswa KKN Tim II Undip Adakan Pelatihan Pembuatan Produk Diversifikasi Nugget Ikan Nila untuk Tingkatkan Angka Konsumsi Ikan di Desa Pacar, Tirto, Pekalongan





Loetju.idPacar, Pekalongan (03/8/2024) - Angka stunting di Kabupaten Pekalongan terbilang cukup tinggi. Masalah stunting masih menjadi salah satu prioritas utama pada program kesehatan.  Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim II Undip FPIK Ira Cindy Dwi Cahya Angkatan 2021 prodi Teknologi Hasil Perikanan memberikan kontribusi berupa pemberian edukasi terkait nutrisi yang baik bagi anak guna mencegah stunting dan pembuatan makanan selingan nugget sebagai makanan pendamping pertumbuhan anak yang dapat membantu terpenuhinya nutrisi anak. 

Seperti diketahui, konsumsi ikan yang tinggi, terbukti mampu menurunkan angka stunting. Mahasiswa KKN melaksanakan program kerja "pelatihan pengenalan produk diversifikasi perikanan dalam upaya pembuatan makanan pendamping pertumbuhan anak guna untuk meningkatkan gizi". Program dilakukan dengan cara metode pelatihan dan edukasi pentingnya konsumsi ikan serta membagikan contoh produk olahan perikanan.
 

Rendahnya angka konsumsi ikan di Indonesia adalah salah satu permasalahan utama Indonesia disektor perikanan dan kelautan. Minimnya angka konsumsi ikan di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Ssalah satu faktor utama yaitu karena produk yang dihasilkan monoton, adapun berbagai produk perikanan yang sekarang sudah bervariasi malah jarang diketahui oleh khalayak umum.

Kandungan ikan nila yang tinggi menjadi aset ketahanan pangan yang di budidayakan di Desa Pacar. Tingkat budidaya ikan sangat berpotensi dijadikan bahan baku pembuatan produk olahan seperti nugget. Kegiatan ini mencangkup pemberian materi mengenai kesehatan anak dan UMKM diversifikasi produk olahan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan ditutup dengan kegiatan pembagian produk melalui ibu PKK setempat.

Nugget ikan adalah makanan olahan yang terbuat dari daging ikan yang dicampur dengan sedikit tepung dan telur sebagai bahan dasar pembuatannya. Pembuatan nugget ikan nila dengan penambahan wortel sebagai sumber β-karoten sangat menambah gizi produk. Nugget ikan nila dapat dikonsumsi sebagai lauk atau makanan selingan bekal dan dapat dijual sebagai sumber pendapatan keluarga. 

“Kegiatannya sangat menyenangkan dan edukatif. Ibu-ibu di sini jadi bisa lebih produktif dan tahu cara mengolah ikan nila versi baru. Biasanya kan cuma kita goreng. Selain itu,  kalkulasinya juga dapat menumbuhkan ide kami untuk membuka usaha, ini enak mbak.” ujar Ibu Novi, selaku Carik.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan gizi anak dapat tercukupi dan UMKM nugget ikan nila dapat dikembangkan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan warga Desa Pacar.




Editor:
Achmad Munandar

Demo “GEMARIKAN”!! Mahasiswa KKN Tim II Undip memberikan Edukasi Jenis Olahan Ikan sebagai Salah Satu Pemenuhan Gizi untuk Mencegah Stunting di Desa Pacar, Tirto, Pekalongan

  


Loetju.id - Pacar, Pekalongan (24/7/2024) - Mahasiswa KKN Undip Tim II 2024 memberikan edukasi mengenai Demo “GEMARIKAN” (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan). Mahasiswa FPIK Undip Ira Cindy Dwi Cahya Jurusan Teknologi Hasil Perikanan Angkatan 2021 dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat dan memberdayakan potensi lokal, Tim KKN Desa Pacar melaksanakan program kerja "Gemarikan". Program ini merupakan salah satu upaya dari Tim KKN untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konsumsi ikan dan memberikan pengetahuan tentang berbagai cara mengolah ikan agar menjadi hidangan yang lezat dan bergizi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi anak adalah kebiasaan makan. Anak cenderung memilih makanan yang disukai dan menyisihkan yang tidak disukai, misalnya jenis sayuran dan ikan. Salah satu zat gizi penting bagi tumbuh kembang anak adalah protein. Ikan juga mengandung lemak yang sangat penting yaitu asam lemak esensial. Asam lemak esensial mampu meningkatkan daya ingat anak ataupun orang dewasa, sehingga disarankan untuk rajin mengkonsumsi daging ikan setiap harinya.
 

Program edukasi ini disetujui oleh Kepala Desa dan dibantu oleh ibu Dewi selaku Bidan Desa Pacar serta ketua Kaderisasi Posyandu. Edukasi diberikan khususnya untuk anak-anak yang masih membutuhkan banyak gizi dan umumnya anak-anaklah yang paling susah untuk mengkonsumsi ikan. Sosialisasi dilakukan menggunakan media visual poster dan PPT materi yang persuasif agar menarik perhatian. Ikan Nila mengandung protein sebagai sumber pertumbuhan, omega 3, vitamin A, D, B6, B12, mineral, zat besi, kalsium, dan tidak mengandung asam lemak jenuh. Hal lain adalah harga ikan jauh lebih murah dibandingkan sumber protein lainnya. 

Setelah diberikan edukasi Gemarikan, kemudian membagikan poster untuk anak-anak tentang pentingnya ikan sebagai sumber protein bahan pangan yang murah, bernilai gizi tinggi dengan kualitas protein yang mudah dicerna serta dapat diolah dengan berbagai macam olahan. Akhir dari kegiatan dilanjutkan dengan sesi pembagian contoh olahan produk perikanan seperti kamaboko dengan berbagai macam karakter lucu yang dapat menarik kesukaan anak-anak.

Kegiatan sosialisasi ini juga memberikan informasi mengenai manfaat ikan, cara memilih ikan segar, dan jenis-jenis ikan, serta kandungan gizinya. Mahasiswa KKN Undip memberikan ciri-ciri ikan segar agar ibu-ibu tidak asal pilih ikan di pasar serta memberikan berbagai cara dalam mengolah hasil perikanan yang lebih menarik. Program sosialisasi GEMARIKAN ini bertujuan untuk menghimbau dan mengajak masyarakat Desa Pacar dalam meningkatkan gizi tubuh. 

Kegiatan sosialisasi ini mendukung program pemerintah yaitu pencegahan stunting. Hal tersebut dapat dilakukan program keberlanjutan dengan menerapkan surat komitmen kepada ibu-ibu melalui kader posyandu dan bidan desa dengan adanya pemberian makanan ikan pada anak minimal 2 kali dalam seminggu. Mahasiswa KKN Undip berharap dengan adanya sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengonsumsi ikan untuk kebutuhan gizi tubuh terutama bagi ibu hamil. Apalagi, Desa Pacar yang memiliki letak dekat dengan pantai dan mempunyai budidaya tambak ikan nila sehingga banyak hasil tangkapan ikannya.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN II Universitas Diponegoro Mengedukasi Serta Menyuarakan Hak ABS (Anak Belum Sekolah) Supaya Semangat Meraih Jenjang sekolah Di Desa Pacar Keacamatan Tirto Kabupaten Pekalongan

  
Pekalongan, 30 Juli 2024 Mahasiswa Fisip Undip 
memberikan Penyuluhan bersama anak-anak dan Ibu  
terkait Anak tidak sekolah agar angka putus sekolah di Desa Pacar turun serta membaik.


Loetju.id - Mahasiswa Fisip Undip Ika Putri Qurrotul Ainiyah Jurusan Ilmu Pemerintahan Angkatan 2021 Mengedukasi terkait program Monodisiplin ’’Anak Belum Sekolah” memberikan penyuluhan serta edukasi kepada anak terkait dampak jika anak di Desa Pacar belum Sekolah, Karena kebanyakan Anak- anak di Desa Pacar di prioritaskan untuk bekerja oleh karena itu Mahasiswa KKN Undip memberikan edukasi agar anak-anak berada di desa Pacar belajar untuk menyuarakan haknya melalui kotak suara tentang pentingnya itu sekolah. 

Dengan adanya penyuaraan tersebut Ika Putri telah mengetahui suara anak yang belum sekolah mengenai sekolah. Anak-anak beranggapan bahwa sekolah itu penting namun ujung-ujungnya  bekerja menjalankan industri batik, karena dari keunggulan berada di Desa Pacar produk keunggulan utamanya menjual batik. maka dari itu mahasiswa KKN membuat program edukasi terkait dampak apabila tidak memprioritaskan sekolah serta menyemangati adek-adek untuk fokus sekolah karena pendidikan itu penting serta mendapatkan relasi yang cukup luas serta anak muda harus mengikuti keberadaan di era globalisasi untuk menciptakan inovasi-inovasi baru, maka dari itu edukasi yang dijalankan berkaitan dengan pentingnya untuk mencari ilmu
 

Setelah diberikannya edukasi terkait pentinya sekolah Ika memberikan poster untuk anak-anak tentang pentingnya untuk menuntut ilmu supaya menambah relasi serta jejaringan yang luas, sehingga akan berpengaruh untuk anak supaya lebih mengedepankan sekolah di banding pekerjaan, setelah diberikanya poster kotak suara tersebut diberikan kepada perangkat Desa terutamanya Kepala Desa untuk mengetahui suara anak Desa Pacar Tirto serta memberikan arahan kepada ibu masyarakat Desa Pacar supaya anak-anak di Desa Pacar dapat menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi supaya mendapatkan relasi serta pengetahuan sehingga mampu memberikan inovasi serta jejaring yang kuat dan mampu mendobrak perekonomian di Desa Pacar agar lebih maju di bandingkan sebelumnya, sehingga diberi tahukan langkah-langkah dampak jika anak tidak di sekolahkan pastinya tidak mengikuti arus global di masa yang akan mendatang. 





Editor:
Achmad Munandar

Mantap Keren Abis!!! Mahasiswa Fisip Undip Berikan Pemahaman mengenai Tata Cara Pemilihan Kepala Daerah di Desa Pacar, Kabupaten Pekalongan

 
Mahasiswa Fisip Undip melaksanakan penyuluhan dan edukasi  di Desa Pacar 
mengenai tata cara  melek terhadap politik dan tata cara melaksanakan pilkada 
tanpa adanya nepotisme, korupsi dan kolusi. Jumat, 02 Agustus 2024.


Loetju.id - Bersama Kades, KPPS serta Polri Mahasiswa Fisip Undip melaksanakan penyuluhan kepada Masyarakat Desa Pacar serta partai-partai terkait untuk menjalakan pemilihan kepala daerah secara serentak dengan adanya trik serta cara supaya masyarakat Desa Pacar melek terhadap politik yang ada. 

Bahwasannya Pemerintah memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat agar dapat menjalankan tugasnya yaitu memberikan pelayanan dengan baik serta mengutamakan suara dari masyarakat dengan mendengarkan hak suara mereka terhadap penerus pemimpin yang akan di butuhkan oleh masyarakat supaya hak yang di butuhkan oleh masyarakat dapat terimplikasi oleh pemerintah serta terjalankan secara bertahap, maka dari itu masyarakat Desa Pacar  harus pandai dalam memilih calon kepala daerah dengan mengetahui tips dan trik pada masa 27 November 2024, mahasiswa Fisip Undip bernama Ika Putri Qurrotul Ainiyah menjalankan Progam Monodisiplin terkait  antisipasi masyarakat Desa Pacar melek terhadap politik agar tidak adanya nepotisme, korupsi dan kolusi karena jika ada pemerintah memiliki kecondongan dalam menjalankan dampak yang negatif maka akan .


Mahasiswa menjalankan edukasi terhadap Jajaran yang ada, dimana adanya suatu penguatan antara masyarakat madani terhadap civil society agar berharap agar masyarakat Desa Pacar menjalankan peran dan checks and balance sebagai suatu entitas dengan meraih tujuan yang di harapkan oleh karena itu mahasiswa Fisip Undip memberikan teori menurut Tripel Halic dimana pemerintah memiliki segala tujuan untuk mencapai apa yang di inginkannya dimana adanya Academics, Business Sector, Government

Peran masyarakat sebagai penggerak serta menentukan tujuan yang diinginkannya dengan mengontrol apa yang mereka butuhkan dari segala aktifitas penyelenggaraan yang ada dalam kenegaraan yang kedua sebagai subject pelayanan bisnis supaya roda pertumbuhan ekonomi dapat menjalankan tugas sesuai pemangku yang telah dibutuhkan. 

Kedua merupakan subject dalam pelayanan yang dibutuhkan serta penguasa yang ada namun kenyataanya sekarang yang dijalanlan pemerintah sekarang mereka seakan-akan berkuasa tanpa mendengarkan suara dari masyarakatnya, justru masyarakat lebih mendengarkan aspirasi dari pemerintah justru demokrasi yang sesungguhnya itu freedom dimana adanya kebebasan dan kesamaan dimana hak harus diutamakan dalam menjalankan tugas yang ada. Dengan adanya pilkada masyarakat harus tahu peradaban dan melek terhadap money politics, nepotisme dan korupsi.




Editor:
Achmad Munandar

Bangga Menjadi Pemuda Aktif Untuk Kesehatan Bayi, Mahasiswa Fisip Undip Memberikan Penyuluhan kepada Ibu PKK tentang Pentingnya Memporsi Bentuk Penakaran Bayi

 
Pekalongan, 04 Juli 2024 Mahasiswa Fisip Undip 
memberikan penyuluhan kepada Ibu PKK
 terkait penakaran MPASI berdasarkan umur Anak.


Loetju.id - MPASI (Makanan Pendamping Asi) merupakan salah satu makanan yang di konsumsi untuk anak mulai dari usia 6 hingga dewasa. Dimana awal bayi untuk memproses memenuhi kebutuhan gizi pada awal mencerna makanan. 

Melalui awal pencernaan makanan untuk anak yang sedang bertumbuh memerlukan pola konsumsi berporotein tinggi serta memerlukan takaran serta pola makanan agar kebutuhan gizi pada anak stabil dan tidak mengalami ”STUNTING” maka dari itu perlu adanya takaran agar protein serta karbohidrat agar nutrisi pada bayi. 

Dari awal pemberian MPASI memerlukan tambahan makanan selain asi dimana anak mulai di ajarkan untuk mengunyah makanan serta perlu diperhatikan postur makananan agar energi tambahan yang diperlukan untuk anak sesuai yang dibutuhkan serta perlu diperhatikannya tekstur pada bayi untuk mendorong sesuai IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) yang telah di tetapkan oleh dinas terkait. 

MPASI mendukung serta memenuhi pertumbuhan pada bayi untuk meningkatkan nutrisi-nutrisi agar anak bisa terlatih untuk melatig keterampilan makanan. Adanya rentang waktu untuk takaran usia pada bayi dimulai dari usia 6-8 Bulan, bentuk takarannya 2-3 sendok nasi dimana bentuk postur disajikan secara lentur dan halus, awal bayi perkenalan makanan serta jenis makanan memantau reaksi alergi pada anak. 

Takaran MPASI untuk anak usia 9-11 Bulan dimana tahap kedua untuk bayi berkonsistensi agar makanan bisa lebih kental serta bertekstur maka memerlukan porsi yang lebih banyak seperti ¼-½ mangkuk konsitensi makanan lebih kental serta ditambahi sayuran maupun ayam cincang, biasanya diberikan tim ayam, bubur ikan salmon serta telur orak arik. 

Takaran MPASI usia 12-24 Bulan tekstur disesuaikan lebih mengunyah dan porsinya sesuaikan dengan kebutuhan, biasanya 1 mangkok karena bayi telah mengunyah maka dari itu porsinya harus sesuai beragam sehingga untuk menurunkan angka stuntig berada di Desa Pacar yaitu bagi anak mengonsumsi makanan berprotein serta mencangkup gizi seimbang untuk memproses kebutuhan gizi untuk anak agar pertumbuhan bayi untuk anak dapat merespon dengan baik.




Editor:
Achmad Munandar

Atasi Permasalahan Sampah: Mahasiswa KKN Undip Jungke Berkolaborasi dengan Pihak Kelurahan Adakan Sosialisasi Pengelolaan dan Pameran Teknologi Pengolahan Sampah




Loetju.id - Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar (08/08/2024) Masalah sampah yang menumpuk di Kelurahan Jungke dan penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi perhatian serius. Menanggapi hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Kelurahan Jungke berinisiatif menggelar sosialisasi pengelolaan sampah dan pameran teknologi pengolahan sampah dengan berkolaborasi dengan pihak kelurahan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan memberikan solusi konkret dalam mengatasi permasalahan sampah di kelurahan.

Sosialisasi yang diadakan pada hari Kamis 8 Agustus 2024 di Gedung Serbaguna Kelurahan Jungke ini dihadiri oleh 54 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari perangkat kelurahan, tokoh masyarakat, dan kelompok karang taruna. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN memaparkan berbagai informasi penting terkait pengelolaan sampah, seperti kesadaran hukum akan sampah, dampak negatif penumpukan sampah, hingga berbagai metode pengolahan sampah yang ramah lingkungan.

Salah satu fokus utama dari sosialisasi ini adalah pengenalan teknologi pengolahan sampah yang inovatif. Mahasiswa KKN memamerkan teknologi pembuatan paving block dari sampah plastik dan pemanfaatan maggot (belatung) untuk mengolah sampah organik. Kedua teknologi ini dinilai sangat potensial untuk diterapkan di Kelurahan Jungke, mengingat ketersediaan bahan baku yang melimpah dan kemudahan dalam proses produksinya.
 

"Paving block dari sampah plastik ini memiliki kualitas yang tidak kalah dengan paving block konvensional. Selain itu, pembuatannya juga sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri," ujar Laurence, selaku ketua tim KKN Undip Jungke.

Sementara itu, pemanfaatan maggot untuk mengolah sampah organik juga dinilai sangat efektif. Maggot dapat mengurai sampah organik dalam waktu yang relatif singkat dan menghasilkan pupuk organik yang berkualitas tinggi. "Maggot sangat efektif untuk mengurai sampah organik rumah tangga karena maggot dapat mengurai 2-5 kg sampah organik dalam waktu 24 jam, dengan kemampuan mengurai sampah hingga 2-5 kali berat tubuhnya," tambah Laurence lainnya.

Selain sosialisasi dan pameran teknologi oleh mahasiswa KKN, Kelurahan Jungke juga mengajak para peserta untuk melihat alat pembakaran sampah rendah polusi yang diinisiasi oleh ketua RW 1 di Lingkungan Jungke sebagai solusi yang diluncurkan perangkat kelurahan untuk atasi masalah sampah.

Lurah Jungke, Riyadi S.E., menyambut positif inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip. "Semoga kegiatan ini kedepannya ada keberlanjutan di masyarakat. Harapannya masyarakat bisa menuntaskan sampah rumah tangga di rumah masing - masing," ungkapnya.

Ke depan, mahasiswa KKN berharap hasil dari sosialisasi dan pameran teknologi ini dapat diimplementasikan secara nyata oleh masyarakat Kelurahan Jungke. Dengan demikian, permasalahan sampah di kelurahan dapat teratasi dengan baik dan lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat.




Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z