Comedy, Indie and Creativity

Sabtu, 10 Agustus 2024

Pengecekan Kualitas Sebagai Kunci Sukses Usaha: Inisiatif Mahasiswi UNDIP Dalam Memberikan Pendampingan dan Edukasi Di CV Cahaya Mustika Mulia

 
Doc: Kegiatan Pemberian Edukasi dan Pendampingan 
di CV Cahaya Mustika Mulia

Loetju.id - Desa Kebondalem, sebuah desa di Kecamatan Gringsing yang dikenal dengan banyaknya usaha, menghadapi tantangan signifikan dalam pengelolaan operasional bisnisnya. Meskipun potensi ekonomi desa ini besar, banyak pelaku usaha yang masih kurang paham dalam mengatur kelancaran kegiatan operasional produksi, seperti, ketidakteraturan dalam prosedur kerja, dan kurangnya pemahaman tentang pengelolaaan kualitas. Melihat permasalahan ini, mahasiswi KKN UNDIP, Jocelyn Nina, berinisiatif memberikan edukasi kepada salah satu usaha besar yang bergerak di bidang produksi beras di Desa Kebondalem.

Edukasi yang diberikan bertujuan untuk membantu CV Cahaya Mustika Mulia memahami pentingnya Standard Operating Procedure (SOP) sebagai alat yang penting dalam mengatur tahapan proses kerja dan prosedur operasional. Dengan SOP yang jelas, diharapkan setiap aktivitas rutin dapat berjalan sesuai pedoman yang telah ditetapkan, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan efisiensi. 

Selain SOP, edukasi juga mencakup pentingnya pengecekan kualitas (quality control) dalam menjaga standar kualitas produk. Dalam sesi ini, badan usaha ini diperkenalkan dengan berbagai metode pengecekan kualitas yang dapat membantu mereka dalam memastikan bahwa produk yang dihasilkan selalu memenuhi standar yang diharapkan. Pemberi materi menekankan bahwa quality control adalah kunci untuk mempertahankan kepuasan pelanggan dan membangun reputasi bisnis yang baik di pasar.

Tidak kalah penting, edukasi mengenai process flow chart juga diberikan untuk membantu badan usaha dala memetakan alur kerja mereka. Proses ini membantu dalam menganalisis dan memperbaiki proses sehingga usaha dapat berjalan lebih efisien. Untuk mendukung pemahaman ini, Jocelyn juga memberikan poster process flow chart yang dapat digunakan sebagai referensi visual di tempat kerja.

Inisiatif mahasiswi KKN UNDIP ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi CV Cahaya Mustika Mulia. Dengan penerapan SOP, Quality Control, dan Process Flow Chart, badan usaha ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan daya saing produk beras mereka di pasar. Kegiatan edukasi ini merupakan langkah penting dalam mendukung pertumbuhan dan kesuksesan UMKM di Desa Kebondalem.



Penulis: 
Jocelyn Nina

Editor:
Achmad Munandar

Petani Longkeyang Terima Edukasi Pembuatan Pupuk Bakteri Fotosintesis (PSB): Inovasi Sederhana untuk Meningkatkan Hasil Pertanian

 
Azam Muzakki Naim, Mahasiswa dari Jurusan Kimia Universitas Diponegoro 
melaksanakan program kerja berupa Edukasi dan Pembuatan
 Pupuk Bakteri Fotosintesis (PSB) untuk Meningkatkan Hasil Pertanian.

Loetju.id - Longkeyang, 2 Agustus 2024 – Para petani di Desa Longkeyang mendapatkan pengetahuan baru yang berharga dalam sebuah program edukasi bertajuk "Edukasi dan Pembuatan Pupuk Bakteri Fotosintesis (PSB) untuk Meningkatkan Hasil Pertanian." Program ini diinisiasi oleh Azam Muzakki Naim, seorang mahasiswa Kimia dari Universitas Diponegoro, sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II tahun 2024.

Bertempat di Balai Desa Longkeyang, acara yang digelar pada 2 Agustus 2024 ini diikuti oleh anggota kelompok tani setempat yang antusias untuk mempelajari cara pembuatan pupuk bakteri fotosintesis (PSB). Pupuk ini dikenal mampu meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman dengan memanfaatkan bakteri fotosintesis yang ramah lingkungan.

Azam menjelaskan bahwa pembuatan pupuk PSB ternyata sangat sederhana dan dapat dilakukan dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di rumah, yaitu telur dan monosodium glutamat (MSG). "Kami berharap dengan adanya edukasi ini, para petani bisa memanfaatkan pupuk PSB untuk meningkatkan hasil pertanian mereka secara berkelanjutan," ujar Azam. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dan pengurangan penggunaan bahan kimia berlebihan dalam pertanian demi menjaga kelestarian lingkungan.
 
Pemaparan materi dan diskusi 
berdasarkan materi yang dipaparkan pemateri.

Azam mengajarkan para petani cara sederhana untuk membuat pupuk bakteri fotosintesis (PSB) menggunakan bahan yang mudah ditemukan, yaitu telur dan monosodium glutamat (MSG). 

Proses pembuatan dimulai dengan memecahkan telur dan dicampur dengan satu sendok makan MSG dalam wadah bersih, diaduk hingga tercampur rata. Campuran ini kemudian dilarutkan dalam air bersih dan dimasukkan ke dalam botol transparan. Botol ditutup rapat dan diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung selama 15-30 hari. Selama proses fermentasi, botol perlu dikocok setiap hari agar campuran merata dan prosesnya berjalan dengan baik. 

Setelah periode tersebut, pupuk PSB siap digunakan. Cairan yang dihasilkan akan berwarna kemerahan dengan aroma khas fermentasi, dan dapat diaplikasikan ke tanaman dengan mencampurkannya ke dalam air untuk penyiraman atau sebagai campuran dalam pupuk cair yang biasa digunakan. Pupuk PSB ini dapat digunakan dengan cara mencampurkannya ke dalam air untuk menyiram tanaman atau sebagai campuran dalam pupuk cair yang biasa digunakan para petani.

Dengan adanya program ini, Azam berharap para petani dapat menerapkan teknologi sederhana ini untuk meningkatkan hasil pertanian mereka, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Edukasi ini menjadi langkah awal untuk membangun pertanian yang lebih berkelanjutan dan mendukung kesejahteraan para petani setempat.




Penulis: 
Azam Muzakki Naim 
Mahasiswa Jurusan Kimia
Fakultas Sains dan Matematika

Editor:
Achmad Munandar

Promosi UMKM Desa Wringingintung Melalui Instagram dan TikTok Shop: Upaya Meningkatkan Penjualan di Era Digital

 



Loetju.id - Desa Wringingintung, 10 Agustus 20224 - Dalam rangka memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Wringingintung, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro telah mengambil inisiatif untuk membantu para pelaku usaha setempat memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram dan TikTok Shop. Upaya ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan produk UMKM di era digital.

Salah satu anggota KKN, Ella, menjelaskan bahwa pemanfaatan media sosial sebagai alat pemasaran adalah salah satu strategi yang sangat efektif untuk meningkatkan kesadaran merek dan memperluas target konsumen. “Saya melihat potensi besar dari platform seperti Instagram dan TikTok Shop dalam memasarkan produk UMKM. Dengan bantuan visual yang menarik dan pendekatan kreatif, produk-produk lokal dapat dikenal lebih luas, bahkan hingga ke pasar yang lebih besar di luar desa Serta Program ini relevan dengan jurusan yang saya ampuh,” ujarnya.

Selama masa KKN, para mahasiswa memberikan pelatihan kepada pemilik UMKM tentang cara membuat konten yang menarik dan relevan di Instagram dan TikTok. Mereka juga membantu dalam pembuatan akun bisnis, pengelolaan konten, serta strategi penggunaan fitur-fitur seperti Instagram Shopping dan TikTok Shop. “Saya tidak hanya mengajarkan cara membuat foto atau video yang menarik, tetapi juga bagaimana menganalisis performa konten, berinteraksi dengan pelanggan, dan memanfaatkan fitur iklan untuk menjangkau audiens yang lebih luas,” tambah Ella.

Salah satu pelaku UMKM yang telah merasakan manfaat dari program ini adalah Ita, pemilik usaha D’Vareta Catering. Sebelumnya, ia hanya mengandalkan penjualan offline di pasar setempat. Namun, setelah memanfaatkan Instagram dan TikTok Shop, ia berhasil meningkatkan penjualannya secara signifikan. “Awalnya saya tidak paham cara menggunakan Instagram dan TikTok untuk bisnis. Tapi setelah dibantu oleh mahasiswa KKN, penjualan saya meningkat. Banyak pelanggan baru yang tahu produk saya dari media sosial,” katanya.

Program ini juga mendapat sambutan positif dari pelaku UMKM setempat. Kepala Desa Wringingintung menyatakan bahwa digitalisasi pemasaran ini merupakan langkah maju yang sangat dibutuhkan oleh UMKM di desa. “Dengan bantuan mahasiswa KKN, UMKM di desa kami sekarang memiliki kesempatan untuk berkembang lebih jauh dan bersaing di pasar yang lebih luas. Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini,” ujarnya.

Keberhasilan program ini menunjukkan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam memajukan perekonomian lokal. Melalui Instagram dan TikTok Shop, UMKM di Desa Wringingintung kini memiliki platform yang efektif untuk memperkenalkan produk mereka ke khalayak yang lebih luas, meningkatkan penjualan, dan pada akhirnya, memperkuat ekonomi desa.




Penulis:
Ella Wulandari
Mahasiswa Universitas Diponegoro

Tim KKN Desa Wringingintung

Editor:
Achmad Munandar

Transformasi Pertanian Ramah Lingkungan : Mahasiswi KKN UNDIP 2023/2024 bersama KWT Sumber Mulyo Desa Pojok ciptakan Feromon Trap untuk Tingkatkan Produktivitas Cabai


(Foto bersama mahasiswi KKN UNDIP 
bersama dengan ibu-ibu KWT Sumber Mulyo 
setelah demonstrasi pembuatan feromon trap)

Loetju.id - Dukuh Tegalmulyo, Desa Pojok, 4 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro TIM II Tahun 2023/2024 mengadakan pelatihan pembuatan perangkap lalat buah atau feromon trap untuk tanaman cabai bersama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Mulyo di Dukuh Tegalmulyo, Desa Pojok. Kegiatan ini telah terlaksana pada hari Minggu, 4 Agustus 2024 di Kebun Percobaan KWT Sumber Mulyo. Pelatihan perangkap hama lalat ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswi KKN UNDIP atas nama Nadiroh. Kegiatan diikuti oleh ibu-ibu yang tergabung dalam KWT Sumber Mulyo dengan jumlah peserta sebanyak 9 orang. 

Pelatihan pembuatan feromon trap oleh mahasiswi UNDIP di KWT Sumber Mulyo dilaksanakan sebagai respons terhadap penurunan kualitas buah cabai rawit yang disebabkan oleh serangan hama lalat buah. Beberapa waktu kebelakang, ibu-ibu di KWT Sumber Mulyo mengeluhakan hasil buah cabai yang mereka budidayakan banyak muncul bintik-bintik hitam yang lama kelamaan buah menjadi busuk. Penurunan kualitas ini diakibatkan oleh adanya hama yaitu lalat buah yang menyerang buah tanaman cabai dengan cara menghisap cairan pada buah cabai. Penurunan kualitas ini telah mengurangi hasil panen dan mengancam produktivitas tanaman cabai di kelompok wanita tani tersebut.

Feromon trap dipilih karena perangkap ini efektif, ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu pada tanah seperti ketika menggunakan pestisida kimia. Selain itu, feromon trap menggunakan botol bekas sebagai wadah pembuatan perangkap. Hal ini dapat menjadi salah satu upaya pemanfaatan limbah botol plastik bekas. Cara kerja perangkap feromon yaitu memanfaatkan aroma yang ditimbulkan dari penggunaan senyawa metyl eugenol yang disukai lalat buah. Aroma tersebut menyerupai aroma bunga tanaman sehingga menarik lalat buah untuk mendekat dan kemudian masuk kedalam perangkap.  

 
(Demonstrasi pembuatan feromon trap 
oleh mahasiswi KKN UNDIP 
kepada ibu-ibu KWT Sumber Mulyo)

Pelatihan ini dimulai dengan penjelasan mengenai feromon trap yang dilanjutkan dengan demonstrasi langsung pembuatan feromon trap. Ibu-ibu KWT Sumber Mulyo mendapatkan penjelasan teori mengenai konsep dasar feromon trap, bahan-bahan yang diperlukan, serta cara pembuatan dan pemasangannya. Setelah sesi penjelasan, peserta diberi kesempatan untuk langsung mempraktikan pembuatan feromon trap dengan diarahkan langsung oleh mahasiswa. Pada pelatihan juga dijelaskan pentingnya penggunaan feromon trap sebagai metode pengendalian hama yang efektif dan ramah lingkungan pada tanaman cabai. "Saya berharap pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi ibu-ibu dalam mengelola hama tanaman cabai, khususnya lalat buah yang menyebabkan pembusukan pada buah tanaman cabai dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan." kata Nadiroh, Mahasiswi KKN UNDIP.

Selama sesi praktik, peserta antusias bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai aspek pembuatan feromon trap, mulai dari jenis feromon yang digunakan hingga cara optimal penempatan perangkap di kebun. Di akhir pelatihan, setiap peserta berhasil membuat feromon trap yang siap dipasang di kebun cabai milik sendiri. Ibu Dwi, selaku ketua KWT Sumber Mulyo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa UNDIP atas pelatihan yang sangat bermanfaat ini. "Kegiatan ini sangat aplikatif dan bermanfaat bagi kami, terutama karena di KWT kami juga membudidayakan tanaman cabai. Kami berharap kegiatan semacam ini dapat berkelanjutan dan terus memberikan manfaat bagi KWT," ujar Ibu Dwi, Ketua KWT Sumber Mulyo.

Acara diakhiri dengan foto bersama dan pembagian bahan-bahan untuk pembuatan feromon trap kepada para peserta. Melalui pelatihan ini, diharapkan feromon trap dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh anggota KWT. Selain itu, ibu-ibu KWT Sumber Mulyo dapat lebih mandiri dalam mengelola hama yang menyerang tanaman mereka dengan tidak mengganggu stabilitas lingkungan. Adanya pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian khususnya komoditas cabai di KWT Sumber Mulyo, Desa Pojok. 




Editor:
Achmad Munandar

Pudarnya Eksistensi Permainan Tradisional, Mahasiswa KKN Undip Mengenalkan dan Mengajak Anak-anak Bermain Permainan Tradisional

 

Loetju.id - Batang (28/07/2024) - Perubahan perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi semakin menggeser budaya lokal salah satunya permainan tradisional. Permainan tradisional saat ini semakin tergeser oleh keberadaan permainan modern. Hal tersebut juga menjadikan aktivitas anak-anak yang semula bermain permainan tradisional beralih ke permainan modern yang identik dengan penggunaan teknologi digital yang diunduh secara online menggunakan gadget

Adanya kekhawatiran akan hilangnya eksistensi permainan tradisional, mahasiswa KKN TIM II Undip bernama Anggun Tri Akadiana dari program studi Antropologi Sosial melakukan program kerja “Pengenalan dan Pelestarian Permainan Tradisional dengan Bermain Bersama Anak-anak Desa Kebondalem”. Program kerja ini sebagai upaya untuk mengenalkan berbagai jenis permainan tradisional kepada anak-anak agar dapat dilestarikan di masa mendatang. Kegiatan ini didasarkan oleh pengamatan yang telah dilakukan selama satu minggu di Desa Kebondalem, Batang. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut jarang ditemui anak-anak TK maupun SD yang masih bermain permainan tradisional. Banyak dari mereka lebih memilih bermain gadget bersama teman-temannya. 


Kegiatan program kerja ini tidak hanya memperkenalkan beragam permainan tradisional melalui penjelasan dengan poster, tetapi juga mengajak anak-anak Desa Kebondalem untuk bermain permainan tradisional secara bersama-sama. Mahasiswa KKN Undip mengenalkan permainan tradisional seperti Congklak, Kelereng, Lompat Tali, Bola Bekel, ABC Lima Dasar dan Engklek. 

Permainan tersebut dilakukan dengan membentuk kelompok yang akan memainkan permainan tradisional di beberapa pos dengan permainan yang berbeda-beda. Kelompok-kelompok tersebut bergantian memainkan permainan tradisional di setiap pos. 
Program kerja ini ditargetkan kepada anak-anak TK dan SD di Desa Kebondalem yang mana pada usia anak-anak TK maupun SD tidak dapat dipisahkan dari kata bermain. 

Oleh sebab itu, mahasiswa undip memperkenalkan beberapa permainan tradisional sebagai upaya pelestarian sekaligus mengurangi anak-anak bermain game online terlebih banyaknya dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari permainan modern melalui gadget

Kegiatan lainnya yaitu melakukan deklarasi bersama anak-anak Desa Kebondalem sebagai bentuk pelestarian budaya lokal. Deklarasi dilakukan dengan menggunakan cap tangan. Masing-masing anak akan bergantian melakukan cap tangan di papan kanvas yang telah disediakan. Dengan adanya kegiatan bermain permainan tradisional ini diharapkan dapat mengenalkan berbagai jenis permainan tradisional yang tidak kalah menyenangkan dari permainan modern. Selain itu, permainan tradisional juga memiliki berbagai manfaat untuk anak-anak sehingga perlu untuk dilestarikan. 



Penulis : 
Anggun Tri Akadiana 
Mahasiswa Universitas Diponegoro
Fakultas Ilmu Budaya
Program Studi Antropologi Sosial

KKN TIM II UNDIP 2024

Editor :
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Membuat Booklet Etnofotografi untuk Memperkenalkan dan Melestarikan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Desa Kebondalem



Loetju.id - Batang (09/08/2024) - Tradisi merupakan suatu warisan kebudayaan atau suatu kebiasaan-kebiasaan masa lalu yang dilestarikan secara terus menerus hingga saat ini. Sejalan dengan pengertian tersebut maka budaya yang dilakukan secara terus menerus termasuk dalam tradisi. Seperti halnya kehidupan sosial budaya masyarakat Desa Kebondalem menjadi salah satu tradisi budaya yang berisi kebiasaan-kebiasaan masyarakat. 

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada masyarakat Desa Kebondalem, mahasiswa KKN Tim II Undip bernama Anggun Tri Akadiana dari program studi Antropologi Sosial membuat sebuah karya Etnofotografi untuk mengenalkan dan melestarikan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa Kebondalem. Desa Kebondalem memiliki potensi kehidupan sosial budaya yang dapat diperkenalkan secara lokal maupun non-lokal. Kehidupan sosial budaya masyarakat Desa Kebondalem memiliki ciri khas tersendiri mulai dari tradisi budaya setempat, pekerjaan, makanan dan berbagai keseharian yang mencerminkan kehidupan di Desa Kebondalem. 

Karya Etnofotografi tersebut kemudian dibukukan sebagai arsip budaya Desa Kebondalem. Booklet tersebut berisi foto-foto keseharian dan tradisi budaya masyarakat beserta penjelasan singkat di setiap foto. Booklet tersebut juga memuat berbagai UMKM yang terdapat di Desa Kebondalem. Selain mengenalkan budaya masyarakat, booklet ini dibuat untuk mengenalkan berbagai UMKM lokal kepada masyarakat secara luas. 

Program ini dilakukan dengan tujuan untuk mendokumentasikan setiap kehidupan sosial budaya termasuk keseharian masyarakat di dalamnya. Berbagai kehidupan sosial budaya di Desa Kebondalem penting untuk dibukukan agar dapat dikenalkan ke masyarakat luar desa dan dilestarikan oleh anak-anak muda di masa mendatang. Adapun tujuan lain yaitu agar budaya di Desa Kebondalem tidak hilang keberadaannya maka harus dikenalkan ke anak-anak sejak dini. 


Booklet tersebut dibuat dan diunggah di website desa agar dapat diakses oleh masyarakat luas. Booklet ini telah didistribusikan ke sekolah dasar sebagai upaya pengenalan budaya lokal kepada anak-anak di Desa Kebondalem agar dapat dijaga serta dipertahankan keberadaannya. Selain diunggah di website desa, booklet ini juga diberikan dalam bentuk buku untuk arsip balai desa. Penyerahan booklet dilakukan pada 9 Agustus 2024 di balai desa dan MI Islamiyah Kebondalem 02. Adanya pembuatan booklet ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengenalkan setiap budaya dan keseharian masyarakat lokal. 




Penulis : 
Anggun Tri Akadiana
Mahasiswa Universitas Diponegoro
Fakultas Ilmu Budaya
Program Studi Antropologi Sosial

KKN TIM II UNDIP 2024

Editor :
Achmad Munandar

Generasi Muda Dalam Ancaman: Mahasiswa KKN Undip Memberikan Edukasi Anti-Bullying Dan Kekerasan Seksual Kepada Siswa/I Desa Kebondalem

 
Kegiatan Sosialisasi di SMP Negeri 4 Gringsing


Loetju.id - Batang (23/07/2024) - Kenakalan remaja di Indonesia menjadi salah satu topik yang sangat mengkhawatirkan. Maraknya kenakalan remaja dapat menyebabkan kerugian secara fisik serta dampak psikologis yang mendalam dan berkepanjangan bagi korban nya. Program “Anti Perundungan dan Kekerasan Seksual” yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip dari program studi Administrasi Publik, Rizkia Aliyya Ramadhan ini berhasil mengedukasi Siswa/i SMPN 4 Gringsing pada acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Dukuh Kebonsari, Desa Kebondalem. 

Perilaku bullying merupakan tindakan yang sangat menyimpang yang direncanakan maupun tidak direncanakan (spontan) yang kemudian akan menjerumus kepada kekerasan seksual.  Apabila terjadi secara terus menerus akan meyebabkan negara Indonesia tidak memiliki generasi penerus untuk masa depan. Untuk itu, sebagai partisipasi dalam menciptakan generasi emas bangsa, mahasiswa turut andil dalam memberikan edukasi mengenai Gerakan Anti-Bullying dan Kekerasan Seksual di lingkungan yang paling rentan yaitu lingkungan sekolah.  

Tujuan utama dari kegiatan edukasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa/i tentang dampak buruk dari bullying dan kekerasan seksual, serta memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk mencegah dan menghadapi perilaku tersebut. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan mendukung, di mana setiap siswa/i merasa dihargai dan terlindungi. Harapan nya dengan edukasi yang diberikan dapat membentuk generasi muda yang lebih tangguh, empatik, dan siap menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas.

Target dalam sosialisasi ini adalah anak-anak kelas 7 yang baru saja masuk ke jenjang SMP dengan masa transisi dan mental yang belum stabil sehingga mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku yang sehat dan bertanggung jawab sejak dini. Dalam kegiatan sosialisasi, antusias mereka sangat terlihat ketika menjawab pertanyaan dengan penuh semangat, dan mendengarkan dari awal hingga akhir. 
 
Foto bersama Guru dan Osis SMPN 4 Gringsing
Desa Kebondalem.

Kegiatan lain yang dilakukan adalah pembuatan poster Anti-Bullying bagi seluruh siswa/i peserta MPLS dan tandatangan sebagai bentuk deklarasi bushwa di SMPN 4 Gringsing setuju terhadap Anti Perundungan dan Kekerasan Seksual. Selain adanya sosialisasi, beberapa poster juga telah dipasang di berbagai lokasi strategis agar siswa/i dapat selalu mengingat bushwa tidak boleh adanya perundungan dan kekerasan seksual di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar. 

"Kegiatan ini sangat penting untuk menjadi bekal anak-anak, karena mereka masih dalam masa transisi menjadi remaja sehingga perlunya pemahaman mengenai Anti-Bullying dan Kekerasan Seksual yang masih marak terjadi di lingkungan sekolah. Terima kasih Mas dan Mba KKN Undip sudah membantu memberikan edukasi yang bermanfaat." ujar Ibu Dewi, selaku Guru Kesiswaan di SMPN 4 Gringsing. 



Penulis : 
Rizkia Aliyya Ramadhan 
Mahasiswa Universitas Diponegoro
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi Administrasi Publik 

TIM II KKN UNDIP 2024

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Digitalisasi Kependudukan dan Pentingnya Taat Administrasi Kependudukan

 




Kegiatan sosialisasi di Dukuh Rowogebang
Desa Kebondalem. 


Loetju.id - Batang (6/07/2024) - Desa Kebondalem menjadi salah satu desa yang terletak di ujung Kecamatan Gringsing sehingga sulit untuk memperbaharui data kependudukan nya mengingat terbatasnya pelayanan yang ada di Balai Desa. Kegiatan sosialisasi mengenai digitalisasi kependudukan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip, Rizkia Aliyya, berhasil memberikan pengetahuan akan pentingnya masyarakat untuk taat administrasi kependudukan yang dilaksanakan di Dukuh Rowogebang, Desa Kebondalem, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang.  

Sebagaimana dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan pelayanan publik meruapakan kegiatan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan peeraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. 

Desa merupakan entitas terkecil dalam struktur pemerintahan, namun desa memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Untuk mewujudkan pembangunan desa yang efektif, pemerintah desa perlu memiliki data kependudukan yang akurat dan mutakhir. Informasi komprehensif yang terkandung dalam data kependudukan sangat bermanfaat dalam penyusunan rencana pembangunan desa. Dengan data yang andal, pemerintah desa dapat mengidentifikasi kebutuhan nyata masyarakat, menyusun prioritas program, dan mengalokasikan anggaran secara tepat.

Terbatasnya pelayanan yang ada di Balai Desa membuat warga kebingungan untuk mengurus administrasi kependudukan nya. Hal ini menyebabkan proses pengurusan administrasi menjadi kurang efisien. Kondisi ini tentu saja akan menimbulkan ketidakpuasan di masyarakat dan mempersulit perangkat desa dalam mengumpulkan database kependudukan. 

  


Leaflet materi administrasi kependudukan 
oleh Mahasiswa KKN Undip.  

Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk mengedukasi warga tentang pentingnya memiliki dokumen kependudukan yang lengkap serta memperbarui data kependudukan secara berkala. Selain pemberian materi, mahasiswa KKN Undip, Rizkia Aliyya juga menjelaskan bagaimana digitalisasi administrasi kependudukan yaitu Identitas Kependudukan Digital (IKD) dapat membantu desa dalam mengumpulkan dan memelihara data kependudukan yang lebih akurat.

“Memang benar mba, warga desa belum sepenuhnya tau tentang apa itu IKD karena kurangnya sosialisasi dan sulitnya aktivasi yang harus dilakukan di kecamatan. Warga juga banyak yang masih tidak mengerti penting nya mengurus administrasi kependudukan secara berkala, hanya Ketika dibutuhkan saja baru mengurus.” Ujar salah satu perangkat desa di Balai Desa Kebondalem. 

Antusiasme yang ditunjukkan oleh warga Desa Kebondalem dalam mengikuti kegiatan ini menandakan bahwa sudah tepat dan sesuai dengan keadaan yang sedang dihadapi. Harapan dari kegiatan ini adalah mampu meningkatkan wawasan dan kesadaran warga Desa Kebondalem dalam penggunaan teknologi informasi. Dengan demikian, data kependudukan yang akurat menjadi fondasi bagi pemerintah desa untuk menyusun rencana pembangunan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat. Hal ini akan mendorong tercapainya pembangunan desa yang tepat sasaran dan berkelanjutan.



Penulis : 
Rizkia Aliyya Ramadhan 
Mahasiswa Universitas Diponegoro
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi Administrasi Publik 

TIM II KKN UNDIP 2024


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Gencarkan Program Pencegahan Stunting Sebagai Langkah Awal Menuju Generasi Berkualitas

 

Loetju.id - Batang, 2 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro kembali mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui program kerja Pencegahan Stunting. Program ini dijalankan sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas di Desa Rowosari, dengan fokus khusus pada pencegahan stunting pada ibu hamil dan balita.

Pada tanggal 2 sampai dengan 8 Agustus 2024, mahasiswa KKN memulai program dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting. Mereka bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk mengadakan sesi edukasi di balai desa yang dihadiri oleh para ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga dengan balita. Dalam sesi ini, mahasiswa KKN menjelaskan penyebab, dampak jangka panjang, dan cara mencegah stunting dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat.

Mahasiswa juga memberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi seimbang selama masa kehamilan dan masa pertumbuhan anak. Mereka menekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif, serta pola makan sehat yang mengandung zat besi, protein, dan vitamin yang cukup untuk mendukung pertumbuhan optimal anak. Dalam kesempatan ini, mereka juga membagikan leaflet informasi kepada setiap peserta.

Sebagai bagian dari program, mahasiswa KKN juga bekerja sama dengan bidan setempat menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi balita di desa tersebut. Pemeriksaan ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, dan lingkar kepala untuk mendeteksi dini tanda-tanda stunting. Bagi balita yang membutuhkan perhatian lebih, mahasiswa KKN bekerja sama dengan tenaga kesehatan setempat untuk memberikan intervensi gizi dan konsultasi kepada orang tua.




Selain itu, pemerintah desa dan mahasiswa KKN juga mendistribusikan makanan tambahan bergizi seperti biskuit kaya vitamin dan susu kepada balita yang mengalami gizi kurang. Langkah ini diambil sebagai upaya langsung untuk meningkatkan status gizi anak-anak dan mencegah stunting.

Program ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh warga Desa Rowosari. Ibu Komariah, salah satu peserta sosialisasi, mengungkapkan rasa syukurnya atas adanya program ini. "Saya jadi lebih paham tentang pentingnya gizi bagi anak-anak kami. Terima kasih kepada mahasiswa KKN yang sudah peduli dengan kesehatan anak-anak di desa ini," kata Ibu Komariah.

Melalui program pencegahan stunting ini, mahasiswa KKN tidak hanya memberikan edukasi tetapi juga mengambil tindakan konkret untuk mendukung kesehatan anak-anak di Desa Rowosari. Dengan pemeriksaan kesehatan dan pemberian makanan tambahan bergizi, diharapkan kasus stunting di desa ini dapat berkurang secara signifikan. Mahasiswa KKN juga berencana untuk memantau perkembangan anak-anak yang terlibat dalam program ini dan memberikan pendampingan lanjutan.




Editor:
Achmad Munandar

Tim KKN Universitas Diponegoro Mendorong Masyarakat Mewujudkan Desa Bersih Melalui Pemilahan Sampah serta Bank Sampah Sejahtera di Desa Wringingintung


Foto Bersama Bapak Lurah dan Ibu-Ibu PKK 
Desa Wringingintung, Minggu (21/07/2024)

Loetju.id - Sampah menjadi salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih perlu dikelola dengan baik. Hal ini menjadi semakin serius karena jumlah sampah yang terus meningkat setiap hari. Gaya hidup yang berubah mengakibatkan produksi sampah yang meningkat, sehingga diperlukan adanya pengelolaan sampah untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Permasalahan ini mendorong mahasiswa dan mahasiswi tim II KKN Universitas Diponegoro periode 2023/2024 dalam mengadakan kegiatan “Wringingintung Hijau, Pilah Sampah, Bank Sampah Berjaya!” di Desa Wringingintung, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang.

Kegiatan ini bertujuan untuk mencerdaskan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pemilahan sampah yang terdiri dari sampah organik, anorganik, hingga sampah rumah tangga. Ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Wringingintung berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini serta melakukan pemilahan dan penimbangan bank sampah bersama kader pengurus Bank Sampah Sejahtera milik Desa Wringingintung. Harapannya, melalui kegiatan ini dapat memberikan gambaran yang jelas bagi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang baik dan benar untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan desa. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2024 di tempat Kelompok Wanita Tani (KWT) bersamaan dengan kegiatan panen dan memasak bersama hasil kebun dari KWT di Desa Wringingintung.

Penyuluhan ini disampaikan oleh Micheli Andra Soepadmoyo yang merupakan salah satu mahasiswi dari tim II KKN Universitas Diponegoro dari jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik. Dalam melakukan penyuluhan ini, ibu-ibu PKK terlebih dahulu diberikan informasi mengenai permasalahan sampah yang saat ini terjadi, dampak negatif dari sampah yang menumpuk, dan hal apa saja yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengatasi permasalahan ini. Adapun cara yang dapat dilakukan masyarakat dalam mengurangi permasalahan sampah ialah dengan melakukan pemilahan sampah dan 3R (reuse, reduce, recycle). Pemilahan sampah dapat dilakukan dengan terlebih dahulu membedakan jenis-jenis sampah yang ada seperti sampah organik, sampah plastik, sampah kertas, maupun sampah elektronik. Pemilahan sampah ini dapat membantu dalam mereduksi jumlah sampah yang ada di TPA dan mengurangi volume sampah yang ada di lingkungan.

 
Penyuluhan Pemilahan Sampah dan Bank Sampah 
Kepada Ibu-Ibu PKK Desa Wringingintung, Minggu (21/07/2024)

Melalui kegiatan ini, diberikan cara-cara yang tepat dalam melakukan pemilahan sampah untuk sampah organik maupun sampah anorganik. Adapun tata cara pemilihan sampah organik ialah dengan memisahkan masing-masing kategori sampah, seperti sisa makanan, sisa sayuran dan buah, daun dan rumput, dan sisa bahan lainnya yang berasal dari hewan, serta sampah organik yang dapat dikelola secara mandiri untuk pupuk kompos maupun pakan ternak. Kemudian, tata cara pemilahan sampah anorganik ialah dengan memisahkan masing-masing kategori, seperti plastik (kantong kresek, kemasan plastik, dan lain-lain), kertas, kaleng, dan beling, serta memisahkan sampah anorganik yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali sehingga sampah tidak berakhir di TPA serta memiliki nilai ekonomis.

Tim KKN juga mengajak masyarakat untuk terus membudayakan gerakan peduli sampah dengan membudayakan gerakan 3R (recycle, reduce, reuse), membawa botol minum sendiri ketika berpergian, membawa tas belanja sendiri, dan tidak menggunakan sedotan plastik. Cara-cara sederhana ini dapat dilakukan masyarakat sebagai langkah awal dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Penyuluhan ini mendapat respons positif dari masyarakat yang secara antusias belajar serta berpartisipasi dalam kegiatan ini demi menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Penyuluhan ini juga dilanjutkan dengan penjelasan mengenai bank sampah. Secara singkat, bank sampah merupakan suatu sistem pengelolaan sampah secara kolektif dan dapat ditukarkan dengan uang. Kegiatan ini juga didukung oleh kader-kader Bank Sampah Sejahtera di Desa Wringingintung dalam melakukan praktek secara langsung untuk pemilahan dan perhitungan di bank sampah. Adapun cara menabung di bank sampah terbilang cukup mudah, yaitu dengan melakukan pilah sampah sesuai dengan jenisnya, sampah-sampah ini selanjutnya dimasukkan ke dalam karung yang akan disetorkan ke bank sampah, sampah-sampah ini akan ditimbang oleh petugas, dan petugas akan menghitung nilai sampah yang disetorkan serta melakukan pencatatan di buku tabungan nasabah dari bank sampah. Dalam kegiatan ini juga dilakukan praktek secara langsung dalam pemilahan sampah, penimbangan sampah, dan pencatatan pada buku tabungan nasabah bank sampah.

Melalui penyuluhan ini, harapannya masyarakat Desa Wringingintung dapat senantiasa menjaga kebersihan lingkungan serta memanfaatkan bank sampah secara maksimal. Selain itu, ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dapat menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar bagi kesehatan diri dan keluarga serta kebersihan lingkungan sekitar.



Penulis : 
Micheli Andra Soepadmoyo
Fakultas Teknik, Teknik Industri

KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024

Dosen Pembimbing Lapangan : 

Dr. dr. Julian Dewantiningrum, M.Si.Med, Sp.OG (K)

Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z