Comedy, Indie and Creativity

Minggu, 11 Agustus 2024

Digitalisasi Pembayaran PBB-P2 di Wringingintung: Lebih Mudah dan Efisien

 


Loetju.idWringingintung, 18 Juli 2024 - Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kemudahan pelayanan publik, pemerintah Desa Wringingintung mulai menerapkan sistem digitalisasi dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Peralihan dari sistem pembayaran fisik ke non fisik ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajak mereka. 

Kepala Desa Wringingintung menekankan bahwa digitalisasi ini merupakan langkah strategis dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pelayanan publik. “Kami berupaya mempermudah masyarakat dalam membayar pajak dengan menyediakan sistem yang lebih praktis dan efisien. Sekarang, pembayaran PBB-P2 dapat dilakukan secara online melalui berbagai aplikasi dan platform digital yang sudah bermitra dengan pemerintah,” jelasnya.

Digitalisasi ini didukung oleh mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Wringingintung. Mereka turut berperan dalam memberikan penyuluhan dan edukasi kepada warga tentang penggunaan aplikasi pembayaran digital. “Sebagai bagian dari KKN dan dalam relevansi dengan permasalahan ini, saya merasa bertanggung jawab untuk membantu masyarakat, terutama mereka yang kurang akrab dengan teknologi. Saya memberikan panduan langkah demi langkah agar warga dapat dengan mudah melakukan pembayaran PBB-P2 secara online,” kata Ella, salah satu anggota kelompok KKN.

Penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa ini disambut positif oleh warga. Salah satu warga, Jariyah, mengungkapkan bahwa ia sering terlambat membayar PBB-P2 karena penyaluran Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) yang terlambat atau karena saat SPPT disebar, ia belum memiliki uang sehingga suka menunda hingga akhirnya lupa, menyebabkan denda yang menumpuk setiap tahun. Namun, setelah mendapatkan penjelasan dari mahasiswa KKN, ia kini lebih memahami bahwa pembayaran PBB-P2 dapat dilakukan secara online. “Awalnya saya bingung, tapi setelah dijelaskan, ternyata mudah. Sekarang saya bisa bayar pajak tanpa harus menunggu SPPT dan bisa langsung bayar jika sudah ada uangnya,” ujarnya.

Dengan adanya peralihan ini, pemerintah desa berharap seluruh warga dapat memanfaatkan fasilitas digital yang tersedia sehingga proses pembayaran pajak menjadi lebih cepat dan mudah. Selain itu, digitalisasi ini juga bertujuan untuk mengurangi potensi kesalahan dalam pencatatan dan meningkatkan transparansi pengelolaan pajak di tingkat desa.

Program KKN ini diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana kerjasama antara pemerintah dan institusi pendidikan dapat mendorong inovasi di masyarakat. Ke depannya, diharapkan desa-desa lain di wilayah Kabupaten Batang juga dapat mengadopsi sistem digital ini untuk meningkatkan pelayanan publik.



Penulis:
Ella Wulandari
Universitas Diponegoro
Desa Wringingintung


Editor:
Achmad Munandar

Sabtu, 10 Agustus 2024

Mahasiswa KKN Univeristas Diponegoro Melaksanakan Penyuluhan Pendampingan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan

 
Dokumentasi Program Pendampingan 
Pembayaran PBB di rumah warga


Loetju.id - Desa Wringingintung, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang (18/07/2024) - Yuli Yanti Mahasiswa KKN Tim II UNDIP, memberikan penyuluhan dan pendampingan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), merupakan salah satu Pajak Daerah yang dikelola oleh Badan Pendapatan Pengelolaan Aset Daerah Batang. Pengutan PBB atas dasar kepemilikan tanah dan bangunan yang memberikan manfaat sosial ekonomi bagi seseorang atau badan yang memiliki suatu hak atas kepemilikan tersebut. Kegiatan tersebut berlangsung secara dor-to-dor di Dusun Kadiran, Desa Wringingintung, Kecamatan Tulis. 

Kurangnya kesadaran masyarakat akan kewajiban membayar pajak berakibat pada realisasi pendapatan pajak bumi dan bangunan di desa wringingintung belum mencapai target 70% dari harapan Kepada Desa. Dalam upaya meningkatkan target tersebut mahasiswa kkn undip berkerja sama dengan petugas fiskus melakukan membagikan SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang) dan penyuluhan kepada masyarakat secara door-to-door. Penyuluhan dilakukan secara santai agar dapat dipahami dengan mudah oleh wajib pajak “Bahwa pajak yang dibayarkan tidak serta merta hanya bayar saja, namun masyarakat akan merasakan hasil dari pajak yang dibayarkan seperti pembangunan infrastuktur daerah, perbaikan jalan, dll”. 

Selama kegiatan berlangsung masih banyak masyarakat yang membayar langsung secara tunai saat SPPT dibagikan atau melakukan pembayaran pajak kepada Kepala Dusun setempat, hal ini di nilai kurang efektif karena memerlukan waktu yang cukup lama dan kemungkinan-kemunginan yang tidak terduga. Dalam kegiatan penyuluhan mahasiswa kkn memberikan tutorial pembayaran secara online melalui M-Banking, aplikasi Shopee, Tokopedia, agen setempat atau melalui mini market. 

Pelaksanaan dari program ini menghasilkan output poster yang diberikan kepada kepala Dusun Kadiran agar dapat mengajak masyarakatnya giat membayar PBB. Melalui program ini, diharapkan masyarakat Desa Wringingintung dapat lebih bertanggungjawab akan kewajiban pajak terutangnya dan membayar pajak bisa dilakukan secara mandiri melalui handphone pribadi agar memudahkan petugas Kepala Dusun dan memudahkan warga dalam membayar PBB dimanapun dan kapan saja sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. 



Dosen pembimbing : 
Dr. Julian Dewantiningrum, M.Si.Med., Sp.OG(K)

Penulis : 
Yuli Yanti, D4 
Akuntansi Perpajakan, Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Dorong Inovasi Pemasaran Digital untuk UMKM di Desa Rowosari

 

Loetju.id - Desa Rowosari, Limpung - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro menggelar program kerja inovasi pemasaran digital yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM di Desa Rowosari, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang. Program ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2024 dan melibatkan beberapa usaha rumah tangga, salah satunya adalah Meuble UD Jati Mulya.

Dalam program ini, salah satu mahasiswa KKN membantu para pelaku UMKM, termasuk UD Jati Mulya, dalam memanfaatkan platform e-commerce dan media sosial sebagai alat pemasaran yang lebih efektif. Langkah awal yang dilakukan adalah mendaftarkan akun resmi di Facebook untuk setiap usaha yang terlibat. Akun-akun ini kemudian digunakan sebagai media untuk menampilkan dan mempromosikan produk-produk unggulan mereka.

Salah satu fitur yang dimanfaatkan dalam strategi ini adalah Facebook Marketplace. Fitur ini dipilih karena memungkinkan pelaku UMKM untuk menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen, baik di lingkup lokal maupun regional. Meuble UD Jati Mulya, yang terkenal dengan produk mebel berbahan kayu jati berkualitas, menggunakan platform ini untuk memperluas jangkauan pasar dan menjangkau konsumen potensial di luar wilayah Desa Rowosari.
 

Selain membantu dalam proses pendaftaran dan penggunaan Marketplace, mahasiswa KKN juga mendampingi pelaku UMKM dalam pembuatan konten promosi yang menarik. Konten-konten seperti foto produk diunggah secara berkala untuk meningkatkan interaksi dengan konsumen dan memperkuat brand awareness di media sosial.

Program inovasi ini mendapatkan respons positif dari para pelaku UMKM, termasuk pemilik Meuble UD Jati Mulya. Mereka mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN yang telah membantu membuka akses pasar yang lebih luas dan relevan di era digital ini.

Dengan keberhasilan program ini, diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi UD Jati Mulya dan menjadi model bagi UMKM lainnya di Desa Rowosari untuk memanfaatkan teknologi digital dalam memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. Program ini juga menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui penerapan inovasi teknologi yang relevan.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Sosialisasikan Konsep Anggaran Ideal 50/30/20 untuk Peningkatan Literasi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga




Loetju.id - Desa Rowosari, Limpung - Pada tanggal 25 Juli 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja peningkatan literasi pengelolaan keuangan rumah tangga di Desa Rowosari, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang. Program ini bertujuan untuk membantu ibu rumah tangga di desa tersebut dalam memahami dan mengimplementasikan konsep dasar pengelolaan keuangan yang ideal, menggunakan prinsip anggaran 50/30/20 dan table anggaran sederhana.

Konsep anggaran 50/30/20 merupakan metode sederhana namun efektif dalam mengatur keuangan rumah tangga. Mahasiswa KKN memperkenalkan konsep ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan keuangan yang terencana dan terukur. Dalam konsep ini, 50% dari pendapatan dialokasikan untuk kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, dan tagihan rumah tangga. Sebanyak 30% digunakan untuk kebutuhan hiburan dan keperluan pribadi, sementara 20% sisanya diarahkan untuk tabungan atau pelunasan utang.

Kegiatan ini dimulai dengan memberikan leaflet dan penjelasan secara detail bagaimana konsep anggaran 50/30/20 dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa ini juga menjelaskan contoh tabel anggaran sederhana yang mudah diikuti oleh ibu rumah tangga. Tabel ini dirancang untuk membantu mereka dalam merencanakan dan memantau pengeluaran bulanan, sehingga mereka dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan keluarga.

 
Selain memberikan materi, Ibu rumah tangga yang hadir diberikan kesempatan untuk berkonsultasi mengenai situasi keuangan mereka dan mencari solusi yang sesuai dengan kondisi masing-masing. Para peserta sangat antusias dan memberikan respon positif terhadap materi yang disampaikan, karena mereka merasa konsep ini mudah dipahami dan relevan dengan kebutuhan mereka sehari-hari.

Salah satu peserta, Ibu Siti, menyatakan, "Saya sangat terbantu dengan penjelasan tentang anggaran 50/30/20 ini. Sekarang saya lebih paham bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga, jadinya pengeluaran saya tidak lebih besar dari pendapatan suami."

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi para ibu rumah tangga di Desa Rowosari, terutama dalam hal peningkatan literasi keuangan dan kemandirian dalam pengelolaan keuangan keluarga. Program ini juga merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memberdayakan masyarakat desa melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Mahasiswa KKN berharap program ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya bagi para ibu rumah tangga yang memegang peranan penting dalam pengelolaan keuangan keluarga.




Editor:
Achmad Munandar

Edukasi 5S DI Balai Desa: Mahasiswi UNDIP Perkenalkan Sistem Produksi Toyota Kepada Kepala Desa

 
Doc: Kegiatan Pengenalan Konsep 
Toyota Production System 5S di Balai Desa

Loetju.id - Pada hari Jumat (09/08/2024). seorang mahasiswi KKN UNDIP, Jocelyn Nina, mengadakan sesi edukasi khusus di Balai Desa Kebondalem. Kegiatan ini ditujukan untuk memperkenalkan konsep Toyota Production System (TPS) 5S kepada kepala desa dan perangkat desa setempat. Desa Kebondalem masih memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai TPS 5S. Konsep ini adalah metode yang efektif untuk mengatur tempat kerja melalui pemeliharaan lingkungan yang bersih dan terorganisir. Jocelyn berharap edukasi ini dapat membantu perangkat desa dalam menerapkan konsep 5S dengan baik.

Dalam sesi edukasi tersebut, mahasiswi tersebut memaparkan lima pilar utama dari konsep 5S, yaitu Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Bersih), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin). Terdapat pentingnya dalam memisahkan barang-barang yang diperlukan dan tidak diperlukan (Seiri), menata barang-barang dengan rapi (Seiton), menjaga kebersihan lingkungan kerja (Seiso), mematuhi prosedur yang telah ditetapkan (Seiketsu), serta membiasakan disiplin dalam mematuhi prinsip-prinsip tersebut (Shitsuke). Jocelyn juga menekankan bahwa penerapan 5S bukan hanya tentang kebersihan fisik, tetapi juga tentang menciptakan budaya kerja yang lebih baik dan efisien.

Sebagai bagian dari edukasi, Jocelyn juga memberikan poster yang memvisualisasikan konsep 5S ini. Poster tersebut dirancang untuk memudahkan pegawai desa dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip 5S di tempat kerja mereka. Dengan poster ini, diharapkan para pegawai desa memiliki panduan visual yang dapat digunakan sebagai acuan setiap hari dalam menjalankan aktivitas mereka. Hal tersebut dapat membantu agar pegawai dapat lebih cepat beradaptasi dengan konsep 5S dan mulai menerapkannya secara konsisten.

Kegiatan edukasi yang dilakukan merupakan langkah penting dalam mendorong Desa Kebondalem menuju peningkatan efisiensi dan efektivitas operasional. Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang konsep TPS 5S, Desa Kebondalem memiliki potensi untuk menjadi desa yang lebih tertata dan produktif. Inisiatif Jocelyn dalam memberikan edukasi dan alat bantu berupa poster ini diharapkan dapat membawa perubahan positif yang berkelanjutan bagi desa tersebut.



Penulis: 
Jocelyn Nina

Editor:
Achmad Munandar

Pengecekan Kualitas Sebagai Kunci Sukses Usaha: Inisiatif Mahasiswi UNDIP Dalam Memberikan Pendampingan dan Edukasi Di CV Cahaya Mustika Mulia

 
Doc: Kegiatan Pemberian Edukasi dan Pendampingan 
di CV Cahaya Mustika Mulia

Loetju.id - Desa Kebondalem, sebuah desa di Kecamatan Gringsing yang dikenal dengan banyaknya usaha, menghadapi tantangan signifikan dalam pengelolaan operasional bisnisnya. Meskipun potensi ekonomi desa ini besar, banyak pelaku usaha yang masih kurang paham dalam mengatur kelancaran kegiatan operasional produksi, seperti, ketidakteraturan dalam prosedur kerja, dan kurangnya pemahaman tentang pengelolaaan kualitas. Melihat permasalahan ini, mahasiswi KKN UNDIP, Jocelyn Nina, berinisiatif memberikan edukasi kepada salah satu usaha besar yang bergerak di bidang produksi beras di Desa Kebondalem.

Edukasi yang diberikan bertujuan untuk membantu CV Cahaya Mustika Mulia memahami pentingnya Standard Operating Procedure (SOP) sebagai alat yang penting dalam mengatur tahapan proses kerja dan prosedur operasional. Dengan SOP yang jelas, diharapkan setiap aktivitas rutin dapat berjalan sesuai pedoman yang telah ditetapkan, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan efisiensi. 

Selain SOP, edukasi juga mencakup pentingnya pengecekan kualitas (quality control) dalam menjaga standar kualitas produk. Dalam sesi ini, badan usaha ini diperkenalkan dengan berbagai metode pengecekan kualitas yang dapat membantu mereka dalam memastikan bahwa produk yang dihasilkan selalu memenuhi standar yang diharapkan. Pemberi materi menekankan bahwa quality control adalah kunci untuk mempertahankan kepuasan pelanggan dan membangun reputasi bisnis yang baik di pasar.

Tidak kalah penting, edukasi mengenai process flow chart juga diberikan untuk membantu badan usaha dala memetakan alur kerja mereka. Proses ini membantu dalam menganalisis dan memperbaiki proses sehingga usaha dapat berjalan lebih efisien. Untuk mendukung pemahaman ini, Jocelyn juga memberikan poster process flow chart yang dapat digunakan sebagai referensi visual di tempat kerja.

Inisiatif mahasiswi KKN UNDIP ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi CV Cahaya Mustika Mulia. Dengan penerapan SOP, Quality Control, dan Process Flow Chart, badan usaha ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan daya saing produk beras mereka di pasar. Kegiatan edukasi ini merupakan langkah penting dalam mendukung pertumbuhan dan kesuksesan UMKM di Desa Kebondalem.



Penulis: 
Jocelyn Nina

Editor:
Achmad Munandar

Petani Longkeyang Terima Edukasi Pembuatan Pupuk Bakteri Fotosintesis (PSB): Inovasi Sederhana untuk Meningkatkan Hasil Pertanian

 
Azam Muzakki Naim, Mahasiswa dari Jurusan Kimia Universitas Diponegoro 
melaksanakan program kerja berupa Edukasi dan Pembuatan
 Pupuk Bakteri Fotosintesis (PSB) untuk Meningkatkan Hasil Pertanian.

Loetju.id - Longkeyang, 2 Agustus 2024 – Para petani di Desa Longkeyang mendapatkan pengetahuan baru yang berharga dalam sebuah program edukasi bertajuk "Edukasi dan Pembuatan Pupuk Bakteri Fotosintesis (PSB) untuk Meningkatkan Hasil Pertanian." Program ini diinisiasi oleh Azam Muzakki Naim, seorang mahasiswa Kimia dari Universitas Diponegoro, sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II tahun 2024.

Bertempat di Balai Desa Longkeyang, acara yang digelar pada 2 Agustus 2024 ini diikuti oleh anggota kelompok tani setempat yang antusias untuk mempelajari cara pembuatan pupuk bakteri fotosintesis (PSB). Pupuk ini dikenal mampu meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman dengan memanfaatkan bakteri fotosintesis yang ramah lingkungan.

Azam menjelaskan bahwa pembuatan pupuk PSB ternyata sangat sederhana dan dapat dilakukan dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di rumah, yaitu telur dan monosodium glutamat (MSG). "Kami berharap dengan adanya edukasi ini, para petani bisa memanfaatkan pupuk PSB untuk meningkatkan hasil pertanian mereka secara berkelanjutan," ujar Azam. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dan pengurangan penggunaan bahan kimia berlebihan dalam pertanian demi menjaga kelestarian lingkungan.
 
Pemaparan materi dan diskusi 
berdasarkan materi yang dipaparkan pemateri.

Azam mengajarkan para petani cara sederhana untuk membuat pupuk bakteri fotosintesis (PSB) menggunakan bahan yang mudah ditemukan, yaitu telur dan monosodium glutamat (MSG). 

Proses pembuatan dimulai dengan memecahkan telur dan dicampur dengan satu sendok makan MSG dalam wadah bersih, diaduk hingga tercampur rata. Campuran ini kemudian dilarutkan dalam air bersih dan dimasukkan ke dalam botol transparan. Botol ditutup rapat dan diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung selama 15-30 hari. Selama proses fermentasi, botol perlu dikocok setiap hari agar campuran merata dan prosesnya berjalan dengan baik. 

Setelah periode tersebut, pupuk PSB siap digunakan. Cairan yang dihasilkan akan berwarna kemerahan dengan aroma khas fermentasi, dan dapat diaplikasikan ke tanaman dengan mencampurkannya ke dalam air untuk penyiraman atau sebagai campuran dalam pupuk cair yang biasa digunakan. Pupuk PSB ini dapat digunakan dengan cara mencampurkannya ke dalam air untuk menyiram tanaman atau sebagai campuran dalam pupuk cair yang biasa digunakan para petani.

Dengan adanya program ini, Azam berharap para petani dapat menerapkan teknologi sederhana ini untuk meningkatkan hasil pertanian mereka, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Edukasi ini menjadi langkah awal untuk membangun pertanian yang lebih berkelanjutan dan mendukung kesejahteraan para petani setempat.




Penulis: 
Azam Muzakki Naim 
Mahasiswa Jurusan Kimia
Fakultas Sains dan Matematika

Editor:
Achmad Munandar

Promosi UMKM Desa Wringingintung Melalui Instagram dan TikTok Shop: Upaya Meningkatkan Penjualan di Era Digital

 



Loetju.id - Desa Wringingintung, 10 Agustus 20224 - Dalam rangka memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Wringingintung, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro telah mengambil inisiatif untuk membantu para pelaku usaha setempat memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram dan TikTok Shop. Upaya ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan produk UMKM di era digital.

Salah satu anggota KKN, Ella, menjelaskan bahwa pemanfaatan media sosial sebagai alat pemasaran adalah salah satu strategi yang sangat efektif untuk meningkatkan kesadaran merek dan memperluas target konsumen. “Saya melihat potensi besar dari platform seperti Instagram dan TikTok Shop dalam memasarkan produk UMKM. Dengan bantuan visual yang menarik dan pendekatan kreatif, produk-produk lokal dapat dikenal lebih luas, bahkan hingga ke pasar yang lebih besar di luar desa Serta Program ini relevan dengan jurusan yang saya ampuh,” ujarnya.

Selama masa KKN, para mahasiswa memberikan pelatihan kepada pemilik UMKM tentang cara membuat konten yang menarik dan relevan di Instagram dan TikTok. Mereka juga membantu dalam pembuatan akun bisnis, pengelolaan konten, serta strategi penggunaan fitur-fitur seperti Instagram Shopping dan TikTok Shop. “Saya tidak hanya mengajarkan cara membuat foto atau video yang menarik, tetapi juga bagaimana menganalisis performa konten, berinteraksi dengan pelanggan, dan memanfaatkan fitur iklan untuk menjangkau audiens yang lebih luas,” tambah Ella.

Salah satu pelaku UMKM yang telah merasakan manfaat dari program ini adalah Ita, pemilik usaha D’Vareta Catering. Sebelumnya, ia hanya mengandalkan penjualan offline di pasar setempat. Namun, setelah memanfaatkan Instagram dan TikTok Shop, ia berhasil meningkatkan penjualannya secara signifikan. “Awalnya saya tidak paham cara menggunakan Instagram dan TikTok untuk bisnis. Tapi setelah dibantu oleh mahasiswa KKN, penjualan saya meningkat. Banyak pelanggan baru yang tahu produk saya dari media sosial,” katanya.

Program ini juga mendapat sambutan positif dari pelaku UMKM setempat. Kepala Desa Wringingintung menyatakan bahwa digitalisasi pemasaran ini merupakan langkah maju yang sangat dibutuhkan oleh UMKM di desa. “Dengan bantuan mahasiswa KKN, UMKM di desa kami sekarang memiliki kesempatan untuk berkembang lebih jauh dan bersaing di pasar yang lebih luas. Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini,” ujarnya.

Keberhasilan program ini menunjukkan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam memajukan perekonomian lokal. Melalui Instagram dan TikTok Shop, UMKM di Desa Wringingintung kini memiliki platform yang efektif untuk memperkenalkan produk mereka ke khalayak yang lebih luas, meningkatkan penjualan, dan pada akhirnya, memperkuat ekonomi desa.




Penulis:
Ella Wulandari
Mahasiswa Universitas Diponegoro

Tim KKN Desa Wringingintung

Editor:
Achmad Munandar

Transformasi Pertanian Ramah Lingkungan : Mahasiswi KKN UNDIP 2023/2024 bersama KWT Sumber Mulyo Desa Pojok ciptakan Feromon Trap untuk Tingkatkan Produktivitas Cabai


(Foto bersama mahasiswi KKN UNDIP 
bersama dengan ibu-ibu KWT Sumber Mulyo 
setelah demonstrasi pembuatan feromon trap)

Loetju.id - Dukuh Tegalmulyo, Desa Pojok, 4 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro TIM II Tahun 2023/2024 mengadakan pelatihan pembuatan perangkap lalat buah atau feromon trap untuk tanaman cabai bersama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Mulyo di Dukuh Tegalmulyo, Desa Pojok. Kegiatan ini telah terlaksana pada hari Minggu, 4 Agustus 2024 di Kebun Percobaan KWT Sumber Mulyo. Pelatihan perangkap hama lalat ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswi KKN UNDIP atas nama Nadiroh. Kegiatan diikuti oleh ibu-ibu yang tergabung dalam KWT Sumber Mulyo dengan jumlah peserta sebanyak 9 orang. 

Pelatihan pembuatan feromon trap oleh mahasiswi UNDIP di KWT Sumber Mulyo dilaksanakan sebagai respons terhadap penurunan kualitas buah cabai rawit yang disebabkan oleh serangan hama lalat buah. Beberapa waktu kebelakang, ibu-ibu di KWT Sumber Mulyo mengeluhakan hasil buah cabai yang mereka budidayakan banyak muncul bintik-bintik hitam yang lama kelamaan buah menjadi busuk. Penurunan kualitas ini diakibatkan oleh adanya hama yaitu lalat buah yang menyerang buah tanaman cabai dengan cara menghisap cairan pada buah cabai. Penurunan kualitas ini telah mengurangi hasil panen dan mengancam produktivitas tanaman cabai di kelompok wanita tani tersebut.

Feromon trap dipilih karena perangkap ini efektif, ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu pada tanah seperti ketika menggunakan pestisida kimia. Selain itu, feromon trap menggunakan botol bekas sebagai wadah pembuatan perangkap. Hal ini dapat menjadi salah satu upaya pemanfaatan limbah botol plastik bekas. Cara kerja perangkap feromon yaitu memanfaatkan aroma yang ditimbulkan dari penggunaan senyawa metyl eugenol yang disukai lalat buah. Aroma tersebut menyerupai aroma bunga tanaman sehingga menarik lalat buah untuk mendekat dan kemudian masuk kedalam perangkap.  

 
(Demonstrasi pembuatan feromon trap 
oleh mahasiswi KKN UNDIP 
kepada ibu-ibu KWT Sumber Mulyo)

Pelatihan ini dimulai dengan penjelasan mengenai feromon trap yang dilanjutkan dengan demonstrasi langsung pembuatan feromon trap. Ibu-ibu KWT Sumber Mulyo mendapatkan penjelasan teori mengenai konsep dasar feromon trap, bahan-bahan yang diperlukan, serta cara pembuatan dan pemasangannya. Setelah sesi penjelasan, peserta diberi kesempatan untuk langsung mempraktikan pembuatan feromon trap dengan diarahkan langsung oleh mahasiswa. Pada pelatihan juga dijelaskan pentingnya penggunaan feromon trap sebagai metode pengendalian hama yang efektif dan ramah lingkungan pada tanaman cabai. "Saya berharap pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi ibu-ibu dalam mengelola hama tanaman cabai, khususnya lalat buah yang menyebabkan pembusukan pada buah tanaman cabai dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan." kata Nadiroh, Mahasiswi KKN UNDIP.

Selama sesi praktik, peserta antusias bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai aspek pembuatan feromon trap, mulai dari jenis feromon yang digunakan hingga cara optimal penempatan perangkap di kebun. Di akhir pelatihan, setiap peserta berhasil membuat feromon trap yang siap dipasang di kebun cabai milik sendiri. Ibu Dwi, selaku ketua KWT Sumber Mulyo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa UNDIP atas pelatihan yang sangat bermanfaat ini. "Kegiatan ini sangat aplikatif dan bermanfaat bagi kami, terutama karena di KWT kami juga membudidayakan tanaman cabai. Kami berharap kegiatan semacam ini dapat berkelanjutan dan terus memberikan manfaat bagi KWT," ujar Ibu Dwi, Ketua KWT Sumber Mulyo.

Acara diakhiri dengan foto bersama dan pembagian bahan-bahan untuk pembuatan feromon trap kepada para peserta. Melalui pelatihan ini, diharapkan feromon trap dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh anggota KWT. Selain itu, ibu-ibu KWT Sumber Mulyo dapat lebih mandiri dalam mengelola hama yang menyerang tanaman mereka dengan tidak mengganggu stabilitas lingkungan. Adanya pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian khususnya komoditas cabai di KWT Sumber Mulyo, Desa Pojok. 




Editor:
Achmad Munandar

Pudarnya Eksistensi Permainan Tradisional, Mahasiswa KKN Undip Mengenalkan dan Mengajak Anak-anak Bermain Permainan Tradisional

 

Loetju.id - Batang (28/07/2024) - Perubahan perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi semakin menggeser budaya lokal salah satunya permainan tradisional. Permainan tradisional saat ini semakin tergeser oleh keberadaan permainan modern. Hal tersebut juga menjadikan aktivitas anak-anak yang semula bermain permainan tradisional beralih ke permainan modern yang identik dengan penggunaan teknologi digital yang diunduh secara online menggunakan gadget

Adanya kekhawatiran akan hilangnya eksistensi permainan tradisional, mahasiswa KKN TIM II Undip bernama Anggun Tri Akadiana dari program studi Antropologi Sosial melakukan program kerja “Pengenalan dan Pelestarian Permainan Tradisional dengan Bermain Bersama Anak-anak Desa Kebondalem”. Program kerja ini sebagai upaya untuk mengenalkan berbagai jenis permainan tradisional kepada anak-anak agar dapat dilestarikan di masa mendatang. Kegiatan ini didasarkan oleh pengamatan yang telah dilakukan selama satu minggu di Desa Kebondalem, Batang. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut jarang ditemui anak-anak TK maupun SD yang masih bermain permainan tradisional. Banyak dari mereka lebih memilih bermain gadget bersama teman-temannya. 


Kegiatan program kerja ini tidak hanya memperkenalkan beragam permainan tradisional melalui penjelasan dengan poster, tetapi juga mengajak anak-anak Desa Kebondalem untuk bermain permainan tradisional secara bersama-sama. Mahasiswa KKN Undip mengenalkan permainan tradisional seperti Congklak, Kelereng, Lompat Tali, Bola Bekel, ABC Lima Dasar dan Engklek. 

Permainan tersebut dilakukan dengan membentuk kelompok yang akan memainkan permainan tradisional di beberapa pos dengan permainan yang berbeda-beda. Kelompok-kelompok tersebut bergantian memainkan permainan tradisional di setiap pos. 
Program kerja ini ditargetkan kepada anak-anak TK dan SD di Desa Kebondalem yang mana pada usia anak-anak TK maupun SD tidak dapat dipisahkan dari kata bermain. 

Oleh sebab itu, mahasiswa undip memperkenalkan beberapa permainan tradisional sebagai upaya pelestarian sekaligus mengurangi anak-anak bermain game online terlebih banyaknya dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari permainan modern melalui gadget

Kegiatan lainnya yaitu melakukan deklarasi bersama anak-anak Desa Kebondalem sebagai bentuk pelestarian budaya lokal. Deklarasi dilakukan dengan menggunakan cap tangan. Masing-masing anak akan bergantian melakukan cap tangan di papan kanvas yang telah disediakan. Dengan adanya kegiatan bermain permainan tradisional ini diharapkan dapat mengenalkan berbagai jenis permainan tradisional yang tidak kalah menyenangkan dari permainan modern. Selain itu, permainan tradisional juga memiliki berbagai manfaat untuk anak-anak sehingga perlu untuk dilestarikan. 



Penulis : 
Anggun Tri Akadiana 
Mahasiswa Universitas Diponegoro
Fakultas Ilmu Budaya
Program Studi Antropologi Sosial

KKN TIM II UNDIP 2024

Editor :
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z