Comedy, Indie and Creativity

Senin, 12 Agustus 2024

Membangun Generasi Muda Pandai Menjadi Juru Bicara, Mahasiswa KKN Undip Menginisiasi Pelatihan dan Pendampingan Implementasi Ilmu Public Speaking

 


Loetju.id - Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (Undip) melakukan pelatihan dan pendampingan dalam mengimplementasikan ilmu public speaking pada Sabtu, (27/072024) di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Kendel. 

Menilik kondisi dari adanya atmosfer belajar  di sekolah- sekolah pada Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan. Mulai dari tenaga didik hingga peserta didik yang ada memiliki potensi serta komitmen yang kuat untuk menjalani kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selain itu, melihat dari kacamata lainnya, anak- anak baik pada jenjang sekolah dasar sudah mampu merancang keinginan dan orientasi ke depannya. Sehingga, sangat disayangkan apabila belum ada gebrakan baru untuk mendorong potensi tersebut menjadi semakin besar. 

Mahasiswa KKN Undip, Jilan Nafihanan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) S1 Ilmu Komunikasi menginisiasi Gerakan Muda Pandai Menjadi Juru Bicara dengan mengadakan pelatihan dan pendampingan dalam mengimplementasikan ilmu public speaking untuk menunjang karir dan orientasi ke depan kepada anak anak dengan jenjang sekolah dasar. Hal ini menjadi cukup signifikan dengan melihat bahwa kemampuan ini perlu dipahami dan diterapkan sebagai kemampuan dasar yang akan berguna untuk masa depan. 

“Memang harapan daripada adanya inisiasi Gerakan muda Pandai Menjadi Juru Bicara ini untuk memberikan pemahaman dasar sekaligus melakukan praktik sederhana kepada anak anak SD yang dapat berguna untuk menunjang cita-cita mereka nantinya.” ujar Jilan

Pentingnya keterlibatan aktif dari siswa sehingga pelatihan dan pendampingan dimulai dengan memberikan penjelasan pentingnya kemampuan public speaking yang kemudian dilanjut dengan praktik sederhana yang bisa dilakukan. Praktik dilakukan dengan siswa- siswi mencoba menceritakan cita- cita dan mimpi mereka ke depan dengan tutur bahasa dan teknik public speaking yang baik. 

Bertempat di SD Negeri 1 Kendel, kegiatan dilakukan untuk mengisi waktu kegiatan belajar mengajar (KBM) dan diikuti oleh kelas 4 dan 5 jenjang sekolah dasar. Mendapati ucapan terimakasih karena pelatihan dan pendampingan dilalukan dengan baik dan dikemas lebih kreatif sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. 

“Ketika belajar tentang public speaking, sangat menyenangkan karena diajak bermain jadi ga bikin bosen dan kreatif. Terimakasih untuk kakak KKN Undip sudah mau mengisi kegiatan di kelas kami.” Ujar salah satu siswi SD Negeri 1 Kendel. 



Editor:
Achmad Munandar

Minggu, 11 Agustus 2024

Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Penyuluhan Hukum Terkait Narkotika Di SMP Negeri 4 Gringsing, Desa Kebondalem, Batang

 
Kegiatan Penyuluhan Hukum di SMP Negeri 4 Gringsing

Loetju.id - Batang (23/07/2024) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2024 melaksanakan program monodisiplin bertajuk “Yang Muda, yang Berkarya : Pendampingan Hukum mengenai Kenakalan Remaja di Era Globalisasi”.
Kegiatan ini diselenggarakan di SMP Negeri 4 Gringsing, Desa Kebondalem, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (23/07/2024).

Kegiatan tersebut diikuti oleh siswa/i yang sedang melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Negeri 4 Gringsing, Desa Kebondalem. 

Menurut pemateri, Rafi Azfa Nurrizqi, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Undip, program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman atas bahaya kenakalan remaja terutama di bidang narkotika bertujuan agar siswa/i mengetahui bahaya dari penyalahgunaan narkotika mengingat jenjang Sekolah Menengah Pertama merupakan tahapan peralihan dari anak anak menuju ke remaja.

Acara ini dimulai dengan pembagian poster panduan disertai dengan pemberian materi yang informatif.

Materi Penyuluhan hukum yang disampaikan mencakup definisi mengenai Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkotika sendiri sudah tertuang secara jelas mengenai pengaturannya yang terletak di dalam Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika yang didalamnya dijelaskan secara rinci mengenai segala macam bentuk aturan tentang penyalahgunaan narkotika. 

Pemberian materi mengenai narkotika diharapkan akan memberikan pandangan kepada siswa/i di SMP Negeri 4 Gringsing dalam bergaul untuk bisa membedakan mana kegiatan yang berdampak positif dan negatif agar terhindar dari segala macam permasalahan hukum yang tentunya juga dapat menyebabkan masa depan yang terganggu disebabkan oleh penyalahgunaan narkotika. 

Program ini juga menekankan tentang pentingnya pengetahuan atas penyalahgunaan narkotika yang menjadi permasalahan bukan hanya di kalangan pemakai tetapi juga yang bersentuhan dengan barang haram tersebut.

Rafi mengajak seluruh pihak untuk turut serta dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika dan memastikan lingkup pergaulan yang bersih dan sehat.



Penulis : 
Rafi Azfa Nurrizqi 
Mahasiswa Universitas Diponegoro
Fakultas Hukum, Program Studi Ilmu Hukum

TIM II KKN UNDIP 2024

Editor:
Achmad Munandar

Mengubah Sampah Jadi Emas! Mahasiswa UNDIP Sulap Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cair

 

Loetju.id - Singodutan, Selogiri, Wonogiri (08/08/2024) - Dalam upaya memberdayakan masyarakat dan menjaga lingkungan, Pricilya Mumtaz selaku Mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro 2023/2024, melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan sabun cair dari limbah minyak jelantah. Kegiatan ini diadakan untuk ibu-ibu PKK Dusun Matah, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah pada Kamis, 08 Agustus 2024.

Limbah minyak jelantah dapat berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik dan menyebabkan berbagai penyakit jika dikonsumsi. Hal tersebut dikarenakan pada minyak jelantah terdapat kandungan senyawa-senyawa berbahaya seperti senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan penyakit kanker, senyawa berkarbon seperti selulosa dan hemiselulosa yang berperan sebagai penjernih minyak tetapi juga berdampak negatif pada lingkungan. Selain itu, pemanasan berulang pada minyak jelantah dapat menghasilkan peroksida dan hidroperoksida yang merupakan radikal bebas yang berisiko merusak kesehatan dan pencemaran lingkungan.

Banyaknya dampak negatif dari limbah minyak jelantah diperlukan solusi untuk memanfaatkan minyak jelantah secara produktif dengan mendaur ulang limbah minyak jelantah, salah satunya menjadi produk sabun cair. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi limbah minyak yang berbahaya, tetapi juga menghasilkan produk yang berguna untuk kebersihan sehari-hari. Pembuatan sabun cair dari minyak jelantah melibatkan proses saponifikasi, di mana minyak tersebut dicampur dengan bahan kimia seperti Kalium Hidroksida (KOH) untuk menghasilkan sabun yang efektif membersihkan kotoran dan lemak. Sabun cair yang dihasilkan dari daur ulang minyak jelantah ini juga bisa diperkaya dengan aroma dan pewarna alami, sehingga menjadi produk yang tidak kalah dengan sabun komersial lainnya.

Pada pelatihan pembuatan sabun cair dari minyak jelantah para ibu-ibu PKK dusun Matah di desa Singodutan diajarkan langkah-langkah pembuatan sabun cair dengan cara diskusi interaktif dan diberikan brosur sebagai pegangan agar dapat mencobanya di rumah masing-masing.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari ibu-ibu PKK, “Ini pengalaman yang sangat bermanfaat, karena biasanya minyak jelantah hanya dibuang. Disini jarang sekali ada pelatihan seperti ini” ujar salah satu peserta. Selain meningkatkan keterampilan, kegiatan ini juga membuka wawasan baru tentang pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga dengan baik.



Penulis : 
Pricilya Mumtaz

Departemen/Fakultas : 
Kimia/Fakultas Sains dan Matematika

DPL : 
Rully Rahadian., M.Si., PhD

Lokasi KKN : 
Kelurahan Selogiri
Kecamatan Singodutan, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar

Atasi Gizi Buruk! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Lakukan Edukasi Pencegahan dan Mengatasi Gizi Buruk Menggunakan Gizi Seimbang Dari “Isi Piringku”


Kegiatan edukasi pencegahan dan mengatasi gizi buruk 
menggunakan gizi seimbang dari “Isi Piringku”.

Loetju.idPemalang, Indonesia, 12 Agustus 2024. Pelaksanaan program kerja ini didasarkan pada salah satu permasalahan yang ditemukan ketika survei ke masyarakat Desa Bulu, yaitu masih adanya anak-anak yang terindikasi dan mengalami stunting. Dimana stunting dapat disebabkan karena kondisi gizi buruk yang dialami oleh anak-anak atau ibu. Edukasi gizi seimbang dari “Isi Piringku” memberikan pedoman kebutuhan gizi harian, serta untuk memetakan pembagian porsi makanan pokok, lauk pauk, buah dan sayur untuk sekali makan yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, sikap, dan tindakan mengenai makanan sehat dan bergizi serta seimbang kepada anak dan ibu.

Kurangnya pengetahuan dan rendahnya sikap ibu terkait penyediaan menu seimbang bagi balita dapat memengaruhi pola makan anak-anak balita. Padahal, status gizi balita merupakan salah satu indikator penting dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Gizi buruk adalah kondisi serius yang terjadi ketika anak mengalami kekurangan atau kelebihan asupan makanan dan minuman, tanpa mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Terdapat dua kategori gizi buruk pada anak, yaitu kekurangan gizi (stunting, wasting, dan underweight) serta kelebihan gizi (overweight dan obesitas). Kementerian Kesehatan memiliki target jumlah penurunan stunting di angka 14% di 2024.

Edukasi mengenai gizi seimbang untuk mencegah gizi buruk dan stunting dilaksanakan melalui pertemuan langsung dengan ibu-ibu PKK dan kader posyandu di Desa Bulu. Penyampaian materi edukasi dilakukan menggunakan media PPT dan poster. Ibu-ibu PKK serta kader posyandu di Desa Bulu terlihat sangat antusias menerima informasi baru dan aktif bertanya kepada mahasiswa terkait gizi buruk dan gizi seimbang.
 
Dimsum Bandeng 
sebagai Contoh Olahan Gizi Seimbang

Pemberian olahan Dimsum Bandeng dilakukan untuk mempermudah pemahaman pemetaan pembagian porsi makanan pokok, lauk pauk, buah dan sayur untuk sekali makan ibu-ibu yang hadir. Dimana olahan yang diberikan sudah mewakilan gizi seimbang dengan harga murah serta proses pembuatan yang mudah. 

Pelaksanaan program edukasi untuk mencegah dan mengatasi gizi buruk dengan pendekatan gizi seimbang dari "Isi Piringku" terbukti memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan gizi buruk pada ibu dan anak. Melalui program ini, para ibu menjadi lebih paham tentang kebutuhan gizi harian dan cara pembagiannya. Program ini dianggap sukses karena kelompok sasaran, yakni para ibu, menunjukkan antusiasme dan keterlibatan aktif dalam mengikuti kegiatan tersebut.



Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Daya Saing Usaha Lokal! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Lakukan Pemberdayaan UMKM Desa Bulu melalui Digital Marketing

Kegiatan Pembahasan Terkait Digital Marketing

Loetju.id - Pemalang, Indonesia, 12 Agustus 2024. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) mengundang para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Bulu, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang agar dapat memanfaatkan digitalisasi untuk memperbesar pemasaran usaha mereka. Pemberdayaan dilaksanakan dengan memberikan pemahaman terkait digital marketing dan proses transaksi online yang aman, serta melakukan pendampingan terkait pendaftaran toko online untuk sarana pemasaran yang lebih luas bagi pelaku UMKM.

Digital marketing merupakan proses pemasaran maupun promosi suatu brand, produk, maupun jasa yang dilakukan melalui media digital dan membutuhkan jaringan internet dalam kegiatannya. Saat ini, digital marketing menjadi cara baru suatu pelaku usaha untuk menjangkau konsumen. Melalui digital marketing, pelaku usaha mampu memanfaatkan beragam tools digital baik secara fisik maupun non-fisik.

Jumlah Pelaku UMKM di Desa Bulu cukup signifikan, dengan lebih dari 200 pelaku Usaha yang terbagi dalam 2 dusun. Namun, pemasaran secara digital masih kurang optimal karena banyak UMKM yang belum meenggunakan media sosial atau e-commerce untuk memasarkan produk mereka. Oleh karena itu, KKN TIM II Undip Desa Bulu, mengadakan pemberdayaan kepada pelaku UMKM Desa Bulu dalam menjalankan serta mencoba penggunaan digital marketing. Selain melakukan pendampingan pendaftaran usaha online, mereka juga memberikan leaflet tentang digital marketing yang memuat tentang stratregi dan cara pemasara, pengemasan, dan juga cara pembayaran digital yang aman.
 

Pendampingan Pembuatan Platform Online 
untuk Meningkatan Pemasaran UMKM

Pada saat pendampingan dijelaskan sekaligus melakukan praktik secara langsung kepada para pelaku UMKM. Di antaranya praktik cara membuat desain di Canva, praktik pengelolaan toko online agar terlihat menarik oleh konsumen. Respon para pelaku UMKM yang belajar digital marketing sangat positif. Mereka aktif terlibat dalam kegiatan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan dan berdiskusi secara terbuka terkait pemahaman digital marketing yang dibawakan.

Melalui kegiatan yang dilakukan, diharapkan para pelaku UMKM di Desa Bulu dapat terus berkembang secara digital, sehingga dapat meningkatkan branding dan memperluas target pasar. Program ini juga diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Buludalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Undip Sosialisasikan Pengelolaan Sampah di Jungke, Ajak Warga Sadar Dampak Buruknya

 

Loetju.id Semarang, 27 Juli 2024 - Aldila, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, mengambil inisiatif untuk mengkampanyekan pengelolaan sampah yang baik. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan mengingat permasalahan sampah yang menumpuk dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang penuh masih menjadi persoalan utama di wilayah tersebut.

Sosialisasi yang berlangsung pada hari Kamis, 27 Juli 2024, bertempat di rumah Ibu Yayuk selaku Ketua RW 12, dihadiri oleh para ibu-ibu Ketua RT dan RW di Lingkungan Bibis, Jungke. Dalam kegiatan ini, Aldila menyampaikan paparan mengenai dampak buruk yang ditimbulkan akibat pengelolaan sampah yang tidak tepat, seperti pencemaran lingkungan, munculnya berbagai penyakit, hingga potensi terjadinya bencana.
 
"Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengelola sampah dengan baik. Selain itu, mereka juga mengetahui bahwa terdapat sanksi hukum yang berlaku bagi mereka yang membuang sampah sembarangan," ujar Aldila.

Sebagai seorang mahasiswa hukum, Aldila menekankan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Ia mengajak warga untuk aktif memilah sampah dari sumbernya, mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
"Dengan pengelolaan sampah yang baik, kita tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup kita," tambah Aldila.


Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari warga. Ibu Siti, salah satu peserta sosialisasi, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang pengelolaan sampah. "Saya baru tahu kalau membuang sampah sembarangan itu bisa kena sanksi. Mulai sekarang, saya akan lebih disiplin lagi dalam membuang sampah," ungkapnya.

Pada kegiatan ini, Aldila membuat poster terkait dengan dampak buruk sampah bagi lingkungan dan sanksi yang akan dikenakan bagi yang melanggar Undang-Undang Pengelolaan Sampah, yang kemudian poster ini diserahkan kepada ibu-ibu PKK dan perangkat Kelurahan Jungke. Aldila berharap upaya-upaya tersebut dapat mendorong terbentuknya kesadaran kolektif masyarakat Jungke dalam menjaga kebersihan lingkungan.




Editor:
Achmad Munandar

Pentingnya Peran Orang Tua Untuk Remaja! Mahasiswa Tim II UNDIP Berikan Pendidikan dan Pelatihan Komunikasi Interpersonal Pada Kegiatan Perkumpulan Ibu PKK

 

Loetju.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip), Raida Meutia Azmi dari Program Studi Kesehatan Masyarakat melaksanakan program monodisiplin “Pendidikan dan Pelatihan Komunikasi Interpersonal pada Orang Tua”. Program tersebut dilaksanakan di Perkumpulan Ibu PKK RW 10 Klampisan, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri pada Sabtu, 20 Juli 2024. Berdasarkan observasi yang sudah dilakukan kepada warga Kelurahan Kaliancar, potensi sekaligus permasalahan di Kelurahan Kaliancar khususnya pada lingkungan Klampisan adalah memiliki persentase SDM usia remaja yang tinggi. Namun peran remaja masih belum optimal. Oleh karena itu, remaja membutuhkan peran orang tua sebagai support system dan pelatihan komunikasi interpersonal.

Komunikasi interpersonal atau disebut juga dengan komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang dilakukan oleh individu untuk saling bertukar gagasan ataupun pemikiran kepada individu lainnya. Atau dengan kata lain, komunikasi interpersonal adalah salah satu konteks komunikasi dimana setiap individu mengkomunikasikan perasaan, gagasan, emosi, serta informasi lainnya secara tatap muka kepada individu lainnya. Komunikasi interpersonal dapat dilakukan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Komunikasi interpersonal tidak hanya tentang apa yang dikatakan dan apa yang diterima namun juga tentang bagaimana hal itu dikatakan, bagaimana bahasa tubuh yang digunakan, dan apa ekspresi wajah yang diberikan. Hal tersebut sangat diperlukan oleh orang tua untuk mengetahui cara berkomunikasi yang baik dengan anak terutama pada usia remaja. 
 

Pada pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ini dilakukan pemberian materi mengenai komunikasi interpersonal kepada peserta dengan adanya diskusi interaktif. Penjelasan disesuaikan dengan pengalaman orang tua dalam berkomunikasi dan respon anak terhadap cara berkomunikasi masing-masing orang tua. Dalam diskusi tersebut peserta memberikan respon baik karena dalam pemberian materi tersebut terdapat dari 2 sisi secara langsung yaitu orang tua dan anak (dari segi mahasiswa tim KKN). Setelah sesi pemberian materi, dilakukan pelatihan komunikasi interpersonal dengan memberikan studi kasus kondisi anak yang sudah disiapkan. Para ibu akan mempraktikkan bagaimana cara berkomunikasi dengan anak sesuai kondisi yang sudah disiapkan. Hal tersebut dapat membuka pandangan dan wawasan orang tua mengenai sikap dan perilaku remaja. 

Setelah diberikan pendidikan dan pelatihan komunikasi interpersonal, selanjutnya terdapat sesi diskusi dimana Ibu dapat menceritakan pemahaman yang didapat selama mengikuti kegiatan. Kegiatan ini mendapatkan feedback yang sangat baik dimana peserta yang hadir aktif ketika sesi diskusi berlangsung.




Penulis: 
Raida Meutia Azmi
Prodi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Rully Rahadian., M.Si., PhD

Editor:
Achmad Munandar

Link Nonton Online Streaming Last One Laughing Indonesia Prime Video

 

Loetju.id - Para pelawak dan komika tanah air semakin dilirik oleh platform streaming internasional salah satunya Prime Video yang baru-baru ini merilis sebuah acara komedia tanpa naskah berjudul LOL: Last One Laughing Indonesia. Pada saat artikel ini dibuat tanggal 12 Agustus 2024 acara tersebut masih bertengger di peringkat 2 paling banyak ditonton di Indonesia.

Potongan videonya banyak beredar di sosial media menunjukkan respon yang bagus dari penonton Indonesia. Last One Laughing Indonesia merupakan tayangan komedi yang segar dan berbeda. Selama enam jam, sepuluh komedian papan atas Tanah Air berkumpul dalam satu ruangan untuk membuat komedian lainnya tertawa, sekaligus harus menahan tawa agar tidak keluar dari permainan. Yang terakhir tertawa mendapatkan piala senilai 300 juta rupiah dan gelar Ultimate Lord of the Comedy Galaxy.

Total ada enam episode tayang sejak tanggal 11 - 25 Juli 2024, Last One Laughing Indonesia bisa dinikmati lewa platform streaming Prime Video dengan berlangganan terlebih dahulu. Menghadirkan pelawk dan komika papan atas yaitu Pandji Pragiwaksono, Andre Taulany, Marshel Widianto, Gilang Dirga, Asri Welas, Dicky Difie, Denny Cagur, Rina Nose, Indra Jegel, Cak Lontong hingga Ivan Gunawan.

Berikut daftar episode dan sinopsisnya:

Episode 1:  It only takes 8 minutes!
Komandan LOL Indonesia mengajak sepuluh Lord untuk saling bersaing secara tatap muka dimana serangan dan pertahanan mereka hanya komedi. Kesepuluhnya mengambil tantangan baru ini untuk mendapatkan gelar pamungkas "Kaisar Galaksi Komedi". Inilah LOL Indonesia, siapa yang tertawa, dialah yang kalah!


Episode 2: First Red Blaze!
Sepuluh komedian berusaha melakukan yang terbaik untuk menampilkan lelucon mereka untuk membuat orang lain tertawa. Pastinya sulit! Episode ini akan memberikan jawaban siapa yang pertama kali meninggalkan Cosmic Arena!



Episode 3: Watch Out for the Red Hat
Panglima menyadari Andre Taulany punya strategi tersendiri untuk menyerang yang lain. Siapa yang akan menjadi korban selanjutnya? Lalu apa taktik Lords lainnya untuk memperkuat pertahanannya dari komedi spontan Andre Taulany?



Episode 4: Laughter in Grievance
Lima Raja tetap tinggal dan berjuang untuk mencapai puncak. Dalam bagian "Jujurlah!" permainan, yang satu menemui takdirnya dan bergabung dengan yang lain di Ruang Komandan. Persaingan berlanjut dengan penampilan spektakuler dari Denny Cagur. Akankah ini menyebabkan komedian lain kehilangan tempatnya di Cosmic Arena?



Episode 5: Double the Surprise
Lima Raja tetap tinggal dan berjuang untuk mencapai puncak. Dalam bagian "Jujurlah!" permainan, yang satu menemui takdirnya dan bergabung dengan yang lain di Ruang Komandan. Persaingan berlanjut dengan penampilan spektakuler dari Denny Cagur. Akankah ini menyebabkan komedian lain kehilangan tempatnya di Cosmic Arena?



Episode 6: The Ultimate Lord of Comedy Galaxy
Di episode terakhir, dua komedian terakhir bertarung habis-habisan. Di menit-menit terakhir, Komandan mengambil keputusan untuk mengganggu fokus dan memancing tawa hingga ada yang tertawa. Siapakah "Penguasa Galaksi Komedi" yang baru?



Bagi sobat yang mau nonton, berikut Link Nonton Online Streaming Last One Laughing Indonesia Prime Video: primevideo.com



Waspada terjangkit Penyakit Tidak Menular (PTM) Sejak Dini! Mahasiswa KKN Tim II UNDIP lakukan Focus Group Discussion: Pembiasaan Aktivitas Fisik Sebagai Bentuk Pelaksanaan GERMAS Pada Kegiatan Posyandu Remaja

 

Loetju.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip), Raida Meutia Azmi dari Program Studi Kesehatan Masyarakat melaksanakan program monodisiplin “Focus Group Discussion: Pembiasaan Aktivitas Fisik Sebagai Bentuk Pelaksanaan GERMAS Pada Kegiatan Posyandu Remaja”. Program tersebut dilaksanakan di Posyandu Remaja RW 2 Josutan, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri pada Jumat, 19 Juli 2024. 

Pelaksanaan program ini didampingi oleh bidan Kelurahan Kaliancar. Berdasarkan observasi yang sudah dilakukan kepada warga Kelurahan Kaliancar, remaja di Kelurahan Kaliancar mengalami penurunan minat pada aktivitas fisik di luar rumah seperti olahraga dan bersosialisasi. Kurang aktivitas fisik dari remaja dapat meningkatkan resiko terjangkit Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Diabetes, Jantung Koroner, Hipertensi dan sebagainya. 

Penyakit Tidak Menular (PTM) atau biasa juga disebut sebagai penyakit degenerative. Penyakit tidak menular menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat karena tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi secara global, merupakan jenis penyakit yang tak bisa ditularkan oleh penderita ke orang lain, jenis penyakit ini berkembang secara perlahan dan terjadi dalam jangka waktu yang panjang yang disebabkan oleh pola hidup yang buruk, salah satu nya adalah kurangnya aktivitas fisik. GERMAS menjadi salah satu kegiatan yang aplikatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak masalah kesehatan dan mencegah penyakit tidak menular. Hal tersebut memerlukan upaya pembiasaan sedari dini agar menimimalisir resiko yang akan terjadi khususnya terhadap remaja.

Untuk membentuk pembiasaan aktivitas fisik pada remaja, program ini perlu dilakukan langsung kepada remaja yang dimulai dengan adanya penyadaran petingnya aktivitas fisik. Kesadaran dari remaja bergantung pada tingkat pengetahuan mereka mengenai suatu hal, oleh karena itu tahapan awal yang dilakukan adalah pemberian edukasi pada remaja mengenai pentingnya aktivitas fisik, dampak kurangnya aktivitas fisik hingga tips untuk melakukan aktivitas fisik agar lebih menyenangkan. 

Setelah dilakukan pemberian edukasi dilakukan sesi tanya jawab untuk mengukur tingkat pengetahuan serta mengobservasi apakah peserta sudah mulai memiliki kesadaran mengenai pentingnya aktivitas fisik. Di tahap akhir dilakukan sesi FGD untuk mengetahui sikap peserta terhadap perilaku kurangnya pembiasaan aktivitas fisik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil diskusi dan pemaparan peserta. Selama keberjalanan FGD seluruh peserta aktif dan memberikan feedback yang sangat baik.
 

Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian poster kepada Posyandu Remaja RW 02 Josutan, Dokter dan Bidan Kelurahan Kaliancar sebagai output pelaksanaan Program Monodisiplin.



Penulis: 
Raida Meutia Azmi
Prodi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Rully Rahadian., M.Si., PhD

Editor:
Achmad Munandar

Edukasi K3 dan Pengadaan APD untuk Pekerja Las: Mewujudkan Lingkungan Kerja yang Aman dan Sehat



Loetju.idKab. Batang/Desa Botolambat], 7 Agustus 2024 - Sebagai bagian dari upaya meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di kalangan pekerja las, seorang mahasiswa bernama Reikhan Abiyoga, dari Universitas Diponegoro telah melakukan kegiatan edukasi serta pengadaan alat pelindung diri (APD) berupa helm las dan sarung tangan kepada para pekerja di Bengkel Las Barokah Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3 dan memastikan pekerja memiliki perlindungan yang memadai selama bekerja.

Pada sesi edukasi yang dilaksanakan pada 7 Agustus 2024, Reikhan menyampaikan berbagai materi tentang pentingnya K3, khususnya bagi para pekerja las yang rentan terhadap risiko cedera seperti luka bakar, paparan sinar ultraviolet, dan percikan logam panas. Dengan menggunakan presentasi interaktif dan contoh kasus nyata, para pekerja diajak untuk lebih memahami potensi bahaya di tempat kerja mereka dan bagaimana cara menghindarinya.

“Kami berharap melalui edukasi ini, para pekerja tidak hanya memahami pentingnya K3, tetapi juga menerapkan pengetahuan tersebut dalam aktivitas sehari-hari mereka,” ujar Reikhan.

Selain edukasi, Reikhan juga menginisiasi pengadaan APD berupa helm las dan sarung tangan untuk para pekerja. APD ini diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik dari potensi bahaya yang mereka hadapi setiap hari. Helm las yang dilengkapi dengan pelindung wajah dan sarung tangan tahan panas merupakan perlengkapan dasar yang sangat dibutuhkan oleh para pekerja las untuk mengurangi risiko cedera.

“Dengan adanya APD ini, kami berharap para pekerja dapat bekerja dengan lebih aman dan nyaman, sehingga produktivitas mereka juga dapat meningkat,” tambah Reikhan.

Para pekerja las di [nama tempat] menyambut baik kegiatan ini. Salah satu pekerja, Pak Wir mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Edukasi ini sangat bermanfaat dan APD yang diberikan akan sangat membantu kami dalam bekerja dengan lebih aman”, ujarnya.


Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Reikhan selaku mahasiswa KKN dalam mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat. Edukasi dan pengadaan APD ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pihak lain untuk lebih peduli terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, khususnya di sektor-sektor yang memiliki risiko tinggi.

Dengan dilaksanakannya kegiatan edukasi dan pengadaan APD ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya K3 semakin meningkat di kalangan pekerja las dan masyarakat luas. Semoga langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat.




Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z