Comedy, Indie and Creativity

Senin, 12 Agustus 2024

Mahasiswa KKN UNDIP Mengajak Kelompok Self Help Group Untuk Mengenal Lebih Dekat Mengenai Pengemasan dan Labelling Pada Produk Pupuk Organik Cair



Loetju.id - Sukoharjo, Indonesia - 27 Juli 2024. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) berkontribusi kepada warga Desa Kateguhan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo dengan memberikan edukasi mengenai pengemasan dan labelling pada suatu produk yaitu pupuk organik cair. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi usaha berkelanjutan bagi kelompok self help group (SHG) yang nantinya memiliki nilai jual dan menambah penghasilan dari kelompok maupun anggota SHG. Self help group merupakan kelompok pemberdayaan bagi penyandang disabilitas mental yang ada di Dukuh Jatimalang, Desa Kateguhan.

Program terkait pengemasan dan labelling ini dipilih untuk membantu warga desa dalam membuka peluang usaha yang didukung dengan adanya potensi limbah air dari budikdaya ikan lele di Desa Kateguhan. Sebelumnya, anggota dari kelompok self help group belum memahami secara detail mengenai pengemasan produk yang baik. Berdasarkan pada hal tersebut pada tanggal 27 Juli 2024, Rindu Meisya Nurmalita Dewi mahasiswi Administrasi Bisnis 2021 melaksanakan program dengan topik pengemasan dan labelling langsung kepada anggota dan pengelola SHG. Dengan pemahaman ini, kelompok SHG akan lebih aware terkait pengemasan produk-produknya seperti telur asin dan bawang merah goreng untuk menciptakan branding dan memberikan informasi rinci terkait produknya. 

Pelaksanaan program ini dikemas dengan metode sosialisasi dan edukasi kepada anggota dan pengelola kelompok SHG, serta didukung dengan pemberian prototype kemasan yang sudah diberi label yang berisikan identitas produk, kegunaan produk, kandungan produk, dan cara penggunaan produk. Dalam kegiatan pelaksanaan program ini muncul interaksi aktif dengan audiens berupa tanya jawab terkait materi pengemasan dan labelling pada produk 


Pengelola Self Help Group Ibu Dora menyambut baik program kerja ini dan menyetujui pentingnya kemasan dan informasi pada suatu prosuk. "Edukasi mengenai pengemasan dan cara labelling ini sangat bermanfaat bagi kami. Terlebih selama ini pengemasan dan pemberian informasi pada produk kami masih sangat sederhana dan belum rinci. Sehingga, program ini bisa menjadi masukan bagi kami untuk menciptakan produk yang lebih baik." ujarnya.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi anggota self help group dalam memajukan kelompok pemberdayaan ini dengan trobosan-trobosan produk baru. Melalui pelaksanaan program ini, mahasiswa KKN UNDIP menunjukkan kontribusi nyata mereka dalam membantu masyarakat untuk meningkatkan perekonomian mikro desa secara  lebih efisien dan inklusif.




Editor:
Achmad Munandar

Cegah Kekerasan Seksual pada Anak: Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Menggelar Program Pendidikan Seksual pada Anak-Anak di Desa Nganjat

 


Loetju.id - Sabtu (27/07/2024) program pendidikan seksual untuk anak-anak di Desa Nganjat telah dilaksanakan di SD Negeri Nganjat. Kegiatan ini digagas oleh Ni Putu Mocca Aprilla Avitasari dari Fakultas Psikologi berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara bersama Kepala Sekolah bahwa belum terdapat penyuluhan terkait pendidikan seksual pada anak-anak. 

Selain itu, saat ini sedang marak kekerasan seksual yang dilakukan kepada anak-anak bahkan oleh orang-orang terdekat. Salah satu penyebab kekerasan seksual dapat terjadi pada anak adalah minimnya pengetahuan anak terkait bagian tubuhnya, terutama bagian tubuh yang tidak dapat dilihat ataupun disentuh oleh orang lain. Oleh karena itu, pendidikan seksual untuk anak-anak merupakan hal krusial yang harus diajarkan sedini mungkin. 

Program pendidikan seksual ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran anak terkait gender, bagian-bagian tubuhnya, area pribadi yang hanya boleh disentuh oleh diri sendiri, dan cara melindungi diri sendiri. Kegiatan ini melibatkan anak-anak kelas 1 hingga 3 SD dan guru-guru wali kelas. Selama edukasi anak diajak untuk bernyanyi dan bermain sehingga lebih mudah bagi anak untuk mengingat informasi yang disampaikan. Anak-anak diajak untuk mengenali perbedaan laki-laki dan perempuan, mengenal bagian tubuhnya, mengenal area pribadi dan siapa saja yang boleh menyentuh, cara menjaga area pribadi, serta membedakan sentuhan baik dan sentuhan tidak baik. 

Pada akhir kegiatan mahasiswa memberikan poster sederhana terkait materi pendidikan seksual kepada kepala sekolah untuk ditempelkan di ruang kelas sehingga anak-anak dapat selalu melihat dan mengingat bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain, siapa saja yang dapat menyentuh dan pada keadaan apa saja bagian tubuh tersebut dapat disentuh, serta apa yang harus dilakukan anak saat terdapat orang lain yang menyentuh area pribadinya.

Melalui kegiatan ini diharapkan anak-anak dapat lebih sadar dengan bagian tubuhnya, dapat menjaga area pribadinya, mengetahui cara untuk menyelamatkan diri, serta mau untuk terbuka kepada orang tuanya saat terjadi hal-hal yang membuatnya tidak nyaman  sehingga kekerasan seksual pada anak-anak dapat dicegah sedini mungkin.   




Penulis: 
Ni Putu Mocca Aprilla Avitasari

KKN TIM II Tahun 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Gelar Penyuluhan dengan Tema Sahabat Remaja: Program Edukasi Pengasuhan Anak Usia Remaja di Desa Nganjat

 



Loetju.id - Kamis (08/08/2024) Mahasiswa KKN TIM II UNDIP melaksanakan penyuluhan terkait pengasuhan remaja kepada Ibu-Ibu PKK dan Kader Posyandu di Desa Nganjat. Program ini digagas oleh Ni Putu Mocca Aprilla Avitasari dari Fakultas Psikologi yang didasari pertimbangan karena tidak adanya penyuluhan terkait pengasuhan anak remaja dari sudut pandang psikologis dan banyaknya jumlah penduduk berusia remaja di Desa Nganjat. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Nganjat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Ibu-Ibu PKK dan Kader Posyandu dalam memahami, membersamai, dan mengatasi permasalahan anak remaja di masa peralihannya menuju dewasa. 

Kegiatan dilaksanakan dengan mengajak Ibu-Ibu mengenali apa itu masa remaja dimana anak-anak akan mengalami pertumbuhan yang pesat dan kuat dalam fisik, emosional, seksual, dan intelektual yang ditandai dengan masa pubertas. Menjelaskan perubahan dan hal-hal yang dialami oleh remaja selama pertumbuhan dan perkembangannya yang meliputi perubahan fisik, emosi, sosial, pencarian jati diri dan mencapai kemandirian, serta perkembangan seksual. Selanjutnya, disebutkan juga tantangan atau permasalahan yang biasanya timbul dalam mengasuh remaja seperti kemungkinan remaja terlibat dalam perilaku berisiko (merokok, minuman keras, narkoba), depresi dan bunuh diri, diet berlebihan hingga gangguan makan, menghadapi stigma masyarakat, dan pergaulan bebas hingga hamil diluar nikah. 

Melihat permasalahan yang mungkin dialami oleh remaja, mahasiswa juga membagikan pengasuhan yang dapat diterapkan oleh orang tua seperti membina komunikasi dan hubungan yang baik antara orang tua dan remaja, mengawasi pergaulan anak, dan membawa anak ke psikolog apabila dibutuhkan. Membina komunikasi dan hubungan baik dapat dilakukan dengan berkomunikasi secara baik dan saling menghormati, menciptakan ruang untuk berbicara dengan anak, membangun hubungan yang saling percaya, memfasilitasi berbagai pengalaman untuk anak, mengajari tanggung jawab, dan menciptakan aturan yang masuk akal. Dalam mengawasi pergaulan anak orang tua dapat berkenalan dengan teman dan orang tua teman anak, berbicara dengan anak terkait teman, pertemanan, dan pemilihan teman, serta mengawasi pertemanan anak. 

Guna menjaga kelanjutan program kerja mahasiswa juga menyerahkan booklet fisik pengasuhan remaja pada 5 pos posyandu dan Ibu Bidan Desa Nganjat serta booklet digital untuk dibagikan pada seluruh orang tua di Desa Nganjat sehingga dapat dipelajari kembali dan diterapkan dalam mengasuh anak remaja. 

Harapannya melalui kegiatan ini ilmu yang diberikan kepada Ibu-Ibu PKK dan Kader Posyandu yang merupakan garda terdepan dalam memberdayakan keluarga dapat disebarluaskan kepada seluruh orang tua di Desa Nganjat sehingga mereka dapat lebih memahami dan membersamai anak-anak remajanya. 



Penulis: 
Ni Putu Mocca Aprilla Avitasari

KKN TIM II Tahun 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

Membangun Generasi Muda Pandai Menjadi Juru Bicara, Mahasiswa KKN Undip Menginisiasi Pelatihan dan Pendampingan Implementasi Ilmu Public Speaking

 


Loetju.id - Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (Undip) melakukan pelatihan dan pendampingan dalam mengimplementasikan ilmu public speaking pada Sabtu, (27/072024) di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Kendel. 

Menilik kondisi dari adanya atmosfer belajar  di sekolah- sekolah pada Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan. Mulai dari tenaga didik hingga peserta didik yang ada memiliki potensi serta komitmen yang kuat untuk menjalani kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selain itu, melihat dari kacamata lainnya, anak- anak baik pada jenjang sekolah dasar sudah mampu merancang keinginan dan orientasi ke depannya. Sehingga, sangat disayangkan apabila belum ada gebrakan baru untuk mendorong potensi tersebut menjadi semakin besar. 

Mahasiswa KKN Undip, Jilan Nafihanan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) S1 Ilmu Komunikasi menginisiasi Gerakan Muda Pandai Menjadi Juru Bicara dengan mengadakan pelatihan dan pendampingan dalam mengimplementasikan ilmu public speaking untuk menunjang karir dan orientasi ke depan kepada anak anak dengan jenjang sekolah dasar. Hal ini menjadi cukup signifikan dengan melihat bahwa kemampuan ini perlu dipahami dan diterapkan sebagai kemampuan dasar yang akan berguna untuk masa depan. 

“Memang harapan daripada adanya inisiasi Gerakan muda Pandai Menjadi Juru Bicara ini untuk memberikan pemahaman dasar sekaligus melakukan praktik sederhana kepada anak anak SD yang dapat berguna untuk menunjang cita-cita mereka nantinya.” ujar Jilan

Pentingnya keterlibatan aktif dari siswa sehingga pelatihan dan pendampingan dimulai dengan memberikan penjelasan pentingnya kemampuan public speaking yang kemudian dilanjut dengan praktik sederhana yang bisa dilakukan. Praktik dilakukan dengan siswa- siswi mencoba menceritakan cita- cita dan mimpi mereka ke depan dengan tutur bahasa dan teknik public speaking yang baik. 

Bertempat di SD Negeri 1 Kendel, kegiatan dilakukan untuk mengisi waktu kegiatan belajar mengajar (KBM) dan diikuti oleh kelas 4 dan 5 jenjang sekolah dasar. Mendapati ucapan terimakasih karena pelatihan dan pendampingan dilalukan dengan baik dan dikemas lebih kreatif sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. 

“Ketika belajar tentang public speaking, sangat menyenangkan karena diajak bermain jadi ga bikin bosen dan kreatif. Terimakasih untuk kakak KKN Undip sudah mau mengisi kegiatan di kelas kami.” Ujar salah satu siswi SD Negeri 1 Kendel. 



Editor:
Achmad Munandar

Minggu, 11 Agustus 2024

Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Penyuluhan Hukum Terkait Narkotika Di SMP Negeri 4 Gringsing, Desa Kebondalem, Batang

 
Kegiatan Penyuluhan Hukum di SMP Negeri 4 Gringsing

Loetju.id - Batang (23/07/2024) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2024 melaksanakan program monodisiplin bertajuk “Yang Muda, yang Berkarya : Pendampingan Hukum mengenai Kenakalan Remaja di Era Globalisasi”.
Kegiatan ini diselenggarakan di SMP Negeri 4 Gringsing, Desa Kebondalem, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (23/07/2024).

Kegiatan tersebut diikuti oleh siswa/i yang sedang melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Negeri 4 Gringsing, Desa Kebondalem. 

Menurut pemateri, Rafi Azfa Nurrizqi, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Undip, program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman atas bahaya kenakalan remaja terutama di bidang narkotika bertujuan agar siswa/i mengetahui bahaya dari penyalahgunaan narkotika mengingat jenjang Sekolah Menengah Pertama merupakan tahapan peralihan dari anak anak menuju ke remaja.

Acara ini dimulai dengan pembagian poster panduan disertai dengan pemberian materi yang informatif.

Materi Penyuluhan hukum yang disampaikan mencakup definisi mengenai Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkotika sendiri sudah tertuang secara jelas mengenai pengaturannya yang terletak di dalam Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika yang didalamnya dijelaskan secara rinci mengenai segala macam bentuk aturan tentang penyalahgunaan narkotika. 

Pemberian materi mengenai narkotika diharapkan akan memberikan pandangan kepada siswa/i di SMP Negeri 4 Gringsing dalam bergaul untuk bisa membedakan mana kegiatan yang berdampak positif dan negatif agar terhindar dari segala macam permasalahan hukum yang tentunya juga dapat menyebabkan masa depan yang terganggu disebabkan oleh penyalahgunaan narkotika. 

Program ini juga menekankan tentang pentingnya pengetahuan atas penyalahgunaan narkotika yang menjadi permasalahan bukan hanya di kalangan pemakai tetapi juga yang bersentuhan dengan barang haram tersebut.

Rafi mengajak seluruh pihak untuk turut serta dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika dan memastikan lingkup pergaulan yang bersih dan sehat.



Penulis : 
Rafi Azfa Nurrizqi 
Mahasiswa Universitas Diponegoro
Fakultas Hukum, Program Studi Ilmu Hukum

TIM II KKN UNDIP 2024

Editor:
Achmad Munandar

Mengubah Sampah Jadi Emas! Mahasiswa UNDIP Sulap Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cair

 

Loetju.id - Singodutan, Selogiri, Wonogiri (08/08/2024) - Dalam upaya memberdayakan masyarakat dan menjaga lingkungan, Pricilya Mumtaz selaku Mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro 2023/2024, melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan sabun cair dari limbah minyak jelantah. Kegiatan ini diadakan untuk ibu-ibu PKK Dusun Matah, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah pada Kamis, 08 Agustus 2024.

Limbah minyak jelantah dapat berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik dan menyebabkan berbagai penyakit jika dikonsumsi. Hal tersebut dikarenakan pada minyak jelantah terdapat kandungan senyawa-senyawa berbahaya seperti senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan penyakit kanker, senyawa berkarbon seperti selulosa dan hemiselulosa yang berperan sebagai penjernih minyak tetapi juga berdampak negatif pada lingkungan. Selain itu, pemanasan berulang pada minyak jelantah dapat menghasilkan peroksida dan hidroperoksida yang merupakan radikal bebas yang berisiko merusak kesehatan dan pencemaran lingkungan.

Banyaknya dampak negatif dari limbah minyak jelantah diperlukan solusi untuk memanfaatkan minyak jelantah secara produktif dengan mendaur ulang limbah minyak jelantah, salah satunya menjadi produk sabun cair. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi limbah minyak yang berbahaya, tetapi juga menghasilkan produk yang berguna untuk kebersihan sehari-hari. Pembuatan sabun cair dari minyak jelantah melibatkan proses saponifikasi, di mana minyak tersebut dicampur dengan bahan kimia seperti Kalium Hidroksida (KOH) untuk menghasilkan sabun yang efektif membersihkan kotoran dan lemak. Sabun cair yang dihasilkan dari daur ulang minyak jelantah ini juga bisa diperkaya dengan aroma dan pewarna alami, sehingga menjadi produk yang tidak kalah dengan sabun komersial lainnya.

Pada pelatihan pembuatan sabun cair dari minyak jelantah para ibu-ibu PKK dusun Matah di desa Singodutan diajarkan langkah-langkah pembuatan sabun cair dengan cara diskusi interaktif dan diberikan brosur sebagai pegangan agar dapat mencobanya di rumah masing-masing.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari ibu-ibu PKK, “Ini pengalaman yang sangat bermanfaat, karena biasanya minyak jelantah hanya dibuang. Disini jarang sekali ada pelatihan seperti ini” ujar salah satu peserta. Selain meningkatkan keterampilan, kegiatan ini juga membuka wawasan baru tentang pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga dengan baik.



Penulis : 
Pricilya Mumtaz

Departemen/Fakultas : 
Kimia/Fakultas Sains dan Matematika

DPL : 
Rully Rahadian., M.Si., PhD

Lokasi KKN : 
Kelurahan Selogiri
Kecamatan Singodutan, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar

Atasi Gizi Buruk! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Lakukan Edukasi Pencegahan dan Mengatasi Gizi Buruk Menggunakan Gizi Seimbang Dari “Isi Piringku”


Kegiatan edukasi pencegahan dan mengatasi gizi buruk 
menggunakan gizi seimbang dari “Isi Piringku”.

Loetju.idPemalang, Indonesia, 12 Agustus 2024. Pelaksanaan program kerja ini didasarkan pada salah satu permasalahan yang ditemukan ketika survei ke masyarakat Desa Bulu, yaitu masih adanya anak-anak yang terindikasi dan mengalami stunting. Dimana stunting dapat disebabkan karena kondisi gizi buruk yang dialami oleh anak-anak atau ibu. Edukasi gizi seimbang dari “Isi Piringku” memberikan pedoman kebutuhan gizi harian, serta untuk memetakan pembagian porsi makanan pokok, lauk pauk, buah dan sayur untuk sekali makan yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, sikap, dan tindakan mengenai makanan sehat dan bergizi serta seimbang kepada anak dan ibu.

Kurangnya pengetahuan dan rendahnya sikap ibu terkait penyediaan menu seimbang bagi balita dapat memengaruhi pola makan anak-anak balita. Padahal, status gizi balita merupakan salah satu indikator penting dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Gizi buruk adalah kondisi serius yang terjadi ketika anak mengalami kekurangan atau kelebihan asupan makanan dan minuman, tanpa mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Terdapat dua kategori gizi buruk pada anak, yaitu kekurangan gizi (stunting, wasting, dan underweight) serta kelebihan gizi (overweight dan obesitas). Kementerian Kesehatan memiliki target jumlah penurunan stunting di angka 14% di 2024.

Edukasi mengenai gizi seimbang untuk mencegah gizi buruk dan stunting dilaksanakan melalui pertemuan langsung dengan ibu-ibu PKK dan kader posyandu di Desa Bulu. Penyampaian materi edukasi dilakukan menggunakan media PPT dan poster. Ibu-ibu PKK serta kader posyandu di Desa Bulu terlihat sangat antusias menerima informasi baru dan aktif bertanya kepada mahasiswa terkait gizi buruk dan gizi seimbang.
 
Dimsum Bandeng 
sebagai Contoh Olahan Gizi Seimbang

Pemberian olahan Dimsum Bandeng dilakukan untuk mempermudah pemahaman pemetaan pembagian porsi makanan pokok, lauk pauk, buah dan sayur untuk sekali makan ibu-ibu yang hadir. Dimana olahan yang diberikan sudah mewakilan gizi seimbang dengan harga murah serta proses pembuatan yang mudah. 

Pelaksanaan program edukasi untuk mencegah dan mengatasi gizi buruk dengan pendekatan gizi seimbang dari "Isi Piringku" terbukti memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan gizi buruk pada ibu dan anak. Melalui program ini, para ibu menjadi lebih paham tentang kebutuhan gizi harian dan cara pembagiannya. Program ini dianggap sukses karena kelompok sasaran, yakni para ibu, menunjukkan antusiasme dan keterlibatan aktif dalam mengikuti kegiatan tersebut.



Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Daya Saing Usaha Lokal! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Lakukan Pemberdayaan UMKM Desa Bulu melalui Digital Marketing

Kegiatan Pembahasan Terkait Digital Marketing

Loetju.id - Pemalang, Indonesia, 12 Agustus 2024. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) mengundang para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Bulu, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang agar dapat memanfaatkan digitalisasi untuk memperbesar pemasaran usaha mereka. Pemberdayaan dilaksanakan dengan memberikan pemahaman terkait digital marketing dan proses transaksi online yang aman, serta melakukan pendampingan terkait pendaftaran toko online untuk sarana pemasaran yang lebih luas bagi pelaku UMKM.

Digital marketing merupakan proses pemasaran maupun promosi suatu brand, produk, maupun jasa yang dilakukan melalui media digital dan membutuhkan jaringan internet dalam kegiatannya. Saat ini, digital marketing menjadi cara baru suatu pelaku usaha untuk menjangkau konsumen. Melalui digital marketing, pelaku usaha mampu memanfaatkan beragam tools digital baik secara fisik maupun non-fisik.

Jumlah Pelaku UMKM di Desa Bulu cukup signifikan, dengan lebih dari 200 pelaku Usaha yang terbagi dalam 2 dusun. Namun, pemasaran secara digital masih kurang optimal karena banyak UMKM yang belum meenggunakan media sosial atau e-commerce untuk memasarkan produk mereka. Oleh karena itu, KKN TIM II Undip Desa Bulu, mengadakan pemberdayaan kepada pelaku UMKM Desa Bulu dalam menjalankan serta mencoba penggunaan digital marketing. Selain melakukan pendampingan pendaftaran usaha online, mereka juga memberikan leaflet tentang digital marketing yang memuat tentang stratregi dan cara pemasara, pengemasan, dan juga cara pembayaran digital yang aman.
 

Pendampingan Pembuatan Platform Online 
untuk Meningkatan Pemasaran UMKM

Pada saat pendampingan dijelaskan sekaligus melakukan praktik secara langsung kepada para pelaku UMKM. Di antaranya praktik cara membuat desain di Canva, praktik pengelolaan toko online agar terlihat menarik oleh konsumen. Respon para pelaku UMKM yang belajar digital marketing sangat positif. Mereka aktif terlibat dalam kegiatan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan dan berdiskusi secara terbuka terkait pemahaman digital marketing yang dibawakan.

Melalui kegiatan yang dilakukan, diharapkan para pelaku UMKM di Desa Bulu dapat terus berkembang secara digital, sehingga dapat meningkatkan branding dan memperluas target pasar. Program ini juga diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Buludalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Undip Sosialisasikan Pengelolaan Sampah di Jungke, Ajak Warga Sadar Dampak Buruknya

 

Loetju.id Semarang, 27 Juli 2024 - Aldila, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, mengambil inisiatif untuk mengkampanyekan pengelolaan sampah yang baik. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan mengingat permasalahan sampah yang menumpuk dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang penuh masih menjadi persoalan utama di wilayah tersebut.

Sosialisasi yang berlangsung pada hari Kamis, 27 Juli 2024, bertempat di rumah Ibu Yayuk selaku Ketua RW 12, dihadiri oleh para ibu-ibu Ketua RT dan RW di Lingkungan Bibis, Jungke. Dalam kegiatan ini, Aldila menyampaikan paparan mengenai dampak buruk yang ditimbulkan akibat pengelolaan sampah yang tidak tepat, seperti pencemaran lingkungan, munculnya berbagai penyakit, hingga potensi terjadinya bencana.
 
"Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengelola sampah dengan baik. Selain itu, mereka juga mengetahui bahwa terdapat sanksi hukum yang berlaku bagi mereka yang membuang sampah sembarangan," ujar Aldila.

Sebagai seorang mahasiswa hukum, Aldila menekankan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Ia mengajak warga untuk aktif memilah sampah dari sumbernya, mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
"Dengan pengelolaan sampah yang baik, kita tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup kita," tambah Aldila.


Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari warga. Ibu Siti, salah satu peserta sosialisasi, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang pengelolaan sampah. "Saya baru tahu kalau membuang sampah sembarangan itu bisa kena sanksi. Mulai sekarang, saya akan lebih disiplin lagi dalam membuang sampah," ungkapnya.

Pada kegiatan ini, Aldila membuat poster terkait dengan dampak buruk sampah bagi lingkungan dan sanksi yang akan dikenakan bagi yang melanggar Undang-Undang Pengelolaan Sampah, yang kemudian poster ini diserahkan kepada ibu-ibu PKK dan perangkat Kelurahan Jungke. Aldila berharap upaya-upaya tersebut dapat mendorong terbentuknya kesadaran kolektif masyarakat Jungke dalam menjaga kebersihan lingkungan.




Editor:
Achmad Munandar

Pentingnya Peran Orang Tua Untuk Remaja! Mahasiswa Tim II UNDIP Berikan Pendidikan dan Pelatihan Komunikasi Interpersonal Pada Kegiatan Perkumpulan Ibu PKK

 

Loetju.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip), Raida Meutia Azmi dari Program Studi Kesehatan Masyarakat melaksanakan program monodisiplin “Pendidikan dan Pelatihan Komunikasi Interpersonal pada Orang Tua”. Program tersebut dilaksanakan di Perkumpulan Ibu PKK RW 10 Klampisan, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri pada Sabtu, 20 Juli 2024. Berdasarkan observasi yang sudah dilakukan kepada warga Kelurahan Kaliancar, potensi sekaligus permasalahan di Kelurahan Kaliancar khususnya pada lingkungan Klampisan adalah memiliki persentase SDM usia remaja yang tinggi. Namun peran remaja masih belum optimal. Oleh karena itu, remaja membutuhkan peran orang tua sebagai support system dan pelatihan komunikasi interpersonal.

Komunikasi interpersonal atau disebut juga dengan komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang dilakukan oleh individu untuk saling bertukar gagasan ataupun pemikiran kepada individu lainnya. Atau dengan kata lain, komunikasi interpersonal adalah salah satu konteks komunikasi dimana setiap individu mengkomunikasikan perasaan, gagasan, emosi, serta informasi lainnya secara tatap muka kepada individu lainnya. Komunikasi interpersonal dapat dilakukan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Komunikasi interpersonal tidak hanya tentang apa yang dikatakan dan apa yang diterima namun juga tentang bagaimana hal itu dikatakan, bagaimana bahasa tubuh yang digunakan, dan apa ekspresi wajah yang diberikan. Hal tersebut sangat diperlukan oleh orang tua untuk mengetahui cara berkomunikasi yang baik dengan anak terutama pada usia remaja. 
 

Pada pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ini dilakukan pemberian materi mengenai komunikasi interpersonal kepada peserta dengan adanya diskusi interaktif. Penjelasan disesuaikan dengan pengalaman orang tua dalam berkomunikasi dan respon anak terhadap cara berkomunikasi masing-masing orang tua. Dalam diskusi tersebut peserta memberikan respon baik karena dalam pemberian materi tersebut terdapat dari 2 sisi secara langsung yaitu orang tua dan anak (dari segi mahasiswa tim KKN). Setelah sesi pemberian materi, dilakukan pelatihan komunikasi interpersonal dengan memberikan studi kasus kondisi anak yang sudah disiapkan. Para ibu akan mempraktikkan bagaimana cara berkomunikasi dengan anak sesuai kondisi yang sudah disiapkan. Hal tersebut dapat membuka pandangan dan wawasan orang tua mengenai sikap dan perilaku remaja. 

Setelah diberikan pendidikan dan pelatihan komunikasi interpersonal, selanjutnya terdapat sesi diskusi dimana Ibu dapat menceritakan pemahaman yang didapat selama mengikuti kegiatan. Kegiatan ini mendapatkan feedback yang sangat baik dimana peserta yang hadir aktif ketika sesi diskusi berlangsung.




Penulis: 
Raida Meutia Azmi
Prodi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Rully Rahadian., M.Si., PhD

Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z