Mahasiswa KKN Undip Tim II 2024 Hidupkan Semangat Membaca di Wonoharjo, Boyolali
Penyerahan Bahan Bacaan Kepada anak-anak
di Desa Wonoharjo, Kab. Boyolali (Dok Tim KKN)
Loetju.id - Wonoharjo, Boyolali (30/7) - Di tengah arus modernisasi yang semakin deras, tantangan untuk menjaga dan meningkatkan budaya literasi di pedesaan menjadi semakin penting. Desa Wonoharjo, Kabupaten Boyolali, menjadi salah satu contoh tempat di mana upaya ini dihidupkan kembali melalui program "Pojok Literasi" yang merupakan salah satu bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang digagas oleh Alanafsi Wahdini Hilma.
Desa Wonoharjo adalah sebuah desa yang kaya akan potensi budaya dan sumber daya alam. Namun, seperti banyak daerah pedesaan lainnya, desa ini menghadapi tantangan dalam hal akses terhadap bahan bacaan yang berkualitas dan terjangkau.
Minat baca masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan remaja, masih perlu ditingkatkan agar mereka tidak hanya terpaku pada hiburan digital tetapi juga memperoleh pengetahuan dan wawasan melalui buku.
Di era digital seperti sekarang, minat baca masyarakat, khususnya generasi muda, cenderung menurun. Perkembangan teknologi yang pesat membuat banyak orang lebih tertarik menghabiskan waktu dengan gadget daripada membaca buku.
Hal tersebut diakui oleh Alanafsi Wahdini Hilma, mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Diponegoro yang melakukan KKN di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali.
Perempuan yang kerap disapa Lala itu mengaku ingin mengajak masyarakat, terutama anak-anak di Desa Wonoharjo, untuk menghidupkan kembali semangat membaca.
“Melalui program KKN ini, saya ingin mengajak masyarakat, terutama anak-anak di Desa Wonoharjo, untuk kembali mencintai buku. Membaca tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga dapat meningkatkan daya pikir dan imajinasi," jelas Lala.
Selama pelaksanaan program "Pojok Literasi", terjadi peningkatan signifikan dalam partisipasi anak-anak dan remaja Desa Wonoharjo dalam kegiatan literasi. Antusiasme masyarakat juga terlihat dari semakin banyaknya orang tua yang mendorong anak-anak mereka untuk terlibat dalam kegiatan ini.
Program ini diharapkan dapat terus berlanjut bahkan setelah masa KKN berakhir, dengan melibatkan pihak-pihak lokal seperti sekolah dan organisasi pemuda desa.
Alanafsi berharap program "Pojok Literasi" ini menginspirasi masyarakat dan anak-anak di Desa Wonoharjo untuk lebih peduli terhadap pentingnya membaca. Ia juga berharap agar terciptanya generasi muda Desa Wonoharjo yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga kaya akan pengetahuan dan imajinasi melalui kebiasaan membaca.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar