Comedy, Indie and Creativity

Senin, 12 Agustus 2024

Mahasiswa Undip Memperbarui Peta Administrasi Desa Pacar sebagai Upaya dalam Membantu Pembagian Wilayah Administrasi – KKN Tim II Undip 2023/2024

 
Peta Administrasi Desa Pacar

Loetju.id - Kab. Pekalongan (5/8/2024) – Peta administrasi merupakan representasi visual pembagian wilayah administratif mulai dari negara, provinsi, kota/kabupaten, hingga desa. Peta administrasi bersifat dasar karena menunjukkan batas wilayah, pemerintahan, dan informasi lainnya seperti pendidikan dan kesehatan. Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan sebelumnya sudah memiliki peta administrasi, namun hanya berfokus di UMKM Desa Pacar.

Dengan kondisi demikian, Amelia Muna Haliza, salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip memperbarui peta administrasi di Desa Pacar. Proses pebuatan peta tersebut terdiri dari beberapa tahap, yaitu penentuan batas desa, penentuan lokasi administratif di Desa Pacar, melakukan pengolahan melalui software ArcGIS, mencetak peta, serta menyerahkan kepada Kepala Desa Pacar.

Pada tanggal 31 Juli 2024, peta administrasi Desa Pacar diserahkan kepada Kepala Desa Pacar, Pak Ali. Program ini mendapatkan respon positif dari berbagai pihak, khususnya perangkat desa, karena dengan dibuatnya peta administrasi ini dapat menambah kelengkapan prasarana Desa Pacar. Peta ini diharapkan mampu bermanfaat bagi masyarakat Desa Pacar sebagai sumber informasi.



Penulis : 
Amelia Muna Haliza 
(Oseanografi – 26050121130038)

DPL
Nenik Woyanti, S.E., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar

Siap Cegah Stunting! Mahasiswa Undip Lakukan Edukasi Mengenai Stunting – KKN Tim II Undip 2023/2024

 

Loetju.id - Kab. Pekalongan (8/8/2024) - Mahasiswa KKN Tim II Undip yang bertempat di Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan melaksanakan beberapa kegiatan, salah satunya edukasi mengenai stunting serta demo memasak MPASI kepada para ibu di Desa Pacar.

Pada Sabtu, 3 Agustus 2024, Amelia Muna Haliza, salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip, menjelaskan tentang mengapa ikan nila dijadikan contoh bahan utama untuk MPASI. Daging ikan nila mudah dicerna dan diketahui memiliki kandungan protein yang tinggi (43.76%) dan lemak (7.01%). Ikan nila juga mengandung vitamin yang baik dikonsumsi anak-anak agar terhindar dari stunting. Vitamin tersebut antara lain omega-3, vitamin B12, vitamin D, asam amino essensial, selenium, dan kalsium.

Pemaparan Penjelasan Ikan Nila 
Sebagai Bahan Utama MPASI

Budidaya ikan nila dan ikan bawal menjadi salah satu potensi yang ada di Desa Pacar. Budidaya tersebut merupakan upaya peningkatan ketahanan pangan. Hal tersebut menjadi alasan lainnya mengapa ikan nila dijadikan sebagai bahan utama dalam program kerja KKN Tim II Undip 2023/2024, karena tidak hanya nila memiliki gizi dan protein yang melimpah, ikan nila juga dapat memajukan potensi yang sudah dimiliki oleh Desa Pacar sebelumya.

Dengan adanya proker ini, masyarakat Desa Pacar, terutama orang tua yang akan dan/atau memiliki anak dengan usia di bawah 12 tahun, diharapkan dapat mengimplementasikan edukasi mengenai stunting dan demo memasak MPASI kepada anak-anak Desa Pacar. Diharapkan stunting awareness di Desa Pacar meningkat, sehingga presentase stunting di Desa Pacar dapat menurun.




Penulis : 
Amelia Muna Haliza 
(Oseanografi – 26050121130038)

DPL
Nenik Woyanti, S.E., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar

Bahaya risiko Pengelasan: Mahasiswa KKN Undip Tim II Bagikan APD untuk Lindungi Pekerja

 

Loetju.id -  Pacar, Kec. Tirto, Kab. Pekalongan (29/07/2024) - Pengelasan terus berkembang seiring waktu, begitu pula dengan risikonya. Kecelakaan kerja bisa terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah kelalaian dari welder atau tukang las. Oleh karena itu, kesadaran para welder untuk selalu menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai dengan standar dan prosedur sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja.

Saat melaksanakan KKN di Desa Pacar, Mahasiswa KKN UNDIP Tim II melakukan survei untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang dimiliki oleh desa tersebut. Dalam proses survei, mereka menemukan bahwa salah satu potensi yang dapat dikembangkan di Desa Pacar adalah keberadaan bengkel las. Melihat hal ini, salah satu anggota tim, Muhammad Fuadi Hamdi , memutuskan untuk mengunjungi bengkel las tersebut dan berinteraksi langsung dengan pemiliknya, seorang welder bernama Pak Udin.

Dalam perbincangannya dengan Pak Udin, terungkap bahwa beliau telah mempelajari teknik pengelasan secara otodidak. Tanpa melalui pelatihan formal atau mendapatkan sertifikasi resmi, Pak Udin mengasah keterampilannya melalui pengalaman pribadi yang penuh dengan trial and error. Meskipun begitu, kemampuan Pak Udin dalam mengelas tidak diragukan lagi; hasil pekerjaannya diakui berkualitas tinggi.

Namun, ada satu hal yang mengkhawatirkan Hamdi . Selama melakukan pengelasan, Pak Udin tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar. Ia hanya mengandalkan alat-alat seadanya tanpa memperhatikan perlindungan diri yang memadai. Pak Udin mengakui bahwa kurangnya pemahaman mengenai bahaya pengelasan membuatnya abai terhadap pentingnya menggunakan APD. Kebiasaan ini tentu sangat berisiko, mengingat pekerjaan pengelasan memiliki potensi bahaya yang tinggi, baik dari segi paparan panas, cahaya, maupun percikan api yang bisa mengakibatkan cedera serius.
 
Menyadari pentingnya meningkatkan kesadaran akan keselamatan kerja, Hamdi  mengambil inisiatif untuk memberikan penyuluhan kepada Pak Udin. Ia menggunakan poster edukatif yang berisi informasi mengenai keselamatan kerja las, termasuk pentingnya pemakaian APD, serta tindakan-tindakan yang harus dihindari saat melakukan pengelasan. Melalui pendekatan ini, Hamdi  berharap dapat membantu Pak Udin memahami risiko-risiko yang ada dan mendorongnya untuk lebih memperhatikan keselamatan dirinya.



Tidak berhenti di penyuluhan, Hamdi  juga memberikan kontribusi nyata dengan menyumbangkan sarung tangan pengaman (safety gloves) dan kacamata las kepada Pak Udin. Alat pelindung ini diharapkan dapat digunakan Pak Udin setiap kali melakukan pengelasan, sehingga risiko cedera dapat diminimalisir. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan kerja di bengkel las Pak Udin, sekaligus memberikan contoh nyata akan pentingnya penggunaan APD dalam kegiatan pengelasan.

Dengan demikian, melalui interaksi dan intervensi yang dilakukan Hamdi , diharapkan ada peningkatan kesadaran dan praktik keselamatan di bengkel las Desa Pacar, yang tidak hanya bermanfaat bagi Pak Udin tetapi juga bagi komunitas di sekitarnya. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian mahasiswa KKN UNDIP Tim II terhadap keselamatan kerja dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui edukasi yang berkelanjutan.



Penulis : 
Hamdi Fahrezi
(Teknik Perkapalan - 21090121120016)

DPL  : 
Nenik Woyanti, S.E, M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Hebatnya Pengelolaan Sampah Masa Depan! Mahasiswa KKN UNDIP Buat Sistem Pemilahan Sampah Luar Biasa dengan Semangat Inovasi Tempat Sampah Kreatif



Loetju.id - Kab. Pekalongan (8/8/2024) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip), Hamdi Fahrezi, bersama rekan-rekannya mengadakan program kerja inovatif yang berfokus pada pengelolaan sampah di masyarakat. Dalam program ini, Hamdi dan timnya menginisiasi pembagian tempat sampah yang terbuat dari limbah galon bekas serta menyelenggarakan sosialisasi mengenai desain dan sistem pemilahan sampah masa depan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah dengan cara yang lebih berkelanjutan.

Pembuatan tempat sampah dari limbah galon bekas merupakan solusi kreatif yang diusung oleh Hamdi dan timnya sebagai salah satu upaya mengurangi sampah plastik yang mencemari lingkungan. Galon bekas yang biasanya sulit terurai didaur ulang menjadi tempat sampah yang fungsional dan dibagikan kepada warga sekitar. Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah limbah plastik, tetapi juga menyediakan sarana pengelolaan sampah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan adanya tempat sampah ini, warga diharapkan lebih termotivasi untuk membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
 

Selain itu, Hamdi dan tim KKN Undip juga mengadakan sosialisasi tentang desain dan sistem pemilahan sampah masa depan. Sosialisasi ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya memisahkan sampah organik, anorganik, dan limbah berbahaya sejak dari rumah. Mereka memperkenalkan konsep pemilahan yang lebih modern dan efektif, yang diharapkan dapat diadopsi oleh masyarakat sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Desain sistem pemilahan sampah yang diperkenalkan juga menekankan pada kemudahan penggunaan dan efisiensi dalam pengelolaan sampah, sehingga masyarakat dapat dengan mudah menerapkannya.

Hamdi Fahrezi berharap bahwa program kerja yang dilaksanakan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat. Dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan menyediakan sarana yang mendukung, diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Program ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan melalui cara-cara kreatif dan inovatif.



Penulis : 
Hamdi Fahrezi 
(Teknik Perkapalan - 21090121120016)

DPL
Nenik Woyanti, S.E., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar

Lawan Stunting! Mahasiswa KKN Undip Sosialisasikan Pencegahan Stunting di Desa Pacar

 

Loetju.id - Pacar, Kec. Tirto, Kab. Pekalongan (22/07/2024) – Hamdi Fahrezi,mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program sosialisasi pentingnya pengawetan makanan pendamping ASI (MPASI) di Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Program ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan ibu-ibu di desa tersebut mengenai cara mengawetkan MPASI secara alami. Hal ini sangat penting untuk memastikan asupan gizi anak-anak tetap terjaga, terutama di tengah keterbatasan akses terhadap bahan makanan segar di pedesaan.
 
Program sosialisasi ini dilakukan oleh Hamdi, salah satu mahasiswa KKN Undip yang bertugas di Desa Pacar. Program ini dilaksanakan karena adanya permasalahan stunting di desa tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh, beberapa balita di Desa Pacar mengalami stunting, yang salah satu penyebabnya adalah kurangnya asupan gizi yang memadai. Hamdi dan timnya menyadari bahwa sebagian besar ibu di desa ini belum familiar dengan teknik pengawetan makanan yang aman dan alami, yang dapat membantu mereka menyediakan makanan yang lebih bergizi dan tahan lama untuk anak-anak mereka.

Sebagai solusi, Hamdi merancang program edukasi yang mudah dipahami dan dapat diterapkan oleh masyarakat setempat. Sosialisasi ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga dilengkapi dengan praktik langsung. Para ibu diajarkan berbagai metode pengawetan yang bisa dilakukan di rumah, seperti pengeringan, fermentasi, dan penggunaan bahan alami seperti garam dan gula. Selain itu, Hamdi dan timnya juga menunjukkan cara mengolah bahan-bahan lokal yang mudah didapat menjadi MPASI yang tidak hanya sehat, tetapi juga tahan lama tanpa perlu menggunakan bahan kimia berbahaya.
  

Untuk mempermudah pemahaman masyarakat, mahasiswa KKN juga menyusun brosur dan buku panduan sederhana yang berisi informasi tentang pentingnya pengawetan MPASI dan langkah-langkah praktis untuk melakukannya. Buku panduan ini disusun dengan bahasa yang mudah dipahami serta dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik, sehingga diharapkan dapat membantu ibu-ibu dalam mengaplikasikan ilmu yang telah disampaikan.

Respon masyarakat terhadap program ini sangat positif. Banyak ibu yang merasa terbantu dengan informasi baru yang mereka dapatkan, terutama karena mereka sebelumnya tidak memiliki pengetahuan tentang teknik pengawetan makanan. Salah satu peserta, Ibu Siti, mengungkapkan rasa terima kasihnya karena program ini dianggap sangat membantu dalam menjaga kesehatan anak-anak di desanya.

Kepala Desa Pacar, Ali Mansur, juga menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif yang diambil oleh mahasiswa KKN Undip. Menurutnya, program seperti ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa dan membantu mengatasi masalah stunting yang sedang dihadapi. Beliau berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang.

Dengan adanya program ini, diharapkan para ibu di Desa Pacar dapat lebih mandiri dalam menyediakan MPASI yang sehat dan aman bagi anak-anak mereka, sekaligus meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Hamdi dan tim KKN Undip berharap ilmu yang mereka bagikan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat Desa Pacar.



Penulis : 
Hamdi Fahrezi
(Teknik Perkapalan - 21090121120016)

DPL : Nenik Woyanti, S.E, M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Siap Mitigasi Kebakaran!, Mahasiswa KKN TIM II Undip Melakukan Edukasi Mitigasi Kebakaran



Loetju.id - Pacar, Kec. Tirto, Kab. Pekalongan (21/07/2024) – Kebakaran dapat terjadi kapan saja, sering kali bermula dari percikan kecil yang kemudian memicu api besar. Bencana kebakaran adalah ancaman serius yang mengancam lingkungan dan masyarakat, baik di kawasan perkotaan maupun pedesaan. Dampak kerusakannya sangat luas, mulai dari kerugian ekonomi, kerusakan lingkungan, hingga hilangnya nyawa, sehingga mitigasi kebakaran menjadi langkah penting untuk menjaga keselamatan dan keberlanjutan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi risiko terjadinya kebakaran serta meminimalkan dampaknya. 
 
Merespons permasalahan kebakaran, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 di Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, menyelenggarakan edukasi mengenai pencegahan kebakaran. Kegiatan mitigasi ini dilaksanakan pada setiap rumah di Desa Pacar pada tanggal 22 Juli 2024. 

Saat sosialisasi, siswa SD sangat antusias menyaksikan video yang menampilkan berbagai tindakan yang dapat dilakukan untuk mitigasi bencana.Beberapa upaya yang diambil dalam mitigasi bencana kebakaran antara lain:


1. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya kebakaran dan langkah-langkah pencegahannya adalah fondasi utama dalam mitigasi. Melalui kampanye, seminar, dan sosialisasi, masyarakat diajari praktik-praktik aman seperti penggunaan alat pemadam kebakaran, perencanaan tata letak rumah yang aman, dan pengelolaan lahan yang tepat.

2. Pemadaman dan Penanggulangan: Meningkatkan kapasitas pemadam kebakaran dan tim penanggulangan bencana merupakan langkah penting. Pelatihan yang tepat serta peralatan yang memadai memungkinkan tim untuk merespons kebakaran dengan cepat dan efektif.

3. Pengaturan Tata Ruang: Penyusunan tata ruang yang cermat dapat membantu mengurangi risiko kebakaran. Pemerintah dapat mengatur pembangunan di area rawan kebakaran, menciptakan zona hijau sebagai penyangga, dan membatasi penggunaan material yang mudah terbakar.

4. Pencegahan Kebakaran Hutan: Kebakaran hutan memiliki dampak besar pada lingkungan dan iklim. Pengawasan terhadap aktivitas manusia, penghijauan kawasan, serta perhatian pada perubahan iklim adalah langkah penting untuk mengurangi kebakaran hutan.

5. Teknologi dan Inovasi: Pemanfaatan teknologi canggih seperti drone, sensor suhu, dan sistem peringatan dini dapat mendeteksi kebakaran lebih awal, memberikan waktu lebih banyak untuk merespons dan mengurangi dampaknya.

6. Evakuasi dan Rencana Darurat: Persiapan rencana evakuasi dan darurat sangat penting dalam mitigasi kebakaran. Masyarakat harus memahami tindakan yang harus diambil dan tempat evakuasi yang aman jika kebakaran terjadi.

7. Kerja Sama Antarinstansi dan Internasional: Kebakaran sering kali melintasi batas wilayah. Kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan bahkan negara tetangga dapat memperkuat kemampuan dalam menghadapi kebakaran. 
Melalui langkah-langkah ini, diharapkan risiko kebakaran dapat diminimalkan, sehingga keselamatan dan keberlanjutan lingkungan dan masyarakat dapat terjaga.. 

 
Mitigasi bencana kebakaran bukanlah tugas yang ringan, namun dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, risiko serta dampak kebakaran dapat diminimalisir. Langkah-langkah preventif dan responsif yang tepat dapat memberikan perlindungan lebih efektif bagi lingkungan dan masyarakat dari ancaman bencana ini.




Penulis : 
Hamdi Fahrezi
(Teknik Perkapalan-21090121120016)

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Nenik Woyanti, S.E, M.Si 

Editor:
Achmad Munandar

Ibu Sehat Generasi Hebat : Tips ASI Banyak Dengan Pijat Laktasi

 


Loetju.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) melakukan program kerja sosialisasi mengenai Pijat Laktasi pada ibu hamil di Desa Wonoharjo. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan kelas ibu hamil pada Rabu, 17 Juli 2024 di Balai Desa Wonoharjo. Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa UNDIP dalam rangka meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai pijat laktasi untuk memperlancar ASI di Desa Wonoharjo.

ASI (Air susu ibu) adalah sumber nutrisi utama bagi bayi yang baru lahir. Untuk memastikan bayi mendapatkan ASI yang cukup, penting bagi ibu untuk menjaga produksi ASI tetap optimal. Teknik ini tidak hanya mendukung produksi ASI, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan ibu secara keseluruhan. Pijat Laktasi adalah teknik pemijatan khusus yang bertujuan untuk merangsang aliran ASI dan mengatasi berbagai masalah menyusui. Dengan melakukan pendekatan yang lembut dan terarah, pijat laktasi dapat membantu ibu menyusui dalam mengatasi berbagai tentangan yang terkait dengan produksi ASI.

Kegiatan dilakukan dengan melakukan penyuluhan serta demonstrasi kepada Ibu hamil cara melakukan pijat laktasi. Bukan hanya itu saja mahasiswa juga memberikan lembar leaflet sebagai petunjuk selama berjalanya kegiatan kelas ibu hamil. Pijat Laktasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu; Pijat Punggung, Teknik kompres atau perawatan aerola, serta Pemijatan Payudara. Dalam melakukan kegiatan ini didampingi oleh Bidan Desa Wonoharjo serta ibu Kader Kesehatan di Desa Wonoharjo.
 

Manfaat Pijat Laktasi untuk meningkatan produksi ASI, terutama pada ibu hamil memasuki usia Trimester 3 untuk menyiapkan ASI terbaik untuk buah hatinya. Teknik pijat laktasi yang tepat dapat merangsang kelenjar susu dan memperlancar aliran ASI, hal ini penting untuk memastikan bayi mendapatkan cukup nutrisi dan ibu merasa lebih nyaman selama menyusui.Pijat Laktasi dapat membantu mengurangi ketegangan dan nyeri diarea payudara, serta dapat mengatasi sumbatan saluran ASI.

Harapan dilaksanakanya sosialisasi ini agar ibu hamil dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ASI untuk memastikan bayi mendapatkan ASI yang cukup serta mendukung kesehatan ibu hamil. Secara keseluruhan, sosialisasi ini bertujuan untuk memberdayakan ibu dengan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk mendukung keberhasilan menyusui dan kesehatan bayi serta ibu secara keseluruhan.



Penulis:
Desy Muvita Sari
Mahasiswa Jurusan Keperawatan
Fakultas Kedokteran

KKN TIM II, Desa Wonoharjo
Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali

Editor:
Achmad Munandar

Asupan Gizi Protein Hewani Ternak: Solusi Stunting Pada Anak!!


Mahasiswa KKN Undip Tim II 2024 Melaksanakan Edukasi Pengenalan Terkait Pentingnya Produk Hasil Peternakan Pemenuhan Asupan Gizi Protein Hewani Pada Anak Stunting di Desa Wonoharjo

Loetju.id - KKN TIM II Tahun 2024 Universitas Diponegoro melaksanakan edukasi pengenalan pentingnya produk hasil peternakan dalam memenuhi gizi protein hewani pada anak stunting. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kelurahan Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali (25 Juli 2024) yang di hadiri oleh ibu-ibu kelas stunting dan ibu bidan. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa UNDIP dalam rangka meningkatkan kesadaran orang tua dalam pencegahan stunting yang terjadi di indinesia, salah satunya di Desa Wonoharjo. 

Stunting merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan gizi, terutama pada masa pertumbuhan anak. Kondisi ini dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik dan mental anak, yang pada akhirnya memengaruhi kualitas hidup mereka di masa mendatang. Desa Wonoharjo adalah salah satu daerah yang masih berjuang untuk menurunkan angka stunting, sehingga diperlukan tindakan yang tepat guna memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim II 2024 melaksanakan kegiatan berupa edukasi pengenalan pentingnya produk hasil peternakan dalam memenuhi gizi anak stunting yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama para ibu dan pengasuh anak, tentang pentingnya produk hasil peternakan dalam memenuhi kebutuhan gizi protein hewani anak-anak guna mencegah stunting.
 

Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung dengan pemaparan materi dengan poin-poin penting yaitu manfaat protein hewani, dampak kekurangan protein hewani dan solusi mencegah stunting dengan protein hewani. Selain itu poin yang paling penting yaitu pengenalan protein hewani dari produk hasil peternakan. Bukan hanya itu saja mahasiswa juga memberikan media Leaflet sebagai pegangan selama berjalanya sosialisasi. Selama penyampaian materi warga memperhatikan apa yang mahasiswa sampaikan dengan baik dan saat dilakukan kesempatan untuk bertanya peserta aktif menyampaikan pendapatnya. 

Setelah dilakukan sosialisasi diharapkan orang tua lebih paham mengenai protein yang seimbang untuk memenuhi gizi anak serta memahami cara mencegah stunting pada anak melalui produk hasil peternakan.



Penulis :
Anisa Tri Utami
Peternakan – Fakultas Peteranakan dan Pertanian

KKN TIM II 2024, Kabupaten Boyolali
Kecamatan Kemusu, Desa Wonoharjo

Dosen Pembimbin:
Zaki Ainul Fadli., S.S., M.Hum

Editor:
Achmad Munandar

Pakan Murah dengan Silase Gedebog Pisang!!!

 
Mahasiswa KKN Undip Tim II 2024 Melaksanakan Pelatihan Pembuatan Silase Gedebog Pisang dan Sosialisasi Mengenai Pakan Feremetasi dalam Mengoptimalkan Limbah Pertanian Lokal Sebagai Pakan Ternak Alternatif Murah!!

Loetju.id - KKN TIM II Tahun 2024 Universitas Diponegoro melaksanakan pelatihan pembuatan silase gedebog pisang dan sosialisasi mengenai pakan fermentasi dalam mengoptimalkan limbah pertanian lokal sebagai pakan ternak alternatif murah. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kelurahan Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali (31 Juli 2024) yang di hadiri oleh peternak setempat.

Desa Wonoharjo merupakan desa yang mayoritas masyarakatnya berpencaharian sebagai petani dan sebagaian sebagai peternak. Komoditas ternak di Desa Wonoharjo adalah  ternak domba potong dan sapi potong. Akan tetapi keadaan iklim di Desa Wonoharjo tidak mendukung untuk produksi pakan hijauan segar, sehingga menurunkan kualitas dan kuantitas pakan hijauan segar untuk ketersediaan pakan ternak. 

Dalam kondisi seperti ini, para peternakan dapat memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan ternak. Selain itu, sebagian besar masyarakat Desa Wonoharjo bekerja sebagai petani dan berkebun yang menghasilkan limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Salah satunya yaitu tanaman pisang yang baru musim dan banyak ditemukan di Desa Wonoharjo. Tanaman pisang meninggalkan limbah seperti gedebog pisang yang dapat dijadikan pakan sebagai pengganti rumput.

“Limbah tanaman pisang dapat dimanfaatkan mulai dari batang sampai bongkol sebagai pakan ternak melalui pengolahan berupa silase. Kadar air yang terkandung pada batang atau gedebog pisang yang cukup tinggi sehingga jika disimpan akan mengalami peembusukan, maka dari itu solusi yang dapat dilakukan yaitu pengolahan limbah pisang diawetkan menjadi silase” ujar Anisa sebagai pelaksana kegiatan.

 
Oleh karena itu, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim II 2024 melaksanakan kegiatan berupa pelatihan pembuatan silase gedebog pisang dan sosialisasi mengenai pakan feremetasi dalam mengoptimalkan limbah pertanian lokal sebagai pakan ternak alternatif murah. Pakan silase merupakan pakan hijaaun ternak yang diawetkan dan disimpan didalam wadah kedap udara. Silase dapat menjadi solusi ketika terjadi kesulita dalam mendapatkan pakan, khususnya ketika musim kemarau. 

Silase dapat disimpan dengan jangka waktu 1-2 bulan bahkan lebih tergantung lama fermentasinya. Dengan pemberian pakan silase dapat menghemat tenaga, praktis tahan lama dan tidak perlu mencari rumput setiap hari. 

Kegiatan ini berlangsung dengan pemaparan materi dan demonstrasi  pelatihan pembuatan silase gedebog pisang. Selain itu, mahasiswa juga menjalaskan bahan-bahan yang akan digunakan. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan silase gedebog pisang yaitu gedebog pisang, tetes tebu, garam, air, EM4 dan bekatul. 
 

Pelatihan ini dilakukan dengan harapan masyarakat peternak Desa Wonoharjo dapat memanfaatkan limbah pertanian menjadi pakan ternak khususnya ruminansia. Pakan silase yang dibuat diharapkan mampu menjadi pakan pengganti rumput ketika musim kemarau yang dapat meningkatkan produktivitas ternak yang dipelihara oleh peternak Desa Wonoharjo sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak.



Penulis :
Anisa Tri Utami
Peternakan – Fakultas Peteranakan dan Pertanian

KKN TIM II 2024, Kabupaten Boyolali
Kecamatan Kemusu, Desa Wonoharjo

Dosen Pembimbin:
Zaki Ainul Fadli., S.S., M.Hum

Editor:
Achmad Munandar

Dari Kata Jadi Rupiah: KKN Undip Bekali Masyarakat dengan Keahlian Copywriting




Loetju.id - Wonoharjo, Boyolali (24/7/2024) Alanafsi Wahdini Hilma, mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Diponegoro, berhasil memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Wonoharjo, Kab. Boyolali melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan fokus pada pelatihan copywriting, Alanafsi berhasil membantu para pelaku UMKM meningkatkan daya saing produk mereka di pasar.

Sebelum menyelenggarakan pelatihan, Alanafsi terlebih dahulu melakukan observasi mendalam terhadap kondisi UMKM di Desa Wonoharjo. Hasil observasi menunjukkan bahwa banyak UMKM di desa tersebut mengalami kendala dalam pemasaran produk mereka. Kurangnya kreativitas dalam penyampaian informasi produk menjadi salah satu faktor yang menghambat minat konsumen.

"Setelah melihat langsung kendala yang dihadapi para pelaku UMKM, saya merasa terpanggil untuk membantu. Saya yakin bahwa dengan copywriting yang baik, produk-produk UMKM di Desa Wonoharjo bisa lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat luas," ungkap Alanafsi.
 

Pelatihan ini diikuti dengan antusias oleh peserta. Dalam pelatihan yang diselenggarakan, Alanafsi tidak hanya menjelaskan konsep copywriting secara teoritis, tetapi juga memberikan contoh-contoh praktis. Peserta diajak untuk membuat caption media sosial yang menarik, menyusun konten promosi yang efektif, serta memahami pentingnya call to action dalam sebuah tulisan. 

Melalui program KKN ini, Alanafsi membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya bisa berkontribusi dalam bidang akademik, tetapi juga dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Semoga inisiatif ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk menciptakan program-program KKN yang inovatif dan bermanfaat.



Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z