Comedy, Indie and Creativity

Jumat, 16 Agustus 2024

Mengubah Limbah Menjadi Cuan, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 Mengembangkan Inovasi Eco Briket dari Limbah Ternak




Loetju.idBandungan, Klaten (15/08/2024) - Desa Bandungan dikenal sebagai salah satu desa dengan sektor peternakan yang berkembang pesat, terutama dalam produksi susu sapi dan sapi potong. Namun, kesuksesan ini juga memunculkan masalah baru, yaitu limbah ternak yang tidak terkelola dengan baik. Kotoran ternak yang menumpuk menyebabkan pencemaran lingkungan dan mengganggu kenyamanan warga. Hingga saat ini, permasalahan limbah ternak yang tidak terkelola dengan baik belum dapat terselesaikan. Hal ini menjadi perhatian penting mengingat limbah ternak yang tidak terkelola dapat menjadi ancaman bagi kesehatan warga di Desa Bandungan.

Menanggapi hal tersebut, pada tanggal 15 Agustus 2024 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 melaksanakan program inovatif dalam upaya mengatasi permasalahan lingkungan di Desa Bandungan. Program yang diberi nama “Bandungan Eco Briket” ini fokus pada pemanfaatan feses sapi yang melimpah menjadi briket sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan. KKN Tim II UNDIP melihat potensi besar dalam mengatasi permasalahan ini dengan mengubah limbah menjadi produk yang bernilai ekonomis.

Program ini teridiri dari serangkaian acara dalam bentuk sosialisasi dan demonstrasi yang dikaitkan dengan bidang keilmuan dari masing-masing fakultas. Mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2024, Michael Febrian Sitorus yang berasal dari program studi Akuntansi turut andil dalam kegiatan ini dengan melakukan sosialisasi terkait strategi pemasaran dan juga perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) Bandungan Eco Briket. 


Tahap awal dari program ini adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik dan potensi pemanfaatan feses sapi sebagai bahan baku briket. Mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2024 kemudian melakukan demonstrasi pembuatan briket kepada kelompok Masyarakat. Proses pembuatan briket melibatkan beberapa tahap, mulai dari pengeringan feses, pencampuran dengan bahan pengikat, hingga pencetakan. Sosialisasi dilanjutkan dengan perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) Bandungan Eco Briket. Perhitungan HPP dilakukan untuk menentukan harga jual yang kompetitif dan menguntungkan bagi produsen. Tim KKN II UNDIP 2024 melakukan analisis terhadap biaya produksi, mulai dari biaya bahan baku, tenaga kerja, hingga biaya pemasaran.

Untuk pemasaran Bandungan Eco Briket, Tim II KKN UNDIP 2024 menerapkan berbagai strategi kreatif agar produk briket ini dapat dikenal oleh masyarakat luas. Pertama, dilakukan branding produk dengan desain kemasan yang menarik dan informatif. Kedua, dilakukan promosi dengan memanfaatkan media sosial dan e-commerce untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat luas. Ketiga, dilakukan kerja sama dengan warung-warung dan toko kelontong di desa untuk menjual produk briket.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat. Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya warga desa yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Ibu Nurjanah, mengungkapkan “Ini merupakan inovasi yang bagus, karena dengan adanya produk Bandungan Eco Briket ini, tidak hanya menjadi solusi dari permasalahan limbah ternak di desa kami tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian warga desa.”

Warga desa merasa terbantu dengan adanya program ini dan berharap dengan adanya inovasi yang disampaikan oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024 dapat membantu mengatasi permasalahan limbah ternak yang terjadi di Desa Bandungan.



Editor:
Achmad Munandar

Stunting Kian Meningkat, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP melakukan Sosialisasi Pentingnya Manajemen Keuangan Keluarga serta pentingnya Berwirausaha sebagai wujud pencegahan Stunting


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2024


Loetju.idBandungan, Klaten (7 Agustus 2024) - Permasalahan stunting yang masih menghantui Indonesia, ternyata memiliki akar masalah yang lebih dalam dari sekadar kurangnya asupan gizi. Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten merupakan salah satu desa yang memiliki permasalahan stunting cukup serius. Menanggapi permasalahan tersebut, pada tanggal 7 Agustus 2024 TIM II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024 melaksanakan serangkaian program kerja yang bernama “Bandungan Hadapi Stunting” dengan tujuan untuk melakukan pencegahan stunting di desa Bandungan. Program ini teridiri dari serangkaian acara dalam bentuk sosialisasi dan demonstrasi yang dikaitkan dengan bidang keilmuan dari masing-masing fakultas. 

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024, Michael Febrian Sitorus yang berasal dari program studi Akuntansi berhasil melaksanakan program pencegahan stunting tersebut dengan mengaitkannya kepada bidang keilmuannya. Program kerja tersebut difokuskan pada tiga isu utama, yaitu pengaruh tingkat perekonomian terhadap permasalahan stunting, pentingnya pengelolaan dan manajemen keuangan keluarga, dan pentingnya wirausaha sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
 

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2024

Kegiatan sosialisasi dimulai dengan memberikan pemahaman terkait pengaruh tingkat perekonomian masyarakat terhadap permasalahan stunting. Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berhubungan erat dengan kondisi ekonomi keluarga. Melalui diskusi dan sosialisasi, masyarakat diajak untuk memahami bagaimana tingkat perekonomian dapat mempengaruhi akses terhadap gizi yang cukup bagi anak-anak. TIM II KKN UNDIP juga memberikan edukasi tentang pentingnya pola makan sehat dan seimbang, serta bagaimana mengoptimalkan sumber daya lokal untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

Sosialisasi dilanjutkan dengan pemaparan tentang pentingnya pengelolaan keuangan keluarga. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai cara mengelola keuangan secara efektif, termasuk cara membuat anggaran, mengalokasikan pengeluaran, dan mengelola utang. Sosialisasi diakhiri dengan pemaparan mengenai pentingnya berwirausaha sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian keluarga. TIM II KKN UNDIP memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat untuk memulai usaha kecil yang dapat mendukung perekonomian keluarga. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pemilihan jenis usaha, menemukan ide bisnis yang tepat, hingga strategi pemasaran. 

Pada akhir kegiatan, mahasiswa KKN TIM II UNDIP memberikan leaflet kepada para ibu hamil yang berisi tata cara pengelolaan keuangan yang baik dan juga ide bisnis yang dapat dilakukan ibu rumah tangga di Desa Bandungan. Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat. Masyarakat mengatakan dengan adanya sosialisasi ini, mereka jadi mengetahui bahwa pentingnya perencanaan keuangan, skala prioritas keuangan keluarga serta pentingnya berwirausaha dalam upaya mewujudkan kemandirian ekonomi di masyarakat. Salah satu peserta mengungkapkan, "Dengan sosialisasi ini, saya jadi lebih memahami terkait bagaimana cara mengelola keuangan & skala prioritas keuangan dengan baik untuk upaya pemenuhan kebutuhan makanan bergizi bagi anak saya."

Dengan dilaksanakannya program kerja ini, TIM II KKN UNDIP 2024 berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai upaya pencegahan stunting yang terjadi di Desa Bandungan. Pengelolaan keuangan yang baik, pemahaman akan dampak ekonomi terhadap kesehatan, serta semangat wirausaha diharapkan menjadi kunci bagi peningkatan kualitas hidup dan kemandirian ekonomi masyarakat desa.



Editor:
Achmad Munandar

Kamis, 15 Agustus 2024

Mahasiswa KKN Tim II Undip Adakan Edukasi Pentingnya Melakukan Pemecahan dan Balik Nama SPPT PBB untuk Warga Desa Gandurejo



Loetju.idGandurejo, Temanggung (04/08/24) Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan mengadakan program edukasi tentang Pentingnya Melakukan Pemecahan dan Balik Nama Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB). Program ini merupakan salah satu program kerja monodisiplin yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada warga mengenai pentingnya memahami dan menyelesaikan kewajiban perpajakan, khususnya terkait dengan PBB.

Pemecahan dan balik nama SPPT PBB merupakan proses yang sangat penting bagi setiap wajib pajak karena memastikan kepastian hukum atas kepemilikan tanah dan bangunan. Dengan melakukan proses ini, maka kewajiban pajak menjadi jelas, data kepemilikan menjadi akurat, dan mencegah terjadinya sengketa di kemudian hari. Selain itu, proses ini juga mendukung penerimaan negara dan daerah serta mempermudah dalam mengurus berbagai keperluan administrasi terkait tanah dan bangunan. 


Tidak melakukan pemecahan dan balik nama SPPT PBB setelah terjadi perubahan kepemilikan atas tanah atau bangunan dapat menimbulkan berbagai masalah serius. Selain berpotensi menimbulkan sengketa kepemilikan yang berkepanjangan, hal ini juga dapat mengakibatkan tunggakan pajak yang terus bertambah, kendala dalam melakukan transaksi jual beli, serta data kepemilikan yang tidak akurat. Lebih lanjut, ketidakpatuhan terhadap peraturan perpajakan ini dapat berujung pada sanksi administratif atau bahkan pidana. Untuk menghindari risiko-risiko tersebut, sangat penting bagi setiap wajib pajak untuk segera mengurus balik nama SPPT PBB setelah terjadi perubahan kepemilikan. 

Devi Rosita - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, selaku pelaksana Program Kerja, memberikan alasan bahwa terlaksananya program kerja ini didasarkan pada hasil survei yang dilakukan kepada Pak Imron - Perangkat Desa Gandurejo. Beliau menjelaskan bahwa masih banyak warga Desa Gandurejo yang belum melakukan pemecahan dan balik nama SPPT PBB, sehingga seringkali menimbulkan masalah saat akan melakukan pembayaran PBB.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 04 Agustus 2024 di Desa Gandurejo, yang dilakukan dengan metode door to door secara langsung mengunjungi beberapa rumah warga. Kegiatan tersebut diawali dengan pengenalan terkait SPPT PBB, mulai dari pengertian, fungsi, hingga prosedur pemecahan dan balik nama. Selain itu, Devi juga menjelaskan dokumen - dokumen yang dibutuhkan dan memberikan himbauan bahaya tidak melakukan pemecahan dan balik nama SPPT PBB.

Edukasi mengenai pentingnya melakukan pemecahan dan balik nama SPPT PBB tersebut mendapat respon yang baik dari warga. Beberapa warga juga menceritakan pengalaman yang meraka alami.

Devi berharap adanya program ini dapat membuka pemikiran masyarakat akan pentingnya melakukan pemecahan dan balik nama SPPT PBB setelah terjadi perubahan data, sehingga tidak menimbulkan masalah di masa mendatang dan dapat meningkatkan kepatuhan pajak PBB warga Desa Gandurejo.



Editor:
Achmad Munandar

Pembukuan Tertata dengan Aplikasi Digital: Mahasiswa KKN Tim II Undip TA 2023/2024 Berdayakan Usaha Rumahan 'Ibu Ika' dengan Aplikasi Keuangan



Loetju.idGandurejo, Temanggung (28/07/24) - Mahasiswa Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap perkembangan Usaha Rumahan di Indonesia. Salah satu mahasiswa, Devi Rosita, berhasil menjalankan program kerja monodisiplin dengan memberikan penyuluhan dan pendampingan pencatatan keuangan menggunakan aplikasi kepada Ibu Ika, seorang pelaku Usaha Rumahan.

Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Ibu Ika dalam mengelola keuangan usahanya secara lebih efektif dan efisien. Dengan memanfaatkan teknologi aplikasi keuangan, diharapkan Ibu Ika dapat mencatat pemasukan dan pengeluaran dengan lebih akurat, sehingga dapat menganalisis kinerja usahanya dan membuat keputusan bisnis yang lebih tepat.

Devi, menjelaskan bahwa pemilihan Ibu Ika sebagai objek pendampingan didasarkan pada potensi usaha rumahan yang dimiliki dan kebutuhan akan pembinaan dalam pengelolaan keuangan yang diperoleh saat survei. Berdasarkan hasil survei Ibu Ika memiliki usaha aneka kripik yang cukup potensial, namun masih kesulitan dalam mencatat keuangan usahanya secara sistematis dan masih melakukan pencatatan secara manual.


Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 28 Juli 2024 di Desa Gandurejo, yang dilakukan dengan mengunjungi langsung rumah Bu Ika. Dalam kegiatan tersebut, Devi melakukan penyuluhan dan pendampingan kepada Bu Ika. Penyuluhan dilakukan dengan memberikan materi tentang pentingnya pencatatan keuangan, cara memilih aplikasi keuangan yang sesuai, dan fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan. Sedangkan pendamping dilakukan dengan memberikan tutorial kepada Ibu Ika secara langsung dalam menggunakan aplikasi keuangan, mulai dari proses pendaftaran, langkah pencatatan, hingga mendownload laporan keuangan.

Ibu Ika merasa sangat terbantu dalam mengelola keuangan usahanya dengan adanya program ini. Beliau berujar bahwa dengan menggunakan aplikasi keuangan dapat mempermudah pencatatan keuangan khususnya daftar utang piutang. Hal tersebut dikarenakan sebelumnya dalam mencatat utang dagang Bu Ika melakukan pencatatan secara manual sehingga memiliki risiko hilang.

Devi berharap adanya program ini dapat menjadi langkah awal untuk membantu Ibu Ika dalam mengelola keuangan usahanya dan dapat membantu Usaha Rumahan Ibu Ika menjadi lebih berkembang dengan pencatatan dan pembukuan yang lebih tertata.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Latih Remaja Desa dalam Perencanaan Karir dan Bisnis

 


Loetju.id - Desa Nganjat, 5 Agustus 2024 - Dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan sosialisasi mengenai perencanaan karir, manajemen waktu, dan cara mengelola bisnis di Balai Desa Nganjat pada tanggal 5 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat, terutama para pemuda, mengenai pentingnya perencanaan masa depan yang matang.

Tamara Amalia Zahira Putri, mahasiswi jurusan Manajemen UNDIP yang menjadi salah satu narasumber, menjelaskan bahwa perencanaan karir adalah langkah awal yang krusial bagi siapa saja yang ingin meraih kesuksesan. "Tanpa perencanaan karir yang baik, kita bisa tersesat di tengah jalan. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan tujuan dan langkah-langkah konkret untuk mencapainya," ujar Tamara dalam pemaparannya.

Selain membahas perencanaan karir, Tamara juga memberikan materi mengenai manajemen waktu. Menurutnya, waktu adalah sumber daya yang sangat berharga dan harus dikelola dengan bijak. "Kita semua memiliki waktu yang sama, tetapi bagaimana kita mengelolanya akan menentukan hasil yang kita dapatkan. Dengan manajemen waktu yang baik, kita bisa lebih produktif dan efektif dalam mencapai tujuan kita," jelasnya.

Tak kalah penting, dalam sosialisasi ini juga dibahas mengenai cara mengelola bisnis, yang sangat relevan bagi masyarakat Desa Nganjat yang banyak bergelut di sektor usaha kecil dan menengah. Tamara memberikan tips praktis mengenai bagaimana memulai bisnis, mengelola keuangan, serta strategi pemasaran yang efektif. "Mengelola bisnis bukan hanya tentang menghasilkan uang, tetapi juga tentang bagaimana menjaga kelangsungan dan pertumbuhan bisnis tersebut," tambah Tamara.

Kegiatan sosialisasi ini disambut baik oleh masyarakat Desa Nganjat. Banyak peserta yang merasa terbantu dan termotivasi untuk mulai merencanakan masa depan mereka dengan lebih baik. Diharapkan, melalui kegiatan ini, para pemuda Desa Nganjat dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan di dunia kerja dan mampu mengelola bisnis mereka dengan lebih profesional.

Sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen mahasiswa UNDIP dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui program KKN. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya.



Penulis:  
Tamara Amalia Zahira Putri  
Mahasiswi KKN Tim II UNDIP 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Gencarkan Edukasi Anti-Bullying di Desa Nganjat



Loetju.idNganjat, Kabupaten Klaten (5/8/2024) – Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) Tim II tahun 2023/2024 mengadakan sosialisasi anti-bullying kepada para remaja di Desa Nganjat. Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi generasi muda desa tersebut. Sosialisasi ini menjadi bagian dari program KKN yang menitikberatkan pada peningkatan kesadaran masyarakat, khususnya remaja, tentang bahaya bullying dan pentingnya pencegahan.

Tamara Amalia Zahira Putri, mahasiswi jurusan Manajemen UNDIP yang turut serta dalam kegiatan ini, menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah awal dalam membangun kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan emosional remaja. “Bullying memiliki dampak yang serius, tidak hanya secara fisik tetapi juga mental dan emosional. Kami ingin agar remaja di Desa Nganjat memahami betapa pentingnya peran mereka dalam mencegah bullying,” ujar Tamara.

Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh sejumlah remaja Desa Nganjat yang terlihat antusias mengikuti penjelasan yang diberikan. Materi yang disampaikan mencakup definisi bullying, dampak negatifnya, serta cara mencegah dan menangani kasus bullying. Mahasiswa KKN UNDIP juga memperkenalkan link pengaduan bullying yang mereka buat, agar para korban atau saksi bullying dapat melaporkan kejadian dengan mudah dan cepat. Laporan yang masuk akan diteruskan kepada pihak berwenang untuk penanganan lebih lanjut.

Inisiatif ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat, termasuk peranhjat desa yang ada di Desa Nganjat tersebut.

Pelaksanaan sosialisasi anti-bullying ini adalah wujud nyata dari komitmen Universitas Diponegoro dalam mendukung program pengabdian masyarakat yang berdampak positif bagi lingkungan sekitar. Dengan edukasi yang diberikan, diharapkan masyarakat Desa Nganjat, khususnya para remaja, semakin sadar akan pentingnya peran mereka dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari bullying.

Masyarakat Desa Nganjat yang ingin melaporkan kejadian bullying dapat mengakses link pengaduan yang telah disediakan oleh mahasiswa KKN UNDIP melalui tautan berikut: [https://bit.ly/3SLnpGL](https://bit.ly/3SLnpGL).



Penulis:  
Tamara Amalia Zahira Putri  
Mahasiswi KKN Tim II UNDIP 2023/2024


Editor:
Achmad Munandar

Rabu, 14 Agustus 2024

Edukasi Etika dalam Media Sosial, Mahasiswa Undip Gelar Pelatihan Komunikasi Digital

 
Pelaksanaan Program Kerja “Komunikasi Digital di Era Modern: 
Etika Penggunaan Media Sosial yang Baik 
dan Pelatihan Pengiriman Email yang Efektif."  Senin (29/07/2024)

Loetju.id - Mahasiswa KKN tim II Universitas Diponegoro berhasil menyelenggarakan program kerja "Komunikasi Digital di Era Modern: Etika Penggunaan Media Sosial yang Baik dan Pelatihan Pengiriman Email yang Efektif." Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk anak kelas 8 SMP Bhineka Karya Kemusu, Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali pada 29 Juli 2024.

Media sosial menjadi fenomena yang sangat mendominasi dalam kehidupan remaja. Pesatnya perkembangan teknologi membuat generasi muda semakin kesulitan dalam memilih dan memilah dampak positif maupun negatif ketika menggunakan media sosial. Permasalahan tersebut menarik perhatian mahasiswa KKN Undip untuk mengedukasi anak remaja agar mampu bersikap bijak dan memanfaatkan media sosial dengan baik. Pelaksana program, Naila Ritanti Putri menjelaskan bahwa etika dalam menggunakan media sosial sangat menentukan masa depan para remaja, mengingat telah banyak pelanggaran etika yang dilakukan remaja saat ini ketika berkomentar atau membuat konten di media sosial.

Materi yang disampaikan dalam program tersebut meliputi cara menghubungi guru atau dosen dengan baik, memilah informasi yang akurat, hingga bentuk - bentuk pelanggaran dalam media sosial dan konsekuensi kedepannya. Setelah itu, mahasiswa memberikan pelatihan pengiriman email yang benar dan mengarahkan siswa untuk mempraktikkannya. Hal tersebut sangat penting untuk dipahami oleh siswa karena penggunaan email akan dibutuhkan ketika telah memasuki dunia perkuliahan ataupun pekerjaan.


Penyerahan Luaran Leaflet Kepada Guru SMP Bhineka Karya Kemusu 
Untuk Program Kerja “Komunikasi Digital di Era Modern: 
Etika Penggunaan Media Sosial yang Baik 
dan Pelatihan Pengiriman Email yang Efektif."  Senin (29/07/2024)

Setelah memberikan pemahaman mengenai media sosial, mahasiswa KKN juga memberikan luaran program berupa leaflet yang berisi langkah - langkah mengirim email supaya para siswa dapat mengingat ataupun mempelajari kembali.



Editor:
Achmad Munandar

Kembangkan Rasa Percaya Diri Anak, Mahasiswa Undip Selenggarakan Pelatihan Public Speaking


Pelatihan Public Speaking pada Anak Kelas 6 SDN 01 Guwo, 
Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Jumat (26/07/2024)


Loetju.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro berhasil menyelanggarakan program kerja "Meningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Pelatihan Public Speaking Untuk Siswa Kelas 6 SDN 01 Guwo" di Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali pada 26 Juli 2024. Melalui serangkaian kegiatan yang menarik dan interaktif, mahasiswa KKN berupaya membangkitkan rasa percaya diri serta mengembangkan softskill para siswa. Menanamkan kemampuan berkomunikasi yang baik sejak dini merupakan langkah penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan di masa depan.

Pelaksana Program, Naila Ritanti Putri menjelaskan bahwa pelatihan kemampuan public speaking akan melatih anak - anak untuk lebih aktif dalam kegiatan atau esktrakulikuler yang diikuti di sekolah sehingga mereka dapat menciptakan prestasi. Para siswa juga diharapkan mampu mengekspresikan perasaan atau pendapatnya dengan komunikasi yang baik dan bijak. Kemampuan public speaking yang telah terbentuk sejak dini akan membantu mereka kedepannya, terutama dalam menghadapi dunia kerja ataupun berkomunikasi di depan umum.

Penyerahan Modul Pembelajaran “Public Speaking” 
Kepada Guru SDN 01 Guwo Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, 
Jumat (26/07/2024)

Kegiatan pelatihan tersebut dimulai dengan menjelaskan materi public speaking yang mencakup etika, tentangan, jenis, hingga unsur penting yang perlu diperhatikan dalam public speaking. Setelah menjelaskan materi, siswa diarahkan untuk mempraktikkan public speaking seperti cara perkenalan yang baik, bercerita pengalaman liburan, ataupun pidato di depan kelas. Pendampingan dari mahasiswa memperlihatkan dampak yang positif pada kepercayaan diri siswa. Hal tersebut terlihat pada siswa yang mulanya takut untuk berbicara menjadi lebih berani dan komunikatif.

Selain melatih siswa dalam mempraktikkan public speaking, mahasiswa juga memberikan modul pembelajaran kepada guru yang berisi materi public speaking. Modul tersebut diharapkan dapat menjadi panduan yang efektif bagi guru untuk melanjutkan pendalaman kemampuan siswa dalam berkomunikasi.



Editor:
Achmad Munandar

Masyarakat Desa Bagor Bantu Racikkan Eco Enzyme Bersama Mahasiswa KKN Tim II Undip

 


Loetju.idEco enzyme merupakan cairan alami yang ramah lingkungan dan memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Cairan eco enzyme dihasilkan dari limbah organik rumah tangga yang dicampur dengan air dan cacahan gula jawa kemudian difermentasi selama 3 bulan atau 90 hari. Hasil fermentasi dari eco enzyme yaitu berupa cairan berwarna cokelat muda hingga cokelat tua, dengan aroma asam yang segar dan khas. 

Limbah organik yang dibutuhkan untuk membuat eco enzyme dapat berupa sayuran maupun buah-buahan sisa yang kemudian dipotong kecil-kecil. Semua sisa sayur ataupun buah-buahan dapat digunakan untuk membuat eco enzyme, kecuali pada kategori tertentu seperti sisa sayur atau buah yang sudah dimasak, busuk atau berjamur, berminyak, dan kering atau keras.

Kegiatan pembuatan eco enzyme yang dilaksanakan pada hari Selasa, 07 Agustus 2024, bertempat di Pendopo Balai Desa Bagor, diikuti oleh perwakilan masyarakat desa Bagor dengan sangat antusias. Peserta yang mengikuti kegiatan terdiri dari seluruh perwakilan bapak atau ibu RT se Desa Bagor, perwakilan dari LP2MD dan BPD, perwakilan dari perangkat desa Bagor, dan tentunya seluruh mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro. 

Tidak hanya mensosialisasikan materi terkait eco enzyme dan pemanfaatannya saja, mahasiswa KKN juga mengajak peserta untuk ikut terjun langsung dalam membuat eco enzyme. Terdapat 2 peserta, yakni Bapak Sukir dan Ibu Karsiyem selaku perwakilan dari peserta bersedia maju ke depan untuk membantu mahasiswa KKN dalam membuat eco enzyme. Mahasiswa KKN hanya memandu Bapak Sukir dan Ibu Karsiyem dalam membuat eco enzyme sesuai dengan tahapannya, mulai dari memasukkan bahan-bahan hingga menyimpan eco enzyme dengan tepat. 

Adapun langkah-langkah membuat eco enzyme, yaitu memasukkan bahan-bahan seperti air, gula jawa, dan potongan kulit buah ke dalam botol atau wadah yang sudah disediakan. Langkah selanjutnya botol yang sudah terisi air, gula jawa, dan potongan kulit buah ditutup rapat dan eco enzyme siap difermentasi selama 90 hari. Terdapat beberapa ketentuan tempat untuk menyimpan eco enzyme antara lain, yaitu tempat tidak terkena sinar matahari secara langsung, tempat memiliki sirkulasi udara yang baik, jauh dari WC, tong sampah, tempat pembakaran sampah, dan bahan-bahan kimia. 


Pada akhir kegiatan, mahasiswa KKN memberikan poster sekaligus menyampaikan manfaat dari eco enzyme dan penjelasan singkat terkait dengan takaran penggunaan eco enzyme dalam kehidupan sehari-hari. Bapak Sukir selaku Ketua RT 09 Desa Bagor menyampaikan bahwa, eco enzyme dapat dijadikan sebagai pestisida dan pupuk alami, dimana penggunaan eco enzyme tersebut dapat memicu pertumbuhan tanaman yang cukup maksimal. 

Kemudian untuk pengaplikasian eco enzyme yang dijadikan sebagai obat semprotpun sangat mudah, yaitu dengan menyemprotkan eco enzyme yang sudah dicampur dengan air pada daun tanaman secara berkala. Cairan eco enzyme juga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Cairan ini dapat digunakan sebagai pembersih alami, detergen, disinfektan, dan penghilang bau. Eco enzyme juga dapat membantu pengolahan air limbah dengan memecah polutan, menjadikannya solusi berkelanjutan untuk pelestarian lingkungan, dan bahan pembenah tanah.

Produksi dan penggunaan eco enzyme sangat berkontribusi pada pengurangan limbah dan jejak karbon yang lebih rendah. Eco enzyme dapat meminimalkan limbah di tempat pembuangan akhir (TPA) dan mengurangi emisi gas metana, yang merupakan salah satu jenis gas rumah kaca yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Bahan-bahannya yang alami memastikan bahwa tidak ada bahan kimia berbahaya yang masuk ke lingkungan, sehingga menjadikannya sebagai bahan alternatif yang aman dan berkelanjutan dibandingkan produk konvensional lainnya. 



Penulis: Fatimah Usfatina 
Program Stud Biologi
Fakultas Sains dan Matematika (FSM)

DPL: 
Mochamad Rizki Fitrianto, S. AP., M. AP. 

Lokasi KKN: 
Desa Bagor, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar

Peduli Lingkungan, Mahasiswa KKN Undip di Desa Tambakboyo Lakukan Pengolahan Minyak Goreng Bekas Menjadi Lilin Aromaterapi Berdaya Jual




Campusnesia.co.idRumah tangga merupakan penyumbang limbah terbanyak di Indonesia. Salah satu limbah yang dihasilkan adalah limbah cair berupa minyak goreng bekas atau lebih dikenal dengan sebutan minyak jelantah. Minyak jelantah dapat memberikan efek yang buruk bagi kesehatan dan juga lingkungan. Minyak jelantah bila terus digunakan dapat menjadi pemicu penyakit kanker karena mengandung senyawa yang bersifat karsinogenik. 

Apabila sudah tidak dapat digunakan, minyak jelantah sering dianggap sebagai limbah yang sudah tak bernilai lagi sehingga umumnya akan dibuang begitu saja. Minyak jelantah tersebut biasanya akan dibuang ke selokan atau tanah dekat rumah. Padahal pembuangan secara sembarangan tersebut dapat menimbulkan permasalahan seperti terjadinya penyumbatan saluran air dan pori-pori tanah karena minyak terserap dan menggumpal. Hal ini akan berimbas pada kualitas air, mengerasnya tekstur tanah, dan berkurangnya tingkat kesuburan tanah. Oleh sebab itu, perlu adanya tindakan untuk meminimalkan limbah minyak jelantah dan mengurangi pencemaran lingkungan. 

Pada hari Sabtu, 27 Juli 2024 Mahasiswa KKN UNDIP Tim II memberikan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi berbasis minyak jelantah pada ibu-ibu RT 2/RW 2 di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Pembuatan lilin aromaterapi ini dihadiri oleh 30 orang yang sangat antusias dalam mendengarkan materi dan demonstrasi yang berlangsung ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. 


Kegiatan ini diawali dengan membagikan leaflet dan memaparkan materi mengenai minyak jelantah dan lilin aromaterapi. Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi dengan proses pemanasan menggunakan bahan yang sederhana seperti minyak jelantah, stearic acid, pewarna oil based, dan essential oil. Digunakan pula alat-alat yang ada disekitar dan mudah dicari seperti panci, sumbu, pengaduk, dan cetakan yang dapat berupa gelas sloki atau cetakan bermotif. Pembuatan lilin sendiri diawali dengan memanaskan minyak dan kemudian ditambahkan stearic acid dengan menggunakan perbandingan 1:1. Setelah tercampur rata ditambahkan pula pewarna untuk mempercantik tampilan dan kemudian ditambahkan pula essential oil untuk memberikan bau yang sedap. Bau yang ditambahkan dapat berupa sereh, lemon, ataupun lavender. Minyak tersebut kemudian dituangkan pada cetakan yang telah disediakan dan diberi sumbu kemudian biarkan hingga mengeras. 

Kegiatan ini mendapat respon yang sangat positif dari warga, ditunjukkan dengan adanya rasa ingin mencoba sendiri dirumah dan ingin membuatnya menjadi souvenir pernikahan. 
“Terselenggaranya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami karena memberikan gambaran bahwa minyak jelantah masih dapat dimanfaatkan kembali menjadi sebuah produk dan produk ini dapat dimanfaatkan juga menjadi souvenir pernikahan,” ujar Ibu RT 2/RW 2, Purwanti. 

Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama dan pembagian lilin yang telah didemonstrasikan. Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi alternatif dalam mengurangi pembuangan minyak jelantah secara sembarangan dalam skala rumah tangga.



Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z