Comedy, Indie and Creativity

Kamis, 22 Agustus 2024

Kurangi Pembuangan Limbah Cair Tahu ke Sungai! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Berikan Edukasi Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Cair Tahu pada UMKM Tahu Desa Ngadipiro




Loetju.idNgadipiro, 29 Juli 2024 - Desa Ngadipiro, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, dikenal sebagai sentra produksi tahu dengan banyaknya UMKM yang mengolah tahu menjadi berbagai produk, seperti tahu coklat dan tahu bakso. Namun, seiring dengan meningkatnya produksi, limbah yang dihasilkan juga bertambah, khususnya limbah cair tahu. Limbah ini kerap kali dibuang langsung ke sungai, menimbulkan masalah lingkungan seperti bau tidak sedap dan eutrofikasi atau peningkatan kadar mineral dan nutrisi yang menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem perairan.

Menanggapi masalah tersebut, mahasiswa KKN TIM II UNDIP dari jurusan Kimia melaksanakan program edukasi dan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah cair tahu. Program ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2024, bertempat di kediaman salah satu pelaku UMKM tahu di Desa Ngadipiro.

Program ini bertujuan untuk mengedukasi para pelaku UMKM tahu mengenai pentingnya mengurangi pencemaran limbah cair tahu dengan cara mengolahnya menjadi Pupuk Organik Cair (POC) yang bermanfaat bagi tanaman. Pelatihan ini diawali dengan survei terhadap cara pengolahan limbah cair tahu yang selama ini dilakukan oleh para pelaku UMKM di desa tersebut. Setelah mendapatkan gambaran, mahasiswa KKN TIM II UNDIP menyesuaikan jadwal pelatihan dengan waktu luang para pelaku UMKM.

Pada hari pelaksanaan, mahasiswa memberikan penjelasan mengenai dampak buruk pembuangan limbah cair tahu ke sungai dan pentingnya pengelolaan limbah yang baik. Selanjutnya, para pelaku UMKM diberi penjelasan mengenai proses pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah cair tahu dan manfaatnya untuk tanaman. Setelah penjelasan teori, dilakukan demonstrasi pembuatan POC yang diikuti dengan antusias oleh peserta.

Sebagai penutup, mahasiswa KKN TIM II UNDIP menyerahkan Pupuk Organik Cair (POC) hasil demonstrasi beserta brosur panduan pembuatan kepada pelaku UMKM tahu. Diharapkan, keterampilan baru ini dapat membantu mereka mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus memberikan manfaat tambahan, baik untuk kebutuhan pribadi maupun sebagai peluang usaha baru.

Dengan adanya program ini, diharapkan limbah cair tahu yang sebelumnya menjadi permasalahan lingkungan dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat, sehingga turut serta menjaga kelestarian lingkungan Desa Ngadipiro.




Penulis : 
Nasywa Febriantyana Khoirunnisa Zein

Prodi : 
S-1 Kimia

DPL  : 
Yudhy Dharmawan., S.KM., M.Kes. Ph.D
Rifki Adhi Prasetyo, S.E., M.Ak
Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar

Workshop Pelatihan dan Penyusunan Modul Terkait User Interface pada Microsoft Excel di Desa Medari



Loetju.idMedari, 4 Agustus 2024. Desa Medari menggelar workshop pelatihan yang fokus pada penyusunan modul dan peningkatan keterampilan user interface dalam Microsoft Excel pada 4 Agustus 2024. Acara ini diadakan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan digital masyarakat desa dalam penggunaan perangkat lunak spreadsheet yang sangat penting untuk berbagai keperluan administrasi dan bisnis.

Workshop ini melibatkan para peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelaku UMKM, Perangkat desa, dan Ibu-Ibu PKK. Selama sesi pelatihan, peserta diajarkan tentang cara memanfaatkan fitur-fitur terbaru Microsoft Excel untuk menyusun dan mengelola data dengan lebih efisien. Modul yang disusun meliputi pembuatan formulir, pengolahan data, dan visualisasi informasi melalui grafik dan tabel dinamis.

Menurut Ibu Kepala Desa, “Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari, sehingga mempermudah proses administratif serta  meningkatkan produktivitas dan dengan keterampilan baru ini, kami berharap masyarakat Desa Medari dapat lebih efektif dalam mengelola data mereka, baik untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis.”

Workshop ini juga diharapkan dapat memperkuat kemampuan digital di desa, membantu mempercepat adopsi teknologi, dan mendukung perkembangan UMKM lokal dalam era digital.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim II Undip Kenalkan Psychological First Aid bagi Penyintas Kekerasan Seksual di SMPN 2 Nguntoronadi

 



Loetju.idSemin, Wonogiri (25/7/2024) - Data aduan kasus kekerasan yang diterima oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak menunjukkan kasus kekerasan seksual sebagai jenis kekerasan yang paling banyak terjadi di Indonesia per Januari 2024. Begitupun data aduan di Provinsi Jawa Tengah yang juga memperlihatkan tingginya kasus kekerasan seksual. Berdasarkan hal tersebut mahasiswa KKN Tim II Undip berinisiatif mengadakan sosialisasi bertajuk Psychological First Aid (PFA) bagi Penyintas Kekerasan Seksual yang diselenggarakan dengan tujuan untuk membina remaja menjadi agen penyedia dukungan bagi penyintas kekerasan seksual di lingkungannya.

Menurut Kemdikbud, kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan dengan aman dan optimal. Kekerasan seksual dapat meninggalkan luka yang mendalam bagi korban, baik secara fisik maupun psikologis. Dalam hal ini, Pertolongan Pertama Psikologis (Psychological First Aid atau PFA) menjadi langkah awal yang sangat penting dalam memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada korban.

Psychological First Aid (PFA) adalah pendekatan awal yang diberikan kepada individu yang mengalami trauma psikologis akibat sebuah krisis, seperti kekerasan seksual. PFA tidak bertujuan untuk menggantikan perawatan psikologis profesional, tetapi lebih berfungsi sebagai langkah pertama untuk menstabilkan kondisi emosional korban, mengurangi stres, dan mencegah dampak psikologis yang lebih parah.

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan di SMP N 2 Nguntoronadi diawali dengan pemaparan mengenai pengertian kekerasan seksual dan psychological first aid. Selanjutnya dijelaskan pula mengenai kapan, di mana, dan kepada siapa PFA dapat diberikan, serta tahap-tahap PFA yang terdiri atas empat tahap, yakni persiapan, lihat, dengar, dan hubungkan. Leaflet berisi tahap-tahap PFA juga dibagikan kepada tiap-tiap peserta agar materi lebih mudah diingat. Terakhir, siswa juga diberikan pemahaman tentang hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika berinteraksi dengan penyintas.

Harapannya sosialisasi ini dapat membuat para siswa menjadi lebih perhatian terhadap tindak kekerasan seksual yang terjadi di sekitarnya, serta memahami bagaimana memberikan dukungan awal kepada penyintas kekerasan seksual. Semakin luasnya pemahaman tentang PFA di kalangan remaja juga diharapkan dapat meringankan beban psikologis para penyintas agar bisa berdamai dan kembali berdaya.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim II Undip Gemakan Pentingnya Kesehatan Mental di SMPN 2 Nguntoronadi Wonogiri

 


Loetju.idSemin, Wonogiri (25/7/2024) - Sebagai upaya peningkatan kesadaran akan kesehatan mental di kalangan remaja, mahasiswa Tim II KKN Undip menyelenggarakan penyuluhan di SMP N 2 Nguntoronadi, Wonogiri. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental serta mengurangi pandangan negatif mengenai gangguan mental.

WHO mendefinisikan kesehatan mental sebagai kondisi kesejahteraan individu yang menyadari potensinya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.

Menurut laporan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menunjukkan bahwa 1 dari 3 remaja Indonesia usia 10-17 tahun memiliki masalah kesehatan mental. Total terdapat 6,6% dari remaja Indonesia mengalami masalah mental yang terdiri atas gangguan cemas, gangguan depresi mayor, gangguan perilaku, PTSD, serta gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas. Dari temuan tersebut, salah satu mahasiswa KKN dari jurusan Psikologi berinisiatif untuk memberikan sosialisasi mengenai pentingnya kesehatan mental bagi remaja untuk dapat meningkatkan kepekaan mereka terhadap kondisi diri sendiri ataupun lingkungan sekitarnya.

Penyuluhan dimulai dengan penjelasan mengenai apa itu kesehatan mental dan prevalensi terjadinya gangguan mental pada remaja. Kemudian dilanjut dengan paparan interaktif mengenai mitos atau fakta soal gangguan mental, serta diakhiri dengan tips menghindari self-diagnosed dan cara menjaga kesehatan mental. Setelah pemaparan selesai, dibuka pula sesi tanya jawab singkat yang memperlihatkan partisipasi aktif dari para siswa. Selain itu, ditunjukkan pula poster mengenai tips menghindari self-diagnosed yang akan dipajang di lokasi-lokasi strategis sekitar sekolah.

Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para siswa dan memperluas wawasan mereka sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya gangguan mental. Selain itu, penyuluhan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan sensibilitas siswa terhadap kondisi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya, dimulai dari menyadari masalah yang dialami dan perilaku mencari bantuan.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Edukasi Mengenai Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Menjadi Biopestisida Alami Kepada Ibu-ibu PKK Desa Semin

 
Gambar 1. Pelaksanaan Kegiatan 
Pembuatan Biopestisida dari Kulit Bawang


Loetju.idPada hari Sabtu, 20 Juli 2024, sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat berhasil dilaksanakan oleh kelompok PKK Desa Semin yang dipimpin oleh Novita Tiarasari dari Biologi. Program ini berlangsung dari pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB dengan dihadiri oleh 35 peserta, yang semuanya merupakan ibu-ibu anggota PKK.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan praktis kepada ibu-ibu PKK mengenai cara pembuatan biopestisida alami dari limbah kulit bawang. Program ini juga sebagai langkah mendukung keberlanjutan lingkungan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga yang sering kali diabaikan.

Pembuatan biopestisida dimulai dengan pengumpulan sampah kulit bawang. Langkah pertama adalah merendam kulit bawang dalam air hingga air rendaman tersebut berubah warna menjadi keruh. Setelah itu, air rendaman disaring untuk memisahkan ampas kulit bawang dari airnya. Hasil air saringan inilah yang menjadi bahan dasar biopestisida. Untuk menambah efektivitas, air saringan ini kemudian ditambahkan dengan sedikit sabun cuci piring.

Para peserta tampak antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan. Selain diberikan panduan langsung, mereka juga diperlihatkan contoh produk biopestisida yang sudah jadi. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran konkret tentang hasil akhir yang diharapkan.

Dengan program ini, para ibu-ibu PKK diharapkan dapat mempraktikkan sendiri pembuatan biopestisida di rumah masing-masing. Selain lebih hemat, biopestisida ini juga ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Program ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah organik di tingkat rumah tangga.

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab di mana peserta bisa menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian contoh produk biopestisida yang sudah jadi untuk digunakan di rumah masing-masing.

Dengan terlaksananya program ini, diharapkan akan ada peningkatan kualitas lingkungan dan kesehatan di masyarakat, serta pemanfaatan limbah rumah tangga yang lebih optimal.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Pelatihan Pembuatan Totebag Ecoprint sebagai Upaya Peningkatan Kreativitas dan Peluang Usaha Ramah Lingkungan Kepada Ibu-ibu PKK Desa Semin



Gambar 1. Dokumentasi Kegiatan 
Pelatihan Pembuatan Totebag Ecoprint


Loetju.idPada hari Sabtu, 20 Juli 2024, bertempat di ruang serbaguna Desa Semin, telah dilaksanakan Pelatihan Pembuatan Totebag Ecoprint yang diikuti oleh 35 ibu-ibu anggota PKK yang dipimpin oleh Novita Tiarasari dari Jurusan Biologi. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB dengan tujuan utama meningkatkan kreativitas para peserta sekaligus membuka peluang usaha yang ramah lingkungan.

Pelatihan ini diselenggarakan sebagai respons terhadap kebutuhan akan peningkatan kreativitas dan keterampilan masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga, dalam menciptakan produk yang memiliki nilai jual dan ramah lingkungan. Ecoprint, sebagai teknik yang memanfaatkan bahan-bahan alami seperti daun untuk menghasilkan motif pada kain, dipandang sangat relevan untuk mendukung gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

Pelatihan dimulai dengan penjelasan singkat mengenai teknik Ecoprint oleh fasilitator. Peserta diperkenalkan pada berbagai jenis daun yang bisa digunakan sebagai sumber motif dan pewarna alami, serta langkah-langkah persiapan kain kanvas sebagai media cetak. Kain kanvas yang digunakan sebelumnya telah direndam dalam larutan tawas untuk meningkatkan daya serap warna alami dari daun.

Setelah penjelasan, peserta diberikan kesempatan untuk langsung mempraktikkan teknik Ecoprint dengan menggunakan totebag kanvas. Mereka dengan antusias menata daun di atas totebag dan memukul-mukulnya menggunakan ulekan sebagai pengganti palu untuk memastikan warna dan motif dari daun terserap dengan baik pada kain. Proses ini menjadi momen yang paling menarik karena selain menghasilkan karya yang unik, peserta juga merasakan sensasi kreatif yang menyenangkan.


 
Gambar 2. Kegiatan Pelatihan Pembuatan Totebag Ecoprint 
sebagai Upaya Peningkatan Kreativitas dan Peluang Usaha Ramah Lingkungan


Seluruh peserta berhasil menyelesaikan totebag Ecoprint mereka masing-masing dengan hasil yang bervariasi namun memuaskan. Banyak dari mereka yang mengaku baru pertama kali mencoba teknik ini dan merasa bangga dengan hasil karya mereka. Selain itu, pelatihan ini juga membuka wawasan para ibu-ibu PKK tentang potensi usaha yang dapat dikembangkan dari produk ramah lingkungan seperti totebag Ecoprint.

Beberapa peserta menyampaikan keinginannya untuk lebih mendalami teknik ini dan bahkan mempertimbangkan untuk menjadikannya sebagai usaha rumahan. Ini menunjukkan bahwa pelatihan ini tidak hanya bermanfaat dalam peningkatan keterampilan tetapi juga dalam membuka peluang ekonomi baru yang lebih hijau.

Pelatihan Pembuatan Totebag Ecoprint yang dilaksanakan pada 20 Juli 2024 ini berhasil mencapai tujuannya dalam meningkatkan kreativitas dan membuka peluang usaha ramah lingkungan bagi para peserta. Antusiasme dan keterlibatan aktif dari para ibu-ibu PKK menunjukkan bahwa kegiatan semacam ini sangat relevan dan perlu terus dilaksanakan untuk memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar

Waspada Terjerat Pinjaman Online Illegal! Mahasiswi KKN TIM II UNDIP Mengadakan Penyuluhan Hukum Mengenai Bahaya Terjerat Pinjaman Online Illegal Ditinjau Dari Segi Hukum



Loetju.idDesa Tunjungsari, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan (07/08/2024) - Kasus Pinjaman Online menjadi keresahan dan ancaman bagi warga masyarakat, sehingga untuk mendapatkan kehidupan yang aman dan perlindungan hukum bagi masyarakat baik yang telah menjadi korban maupun yang merasa dirugikan oleh tindakan pinjaman online illegal. Oleh karena itu, agar warga Desa Tunjungsari tidak terjerumus atau menjadi korban dari adanya pinjaman online illegal maka Cahya Hikmah Fajariyani salah satu anggota KKN TIM II Universitas Diponegoro mengadakan penyuluhan hukum mengenai bahaya terjerat pinjaman online illegal, dengan adanya penyuluhan hukum tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada warga Desa Tunjungsari agar selalu waspada terhadap pinjaman online illegal.

Pinjaman online ilegal merupakan pinjaman online yang tidak diakui dimata hukum karena tidak memiliki izin resmi dan tidak terdaftar serta tidak diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tidak seperti pinjaman online legal yang memiliki izin resmi serta memiliki dasar hukum yakni Peraturan OJK Nomor 77 Tahun 2016 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi, sedangkan pinjaman online illegal tidak memiliki dasar hukum yang pasti. Selain tidak diakui di mata hukum dan tidak berizin resmi OJK, pinjaman online illegal memiliki ciri-ciri lain seperti menggunakan SMS/Whatsapp dalam memberikan penawaran, sangat mudah mendapatkan pinjaman sebab tanpa seleksi terlebih dahulu, meminta akses data pribadi peminjam bahkan yang tidak berhubungan dengan proses peminjaman, menetapkan bunga, denda dan biaya tinggi tanpa penjelasan yang tertera dalam perjanjian serta menagih tanpa etika menggunakan ancaman, teror, intimidasi dan kalimat kasar dengan penagih atau debt collector.


Kegiatan program kerja monodisiplin ini dilaksanakan pada tanggal pada 7 Agustus 2024 yang dihadiri oleh Ibu-Ibu Kelompok PKH Desa Tunjungsari yang berjumlah 25 orang. Dalam pemaparan ini lebih difokuskan pada segi hukum mengenai bagaimana perlindungan hukum bagi korban maupun yang merasa dirugikan oleh tindakan pinjaman online illegal tersebut. Dengan adanya pelaksanaan program ini, KKN TIM II Universitas Diponegoro mengharapkan agar para ibu-ibu kelompok PKH semakin waspada dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk menghindari jerat pinjaman online illegal yang dapat merugikan secara finansial dan psikologis dan program kerja monodisiplin ini dapat membawa dampak positif bagi ibu-ibu kelompok PKH di Desa Tunjungsari.



Penulis: 
Cahya Hikmah Fajariyani
Jurusan Hukum
Fakultas Fakultas Hukum


Editor:
Achmad Munandar


Stop Pergaulan Bebas Dikalangan Remaja! Mahasiswi KKN TIM II UNDIP Mengadakan Penyuluhan Hukum Mengenai Pergaulan Bebas Dikalangan Remaja Berkaitan Dengan Jerat Hukum Bagi Pelaku Serta Dampak Hukumnya




Loetju.id -  Desa Tunjungsari, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan (21/07/2024) - Globalisasi yang melanda Indonesia saat ini membuat informasi yang dibawa oleh media massa seperti televisi dan media sosial sangat mudah diakses. Seiring dengan perkembangan zaman, dapat memicu terjadinya pergaulan bebas yang dapat mempengaruhi anak-anak atau remaja. Masalah pergaulan bebas cenderung dipengaruhi oleh faktor lingkungan, media sosial, dan kurangnya pegangan hidup bagi anak-anak dan remaja dalam hal keyakinan/agama serta ketidakstabilan tingkat emosional.

Dalam usia ini biasanya seseorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan, dan bahkan memiliki rasa ingin mencoba suatu hal baru yang mungkin tidak diketahui apakah memberikan dampak positif atau negatif. Contoh pergaulan bebas yang saat ini sering dilakukan yaitu meminum alkohol, merokok maupun seks bebas. Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang sangat cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern. Dengan adanya hal tersebut juga dapat mengubah norma-norma, nilai-nilai, dan gaya hidup anak-anak atau remaja.


Oleh karena itu, agar warga Desa Tunjungsari tidak terjerumus atau menjadi korban dari adanya pinjaman online illegal maka Cahya Hikmah Fajariyani salah satu anggota KKN TIM II Universitas Diponegoro mengadakan penyuluhan hukum mengenai jerat hukum pergaulan bebas dikalangan remaja, dengan adanya penyuluhan hukum tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para remaja Desa Tunjungsari agar tidak terjerumus kepada pergaulan bebas serta memberikan edukasi dari segi jerat hukumnya.

Kegiatan program kerja monodisiplin ini dilaksanakan pada tanggal pada 21 Juli 2024 yang dihadiri oleh Remaja Desa Tunjungsari yang berjumlah 15 orang. Dalam pemaparan ini lebih difokuskan pada segi hukum mengenai bagaimana jerat hukum bagi pelaku pergaulan bebas. Dengan adanya pelaksanaan program ini, KKN TIM II Universitas Diponegoro mengharapkan agar para remaja Desa Tunjungsari semakin memiliki pemahaman hukum untuk menghindari pergaulab bebas dikalangan remaja dan program kerja monodisiplin ini dapat membawa dampak positif bagi remaja di Desa Tunjungsari.



Penulis: 
Cahya Hikmah Fajariyani
Jurusan Hukum
Fakultas Fakultas Hukum


Editor:
Achmad Munandar

Belajar Bersama Cara Menyikat Gigi yang Kreatif dan Edukatif oleh Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Semarang

Sumber: Dokumen Pribadi



Loetju.idCepoko, Sragen (29/07/24) - Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Semarang menunjukkan peran edukatif mereka dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan melibatkan anak-anak SD Negeri Cepoko 1 dan SD Negeri Cepoko 2 dalam kegiatan cek gigi dan mulut serta sosialisasi cara menyikat gigi. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dari jurusan kedokteran dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan gigi sejak dini.

Mahasiswa menyadari bahwa pendidikan tentang kesehatan mulut harus dimulai sejak dini, dan anak-anak SD adalah target yang ideal untuk memulai program ini. Program ini diharapkan dapat membentuk kebiasaan hidup sehat, meningkatkan pemahaman anak-anak tentang pentingnya kebersihan gigi, dan memperkenalkan mereka pada rutinitas menyikat gigi yang benar.


Metode Menyenangkan dan Interaktif
Mahasiswa KKN terlibat aktif dalam memberikan penyuluhan kepada anak-anak SD tentang teknik menyikat gigi yang baik dan benar. Mereka menggunakan metode yang menyenangkan dan interaktif, seperti lagu-lagu pendek dan permainan edukatif, untuk membuat pembelajaran lebih menarik bagi anak-anak.


Dukungan dari Guru
Ibu Hartati, selaku kepala sekolah di SD Negeri Cepoko 1, menyambut baik inisiatif ini. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah membawa program yang bermanfaat ini ke sekolah kami. Semoga anak-anak kami dapat mempraktikkan pengetahuan yang mereka peroleh dan membentuk kebiasaan hidup sehat sejak dini.”


Dampak Positif bagi Masyarakat
Program KKN ini menjadi contoh bagaimana kegiatan mahasiswa dapat memberikan dampak positif pada masyarakat, khususnya dalam hal kesehatan anak-anak. Diharapkan program serupa dapat diterapkan di berbagai wilayah sebagai langkah awal dalam menciptakan generasi yang lebih sadar akan pentingnya kesehatan gigi.


Kesimpulan
Sosialisasi cara menyikat gigi yang kreatif dan edukatif oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Semarang di SD Negeri Cepoko 1 dan SD Negeri Cepoko 2 merupakan contoh program yang bermanfaat bagi anak-anak. Dengan metode yang menyenangkan dan interaktif, serta dukungan dari berbagai pihak, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan gigi dan membentuk kebiasaan hidup sehat sejak dini.




Penulis : 
Farisa Rahma Meidina

Lokasi Kegiatan : 
Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Dosen Pembimbing : 
Enda Wista Sinuraya, S.T, M.T

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Ajak Warga untuk Berperan Aktif dalam Pencegahan Diabetes Mellitus dan Hipertensi

 



Loetju.id -  Cepoko, Sragen (05/08/24) - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro pada 5 Agustus 2024 adakan sosialisasi mengenai penyakit diabetes mellitus (DM) dan hipertensi. Acara berlangsung di Balai Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.

Kegiatan diawali dengan sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan mulai dari cek gula darah hingga tekanan darah. Di momen yang sama pula, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi mengenai makanan yang bergizi seimbang untuk lansia. Farisa Rahma Meidina, mahasiswa Kedokteran Universitas Diponegoro yang juga merupakan peserta KKN di Desa Cepoko sebagai narasumber yang menjelaskan mengenai bahaya DM dan hipertensi serta makanan bergizi seimbang.

DM adalah gangguan metabolik yang menyebabkan kadar gula darah tinggi akibat masalah produksi atau penggunaan insulin oleh tubuh. Tipe DM terdiri dari tipe 1, di mana tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali; tipe 2, di mana tubuh tidak menggunakan insulin dengan efektif atau tidak memproduksi cukup insulin. Sedangkan hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah di dalam arteri, dengan keadaan tanpa gejala. Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan risiko strok, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.

“Pada stadium awal, DM dan hipertensi memang tidak menimbulkan gejala. Meskipun begitu, jangan nunggu gejalanya muncul baru diobati. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Kalau penyakit tersebut sudah parah harus minum obat terus-menerus,” jelas Farisa.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa DM dan hipertensi berat atau yang telah diderita selama bertahun-tahun dan tidak diobatilah yang dapat menimbulkan gejala.

“Langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengobati penyakit hipertensi adalah dengan mengubah pola hidup, mulai dari mengubah pola makan dengan gizi seimbang, olahraga aerobik, berhenti merokok, dan menurunkan berat badan sampai dengan batas yang ideal,” tuturnya.

Penerapan gizi seimbang yang dijadikan fokus utama dalam sosialisasi tersebut adalah membatasi bahan atau produk makanan yang dapat meningkatkan risiko penyakit hipertensi maupun diabetes, yaitu makanan tinggi GGL (garam, gula, dan lemak).

Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam ini dihadiri oleh 50 peserta dari ibu-ibu PKK. Sosialisasi penyakit DM dan hipertensi merupakan bagian dari salah satu program sosialisasi hidup sehat yang dirancang oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro. Antusias peserta sosialisasi mengenai penyakit DM dan hipertensi dapat dilihat dengan partisipasi aktif dari peserta yang mengikuti rangkaian acara dari awal hingga selesai.

“Sosialisasi penyakit DM dan hipertensi ini dipilih untuk mencegah meningkatnya angka kejadian DM dan hipertensi di Desa Cepoko. Harapannya setelah dilakukan sosialisasi, ibu-ibu dapat melakukan pencegahan atau pengobatan secara mandiri di rumah,” terang Farisa selaku narasumber.




Penulis : 
Farisa Rahma Meidina

Lokasi Kegiatan : 
Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Dosen Pembimbing : 
Enda Wista Sinuraya, S.T, M.T

Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z