Comedy, Indie and Creativity

Kamis, 22 Agustus 2024

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan Edukasi mengenai Penerapan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dan Pemilahan Sampah Rumah Tangga




Loetju.idCepoko, Sragen (5 Agustus 2024) -  Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro pada 5 Agustus 2024 mengadakan edukasi mengenai penerapan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dan pemilahan sampah rumah tangga. Acara berlangsung di Balai Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Cepoko terhadap pentingnya mengelola sampah dengan baik dan benar. Kegiatan ini melibatkan seluruh masyarakat Desa Cepoko untuk belajar bersama serta mempraktikan bagaimana cara mengurangi produksi sampah, menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan, dan mendaur ulang sampah agar memiliki nilai guna.

Kegiatan dimulai dengan penjelasan konsep  3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) danpentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik dalam rumah tangga kemudian dilanjutkan dengan pembagian poster 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dan pemilahan sampah rumah tangga. Para hadirin diberikan pemahaman mengenai pemilahan sampah yang dapat mengurangi volume sampah yang harus diserahkan ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan meningkatkan kesempatan untuk mendaur ulang material yang masih memiliki nilai ekonomi.

Mahasiswa UNDIP berharap agar edukasi yang mereka lakukan melalui sosialisasi ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Desa Cepoko. Program ini merupakan bukti nyata dari kontribusi mahasiswa dalam mendukung tercapainya lingkungan yang bersih dan sehat, serta sebagai langkah kecil dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Melalui kerjasama antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa, diharapkan Desa Cepoko dapat menjadi desa yang mencontohkan bagaimana mengelola sampah berbasis 3R yang baik dan benar.



Penulis: 
Rohmah Sofa Febriana

Jurusan/Fakultas: 
Teknik Lingkungan/Fakultas Teknik

Perguruan Tinggi: 
Universitas Diponegoro

Lokasi Kegiatan: 
Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Dosen Pembimbing : 
Enda Wista Sinuraya, S.T, M.T

Editor:
Achmad Munanar


Belajar bersama mengenai Manfaat dan Cara Pembuatan Eco-Enzyme bersama Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro

 

Sumber: Dokumentasi Pribado


Loetju.id - Cepoko, Sragen (5 Agustus 2024) -  Desa Cepoko memiliki potensi besar dalam mengelola sampah organik, namun keterbatasan pengetahuan dan fasilitas menyebabkan pengelolaan sampah di Desa Cepoko menjadi salah satu masalah utama. Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melihat kesempatan ini sebagai peluang untuk memberikan edukasi serta praktik langsung kepada masyarakat Desa Cepoko mengenai cara mengolah sampah organik menjadi produk ajaib sejuta manfaat, yaitu Eco-Enzyme.

Eco-enzyme adalah cairan serbaguna yang dihasilkan dengan memanfaatkan sampah buah dan sayur yang masih mentah yang kemudian difermentasi dengan ditambahkan air serta gula merah. Proses fermentasi ini berlangsung minimal 3 bulan, di mana sampah organik tersebut dibiarkan terfermentasi secara alami. Mahasiswa UNDIP memberikan demonstrasi atau pelatihan kepada masyarakat Desa Cepoko untuk mempraktikan langsung bagaimana pembuatan eco-enzyme, mulai dari mengumpulkan sampah organik, bagaimana proses fermentasinya, hingga penggunaan cairan eco-enzyme yang sudah jadi.

Cairan eco-enzyme dikenal sebagai cairan dengan sejuta manfaat, antara lain sebagai pembersih rumah tangga alami, pengusir hama, hingga pupuk cair dan padat yang ramah lingkungan. Dalam praktik yang diberikan, mahasiswa UNDIP juga menjelaskan bagaimana eco-enzyme dapat digunakan sebagai pengganti bahan kimia berbahaya dalam kehidupan sehari-hari, serta membantu dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Melalui program ini, mahasiswa UNDIP berharap masyarakat Desa Cepoko dapat terus mengembangkan pengelolaan sampah organik secara mandiri dan berkelanjutan. Selain itu, melalui program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

Pemanfaatan sampah organik menjadi cairan serbaguna eco-enzyme oleh mahasiswa UNDIP di Desa Cepoko adalah langkah nyata dalam menghadapi masalah sampah serta dapat menjaga lingkungan. Melalui edukasi dan praktik langsung juga diharapkan masyarakat Desa Cepoko dapat terus mengembangkan inisiatif ini dan tururt serta dalam mengurangi sampah di lingkungan.



Penulis: 
Rohmah Sofa Febriana

Jurusan/Fakultas: 
Teknik Lingkungan/Fakultas Teknik

Perguruan Tinggi: 
Universitas Diponegoro

Lokasi Kegiatan: 
Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Dosen Pembimbing : 
Enda Wista Sinuraya, S.T, M.T

Editor:
Achmad Munanar

Waspada Megathrust! Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Edukasikan Simulasi Mitigasi Bencana Gempa Bumi di SD N Tunjungsari untuk Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana sejak Usia Dini




Loetju.idBaru-baru ini terjadi gempa bumi di Wilayah Batang dan sekitarnya yang efeknya terasa hingga wilayah Kabupaten Pekalongan. Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto Wibowo, mengatakan wilayah Batang dan Pekalongan memang menjadi area rawan gempa yang dipengaruhi oleh pergerakan sesar aktif Pekalongan. Selain itu, Indonesia menjadi negara dengan potensi resiko bencana gempa bumi yang sangat tinggi karena kondisi geologis Indonesia yang berada pada daerah ring of fire yang merupakan pertemuan dari tiga lempeng besar yaitu Lempeng Indo Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. 

Dengan kondisi geologis seperti diatas maka pengetahuan mengenai mitigasi gempa bumi harus sudah menjadi pengetahuan mendasar yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat Indonesia. Kurangnya edukasi terhadap kewaspadaan gempa bumi membuat masyarakat merasakan panik pada saat terjadi gempa bumi dan tidak mengetahui bagaimana cara menyelamatkan diri.  Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi mitigasi bencana gempa bumi bahkan sejak usia dini.  Melihat latar belakang tersebut, Fernanda Anidhea Ariel Susanto Mahasiswi KKN TIM II UNDIP dari Prodi Teknik Geologi, terdorong untuk melaksanakan program “Pembuatan Peta Kerawanan Bencana serta Edukasi Mengenai Bencana Gempa Bumi dan Mitigasinya”. 

Kegiatan edukasi dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Juli 2022 kepada siswa kelas V SD N Tunjungsari. Dalam program ini seluruh siswa/siswi kelas V SD N Tunjungsari diajak bersama-sama belajar secara interaktif mengenai bencana gempa bumi serta konsep mitigasi mulai dari pra bencana, saat bencana terjadi dan pasca bencana. Pada acara edukasi ini digunakan media poster dan juga PPT interaktif untuk dapat memberikan pengetahuan namun tetap dengan kemasan yang ringan dan mudah dicerna. 

Pada program edukasi ini juga dilakukan praktik simulasi secara langsung bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi bencana gempa bumi. Simulasi tersebut dilakukan dengan cara mahasiswa membunyikan sirene sebagai simulasi penanda terjadinya gempa, kemudian anak-anak akan melakukan upaya penyelamatan diri sesuai dengan materi yang telah disampaikan yaitu melindungi kepala dan bersembunyi di bawah meja. Program edukasi ini diakhiri dengan dengan penempelan poster “Mitigasi Bencana Gempa Bumi” pada mading SD N Tunjungsari.


 
Dengan terselenggaranya edukasi mitigasi bencana gempa bumi ini, diharapkan mampu menjadi pembelajaran dan perkenalan awal pada mitigasi bencana bagi anak-anak sehingga apabila terjadi gempa bumi, anak anak tidak panik dan mengetahui upaya penyelamatan diri yang harus dilakukan.



Penulis: 
Fernanda Anidhea Ariel Susanto

Jurusan Teknik Geologi
Fakultas Teknik

Editor:
Achmad Munandar

Guna Menuju Pembangunan yang Berkelanjutan, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Buat Peta Tata Guna Lahan dan Peta Kerawanan Bencana Banjir Desa Tunjungsari




Loetju.id -  Fernanda Anidhea Ariel Susanto, mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) dari jurusan Teknik Geologi, membuat peta tata guna lahan dan peta kerawanan bencana banjir untuk Desa Tunjungsari.  Program kerja ini merupakan bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Undip dimana hasil dari kedua peta tersebut diserahkan kepada pihak kantor kelurahan Desa Tunjungsari pada Kamis, 8 Agustus 2024 sehingga sehingga baik perangkat desa maupun masyarakat yang datang ke kantor kelurahan dapat memperoleh informasi yang termuat pada peta tersebut.

Peta tata guna lahan ini bertujuan untuk mengetahui luas area dan penggunaan lahan di Desa Tunjungsari yang telah berubah dari tahun ke tahun. Peta ini dapat menjadi acuan pembangunan suatu daerah agar dapat memaksimalkan dan mengembangkan efektivitas penggunaan lahannya. Selain itu juga untuk memberikan informasi yang tepat, mudah, dan berguna dalam pengambilan kebijakan. Sedangkan peta kerawanan banjir dapat mengetahui area-area mana saja yang memiliki tingkat kerawanan bencana banjir yang tinggi di Desa Tunjungsari ini.

Pembuatan kedua peta tersebut didasari dari lahan berkaitan erat dengan manusia karena lahan digunakan sebagai tempat untuk melakukan aktivitas, khususnya untuk kegiatan ekonomi. Akan tetapi jumlah penduduk yang kian meningkat akan berdampak pada fungsi Kawasan sehingga kadang lahan tidak digunakan sebagaimana fungsinya dan dapat menyebabkan timbulnya bencana seperti bencana banjir. Oleh karena itu, untuk menciptakan rencana pembangunan yang berkelanjutan dapat menggunakan kedua peta tersebut sebagai dasar acuannya.

 
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode penginderaan jauh dengan data citra satelit yang divalidasi dengan hasil survei lapangan di wilayah Desa Tunjungsari untuk pembuatan peta tata guna lahan dan data kerawanan bencana dari BNPB untuk pembuatan peta kerawanan bencana banjir yang kemudian diolah menggunakan software GIS (Geographic Information System).

Diharapkan dengan adanya kedua peta ini dapat bermanfaat dalam dasar perencanaan dan pengambilan keputusan pembangunan di tingkat desa. Rekomendasi utama adalah memperkuat edukasi masyarakat tentang penggunaan lahan dan pentingnya menjaga lingkungan, serta mengembangkan kebijakan yang mendukung pemanfaatan lahan yang berkelanjutan.




Penulis: 
Fernanda Anidhea Ariel Susanto

Jurusan Teknik Geologi
Fakultas Teknik

Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Nilai Guna Sampah Organik! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Berikan Edukasi Pembuatan Sabun Cuci Piring Berbasis Eco Enzyme di Desa Ngadipiro




Loetju.idNgadipiro, 22 Juli 2024 - Sampah organik seperti sisa sayuran dan buah-buahan sering kali menjadi masalah serius bagi lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan ini, mahasiswa KKN TIM II UNDIP bekerja sama dengan perkumpulan Ibu PKK Desa Ngadipiro, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, mengadakan edukasi dan pelatihan pembuatan sabun cuci piring berbasis eco enzyme. Kegiatan ini bertempat di kediaman Kepala Dusun Kamplong Desa Ngadipiro.

Eco enzyme merupakan hasil fermentasi dari bahan-bahan organik yang dapat dimanfaatkan sebagai pembersih alami yang ramah lingkungan. Dengan mengolah sampah organik menjadi eco enzyme, volume limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dapat dikurangi. Selain itu, penggunaan eco enzyme sebagai deterjen alami dapat mengurangi ketergantungan pada bahan kimia berbahaya yang umumnya terkandung dalam produk pembersih komersial.

Pelatihan yang dilaksanakan pada 22 Juli 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para anggota Ibu PKK Desa Ngadipiro, tentang pentingnya pengelolaan limbah organik dan upaya pelestarian lingkungan. Melalui penjelasan dan demonstrasi langsung, para peserta diajak untuk belajar cara mengolah sampah organik menjadi produk yang berguna dan bernilai ekonomi, salah satunya adalah sabun cuci piring berbasis eco enzyme.

Acara dimulai dengan penjelasan mengenai konsep eco enzyme dan proses pembuatannya dari sampah organik rumah tangga. Para peserta kemudian diberikan wawasan tentang manfaat eco enzyme sebagai pembersih yang aman dan efektif. Demonstrasi langsung pembuatan sabun cuci piring berbasis eco enzyme dilakukan di hadapan seluruh peserta, yang diikuti dengan pembagian sampel sabun dan brosur berisi panduan cara pembuatannya.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi para peserta, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan yang dapat dijadikan sebagai usaha baru. Dengan kemampuan ini, diharapkan para peserta dapat memproduksi sabun cuci piring berbasis eco enzyme untuk kebutuhan sehari-hari dan turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan melalui pengurangan sampah organik.

Program edukasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat. Mahasiswa KKN TIM II UNDIP berharap agar keterampilan yang telah diberikan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Desa Ngadipiro, baik untuk kebutuhan pribadi maupun sebagai peluang usaha yang berkelanjutan.




Penulis : 
Nasywa Febriantyana Khoirunnisa Zein

Prodi : 
S-1 Kimia

DPL
Yudhy Dharmawan., S.KM., M.Kes. Ph.D
Rifki Adhi Prasetyo, S.E., M.Ak
Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar

Kurangi Pembuangan Limbah Cair Tahu ke Sungai! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Berikan Edukasi Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Cair Tahu pada UMKM Tahu Desa Ngadipiro




Loetju.idNgadipiro, 29 Juli 2024 - Desa Ngadipiro, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, dikenal sebagai sentra produksi tahu dengan banyaknya UMKM yang mengolah tahu menjadi berbagai produk, seperti tahu coklat dan tahu bakso. Namun, seiring dengan meningkatnya produksi, limbah yang dihasilkan juga bertambah, khususnya limbah cair tahu. Limbah ini kerap kali dibuang langsung ke sungai, menimbulkan masalah lingkungan seperti bau tidak sedap dan eutrofikasi atau peningkatan kadar mineral dan nutrisi yang menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem perairan.

Menanggapi masalah tersebut, mahasiswa KKN TIM II UNDIP dari jurusan Kimia melaksanakan program edukasi dan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah cair tahu. Program ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2024, bertempat di kediaman salah satu pelaku UMKM tahu di Desa Ngadipiro.

Program ini bertujuan untuk mengedukasi para pelaku UMKM tahu mengenai pentingnya mengurangi pencemaran limbah cair tahu dengan cara mengolahnya menjadi Pupuk Organik Cair (POC) yang bermanfaat bagi tanaman. Pelatihan ini diawali dengan survei terhadap cara pengolahan limbah cair tahu yang selama ini dilakukan oleh para pelaku UMKM di desa tersebut. Setelah mendapatkan gambaran, mahasiswa KKN TIM II UNDIP menyesuaikan jadwal pelatihan dengan waktu luang para pelaku UMKM.

Pada hari pelaksanaan, mahasiswa memberikan penjelasan mengenai dampak buruk pembuangan limbah cair tahu ke sungai dan pentingnya pengelolaan limbah yang baik. Selanjutnya, para pelaku UMKM diberi penjelasan mengenai proses pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah cair tahu dan manfaatnya untuk tanaman. Setelah penjelasan teori, dilakukan demonstrasi pembuatan POC yang diikuti dengan antusias oleh peserta.

Sebagai penutup, mahasiswa KKN TIM II UNDIP menyerahkan Pupuk Organik Cair (POC) hasil demonstrasi beserta brosur panduan pembuatan kepada pelaku UMKM tahu. Diharapkan, keterampilan baru ini dapat membantu mereka mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus memberikan manfaat tambahan, baik untuk kebutuhan pribadi maupun sebagai peluang usaha baru.

Dengan adanya program ini, diharapkan limbah cair tahu yang sebelumnya menjadi permasalahan lingkungan dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat, sehingga turut serta menjaga kelestarian lingkungan Desa Ngadipiro.




Penulis : 
Nasywa Febriantyana Khoirunnisa Zein

Prodi : 
S-1 Kimia

DPL  : 
Yudhy Dharmawan., S.KM., M.Kes. Ph.D
Rifki Adhi Prasetyo, S.E., M.Ak
Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar

Workshop Pelatihan dan Penyusunan Modul Terkait User Interface pada Microsoft Excel di Desa Medari



Loetju.idMedari, 4 Agustus 2024. Desa Medari menggelar workshop pelatihan yang fokus pada penyusunan modul dan peningkatan keterampilan user interface dalam Microsoft Excel pada 4 Agustus 2024. Acara ini diadakan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan digital masyarakat desa dalam penggunaan perangkat lunak spreadsheet yang sangat penting untuk berbagai keperluan administrasi dan bisnis.

Workshop ini melibatkan para peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelaku UMKM, Perangkat desa, dan Ibu-Ibu PKK. Selama sesi pelatihan, peserta diajarkan tentang cara memanfaatkan fitur-fitur terbaru Microsoft Excel untuk menyusun dan mengelola data dengan lebih efisien. Modul yang disusun meliputi pembuatan formulir, pengolahan data, dan visualisasi informasi melalui grafik dan tabel dinamis.

Menurut Ibu Kepala Desa, “Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari, sehingga mempermudah proses administratif serta  meningkatkan produktivitas dan dengan keterampilan baru ini, kami berharap masyarakat Desa Medari dapat lebih efektif dalam mengelola data mereka, baik untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis.”

Workshop ini juga diharapkan dapat memperkuat kemampuan digital di desa, membantu mempercepat adopsi teknologi, dan mendukung perkembangan UMKM lokal dalam era digital.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim II Undip Kenalkan Psychological First Aid bagi Penyintas Kekerasan Seksual di SMPN 2 Nguntoronadi

 



Loetju.idSemin, Wonogiri (25/7/2024) - Data aduan kasus kekerasan yang diterima oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak menunjukkan kasus kekerasan seksual sebagai jenis kekerasan yang paling banyak terjadi di Indonesia per Januari 2024. Begitupun data aduan di Provinsi Jawa Tengah yang juga memperlihatkan tingginya kasus kekerasan seksual. Berdasarkan hal tersebut mahasiswa KKN Tim II Undip berinisiatif mengadakan sosialisasi bertajuk Psychological First Aid (PFA) bagi Penyintas Kekerasan Seksual yang diselenggarakan dengan tujuan untuk membina remaja menjadi agen penyedia dukungan bagi penyintas kekerasan seksual di lingkungannya.

Menurut Kemdikbud, kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan dengan aman dan optimal. Kekerasan seksual dapat meninggalkan luka yang mendalam bagi korban, baik secara fisik maupun psikologis. Dalam hal ini, Pertolongan Pertama Psikologis (Psychological First Aid atau PFA) menjadi langkah awal yang sangat penting dalam memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada korban.

Psychological First Aid (PFA) adalah pendekatan awal yang diberikan kepada individu yang mengalami trauma psikologis akibat sebuah krisis, seperti kekerasan seksual. PFA tidak bertujuan untuk menggantikan perawatan psikologis profesional, tetapi lebih berfungsi sebagai langkah pertama untuk menstabilkan kondisi emosional korban, mengurangi stres, dan mencegah dampak psikologis yang lebih parah.

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan di SMP N 2 Nguntoronadi diawali dengan pemaparan mengenai pengertian kekerasan seksual dan psychological first aid. Selanjutnya dijelaskan pula mengenai kapan, di mana, dan kepada siapa PFA dapat diberikan, serta tahap-tahap PFA yang terdiri atas empat tahap, yakni persiapan, lihat, dengar, dan hubungkan. Leaflet berisi tahap-tahap PFA juga dibagikan kepada tiap-tiap peserta agar materi lebih mudah diingat. Terakhir, siswa juga diberikan pemahaman tentang hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika berinteraksi dengan penyintas.

Harapannya sosialisasi ini dapat membuat para siswa menjadi lebih perhatian terhadap tindak kekerasan seksual yang terjadi di sekitarnya, serta memahami bagaimana memberikan dukungan awal kepada penyintas kekerasan seksual. Semakin luasnya pemahaman tentang PFA di kalangan remaja juga diharapkan dapat meringankan beban psikologis para penyintas agar bisa berdamai dan kembali berdaya.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim II Undip Gemakan Pentingnya Kesehatan Mental di SMPN 2 Nguntoronadi Wonogiri

 


Loetju.idSemin, Wonogiri (25/7/2024) - Sebagai upaya peningkatan kesadaran akan kesehatan mental di kalangan remaja, mahasiswa Tim II KKN Undip menyelenggarakan penyuluhan di SMP N 2 Nguntoronadi, Wonogiri. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental serta mengurangi pandangan negatif mengenai gangguan mental.

WHO mendefinisikan kesehatan mental sebagai kondisi kesejahteraan individu yang menyadari potensinya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.

Menurut laporan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menunjukkan bahwa 1 dari 3 remaja Indonesia usia 10-17 tahun memiliki masalah kesehatan mental. Total terdapat 6,6% dari remaja Indonesia mengalami masalah mental yang terdiri atas gangguan cemas, gangguan depresi mayor, gangguan perilaku, PTSD, serta gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas. Dari temuan tersebut, salah satu mahasiswa KKN dari jurusan Psikologi berinisiatif untuk memberikan sosialisasi mengenai pentingnya kesehatan mental bagi remaja untuk dapat meningkatkan kepekaan mereka terhadap kondisi diri sendiri ataupun lingkungan sekitarnya.

Penyuluhan dimulai dengan penjelasan mengenai apa itu kesehatan mental dan prevalensi terjadinya gangguan mental pada remaja. Kemudian dilanjut dengan paparan interaktif mengenai mitos atau fakta soal gangguan mental, serta diakhiri dengan tips menghindari self-diagnosed dan cara menjaga kesehatan mental. Setelah pemaparan selesai, dibuka pula sesi tanya jawab singkat yang memperlihatkan partisipasi aktif dari para siswa. Selain itu, ditunjukkan pula poster mengenai tips menghindari self-diagnosed yang akan dipajang di lokasi-lokasi strategis sekitar sekolah.

Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para siswa dan memperluas wawasan mereka sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya gangguan mental. Selain itu, penyuluhan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan sensibilitas siswa terhadap kondisi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya, dimulai dari menyadari masalah yang dialami dan perilaku mencari bantuan.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Edukasi Mengenai Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Menjadi Biopestisida Alami Kepada Ibu-ibu PKK Desa Semin

 
Gambar 1. Pelaksanaan Kegiatan 
Pembuatan Biopestisida dari Kulit Bawang


Loetju.idPada hari Sabtu, 20 Juli 2024, sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat berhasil dilaksanakan oleh kelompok PKK Desa Semin yang dipimpin oleh Novita Tiarasari dari Biologi. Program ini berlangsung dari pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB dengan dihadiri oleh 35 peserta, yang semuanya merupakan ibu-ibu anggota PKK.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan praktis kepada ibu-ibu PKK mengenai cara pembuatan biopestisida alami dari limbah kulit bawang. Program ini juga sebagai langkah mendukung keberlanjutan lingkungan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga yang sering kali diabaikan.

Pembuatan biopestisida dimulai dengan pengumpulan sampah kulit bawang. Langkah pertama adalah merendam kulit bawang dalam air hingga air rendaman tersebut berubah warna menjadi keruh. Setelah itu, air rendaman disaring untuk memisahkan ampas kulit bawang dari airnya. Hasil air saringan inilah yang menjadi bahan dasar biopestisida. Untuk menambah efektivitas, air saringan ini kemudian ditambahkan dengan sedikit sabun cuci piring.

Para peserta tampak antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan. Selain diberikan panduan langsung, mereka juga diperlihatkan contoh produk biopestisida yang sudah jadi. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran konkret tentang hasil akhir yang diharapkan.

Dengan program ini, para ibu-ibu PKK diharapkan dapat mempraktikkan sendiri pembuatan biopestisida di rumah masing-masing. Selain lebih hemat, biopestisida ini juga ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Program ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah organik di tingkat rumah tangga.

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab di mana peserta bisa menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian contoh produk biopestisida yang sudah jadi untuk digunakan di rumah masing-masing.

Dengan terlaksananya program ini, diharapkan akan ada peningkatan kualitas lingkungan dan kesehatan di masyarakat, serta pemanfaatan limbah rumah tangga yang lebih optimal.



Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z