Comedy, Indie and Creativity

Minggu, 25 Agustus 2024

The Polar Bears Rilis Single Terbaru “More Than You Can Chew”: Pergi Adalah Pilihan Ketika Kamu Terlihat Selalu Kurang Di Matanya





Loetju.id - Seakan tak ingin ide kreatif mereka padam dan terhalang oleh jarak, Trio Beruang Math Rock Malang Raya, The Polar Bears pada akhirnya kembali merilis single lanjutan mereka di pertengahan tahun 2024 ini. Band yang digawangi oleh Yudhistiro Lilo Pambudi (gitar/vokal), Marcellino Gibrany Santoso (drum/vokal), dan Reffyga Pratama Yudana (bass/vokal) kali ini memberikan single baru bertemakan kisah patah hati yang bertajuk “More Than You Can Chew”.

Single “More Than You Can Chew” ditulis berdasarkan kisah cinta masa lampau dari Marcel yang kemudian aransemen dan liriknya disempurnakan oleh Reffyga, serta proses produksinya ditangani oleh Lilo, bisa dibilang The Polar Bears memproduksi sendiri lagu ini. The Polar Bears kali ini menghadirkan cerita tentang pupusnya sebuah percintaan yang didasari oleh banyaknya tuntutan tanpa adanya hubungan timbal balik dan pengertian. Lagi-lagi, masih dengan aransemen twinkly khas mereka namun kali ini dibalut dengan sentuhan yang melankolis.

“Jadi “More Than You Can Chew” sendiri adalah pengalaman pribadi saya yang menjadi sebuah self reminder bagi saya dan mereka yang merasa pasangannya selalu menuntut lebih dari yang seharusnya, tidak adanya rasa pengertian, dan selalu bersikap egois. Tentu, dua insan yang saling beradu kasih itu indah. Namun pergi menjadi satu-satunya pilihan jika memang kalian selalu terlihat kurang di matanya,” tutur Marcel

Alih-alih merilis EP (extended play), The Polar Bears memilih untuk merilis “More Than You Can Chew” sebagai follow up single untuk debut full album mereka yang saat ini sedang digarap dan direncanakan untuk rilis di akhir tahun 2024 nanti. Single “More Than You Can Chew” sudah bisa dinikmati di semua platform DSP sejak 9 Agustus 2024.

Weaken Amorē Gencarkan Promo Demo dengan Live Video Release Party yang Dreamy di Portic Coffee



Loetju.idWeaken Amorē, adalah band reggae soul dari Kota Malang yang terdiri dari enam anggota, Pauline (Vokal), Hans (Gitar), Rama (Drum), Andi aka Mengci (Gitar/Siren), Reza (Bass), Alif (Gitar) yang terbentuk sejak 14 Januari 2024. 

Weaken Amorē memainkan musik reggae soul yang disalut dengan sentuhan dub siren. Dub Siren adalah musik reggae yang kental dengan sentuhan efek oscillation yang dihasilkan dari pedal efek, kaossilator atau synthesizer. Siren yang dimaksud adalah bunyi yang dihasilkan osilator yang dikendalikan melalui device pedal maupun synth dengan memainkan dan mengubah-ubah bentuk gelombang dengan memutar potensiometer yang mengendalikan nada, laju, dan parameter lainnya. Diduga berakar dari gaya Sound System, dub siren digunakan terutama untuk menghasilkan serangkaian nada ritmis dalam musik dub dan reggae yang cenderung menyerupai sirene. 

Weaken Amorē baru saja  mengadakan acara Weaken Amorē Demo Release pada tanggal 9 Juni di Portic Coffee. Acara ini digunakan untuk memperkenalkan dua single mereka, "Diamond" dan "Salvation," yang sebelumnya telah dirilis di platform Bandcamp pada 30 Mei 2024. 

Pada acara tersebut, Weaken Amorē membawakan empat lagu asli mereka serta dua lagu cover di atas panggung yang didekorasi dengan bunga warna-warni. Dua lagu utama yang dirilis, "Diamond" dan "Salvation," menjadi fokus dalam penampilan mereka. Acara ini dihadiri oleh penonton yang menikmati penampilan band tersebut, dan menjadi salah satu langkah Weaken Amorē untuk memperkenalkan musik mereka ke khalayak yang lebih luas.

Weaken Amorē berawal dari obrolan pesan singkat tiga pemuda di pertengahan Januari 2024, di sebuah kedai teh di Kota Malang. Ketiga pemuda yang disebut adalah Figaria, Hans Reinhart dan Mengci yang kerap berandai - andai membentuk sebuah band musik reggae dengan tema romansa dan cinta. Pertemuan kedua dan ketiga dihabiskan untuk sesi jamming dan cover. Akhirnya pada pertemuan keempat mereka memutuskan untuk menggandeng seorang vokalis. Akhirnya seorang vokalis perempuan bernama Pauline Sidabalok pun terpilih untuk melantun nada. Pada pertemuan kelima akhirnya Figaria memutuskan untuk mengundurkan diri.

Di pertemuan keenam pada bulan Maret, Hans dan Mengci mengundang tiga orang lagi untuk menjadi personil. Tiga orang itu adalah Rama yang bermain drum, Alif yang bermain gitar dan Reza pemain bass yang jenaka. Dalam pertemuan ini tercetuslah nama Weaken Amorē yang secara harfiah berarti 'melemahkan dewa cinta'. Amorē adalah dewa cinta dari Latvia. Weaken Amorē adalah pemuda - pemudi berani yang meyakini bahwa cinta adalah milik manusia itu sendiri dan tidak dapat dikendalikan atau dirampas apapun.

Pertemuan demi pertemuan kembali dilewati hingga membuahkan karya - karya tulis Pauline yang diaransemen bersama menjadi lagu - lagu Weaken Amorē.Tanpa menunggu lagi, pada bulan Mei Weaken Amorē akhirnya menembuh panggung pertamanya di Mods May Day Malang 2024 bersama Malang Mods. Setelahnya mendapatkan panggung keduanya bersama Tipsy Lion Malang.

Setelah 30 Mei Weaken Amorē merilis demo “Salvation” dan “Diamond”, akhirnya mereka merekam ulang “Salvation” dan “Diamond” di AA Studio secara tracking pada 20 Juni 2024 dengan sound engineer Gigih Praseta. Rekaman tersebut tepat 15 hari setelah live perform mereka pada 9 Juni 2024 di Portic Coffee. Acara tersebut diprakarsai oleh MBS dan Sisi Kreatif.

“Kami sadar bahwa masih banyak yang perlu diupgrade dari rekaman sebelumnya yang masih dalam format live record. Maka dari itu rekaman ulang secara proper dan event launching yang disupport oleh MBS dan Sisi Kreatif ini merupakan batu loncatan kami untuk eksis di skena Jamaican Sound di Indonesia khususnya Kota Malang, jelas Mengci sang gitaris

Weaken Amorē kemudian merekam event tersebut menjadi format live video dan akan dirilis sebagai promosi terhadap dua demo mereka yang telah hadir di bandcamp sebelumnya. Pada acara live tersebut, Weaken Amorē tampil di tengah proyeksi hamparan bunga warna - warni di panggung, disertai klip visual yang begitu dreamy. Membawakan empat lagu milik Weaken Amorē sendiri dan dua lagu cover. Diantaranya dua lagu yang berjudul "Diamond" dan "Salvation" yang baru dirilis. Live video Weaken Amorē sendiri akan hadir pada tanggal 16 Agustus 2024 di Youtube official mereka (https://www.youtube.com/@WeakenAmore).

Kisahkan Kerinduan Pada Kampung Halaman, Indika Rilis Single “Malang"

 



Loetju.idIndika rilis single “Malang” yang mengusung pesan pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga hubungan dengan orang-orang yang kita cintai.

Unit pop rock alternatif asal Malang, Indika, resmi merilis single perdananya yang berjudul “Malang”. Bukan sekadar karya musik, lagu ini bisa dibilang merupakan ‘surat’ untuk kota yang telah membesarkan mereka.

Lagu "Malang" terinspirasi dari pengalaman universal yang dirasakan oleh banyak orang, yakni kerinduan akan kampung halaman. Lirik yang puitis dan mendalam menceritakan kisah nyata seorang perantau yang mencari peruntungan di kota lain, namun akhirnya menyadari bahwa rumah adalah tempat di mana hati berada. Dalam hal ini, rumah bagi sang perantau adalah Kota Malang.

"Kami ingin menuangkan rasa terima kasih kami kepada Kota Malang melalui lagu ini," ungkap Satria, bassist Indika. "Kami ingin menyampaikan pesan bahwa di mana pun kita berada, kenangan indah tentang kota kelahiran akan selalu ada di dalam hati. Malang bagi kami lebih dari sekadar kota, melainkan rumah yang penuh dengan kasih sayang dan kenangan yang indah."

Tak mengherankan, band ini memang sarat akan kentalnya rasa persahabatan dan kekeluargaan. Para personelnya telah menjalin persahabatan sejak masa remaja, tepatnya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, hingga saat ini, lebih dari 20 tahun. Selama itu pula, mereka sudah mengalami berbagai banyak hal bersama-sama, terbentang jarak dan waktu, hingga kesibukan masing-masing. Namun, para personel Indika mengaku, mereka tidak pernah terputus sama sekali. Dari pertemanan yang memiliki hobi yang sama inilah, lahirlah band yang awalnya diberi nama “Kailash” ini. 

Perubahan nama band, dari “Kailash” menjadi “Indika” dilakukan pada tahun 2024 ini. “Kami rasa, nama ‘Indika’ ini lebih mudah diingat dan lebih menjual. Selain itu, nama ini juga terkesan elegan dan memiliki arti yang lebih filosofis, yaitu tentang kemauan yang sungguh.”
Melalui single ini, Indika berharap dapat menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Malang dan menginspirasi banyak orang untuk mencintai kota mereka. Selain itu, lagu yang dibungkus dalam musik pop rock alternative yang easy listening ini juga diharapkan dapat memperkenalkan musik Indika kepada pendengar yang lebih luas.

Dari sisi produksi musik, single "Malang" ditulis oleh Satria. Sementara itu Gege Praseta bertindak sebagai arranger dan produser. Penggarapan single ini dilakukan di AA Studio Musik, Malang.

Single "Malang" telah dirilis secara resmi pada tanggal 14 Agustus 2024 dan dapat dinikmati di berbagai platform streaming musik seperti Spotify, YouTube Music, dan juga Apple Music.
"Kami berharap single ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Kami juga berharap dapat terus berkarya dan menghasilkan karya-karya yang berkualitas," pungkas para personel Indika. 

Ke depannya, Indika berencana untuk mengeluarkan album yang diharapkan dapat dirilis di tahun 2024 ini. Mari kita nantikan!

Tentang Indika
Indika terbentuk di Malang pada tahun 2023. Berawal dari hobi dan pertemanan, keempat personel Indika, yaitu Ludhan (vokal), Peter (drum), Restu (gitar), dan Satria (bass), memutuskan untuk serius menekuni dunia musik. Dengan genre pop rock alternative, Indika menawarkan musik yang segar dan mudah dinikmati dengan lirik yang sarat makna.

Inveigh Rilis Debut EP “Dinamika”: Sebuah Laporan Pandangan Mata tentang Krisis Paruh Baya




Loetju.id - Malang, 23 Agustus 2024 - Inveigh, band indie punk/grunge/alt-rock asal Malang telah merilis EP debut bertajuk Dinamika di DSP pada 23 Agustus 2024. Inveigh adalah proyek supergrup yang beranggotakan musisi underground Malang seperti Julius Rinda Bagus (Take This Life), Anizar Yasmeen (Extreme Decay), Eltria Raffi (Dazzle) dan Raditia Putra (Young Savages, Mocking My Friends).

“Pelatihan pertama pada bulan November 2023. Seingat kami, pelatihan tersebut cukup intens pada akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024, yang kemudian menghasilkan materi di Dinamika EP,” jelas Julius

“Aku mau bikin band rock, lalu aku ajak Nizar tapi belum terbentuk. Kemudian setelah reuni TTL pada April 2023 lalu, perasaan untuk memulai sebuah band kembali muncul. Aku bertanya pada Nizar, dia menjawab “Gas”. Lalu aku mencari anggota yang tersisa untuk gitar dan drum,” tambah Julius

EP debut Inveigh Dinamika adalah representasi dari krisis kehidupan atau krisis paruh baya pasca 30 Inveigh. Sebuah wasiat dan kesaksian tentang dinamika orang dewasa (kebanyakan berkeluarga) menghadapi kerasnya kehidupan sehari-hari. Terkadang bercerita tentang mengenang kenangan masa remaja, terkadang mencoba menghidupkan kembali ambisi yang belum tercapai. Band ini terdiri dari tiga orang pasca 30 dengan bungsu mereka, gitaris yang baru saja mengalami krisis seperempat kehidupan.

Secara umum, EP Dinamika mengangkat tema “krisis paruh baya” berdasarkan istilah psikologi Midlife Crisis karya Elliott Jaques, seorang psikoanalis asal Kanada. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 1965, Elliott Jaques, yang saat itu berusia 48 tahun dan seorang psikoanalis dan konsultan organisasi Kanada yang relatif tidak dikenal, menciptakan istilah “krisis paruh baya.” Jaques menulis bahwa selama periode ini, kita berhadapan dengan keterbatasan kita, kemungkinan kita yang terbatas, dan kematian kita. Orang yang mengalami krisis paruh baya mungkin mempertanyakan pilihan hidup mereka dan memikirkan arah baru.

Jaques mencatat bahwa pasien berusia pertengahan hingga akhir 30-an tampaknya mengalami masa depresi dan perubahan gaya hidup mendadak saat mereka menghadapi potensi tentang kematian mereka sendiri. Gagasan bahwa krisis paruh baya adalah sebuah kepastian biologis pun menyebar. Saat ini, hal ini umumnya dikaitkan dengan stereotip pria paruh baya yang membeli mobil mewah atau mengakhiri pernikahan untuk mendapatkan kembali rasa awet muda.

Menanggapi konsep tersebut, Inveigh menciptakan 5 lagu yang mencerminkan krisis paruh baya lebih dekat dengan pengalaman pribadi mereka sebagai orang Indonesia, khususnya orang Jawa yang tinggal di Malang. Dinyanyikan dalam bahasa Indonesia, Inveigh mencoba menyampaikan depresi dan penawaran secercah harapan yang terucap dalam bahasa ibu sehingga itu akan secara langsung diterima oleh para pendengarnya. Dalam melakukan itu, Inveigh berharap para penggemar bisa merasakan kehidupan mereka secara langsung tanpa harus menggali makna lagi yang lebih sulit. 

“Tema besar pada lirik berasal dari apa yang kami alami dan rasakan di keseharian. We’re a bunch of late 20s-late 30s guys, so it’s only normal to write things guys our age might experience. Mungkin agak klise untuk bilang ‘menulis dengan jujur’, tapi semoga beberapa orang bisa relate dengan apa yang kami tulis,” jelas Julius.

Secara sonik, musik mereka berkembang dari suara garage punk ke gaya alt-rock yang mengingatkan kita pada The Bronx, The Ghost of a Thousand, Pure Love, Gallows, dan The Damned Things yang menggabungkan kombinasi gitar reverbing yang terdistorsi lebar dan energi punk rock. 

“Sebenarnya kami tidak secara khusus mengonsep musik dengan warna atau genre tertentu, meski hasil akhirnya mungkin terdengar seperti itu. Lebih pada mencoba menyalurkan minat aku untuk memainkan lagu-lagu rock seperti band-band yang kita sukai dan dengarkan seperti Bronx, Ghost of a Thousand, Gallows, Pure Love, dan sejenisnya. Punk rock dengan sentuhan garage/blues juga nggak salah, padahal itu bukan niat kita sadar dari awal,” tambah Julius.

Inveigh memulai proses penulisan dan latihannya pada November 2023 hingga Februari 2024. Perekaman pada Februari lalu berlangsung di beberapa tempat: drum dan bass di Sirius, vokal di Haum, dan gitar di 202 Studio. Akhirnya, Inveigh serahkan mixing dan masteringnya ditangani oleh Dzul Fawaid di Studio Barkah, EP Dinamika akhirnya selesai pada bulan April 2024.


EP Dinamika tersedia di Bandcamp pada tanggal 1 Juni 2024 melalui Haum Entertainment. Sedangkan untuk digital streaming platform, sudah hadir sejak 23 Agustus 2024.  EP ini akan memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan urban pria paruh baya awal di Indonesia.

Jumat, 23 Agustus 2024

Jaga Data, Jaga Privasi: Lindungi Diri dari Pencurian Data Pribadi




Loetju.id - Menurut Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, data pribadi adalah data tentang orang perseorangan yang teridentifikasi atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik atau nonelektronik.

Dalam pemanfaatan Teknologi Informasi, perlindungan data pribadi merupakan salah satu bagian dari hak pribadi (privacy rights). Penggunaan setiap informasi melalui media atau Sistem Elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan Orang yang bersangkutan. 

Dalam upaya peningkatan kesadaran akan pentingnya perlindungan data pribadi di Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Tim 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program pemberian standing banner terkait perlindungan data pribadi untuk ditempatkan di Kantor Desa Ngargosari.

Setelah berkonsultasi dengan Bapak Sri Yono selaku Kepala Desa Ngargosari, terdapat fakta bahwa penggunaan internet di Desa Ngargosari sudah cukup tinggi. Hal tersebut tercermin dari salah satu rencana program desa yang diusulkan oleh Bapak Sri Yono, yaitu memasangkan wifi di titik-titik tertentu sebagai bentuk fasilitas desa yang ditujukan untuk masyarakat. 

Kendala sulitnya jangkauan sinyal beberapa jaringan di Desa Ngargosari mendasari Bapak Sri Yono untuk mengusulkan program pemasangan wifi di titik-titik tertentu ini. Selain itu, pemasangan wifi di titik-titik tertentu di Desa Ngargosari bertujuan untuk mempermudah akses wisatawan yang hendak berkunjung ke objek wisata Desa Ngargosari.  

Dengan berdasar kepada hal tersebut, salah satu mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim II Tahun 2023/2024 yang memiliki latar belakang program studi Ilmu Hukum melihat adanya potensi permasalahan yang akan terjadi. Permasalahan tersebut akan berkutat pada tindak pidana pencurian data pribadi masyarakat desa oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Permasalahan ini juga telah menjadi topik perbincangan khalayak ramai dengan adanya kebocoran data milik Pusat Data Nasional (PDN) belum lama kemarin.  Kasus pencurian data pribadi dapat terjadi sebagai akibat dari peretasan  pada  akun  pengguna  (hacking),  pengelabuan  (phishing),  penipuan (scam).

Tim II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 mengusulkan perlu adanya edukasi terkait pencegahan pencurian data pribadi kepada masyarakat Desa Ngargosari. Edukasi yang disampaikan melalui standing banner yang diserahkan kepada Desa Ngargosari meliputi dasar hukum terkait perlindungan data pribadi, objek peretasan data pribadi, tips menghindari pencurian data pribadi, serta tindakan yang harus dilakukan saat terjadi kebocoran data pribadi. 

Dengan adanya edukasi yang diberikan, diharapkan warga Desa Ngargosari dapat terhindar dari tindak pidana pencurian data pribadi serta bagaimana langkah-langkah yang harus diambil ketika data pribadi sudah terlanjur bocor. 



Editor:
Achmad Munandar

Kamis, 22 Agustus 2024

Inovasi Pertanian Urban: Implementasi Budidaya Ikan dan Tanaman dalam Ember di Lingkungan Desa Trosobo

 


Loetju.id - Program Multidisiplin yang berjudul  “Inovasi Pertanian Urban: Implementasi Budidaya Ikan dan Tanaman dalam Ember di Lingkungan Desa Trosobo” yang disampaikan oleh Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Semarang. Program ini dilaksanakan di Halaman Rumah Warga Dusun Trosobo pada hari Minggu, 11 Agustus 2024 pukul 16.00WIB. Pelatiham Budidaya Ikan dan Tanaman di dalam ember ini di ikuti oleh Para Ketua Gapoktan. Pelatihan ini di lakukan oleh para mahasiswa dari berbagai jurusan yaitu Adelia Early (Sastra Indonesia), Alkyla Suryaning Panatayudha (Peternakan), Eka Berlian Amanda Setya Agitha (Keperawatan), Ervan Cahya Putra (Informasi dan Humas), Nabila Aulia Rizqi (Psikologi), R Rafli Angga Kurniawan (Agribisnis), Wina Nur Fauziah (Manajemen).

Didalam program ini berjuan untuk mengedukasi masyarakat desa tentang bagaimana cara membudidayakan ikan dan tanaman secara bersamaan di dalam satu ember. Inovasi ini memanfaatkan teknologi yang sangat sederhana dan juga tidak memperlukan lahan yang luas namun mampu menghasilkan ikan dan sayuran segar. Budikdamber menjadi solusi pertanian yang hemat tempat dan ramah lingkungan.

Tingginya kebutuhan akan pangan di wilayah Desa Trosobo dan juga keterbatasan lahan menjadi alas an utama di balik program ini. Selain itu juga para mahasiswa ingin memberdayakan masyarakat Desa Trosobo dengan pengetahuan dan juga keterampilan yang baru dan dapat meningkatkan kemandirian pangan masyarakat Desa Trosobo masing – masing. 

Implementasi Budikdamber dilakukan dengan menggunakan ember-ember berukuran 80 liter yang diisi dengan air, benih ikan lele, dan tanaman kangkung yang ditanam di bagian atas ember menggunakan media tanam sederhana. Air dari budidaya ikan akan menyuplai nutrisi bagi tanaman, sementara tanaman membantu menjaga kualitas air untuk ikan. Dan Mahasiswa juga memberikan bimbingan langsung kepada warga desa tentang cara merawat ikan dan juga tanaman, serta memantau perkembangan hasil budidaya.

Program ini mendapat respon positif dari masyarakat Desa Trosobo. Banyak warga yang antusias mempelajari teknik baru ini dan berharap dapat menerapkannya dalam skala yang lebih besar. Dengan inovasi ini, mahasiswa UNDIP berharap dapat berkontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.



Penulis : 
Adelia Early, Alkyla Suryaning Panatayudha, Eka Berlian Amanda Setya Agitha, Ervan Cahya Putra, Nabila Aulia Rizqi, R Rafli Angga Kurniawan, Wina Nur Fauziah.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) : 
Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum. dan Dr. Darjat,S.T.,M.T

Lokasi : 
Desa Trosobo, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan Edukasi mengenai Penerapan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dan Pemilahan Sampah Rumah Tangga




Loetju.idCepoko, Sragen (5 Agustus 2024) -  Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro pada 5 Agustus 2024 mengadakan edukasi mengenai penerapan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dan pemilahan sampah rumah tangga. Acara berlangsung di Balai Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Cepoko terhadap pentingnya mengelola sampah dengan baik dan benar. Kegiatan ini melibatkan seluruh masyarakat Desa Cepoko untuk belajar bersama serta mempraktikan bagaimana cara mengurangi produksi sampah, menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan, dan mendaur ulang sampah agar memiliki nilai guna.

Kegiatan dimulai dengan penjelasan konsep  3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) danpentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik dalam rumah tangga kemudian dilanjutkan dengan pembagian poster 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dan pemilahan sampah rumah tangga. Para hadirin diberikan pemahaman mengenai pemilahan sampah yang dapat mengurangi volume sampah yang harus diserahkan ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan meningkatkan kesempatan untuk mendaur ulang material yang masih memiliki nilai ekonomi.

Mahasiswa UNDIP berharap agar edukasi yang mereka lakukan melalui sosialisasi ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Desa Cepoko. Program ini merupakan bukti nyata dari kontribusi mahasiswa dalam mendukung tercapainya lingkungan yang bersih dan sehat, serta sebagai langkah kecil dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Melalui kerjasama antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa, diharapkan Desa Cepoko dapat menjadi desa yang mencontohkan bagaimana mengelola sampah berbasis 3R yang baik dan benar.



Penulis: 
Rohmah Sofa Febriana

Jurusan/Fakultas: 
Teknik Lingkungan/Fakultas Teknik

Perguruan Tinggi: 
Universitas Diponegoro

Lokasi Kegiatan: 
Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Dosen Pembimbing : 
Enda Wista Sinuraya, S.T, M.T

Editor:
Achmad Munanar


Belajar bersama mengenai Manfaat dan Cara Pembuatan Eco-Enzyme bersama Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro

 

Sumber: Dokumentasi Pribado


Loetju.id - Cepoko, Sragen (5 Agustus 2024) -  Desa Cepoko memiliki potensi besar dalam mengelola sampah organik, namun keterbatasan pengetahuan dan fasilitas menyebabkan pengelolaan sampah di Desa Cepoko menjadi salah satu masalah utama. Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melihat kesempatan ini sebagai peluang untuk memberikan edukasi serta praktik langsung kepada masyarakat Desa Cepoko mengenai cara mengolah sampah organik menjadi produk ajaib sejuta manfaat, yaitu Eco-Enzyme.

Eco-enzyme adalah cairan serbaguna yang dihasilkan dengan memanfaatkan sampah buah dan sayur yang masih mentah yang kemudian difermentasi dengan ditambahkan air serta gula merah. Proses fermentasi ini berlangsung minimal 3 bulan, di mana sampah organik tersebut dibiarkan terfermentasi secara alami. Mahasiswa UNDIP memberikan demonstrasi atau pelatihan kepada masyarakat Desa Cepoko untuk mempraktikan langsung bagaimana pembuatan eco-enzyme, mulai dari mengumpulkan sampah organik, bagaimana proses fermentasinya, hingga penggunaan cairan eco-enzyme yang sudah jadi.

Cairan eco-enzyme dikenal sebagai cairan dengan sejuta manfaat, antara lain sebagai pembersih rumah tangga alami, pengusir hama, hingga pupuk cair dan padat yang ramah lingkungan. Dalam praktik yang diberikan, mahasiswa UNDIP juga menjelaskan bagaimana eco-enzyme dapat digunakan sebagai pengganti bahan kimia berbahaya dalam kehidupan sehari-hari, serta membantu dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Melalui program ini, mahasiswa UNDIP berharap masyarakat Desa Cepoko dapat terus mengembangkan pengelolaan sampah organik secara mandiri dan berkelanjutan. Selain itu, melalui program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

Pemanfaatan sampah organik menjadi cairan serbaguna eco-enzyme oleh mahasiswa UNDIP di Desa Cepoko adalah langkah nyata dalam menghadapi masalah sampah serta dapat menjaga lingkungan. Melalui edukasi dan praktik langsung juga diharapkan masyarakat Desa Cepoko dapat terus mengembangkan inisiatif ini dan tururt serta dalam mengurangi sampah di lingkungan.



Penulis: 
Rohmah Sofa Febriana

Jurusan/Fakultas: 
Teknik Lingkungan/Fakultas Teknik

Perguruan Tinggi: 
Universitas Diponegoro

Lokasi Kegiatan: 
Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Dosen Pembimbing : 
Enda Wista Sinuraya, S.T, M.T

Editor:
Achmad Munanar

Waspada Megathrust! Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Edukasikan Simulasi Mitigasi Bencana Gempa Bumi di SD N Tunjungsari untuk Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana sejak Usia Dini




Loetju.idBaru-baru ini terjadi gempa bumi di Wilayah Batang dan sekitarnya yang efeknya terasa hingga wilayah Kabupaten Pekalongan. Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto Wibowo, mengatakan wilayah Batang dan Pekalongan memang menjadi area rawan gempa yang dipengaruhi oleh pergerakan sesar aktif Pekalongan. Selain itu, Indonesia menjadi negara dengan potensi resiko bencana gempa bumi yang sangat tinggi karena kondisi geologis Indonesia yang berada pada daerah ring of fire yang merupakan pertemuan dari tiga lempeng besar yaitu Lempeng Indo Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. 

Dengan kondisi geologis seperti diatas maka pengetahuan mengenai mitigasi gempa bumi harus sudah menjadi pengetahuan mendasar yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat Indonesia. Kurangnya edukasi terhadap kewaspadaan gempa bumi membuat masyarakat merasakan panik pada saat terjadi gempa bumi dan tidak mengetahui bagaimana cara menyelamatkan diri.  Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi mitigasi bencana gempa bumi bahkan sejak usia dini.  Melihat latar belakang tersebut, Fernanda Anidhea Ariel Susanto Mahasiswi KKN TIM II UNDIP dari Prodi Teknik Geologi, terdorong untuk melaksanakan program “Pembuatan Peta Kerawanan Bencana serta Edukasi Mengenai Bencana Gempa Bumi dan Mitigasinya”. 

Kegiatan edukasi dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Juli 2022 kepada siswa kelas V SD N Tunjungsari. Dalam program ini seluruh siswa/siswi kelas V SD N Tunjungsari diajak bersama-sama belajar secara interaktif mengenai bencana gempa bumi serta konsep mitigasi mulai dari pra bencana, saat bencana terjadi dan pasca bencana. Pada acara edukasi ini digunakan media poster dan juga PPT interaktif untuk dapat memberikan pengetahuan namun tetap dengan kemasan yang ringan dan mudah dicerna. 

Pada program edukasi ini juga dilakukan praktik simulasi secara langsung bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi bencana gempa bumi. Simulasi tersebut dilakukan dengan cara mahasiswa membunyikan sirene sebagai simulasi penanda terjadinya gempa, kemudian anak-anak akan melakukan upaya penyelamatan diri sesuai dengan materi yang telah disampaikan yaitu melindungi kepala dan bersembunyi di bawah meja. Program edukasi ini diakhiri dengan dengan penempelan poster “Mitigasi Bencana Gempa Bumi” pada mading SD N Tunjungsari.


 
Dengan terselenggaranya edukasi mitigasi bencana gempa bumi ini, diharapkan mampu menjadi pembelajaran dan perkenalan awal pada mitigasi bencana bagi anak-anak sehingga apabila terjadi gempa bumi, anak anak tidak panik dan mengetahui upaya penyelamatan diri yang harus dilakukan.



Penulis: 
Fernanda Anidhea Ariel Susanto

Jurusan Teknik Geologi
Fakultas Teknik

Editor:
Achmad Munandar

Guna Menuju Pembangunan yang Berkelanjutan, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Buat Peta Tata Guna Lahan dan Peta Kerawanan Bencana Banjir Desa Tunjungsari




Loetju.id -  Fernanda Anidhea Ariel Susanto, mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) dari jurusan Teknik Geologi, membuat peta tata guna lahan dan peta kerawanan bencana banjir untuk Desa Tunjungsari.  Program kerja ini merupakan bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Undip dimana hasil dari kedua peta tersebut diserahkan kepada pihak kantor kelurahan Desa Tunjungsari pada Kamis, 8 Agustus 2024 sehingga sehingga baik perangkat desa maupun masyarakat yang datang ke kantor kelurahan dapat memperoleh informasi yang termuat pada peta tersebut.

Peta tata guna lahan ini bertujuan untuk mengetahui luas area dan penggunaan lahan di Desa Tunjungsari yang telah berubah dari tahun ke tahun. Peta ini dapat menjadi acuan pembangunan suatu daerah agar dapat memaksimalkan dan mengembangkan efektivitas penggunaan lahannya. Selain itu juga untuk memberikan informasi yang tepat, mudah, dan berguna dalam pengambilan kebijakan. Sedangkan peta kerawanan banjir dapat mengetahui area-area mana saja yang memiliki tingkat kerawanan bencana banjir yang tinggi di Desa Tunjungsari ini.

Pembuatan kedua peta tersebut didasari dari lahan berkaitan erat dengan manusia karena lahan digunakan sebagai tempat untuk melakukan aktivitas, khususnya untuk kegiatan ekonomi. Akan tetapi jumlah penduduk yang kian meningkat akan berdampak pada fungsi Kawasan sehingga kadang lahan tidak digunakan sebagaimana fungsinya dan dapat menyebabkan timbulnya bencana seperti bencana banjir. Oleh karena itu, untuk menciptakan rencana pembangunan yang berkelanjutan dapat menggunakan kedua peta tersebut sebagai dasar acuannya.

 
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode penginderaan jauh dengan data citra satelit yang divalidasi dengan hasil survei lapangan di wilayah Desa Tunjungsari untuk pembuatan peta tata guna lahan dan data kerawanan bencana dari BNPB untuk pembuatan peta kerawanan bencana banjir yang kemudian diolah menggunakan software GIS (Geographic Information System).

Diharapkan dengan adanya kedua peta ini dapat bermanfaat dalam dasar perencanaan dan pengambilan keputusan pembangunan di tingkat desa. Rekomendasi utama adalah memperkuat edukasi masyarakat tentang penggunaan lahan dan pentingnya menjaga lingkungan, serta mengembangkan kebijakan yang mendukung pemanfaatan lahan yang berkelanjutan.




Penulis: 
Fernanda Anidhea Ariel Susanto

Jurusan Teknik Geologi
Fakultas Teknik

Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z