Loetju.id - Desa Tanjung Kulon, yang terletak di Kecamatan Kajen, Pekalongan, memunculkan dirinya sebagai pusat perhatian yang menonjol dalam rangka mendepani tantangan kompleks terkait potensi bencana longsor dan pengelolaan sumber daya perikanan. Daya tarik utama Desa ini terletak pada inisiatif luar biasa yang telah diambil sebagai bagian integral dari Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T), suatu program yang melibatkan para mahasiswa penuh semangat dari Universitas Diponegoro. Fokus utama dari partisipasi mereka adalah terhadap dua aspek krusial, yaitu mitigasi bencana dan pemetaan perikanan di wilayah tersebut.
Desa Tanjung Kulon bukan hanya sekadar lokasi, melainkan panggung dinamis di mana mahasiswa berperan sebagai agen perubahan. Melalui KKN-T ini, para mahasiswa menjadi tulang punggung dalam merancang dan mengimplementasikan strategi-strategi inovatif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait potensi bencana longsor yang mengancam dan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan.
Tidak hanya merupakan sebuah proyek akademis, melainkan suatu perjalanan eksplorasi mendalam, di mana setiap langkah yang diambil oleh tim mahasiswa menggambarkan komitmen terhadap keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Desa Tanjung Kulon, dengan segala keragaman dan kekayaan alamnya, telah menjadi laboratorium nyata bagi mahasiswa untuk menggali pengetahuan praktis mereka sekaligus memberikan kontribusi yang positif terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.
Tujuan utama yang terpatri dalam upaya ini tidak sekadar terbatas pada meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana, melainkan juga bersifat holistik dengan memfokuskan pada pemberdayaan masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan.
Dengan melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan, hasil kerja mereka bukan sekadar menciptakan perubahan seketika, melainkan membawa transformasi berkelanjutan. Desa Tanjung Kulon, dengan inisiatif ini, bukan hanya menjadi saksi tetapi secara efektif bermetamorfosis menjadi laboratorium nyata untuk praktik keberlanjutan.
Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat lokal, bukan hanya tingkat kesadaran yang terangkat, tetapi juga terjadi pergeseran paradigma menuju pemberdayaan lokal yang kuat dan pemahaman mendalam tentang urgensi menjaga keseimbangan ekosistem perikanan. Dengan demikian, tidak hanya sebuah proyek, tetapi suatu perjalanan panjang menuju perubahan positif yang mencakup aspek edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan di Desa Tanjung Kulon.
Pentingnya inisiatif ini terlihat dalam penyusunan peta potensi bencana longsor oleh Tim KKN-T Universitas Diponegoro. Peta ini memberikan gambaran detail tentang titik rawan dan faktor pemicu longsor di wilayah tersebut, menjadi dasar untuk merancang strategi mitigasi yang efektif. Peta perikanan yang dihasilkan oleh tim juga menjadi alat kritis dalam perencanaan pengelolaan sumber daya perikanan di Desa Tanjung Kulon.
Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat melibatkan berbagai kegiatan, seperti pelatihan dan pendekatan partisipatif. Mahasiswa KKN-T berinteraksi dengan warga lokal, memberikan pemahaman lebih lanjut tentang potensi bencana longsor, dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem perikanan. Keterlibatan langsung Tim KKN-T dalam komunitas setempat menciptakan hubungan erat, memfasilitasi pertukaran pengetahuan, dan mendukung implementasi langkah-langkah preventif.
Seiring berjalannya waktu, proyek ini tidak hanya menciptakan dampak positif pada tingkat kesadaran masyarakat, tetapi juga berhasil meningkatkan kapasitas lokal dalam menghadapi potensi bencana. Masyarakat Desa Tanjung Kulon tidak hanya sebagai penerima informasi, tetapi juga aktif dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan langkah-langkah mitigasi. Hal ini menciptakan rasa kepemilikan yang kuat terhadap inisiatif ini, mengubahnya menjadi proyek bersama antara universitas dan masyarakat.
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang potensi bencana longsor dan pengelolaan sumber daya perikanan di Desa Tanjung Kulon, Kajen, Pekalongan, menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif. Melalui peta potensi bencana longsor dan perikanan, serta interaksi langsung dengan warga, proyek ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterlibatan aktif masyarakat dalam mitigasi bencana dan pengelolaan sumber daya alam. Dengan demikian, Desa Tanjung Kulon menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana pendidikan tinggi dapat menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat lokal.
Penulis
Nazwan Fauzan Haliman