Loetju.id - Padangsari - Kota Semarang (19/12/2023) – Penuaan adalah fase alami yang dalam suatu kehidupan, di mana tubuh seseorang akan mengalami penurunan dari keadaan prima sebelumnya. Penuaan terjadi pada kelompok yang dikategorikan lansia sebagai salah satu faktor risiko yang umum pada terjadinya penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif pada lansia akan menyebabkan organ atau jaringan dalam tubuh lansia menjadi memburuk dari waktu ke waktu.
Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap usia harapan hidup pada lansia. Selain itu, ketika memasuki usia senja, seorang lansia rawan terkena sindrom sangkar kosong atau bisa juga disebut empty nest syndrome. Sindrom sangkar kosong merupakan istilah untuk menggambarkan perasaan sedih atau kesepian dan hampa ketika anaknya harus meninggalkan rumah, misalkan untuk alasan menikah ataupun menempuh pendidikan tinggi di luar kota atau luar negeri. Lansia yang mengidap sindrom ini dapat dilihat dari beberapa ciri-ciri, seperti merasa hampa, hilang tujuan hidup, merasa kehilangan kontrol atas orang lain, mudah marah hingga depresi.
Penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, dan gangguan pernapasan, menyumbang sebagian besar kematian di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 73% dari seluruh kematian di dunia disebabkan oleh PTM. Faktor risiko utama melibatkan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, kurangnya aktivitas fisik, pola makan buruk, dan kebiasaan tidur yang tidak teratur. Tidak hanya pada generasi muda, tetapi juga pada lansia, edukasi tentang gaya hidup sehat sangat penting. Lansia sering kali lebih rentan terhadap penyakit, dan tindakan pencegahan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka. Memperhatikan aspek-aspek seperti nutrisi, aktivitas fisik, dan manajemen stres adalah kunci untuk menjaga kesehatan lansia.
Dengan meningkatnya beban penyakit tidak menular di seluruh dunia, edukasi tentang gaya hidup sehat menjadi semakin mendesak. Upaya pencegahan yang terfokus pada Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dan gizi seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres (CERDIK) dapat membantu mengurangi presentase kematian akibat penyakit tidak menular. Masyarakat perlu memahami bahwa investasi dalam kesehatan pribadi adalah langkah yang sangat berharga untuk masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.
Sabtu (17/12/2023), telah dilaksanakan Program Monodisiplin terkait kesehatan kepada lansia oleh 3 (tiga) mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN-Tematik 2 (dua) diantaranya dari Fakultas Kesehatan Masyarakat dan 1 (satu) dari Fakultas Psikologi yang diselenggarakan di Posyandu Lansia di RW 12 Kelurahan Padangsari.
Program Monodisiplin ini terdiri dari Sosialisasi Penyakit Degeneratif pada Lansia dan Senam Sehat Lansia, Edukasi Cegah PTM dengan “Cerdik”, serta edukasi terkait Empty Nest Syndrome. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi menggunakan media power point dan tanya jawab dengan metode ceramah dan interaktif secara 2 arah dengan melibatkan respon dari peserta sasaran. Setelah itu, peserta diajak untuk senam sehat bersama untuk melancarkan peredaran darah. Kemudian, kegiatan diakhiri dengan penyerahan luaran berupa modul, banner, dan poster serta foto bersama dengan para Kader Posyandu dan para lansia.
Kegiatan edukasi berjalan dengan lancar dan peserta sasaran sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan, terutama untuk senam bersama. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para peserta sasaran dapat memahami mengenai penyakit degeneratif, cara mencegah PTM dengan “cerdik”, serta cara mengatasi timbulnya empty nest syndrome. Selain itu, diharapkan peserta sasaran dapat menerapkan upaya pencegahannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis:
Yudhia Rizki Salsabilla, Ellena Riska Dewi, Davi Yohannes.
Editor:
Achmad Munandar
DPL:
- Nurhasmadiar Nandini, S.KM., M.Kes.
- Adnan Fauzi, S.T., M.Kom