Budidaya Maggot: Solusi Pengolahan Sampah Organik dan Peluang Ekonomi di Desa - Comedy, Indie and Creativity

Rabu, 07 Februari 2024

Budidaya Maggot: Solusi Pengolahan Sampah Organik dan Peluang Ekonomi di Desa

 
Gambar 1. Pemaparan program kerja multidisiplin tentang budidaya maggot 
di serambi Masjid Nurul Huda Desa Troketon.


Loetju.idKlaten (30 Januari 2024) – Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro tim Desa Troketon Kecamatan Pedan telah mengembangkan budidaya maggot sebagai solusi pengolahan sampah organik dan sebagai sarana untuk mengembangkan serta meningkatkan ekonomi desa. Sampah organik merupakan salah satu permasalahan utama di pedesaan. Pengolahan sampah yang tidak tepat dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat. Budidaya maggot (ulat BSF) menjadi solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan ini. Maggot mampu menguraikan sampah organik dengan cepat dan menghasilkan produk bernilai ekonomi, yaitu maggot dan kasgot.

Manfaat Budidaya Maggot:

1. Pengolahan Sampah Organik: Maggot mampu menguraikan berbagai jenis sampah organik, seperti sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan. Proses penguraian ini menghasilkan kasgot yang dapat digunakan sebagai pupuk organik.

2. Pakan Ternak: Maggot memiliki kandungan protein tinggi yang membuatnya ideal sebagai pakan ternak, seperti ayam, bebek, dan ikan. Penggunaan maggot sebagai pakan ternak dapat meningkatkan kualitas dan produksi ternak.

3. Peluang Ekonomi: Budidaya maggot memiliki peluang ekonomi yang menjanjikan. Maggot dan kasgot dapat dijual dengan harga yang cukup tinggi, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat desa.


Kegiatan KKN

Tim KKN Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan edukasi dan pelatihan budidaya maggot kepada masyarakat desa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah organik dengan maggot. Selain mengadakan edukasi dan pelatihan, tim KKN Desa Troketon juga mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pembuatan kandang maggot yang mudah dan praktis sehingga dapat dilakukan oleh siapapun di skala rumah tangga. Untuk memudahkan masyarakat Desa Troketon dalam membudidayakan maggot, tim KKN Desa Troketon juga menyusun buku saku budidaya maggot agar program yang sudah kami laksanakan dapat berlanjut seterusnya. 
 
Gambar 2. Proses pembuatan kandang maggot dan lalat BSF


Kegiatan yang dilakukan meliputi:

• Sosialisasi tentang manfaat budidaya maggot

• Pelatihan pembuatan tempat budidaya maggot

• Pemberian bibit maggot kepada masyarakat

• Pendampingan dan monitoring budidaya maggot

 
Gambar 3. Buku saku budidaya maggot 
yang disusun oleh tim KKN Undip Desa Troketon.

Dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh tim KKN Desa Troketon, masyarakat dengan antusias aktif bertanya dan tertarik untuk mencoba sendiri di rumah. Selain dapat mengolah sampah organik, maggot juga dapat bermanfaat untuk pakan sekunder hewan ternak karena maggot memiliki kandungan protein yang tinggi bagi hewan. Hewan ternak yang cocok untuk diberi pakan menggunakan maggot antara lain ayam, lele, dan bebek. Dengan melakukan budidaya maggot maka masyarakat yang beternak ayam, lele, dan bebek tidak perlu lagi mengeluarkan uang lebih untuk membeli pakan bagi hewan ternak mereka. Maggot untuk kesuburan tanaman juga memiliki manfaat yang besar. Bekas media maggot dapat digunakan sebagai pupuk sekunder yang memiliki manfaat untuk menyuburkan tanaman. 
 
Gambar 4. Diskusi sekaligus konsultasi 
dengan Pak Dahlan selaku peternak maggot 


Hasil dan Dampak

Kegiatan KKN ini menghasilkan beberapa hasil dan dampak positif, antara lain:

• Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang budidaya maggot

• Berkurangnya volume sampah organik di desa

• Terciptanya lingkungan desa yang lebih bersih dan sehat

• Munculnya peluang ekonomi baru bagi masyarakat

• Adanya makanan tambahan bagi hewan ternak seperti ayam, lele, dan bebek

Kesimpulan
Budidaya maggot merupakan solusi tepat untuk pengolahan sampah organik dan peluang ekonomi di desa. Kegiatan KKN ini menunjukkan bahwa masyarakat desa memiliki antusiasme yang tinggi untuk belajar dan mengembangkan budidaya maggot. Dukungan dari pemerintah, tokoh masyarakat, dan pihak terkait sangat diperlukan untuk mendorong pengembangan budidaya maggot di pedesaan karena memiliki segudang manfaat yang dapat dikembangkan apabila menekuni budidaya maggot.
 
Gambar 5. Leaflet budidaya maggot



 
Oleh: 
Tim KKN Universitas Diponegoro Desa Troketon

Bagikan artikel ini

Jangan lupa komen ya Guys..