Loetju.id - Karangmojo, Sukoharjo (09/01/24) - Perkembangan zaman yang semakin maju tentu selaras dengan perkembangan teknologi digital dan internet yang semakin pesat juga. Hal ini tentu harus diimbangi dengan majunya bidang-bidang yang lain pula. Apabila tidak mampu memanfaatkan hal tersebut dengan baik, maka akan menjadi suatu tantangan maupun hambatan tersendiri terutama untuk Indonesia. Salah satu bidang yang menjadi penyokong utama dalam dunia digital adalah ekonomi. Didukung dari data Bank Indonesia, perekonomian digital di Indonesia telah mencapai pada kisaran 600 Triliun.
Tentu akan menjadi peluang besar bagi Indonesia dalam meningkatkan perekonomian digital. Disamping itu, kondisi perekonomian di Indonesia juga didukung dengan banyaknya jumlah UMKM yang tersebar. Menurut MSME Empowerment Report, kontribusi UMKM selalu mengalami peningkatan terhadap PDB suatu negara yang bahkan mencapai 60%. Namun, mulai mengalami penurunan sejak adanya pandemi Covid-19 menjadi 37,3%. Oleh karena itu, agar UMKM dapat bertahan maka sangat diperlukan adanya digitalisasi pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Berbagai platform digital ataupun marketplace juga dapat digunakan untuk mendorong digitalisasi UMKM.
Akan tetapi, semakin meningkatnya digitalisasi pada UMKM tentu dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang memadai. Melihat kondisi sekarang ternyata masih banyak daerah-daerah yang sebagian besar masyarakatnya mempunyai usaha tetapi belum bisa memanfaatkan dengan optimal melalui digitalisasi. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Mahasiswa KKN Tim 1 Undip 2023/2024 yaitu survey di Desa Karangmojo ternyata banyak masyarakat disana yang merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah, tetapi belum memanfaatkan digitalisasi dengan baik sehingga cukup kesulitan dalam mempertahankan usahanya. Bapak Haryadi selaku Kepala Desa Karangmojo mengatakan bahwa pelaku UMKM di Desa Karangmojo sebagian besar merupakan Kelompok Wanita Tani sehingga masih minimnya pengetahuan tentang pengembangan digitalisasi UMKM.
Maka dari itu, Mahasiswa KKN Tim 1 Undip 2023/2024 melakukan sosialisasi tentang bagaimana pengoptimalan dalam pengembangan UMKM di era digitalisasi melalui pembuatan peta persebaran UMKM, pengenalan merek dagang, pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), dan juga pendaftaran dalam E-Commerce maupun marketplace. Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan dan perkenalan dari Mahasiswa KKN Tim 1 Undip 2023/2024 yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi.
Pemaparan materi dimulai dari pengenalan terkait peta persebaran seluruh UMKM di Desa Karangmojo yang telah dibuatkan oleh Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Jurusan Teknik Geodesi. “Persebaran titik UMKM yang berpotensial untuk digitalisasi UMKM di Desa Karangmojo berjumlah 27 yang dimana sebagian besar lokasinya berada di sepanjang jalan lokal,” jelas Mahasiswa Undip Jurusan Teknik Geodesi. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa terdapat peluang yang cukup besar untuk meningkatkan perekonomian Desa Karangmojo melalui pengembangan digitalisasi UMKM.
Lalu, pemaparan selanjutnya terkait tentang pengenalan merek dagang yang menjadi salah satu syarat sebagai tanda pengenal suatu usaha yang membedakan antara usaha satu dengan usaha lainnya. Merek dagang ini dapat berupa logo, nama, huruf, angka dan susunan warna yang tersusun 2 dimensi atau 3 dimensi untuk membedakan barang/jasa yang diproduksi dalam kegiatan perdagangan. Dengan adanya merek dagang, membuat suatu usaha menjadi lebih terkenal dan diminati oleh masyarakat.
Selain merek dagang, hal yang paling penting dalam mengembangkan UMKM adalah Nomor Induk Berusaha atau NIB. Nomor Induk Berusaha menjadi dasar dalam mendirikan usaha, dengan adanya NIB usaha tersebut menjadi lebih legal karena telah memiliki nomor identitas secara resmi sehingga mempermudah proses berbisnis dan meningkatkan investasi. Pembuatan NIB juga sangat mudah karena hanya melalui online dengan membuat akun Online Single Submission. Data yang perlu dipersiapkan pun hanya KTP dan NIK, sedangkan untuk usaha yang berkelompok perlu menyiapkan NPWP. Mahasiswa Undip Jurusan Ekonomi Islam juga menjelaskan step by step pembuatan NIB secara online sehingga harapannya UMKM di Desa Karangmojo sudah memiliki NIB.
Apabila segala persyaratan dari mulai merek dagang hingga NIB sudah terpenuhi, maka yang paling penting juga dalam meningkatkan digitalisasi UMKM adalah memanfaatkan berbagai E-Commerce ataupun marketplace untuk menyebarluaskan usahanya. Melalui E-Commerce, seluruh UMKM dapat menjangkau lebih banyak konsumen di Indonesia dan memudahkan dalam mempromosikan usahanya. “Pemanfaatan E-Commerce ini menjadi sangat penting dalam memulai usaha serta mampu menyebarluaskan ke seluruh wilayah Indonesia sehingga lebih dikenal masyarakat,” ujar Mahasiswa Undip Jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik.
Kemudian dilanjutkan sesi diskusi interaktif bersama ibu-ibu Kelompok Wanita Tani. Sebagian besar dari mereka memberikan respon yang positif karena dengan adanya edukasi ini dapat menjadi suatu bekal untuk mempertahankan usahanya. “Saya jadi lebih tau bahwa NIB dan merek dagang itu juga sangat penting karena kemarin saya mau sertifikasi halal tapi syaratnya harus ada NIB dan saya juga ingin mengembangkan bisnis saya di Shopee,” jelas salah satu anggota dari Kelompok Wanita Tani yang sangat antusias dengan kegiatan dari Mahasiswa Tim 1 KKN Undip 2023/2024.
Dengan demikian, dari serangkaian edukasi dari Mahasiswa Tim 1 KKN Undip 2023/2024 harapannya dapat memberikan ilmu yang bermanfaat kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Desa Karangmojo terutama untuk Kelompok Wanita Tani, sehingga mereka dapat memperbaiki dan meningkatkan usaha yang telah dijalankan agar dapat tetap bertahan di era digitalisasi.
Penulis: Mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2023/2024
Lokasi: Desa Karangmojo, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo
Dosen Pembimbing: dr. Siti Fatimah, M.Kes