Perencanaan dan Pembuatan Biopori untuk Mengurangi Potensi Genangan Air dan Banjir di Desa Troketon - Comedy, Indie and Creativity

Rabu, 07 Februari 2024

Perencanaan dan Pembuatan Biopori untuk Mengurangi Potensi Genangan Air dan Banjir di Desa Troketon

 
Gambar 1. Proses penanaman biopori 
di wilayah Kadus 3 Desa Troketon


Loetju.id - Klaten (26 Januari 2024) – Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro tim Desa Troketon Kecamatan Pedan telah mengembangkan perencanaan dan pembuatan biopori untuk mengurangi potensi genangan air dan banjir di Desa Troketon. Desa Troketon merupakan sebuah desa berjarak sekitar 12km dari pusat kota. Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Kaligawe di Utara, Desa Sobayan dan Desa Kedungan di Selatan, Desa di Timur, dan Desa Cetan Kecamatan Ceper di Barat. 

Dengan adanya kehadiran tim KKN Desa Troketon, desa ini telah menerima inisiatif berkelanjutan yang menarik dalam bentuk penggunaan biopori sebagai upaya pelestarian lingkungan. Biopori, sebuah teknologi sederhana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi risiko banjir, telah menjadi fokus utama dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa ini.

Artikel ini membahas laporan tentang penggunaan biopori dalam lingkup KKN di Desa Troketon. Kegiatan KKN ini melibatkan mahasiswa dari berbagai bidang studi, yang bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mengimplementasikan biopori sebagai solusi untuk mengatasi masalah lingkungan setempat.
 
Desa Troketon di musim penghujan seperti saat ini sering mengalami masalah seperti adanya genangan air, sirkulasi air yang kurang baik di got, dan penurunan kualitas kesuburan tanah. Dalam upaya untuk mengatasi masalah-masalah ini, mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro telah memperkenalkan konsep biopori kepada masyarakat Desa Troketon sebagai salah satu solusi yang dapat diadopsi secara lokal dan mudah untuk dibuat serta dilaksanakan.

Tim KKN Desa Troketon terdiri dari mahasiswa dari berbagai jurusan, termasuk teknik kimia, perencanaan wilayah dan kota, ilmu pemerintahan, dan antropologi sosial. Mereka melakukan pendekatan partisipatif dengan berdiskusi dan melibatkan masyarakat setempat dalam setiap tahapan proyek. Langkah-langkah konkret termasuk pendidikan tentang manfaat biopori, identifikasi lokasi yang tepat, dan pelaksanaan pembuatan biopori dilakukan oleh tim ini dalam menyelesaikan program kerja multidisiplin yang mereka rencanakan. 

Hasil
Setelah beberapa hari bekerja sama dengan masyarakat tentang penempatan lokasi biopori yang strategis, hasil yang menjanjikan telah tercapai. Sejumlah biopori telah dibuat di area yang strategis, termasuk di Perkebunan warga, tanah kas desa, dan wilayah terindikasi genangan air saat hujan deras. Masyarakat lokal mulai menyadari manfaatnya, baik dalam menjaga kualitas tanah maupun mengurangi risiko banjir.
 
Gambar 2. Partisipasi dan antusias masyarakat 
untuk gotong royong menanam biopori

Diskusi
Penggunaan biopori di Desa Troketon menunjukkan potensi besar sebagai solusi sederhana dan efektif untuk mengatasi masalah lingkungan setempat. Dengan hadirnya biopori di lingkungan masyarakat, maka permasalahan genangan air dan kualitas tanah yang menurun dapat teratasi karena biopori juga dapat menghasilkan kompos dari sampah organik yang masuk ke dalam biopori. Langkah selanjutnya adalah memastikan perawatan dan pemantauan yang tepat terhadap biopori yang sudah dibuat dan memperluas pengetahuan tentang teknologi ini ke wilayah sekitarnya. Salah satu upaya tim KKN Universitas Diponegoro dalam pemantauan dan perawatan adalah dengan cara mengadakan perkumpulan warga dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam merawat dan memantau program biopori ini. 

Gambar 3. Kumpulan warga untuk mengedukasi masyarakat 
tentang pemanfaatan biopori.
 

Gambar 4. Bahan presentasi tentang manfaat penggunaan biopori.

Kesimpulan
 
Gambar 5. Proses pemasangan biopori di tanah kas desa.

Program KKN yang mengedepankan penggunaan biopori di Desa Troketon telah membawa dampak positif yang signifikan. Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, upaya pelestarian lingkungan dapat terwujud dengan lebih baik. Adopsi teknologi sederhana seperti biopori dapat menjadi langkah awal yang penting dalam membangun masyarakat pedesaan yang lebih berkelanjutan.


Oleh: 
Tim KKN Universitas Diponegoro Desa Troketon

Bagikan artikel ini

Jangan lupa komen ya Guys..