Mahasiswa Universitas Diponegoro Luncurkan Program Transformasi Digital UMKM di Desa Kedungjeruk
Loetju.id - Kedungjeruk, Mojogedang - Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kedungjeruk, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, baru-baru ini meluncurkan sebuah program inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat dalam menghadapi tuntutan era digital. Program ini dipimpin oleh Albirra Nurul Humaira, salah satu anggota tim KKN, dan berfokus pada transformasi digital UMKM di desa tersebut melalui edukasi mengenai pembayaran digital serta pengenalan sistem QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Dalam rangka implementasi program ini, Albirra bersama timnya memperkenalkan konsep virtual payment dan QRIS kepada para pelaku UMKM di Kedungjeruk. Mereka menyelenggarakan berbagai sesi pelatihan yang mencakup penjelasan mendalam tentang bagaimana sistem pembayaran digital dan QRIS bekerja. Selain pelatihan, tim KKN juga membagikan guidebook yang dirancang khusus untuk membantu pelaku UMKM memahami dan mengimplementasikan teknologi ini dengan mudah. Guidebook tersebut mencakup panduan langkah-demi-langkah mengenai penggunaan virtual payment dan QRIS, serta tips praktis untuk mempermudah transaksi dalam kegiatan bisnis sehari-hari.
"Pembayaran digital dan QRIS merupakan langkah besar menuju efisiensi dan modernisasi dalam transaksi bisnis. Dengan adanya panduan ini, kami berharap para pelaku UMKM di Desa Kedungjeruk dapat lebih mudah beradaptasi dan memanfaatkan teknologi ini untuk memajukan usaha mereka," ujar Albirra Nurul Humaira.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap UMKM di desa tersebut, dengan meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi perubahan teknologi yang cepat dan mempermudah proses transaksi. Melalui adopsi teknologi digital, diharapkan pelaku UMKM dapat meraih kemajuan yang signifikan, baik dari segi efisiensi operasional maupun peningkatan daya saing di pasar lokal maupun lebih luas.
Program transformasi digital ini juga menjadi contoh konkret dari kontribusi mahasiswa dalam mendukung pengembangan komunitas melalui penerapan teknologi, sekaligus mempromosikan kemajuan ekonomi di daerah pedesaan. Dengan demikian, upaya ini berpotensi menjadi model bagi program-program serupa di daerah lainnya yang menghadapi tantangan serupa.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar