Comedy, Indie and Creativity

Rabu, 20 Desember 2023

Edukasi Gangguan Menstruasi: Mahasiswa KKN Tematik Undip Berikan Edukasi kepada Siswa SMPN 12 Semarang

 


Loetju.idPerempuan seringkali merasakan sakit pada bagian perut, punggung, dan dada pada saat sedang mengalami menstruasi. Walaupun tidak semua perempuan merasakan hal yang sama pada saat menstruasi, namun beberapa perubahan atau gangguan ketika menstruasi adalah hal yang normal. Keadaan yang dialami seseorang saat menstruasi tidak harus persis sama dengan yang lain. Artinya ada variasi siklus menstruasi, lama durasi menstruasi, variasi keadaan yang dialami saat menstruasi dari orang per orang. 

Salah satu gejala yang sering dialami ketika seseorang mengalami menstruasi, yaitu Pre-menstrual Syndrome (PMS). PMS biasanya ditandai dengan adanya perubahan secara fisik, emosi, dan psikologis yang berkaitan dengan siklus menstruasi perempuan dan gejala PMS muncul sekitar 6-10 hari sebelum terjadinya menstruasi dan akan menghilang ketika menstruasi dimulai. Keparahan dan frekuensi  gejala yang dialami bisa bervariasi. Gejala yang paling paran di antaranya iritabilitas emosional dan tingkah laku, depresi, gelisah, kelelahan, pembengkakan dan rasa tidak nyaman pada payudara dan nyeri di daerah perut. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organization), PMS memiliki prevalensi lebih    tinggi di negara-negara Asia dibandingkan dengan negara-negara Barat.

Selain Pre-menstrual Syndrome (PMS), terdapat jenis gangguan menstruasi yang disebut PMDD (Pre-menstrual Dysphoric Disorder) atau Gangguan Disforik Pra-menstruasi. Gejala PMDD meliputi seluruh gejala PMS tetapi memiliki tingkat keparangan yang lebih tinggi. Pada kondisi ekstrim, penderita PMDD sampai merasakan keinginan untuk bunuh diri. PMDD terjadi pada 3%-9% wanita (Massachusetts General Hospital Center for Women’s Mental Health, 2016).

Meskipun gangguan menstruasi kerap dialami oleh perempuan, tetapi kebanyakan perempuan yang berusia remaja, terutama remaja usia sekolah, belum memiliki pengetahuan yang baik terkait hal tersebut. Maka dari itu, melalui Program KKN Tematik, salah satu mahasiswa dari Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro, Nayla Ayuni Nadhira, melakukan edukasi tentang Gangguan Menstruasi dan Cara Pencegahannya kepada Siswa Kelas 7 SMPN 12 Semarang yang dilaksanakan pada Kamis, 16 November 2023 di SMPN 12 Semarang.
 
Pelaksanaan edukasi menggunakan metode presentasi yang dilanjutkan dengan diskusi serta tanya jawab. Para siswa laki-laki masih beranggapan jika pengetahuan terkait gangguan menstruasi hanya untuk para siswi perempuan, padahal pengetahuan tentang hal tersebut juga bermanfaat untuk siswa laki-laki guna membantu keluarga, saudara, dan teman yang sedang mengalami sakit akibat gangguan menstruasi tersebut.

Pemaparan materi terdiri dari perkenalan tentang gangguan menstruasi, definisi, gejala, hingga cara pencegahannya. Para siswa terlihat sangat antusias karena tidak sedikit yang bertanya dan berbagi pengalamannya tentang menstruasi. Kegiatan diakhiri dengan pemberian reward untuk siswa yang aktif bertanya maupun menjawab dan ditutup dengan dokumentasi bersama.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tematik Undip Lakukan Pencerdasan Kesehatan Reproduksi pada Anak Sekolah Dasar

 


Loetju.id Kota Semarang (14/12/2023).  Edukasi mengenai kesehatan reproduksi sering dikonotasikan sebagai pendidikan seksual yang mana hal ini masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat tak terkecuali para guru di sekolah. Pendidikan kesehatan reproduksi di Kota Semarang belum banyak dilakukan dengan alasan belum tercakup dalam kurikulum sekolah sebagaimana rekomendasi World Health Organization (WHO). 

Adanya konflik antara nilai tradisi dengan globalisasi kebarat-baratan seiringan dengan adanya pendidikan kesehatan reproduksi menjadi salah satu problematika yang perlu diperhatikan. Kurangnya pendidikan mengenai kesehatan reproduksi dapat menyebabkan terjadinya masalah pada anak sehingga dirinya tidak mengetahui perubahan biologis yang dialaminya akibat ketidaktahuan terkait kesehatan reproduksinya. Anak-anak berpotensi mencari informasi yang kurang tepat dari berbagai sumber di media sosial. 

Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi saat ini, Rizka Nur Isnaeni, salah satu anggota kelompok 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro, melakukan edukasi kesehatan reproduksi. Hal ini sejalan dengan fenomena yang terjadi di SD Negeri Srondol Wetan 05. Hampir seluruh siswa belum mengetahui kesehatan reproduksi dan perubahan biologis yang menjadi tanda-tanda masa pubertas pada dirinya. Untuk itu, pencerdasan pada siswa melalui edukasi kesehatan reproduksi diangkat menjadi salah satu program kerja KKN Tematik ini yang berlokus di Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. 


Edukasi kesehatan reproduksi telah sukses dilaksanakan pada Senin, 20 November 2023, bertempat di SD Negeri Srondol Wetan 05. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 4 yang berjumlah 28 siswa. Kegiatan diawali dengan pembukaan, kemudian pemaparan materi tentang kesehatan reproduksi yang mencakup definisi kesehatan reproduksi, bagian tubuh yang boleh disentuh orang lain dan tidak boleh disentuh orang lain melalui video edukasi, definisi masa pubertas dan tanda-tandanya serta cara menjaga kesehatan reproduksi yang benar. Secara keseluruhan, kegiatan berjalan dengan baik dan sesuai rencana. 

Para siswa memperhatikan materi dari awal hingga akhir serta aktif bertanya dan menjawab. Hal ini dapat dibuktikan ketika para siswa diberikan instruksi untuk membaca materi secara bersama-sama dengan keras semua melaksanakannya. Selain itu, para siswa cukup antusias untuk mendemonstrasikan dari nyanyian yang berjudul “Ku Jaga Diriku” sebagai salah satu video edukasi dalam kegiatan ini dengan gerakan yang sesuai dengan lagunya. Selanjutnya, dilakukan review materi serta pemberian booklet yang berjudul “Tubuhku Sangat Berharga” guna menambah pemahaman pada siswa sekaligus mengingatkan materi yang sudah disampaikan sebelumnya. 

Di akhir sesi, para siswa diberikan reward dan foto bersama. Harapan dari adanya edukasi terkait kesehatan reproduksi dapat membuka wawasan dan menumbuhkan pemikiran yang cerdas dalam memahami kesehatan reproduksi, sehingga dapat menjadi bekal untuk masa depan yang lebih baik. 



Penulis: 
Rizka Nur Isnaeni


Editor:
Achmad Munandar

Selamatkan Bumi Kita, Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Melakukan Edukasi Pengurangan Sampah Plastik pada Siswa Sekolah Dasar

 


Loetju.id - Banyumanik, Kota Semarang (22/11/2023). Sampah plastik menjadi permasalahan mendunia di berbagai negara karena memiliki sifat sulit untuk terurai, namun tiap tahun keberadaan sampah plastik kian meningkat. Sampah plastik sebanyak 1,3 miliar ton diperkirakan akan mencemari daratan dan lautan dunia pada 2040 mendatang. Indonesia termasuk ke dalam 10 negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia. Indonesia menghasilkan sampah plastik 64  ton per tahun dan berada pada peringkat ke-2. Perlu dilakukannya tindakan dalam pengurangan sampah plastik untuk melindungi bumi dan anak cucu kita kelak dari limbah sampah plastik yang sulit terurai.

Selaras dengan tema pada kegiatan KKN Tematik Universitas Diponegoro Tahun 2023 yaitu Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman, Danindra Rufina Pramudita, yang merupakan anggota Kelompok 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman, melakukan edukasi pengurangan sampah plastik pada siswa. Perilaku pengurangan sampah perlu dijelaskan dan dipraktikkan ke dalam kehidupan sehari-hari untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia yang kian tahun semakin meningkat.

Edukasi Pengurangan Sampah Plastik dilaksanakan pada hari Rabu, 22 November 2023, bertempat di SD Negeri Srondol Wetan 06. Kegiatan ini dilaksanakan pada kelas 5A dan 5B sebanyak 58 siswa. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan pemahaman mengenai permasalah sampah yang menjadi tantangan global maupun negara indonesia sehingga perlu adanya pengurangan sampah plastik dalam kegiatan sehari-hari. Di area sekolah dasar banyak terjadi kegiatan yang menghasilkan sampah plastik seperti penggunaan air kemasan/gelas, penggunaan plastik, penggunaan sedotan, dan masih banyak lagi.

Kegiatan edukasi dimulai dengan penyampaian materi mengenai pengertian sampah plastik dan sifat plastik. Dilanjutkan dengan pemberian informasi mengenai Indonesia yang berada pada 10 negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia. Kemudian diberikan penjelasan tentang jenis-jenis sampah plastik. Dijelaskan pula cara mengurangi sampah plastik dengan mengganti wadah plastik sekali pakai dengan tumblr, membawa tote bag saat berbelanja di pasar/supermarket, membawa sedotan yang ramah lingkungan/reusable (besi/kertas/bambu) dan mendaur ulang sampah plastik yang digunakan.

Selama keberjalanan program, para siswa sangat antusias dan mengikuti kegiatan dengan tertib. Para siswa juga sangat aktif dalam berdiskusi maupun bertanya terkait materi pengurangan sampah plastik yang menjadi indikator para siswa memahami dan mengimplementasikan materi yang diberikan. Bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan seputar materi pengurangan sampah plastik diberikan reward berupa botol tumbler sebagai bentuk apresiasi dan praktik langsung dalam pengurangan sampah plastik. 

Dengan adanya edukasi mengenai pengurangan sampah plastik oleh mahasiswa diharapkan, seluruh siswa dapat menerapkan pengurangan sampah plastik sehingga tantangan baik global maupun indonesia dapat terselesaikan dan sanitasi yang baik dengan melestarikan lingkungan dengan mengurangi beban sampah plastik yang dihasilkan. Selain itu juga menambah pengalaman bagi mahasiswa.



Penulis: 
Danindra Rufina Pramudita


Editor:
Achmad Munandar

Pentingnya Komunikasi Dengan Orangtua Saat Menstruasi Pertama

 
Gambar 1. Kegiatan sosialisasi “Pentingnya Komunikasi Dengan Orangtua Saat Menstruasi Pertama” oleh Muhamad Salim anggota tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro 2023 di SD Negeri Srondol Wetan 04



Loetju.id - Banyumanik, Kota Semarang (24/11/2023). Sosialisasi yang dilakukan oleh Muhamad Salim salah satu anggota dari tim 7 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro Tahun 2023 tentang “Pentingnya Komunikasi Dengan Orangtua Saat Menstruasi Pertama” berhasil dilaksanakan. 

Gambar 2. Kegiatan bermain games tentang  “Pentingnya Komunikasi Dengan Orangtua Saat Menstruasi Pertama” oleh Muhamad Salim anggota tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro 2023 di SD Negeri Srondol Wetan 04
 

Sosialisasi ini dilaksanakan di SD Negeri Srondol Wetan 04 pada anak anak kelas 5 SD yang dimana mereka akan atau sudah mengalami menstruasi pertama di umur mereka. Sosialisasi ini dilaksanakan ketika jam pembelajaran atas sepengetahuan dan seizin pihak sekolah bersangkutan. 
 
Gambar 3. Kegiatan tanya-jawab tentang  “Pentingnya Komunikasi Dengan Orangtua Saat Menstruasi Pertama” oleh Muhamad Salim anggota tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro 2023 di SD Negeri Srondol Wetan 04


Sosialisai “Pentingnya Komunikasi Dengan Orangtua Saat Menstruasi Pertama” bertujuan untuk memberi pengetahuan dan mengingatkan kembali pentingnya peran orangtua di kehidupan kita sebagai pelajar. Sosialisasi ini juga bertujuan untuk mereka agar berkomunikasi dengan orangtua saat memiliki keluhan saat merasakan menstruasi pertama.

Sosialisasi ini diawali dengan penyambutan dan perkenalan kepada anak anak SD N Srondol Wetan 04 kelas 5 SD, lalu dilanjut dengan materi tentang “Pentingnya Komunikasi Dengan Orangtua Saat Menstruasi Pertama” dengan menggunakan Powerpoint yang telah disiapkan dan diakhiri dengan tanya jawab dan games. 

Diakhir sosialisasi, ditekankan ke anak-anak SD N Srondol Wetan 04 kelas 5 SD untuk tidak lupa berkomunikasi dengan orangtua masing-masing, terutama siswi-siswi yang akan mengalami menstruasi pertama dalam hidup mereka, bertujuan agar mereka mendapatkan bantuan saat menstruasi dan juga pengetahuan lebih tentang menstruasi dari orangtua mereka masing-masing. 



Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Penerapan Budaya Sehat di Sekolah, Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Melakukan Edukasi Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada Siswa Sekolah Dasar

 


Loetju.idSemarang (14/12/2023). Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan salah satu aspek penting yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan perilaku menggosok kedua permukaan tangan dengan kuat secara bersamaan menggunakan sabun dan dibilas dengan air mengalir. Perilaku mencuci tangan dengan sabun bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit. Cuci tangan dengan sabun terbukti menyelamatkan anak Indonesia dari kematian setiap tahunnya.

Selaras dengan latar belakang tersebut, Najma Risdaningrum, anggota Kelompok 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro, melakukan edukasi pentingnya menerapakan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Perilaku mencuci tangan dengan sabun perlu ditingkatkan untuk mendukung kebersihan menstruasi, misalnya mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut untuk mencegah terjadinya infeksi kuman penyakit pada alat kelamin serta kontaminasi bakteri darah menstruasi pada tangan. Selain itu, budaya mencuci tangan dengan sabun sangat penting untuk diimplementasikan dalam keseharian sebagai indikator personal hygiene yang baik.

Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Desember 2023, bertempat di SD Negeri Srondol Wetan 05. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan siswa-siswi kelas 6 sebanyak 28 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya penerapan CTPS dalam kehidupan sehari-hari dengan sasaran anak usia sekolah dasar. Sekolah menjadi tempat yang berisiko untuk terjadinya penularan penyakit karena padatnya aktivitas dan interaksi antarmanusia didalamnya. Selain itu, anak-anak termasuk ke dalam kelompok yang rentan untuk mengalami infeksi kuman penyakit. Terlebih lagi, mereka menghabiskan sebagian waktunya di sekolah, di mana mereka berinteraksi dengan banyak orang dan melakukan berbagai aktivitas.

Kegiatan edukasi dimulai dengan penyampaian materi mengenai pengertian Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Dilanjutkan dengan pembahasan mengenai pentingnya penerapan CTPS dan manfaat CTPS untuk membunuh mikroorganisme dan kuman penyakit serta mencegah terjadinya penularan atau infeksi penyakit. Ditekankan pula anjuran waktu kapan saja perlu melakukan CTPS, misalnya setelah memegang benda, buang air, mengganti pembalut, sebelum dan setelah makan, dan setelah pulang dari bepergian. Tak lupa diingatkan kembali terkait langkah CTPS disertai praktik cuci tangan bersama dengan cara dilagukan agar lebih mudah diingat oleh siswa.

Selama sesi kegiatan berlangsung, para siswa antusias dan mengikuti kegiatan dengan tertib. Keaktifan peserta dalam bertanya dan berdiskusi menjadi indikator bahwa mereka berusaha memahami dan mengimplementasikan materi yang diberikan. Bagi siswa yang aktif, terdapat reward sebagai bentuk apresiasi, sekaligus sebagai pemantik semangat untuk siswa lainnya. Besar harapan, seluruh siswa dapat menerapkan budaya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sehingga dapat tercapai higiene menstrual dan personal yang baik untuk meningkatkan derajat kesehatan anak.



Penulis: 
Najma Risdaningrum

Editor:
Achmad Munandar

Selasa, 19 Desember 2023

Kurangi Minum Obat-Obatan Kimia saat Nyeri Haid, Mahasiswa KKN Tematik Undip Berikan Edukasi terkait Penanganan Dismenore pada Remaja

 


Loetju.idSemarang (20/11/2023) – Dismenore merupakan rasa nyeri dan kram pada perut bagian bawah yang dialami oleh sebagian wanita sebelum ataupun selama siklus menstruasi. Hal tersebut tergolong normal namun dapat menimbulkan rasa tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Dismenore atau nyeri haid yang dirasakan oleh wanita disebabkan oleh adanya perubahan hormon yang memicu kontraksi rahim untuk meluruhkan lapisannya. Gejala umumnya yaitu nyeri dan kram di perut bagian bawah dan dapat menyebar ke punggung hingga paha bagian dalam, mual dan muntah, nyeri kepala, pusing, perut kembung, diare, hingga lesu tidak bertenaga. 

Banyaknya wanita yang memilih meminum obat-obatan kimia sebagai pereda nyeri haid daripada meminum minuman herbal menjadi alasan mahasiswa kelompok 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene Management dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023 yaitu Prilla Azizah Rahmanda melakukan program edukasi mengenai penanganan dismenore pada remaja. Program edukasi ini dilakukan di SDN Srondol Wetan 03, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Program ini dilaksanakan pada hari Senin, 20 November 2023 dengan sebanyak 44 siswa yang mengikuti kegiatan ini. 

Pelaksanaan program edukasi ini dimulai dari pembukaan, perkenalan, presentasi, diskusi mengenai penanganan dismenore, serta pendistribusian jamu kunyit asam untuk siswa perempuan. Edukasi dilakukan dengan menyampaikan materi melalui Power Point. Materi tersebut berisi tentang apa itu dismenore, penyebab dismenore, gejala dismenore, cara mengatasi dismenore, serta manfaat kunyit sebagai obat herbal pereda nyeri haid. Program ini terlaksana dengan penuh antusias dari para siswa. 

Mereka aktif dalam berdiskusi, bertanya, dan menjawab saat pemaparan materi. Dalam keberjalanan program ini, dilakukan kegiatan ice breaking atau games dengan diberikannya reward untuk menarik perhatian serta keaktifan para siswa. Di akhir program, terdapat kegiatan diskusi kembali untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah disampaikan serta pendistribusian jamu kunyit asam kepada siswa perempuan.

Program edukasi mengenai penanganan dismenore pada remaja berjalan dengan lancar dan kondusif. Hal ini ditandai dengan adanya antusias dan keaktifan para siswa dalam berdiskusi. Dengan terlaksananya program ini, diharapkan anak-anak sekolah perempuan yang akan menginjak usia remaja dapat bersikap baik dalam menangani nyeri haid. Nantinya, mereka dapat menghindari obaat-obatan kimia dan memilih bahan-bahan herbal untuk menunjang kesehatan tubuhnya. 



Penulis: 
Prilla Azizah Rahmanda 
(S1 Kesehatan Masyarakat - Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro)

Editor:
Achmad Munandar

DPL: 
Pangi, S.T., M.T. dan drh. Siti Susanti, Ph.D.

Lokasi KKN: 
SDN Srondol Wetan 03, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang
KKN Tematik Menstrual Hygiene Management dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro Tahun 2023

Meningkatkan Personal Hygiene Siswa SD, Mahasiswa KKN Tematik Undip Lakukan Edukasi dan Praktik Hingga Aksi Karya pada Siswa SDN Padangsari 01

 
Sumber foto: Dokumentasi Pribadi


Loetju.id Banyumanik, Semarang (19/12/2023) - Kesehatan merujuk pada keadaan yang optimal dari segi fisik, mental, dan sosial, bukan sekadar bebas dari penyakit atau kelemahan. Dalam mempertahankan kesehatan dan kebersihan, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan perawatan diri atau personal hygiene

Personal hygiene merupakan suatu aspek yang penting karena kemampuannya dalam mengurangi risiko masuknya mikroorganisme dari lingkungan sekitar sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit. Sebaliknya, apabila tidak diperhatikannya personal hygiene, maka dapat meningkatkan risiko terkena penyakit dan bahkan dapat mengganggu fungsi tubuh tertentu.

Gaya hidup berkelanjutan melalui personal hygiene adalah pendekatan holistik untuk merawat diri sendiri dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan secara keseluruhan. Personal hygiene mencakup serangkaian praktik kebersihan diri yang melibatkan tindakan-tindakan seperti mandi, mencuci tangan, dan menjaga kebersihan gigi. 

Ketika diterapkan dengan pemikiran berkelanjutan, personal hygiene dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan individu dan planet kita. Gaya hidup berkelanjutan melalui personal hygiene juga melibatkan edukasi dan peningkatan kesadaran terhadap dampak personal hygiene terhadap lingkungan. Mengetahui sumber bahan baku produk dan siklus hidupnya dapat membantu individu membuat pilihan yang lebih berkelanjutan. Selain aspek lingkungan, personal hygiene yang baik juga mencakup pemeliharaan kesehatan pribadi. Menjaga kebersihan tubuh, gigi, dan tangan adalah langkah-langkah penting untuk mencegah penyakit dan mempromosikan kesejahteraan individu. 

Anak-anak merupakan kelompok yang rentan untuk terkena infeksi penyakit. Dalam upaya untuk mencegah terjadinya permasalahan tersebut, dilakukan kegiatan KKN Tematik Universitas Diponegoro dengan program kerja edukasi terkait personal hygiene serta kesehatan gigi dan mulut dengan sasaran siswa di SD Padangsari 01. Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan aspek P5 untuk Sekolah Dasar, yaitu melalui empat tahap, antara lain adalah pengenalan, kontekstualisasi, aksi, dan refleksi. 

Pada tahap pengenalan, para siswa diberikan penjelasan terkait penerapan personal hygiene, antara lain adalah perawatan tangan, rambut, kulit, gigi, kuku, kaki, mata, dan telinga. Tahap ini bertujuan untuk mengenalkan siswa terkait bagaimana cara untuk merawat diri sehingga dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan siswa. Dengan adanya edukasi terkait personal hygiene ini, diharapkan dapat terjadi perubahan perilaku dan gaya hidup siswa menjadi lebih sehat dan bersih. 

Tahap kontekstualisasi pada aspek P5 untuk Sekolah Dasar ini, yaitu melanjutkan tahap pengenalan dengan melakukan aksi penerapan materi yang telah diberikan sebelumnya. Salah satu hal dalam personal hygiene yaitu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pada tahap kontekstualisasi, siswa diarahkan untuk bisa mempraktekkan salah satu kegiatan personal hygiene yaitu merawat gigi. Mahasiswa KKN memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut kemudian melakukan demonstrasi cara menggosok gigi yang baik dan benar, setelah itu siswa SD diajak turun ke lapangan untuk langsung menerapkan materi yang telah diberikan. Siswa SD antusias terhadap pelaksanaan praktek gosok gigi karena menggunakan contoh model gigi sehingga menarik perhatian siswa SD untuk ikut langsung praktek. 

Tahap selanjutnya, yaitu aksi. Pada tahap ini, para murid secara bersama-sama akan menjalankan aksi nyata dalam menuangkan setiap ide atau gagasan yang telah dirancang sebelumnya untuk direalisasikan menjadi sebuah karya, seperti poster untuk kelas 4-6 dan kolase yang terbuat dari bahan daur ulang untuk kelas 1-3. 

Setelah selesai, para murid kemudian akan menunjukkan hasil karya yang telah mereka buat dalam sebuah gelar karya (tahap refleksi). Pada tahap ini, para murid akan diarahkan untuk merefleksi dan melakukan evaluasi dari setiap rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan ini akan memberikan kesempatan bagi para murid untuk mengungkapkan perasaannya selama kegiatan berlangsung. 

Pada akhir kegiatan, mahasiswa KKN memberikan poster tahap menggosok gigi yang baik dan benar dan perilaku personal hygiene bagi anak-anak, serta modul praktik pemanfaatan barang bekas pakai dalam rangka 3R agar bisa diterapkan dan diperhatikan selalu, untuk selanjutnya poster tersebut ditempelkan tiap masing-masing kelas. 


Penulis:
Ellena Riska Dewi, Sekar Sandya Paramitha, Vita Nurazizah Widodo

Editor:
Achmad Munandar

Dosen Pembimbing Lapangan:
1. Nurhasmadiar Nandini, S.KM., M.Kes
2. Adnan Fauzi, S.T., M.Kom

Lokasi KKN: 
SDN Padangsari 01, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang



Peduli Lansia Agar Sehat di Usia Senja Mahasiswa KKN Tematik Undip Melakukan Edukasi Kesehatan Kepada Lansia di Wilayah Kelurahan Padangsari




Loetju.idPadangsari - Kota Semarang (19/12/2023) – Penuaan adalah fase alami yang dalam suatu kehidupan, di mana tubuh seseorang akan mengalami penurunan dari keadaan prima sebelumnya. Penuaan terjadi pada kelompok yang dikategorikan lansia sebagai salah satu faktor risiko yang umum pada terjadinya penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif pada lansia akan menyebabkan organ atau jaringan dalam tubuh lansia menjadi memburuk dari waktu ke waktu. 

Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap usia harapan hidup pada lansia. Selain itu, ketika memasuki usia senja, seorang lansia rawan terkena sindrom sangkar kosong atau bisa juga disebut empty nest syndrome. Sindrom sangkar kosong merupakan istilah untuk menggambarkan perasaan sedih atau kesepian dan hampa ketika anaknya harus meninggalkan rumah, misalkan untuk alasan menikah ataupun menempuh pendidikan tinggi di luar kota atau luar negeri. Lansia yang mengidap sindrom ini dapat dilihat dari beberapa ciri-ciri, seperti merasa hampa, hilang tujuan hidup, merasa kehilangan kontrol atas orang lain, mudah marah hingga depresi.

Penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, dan gangguan pernapasan, menyumbang sebagian besar kematian di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 73% dari seluruh kematian di dunia disebabkan oleh PTM. Faktor risiko utama melibatkan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, kurangnya aktivitas fisik, pola makan buruk, dan kebiasaan tidur yang tidak teratur. Tidak hanya pada generasi muda, tetapi juga pada lansia, edukasi tentang gaya hidup sehat sangat penting. Lansia sering kali lebih rentan terhadap penyakit, dan tindakan pencegahan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka. Memperhatikan aspek-aspek seperti nutrisi, aktivitas fisik, dan manajemen stres adalah kunci untuk menjaga kesehatan lansia.
 
Dengan meningkatnya beban penyakit tidak menular di seluruh dunia, edukasi tentang gaya hidup sehat menjadi semakin mendesak. Upaya pencegahan yang terfokus pada Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dan gizi seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres (CERDIK) dapat membantu mengurangi presentase kematian akibat penyakit tidak menular. Masyarakat perlu memahami bahwa investasi dalam kesehatan pribadi adalah langkah yang sangat berharga untuk masa depan yang lebih sehat dan berkualitas. 





Sabtu (17/12/2023), telah dilaksanakan Program Monodisiplin terkait kesehatan kepada lansia oleh 3 (tiga) mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN-Tematik 2 (dua) diantaranya dari Fakultas Kesehatan Masyarakat dan 1 (satu) dari Fakultas Psikologi yang diselenggarakan di Posyandu Lansia di RW 12 Kelurahan Padangsari.  

Program Monodisiplin ini terdiri dari Sosialisasi Penyakit Degeneratif pada Lansia dan Senam Sehat Lansia, Edukasi Cegah PTM dengan “Cerdik”, serta edukasi terkait Empty Nest Syndrome. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi menggunakan media power point dan tanya jawab dengan metode ceramah dan interaktif secara 2 arah dengan melibatkan respon dari peserta sasaran. Setelah itu, peserta diajak untuk senam sehat bersama untuk melancarkan peredaran darah. Kemudian, kegiatan diakhiri dengan penyerahan luaran berupa modul, banner, dan poster serta foto bersama dengan para Kader Posyandu dan para lansia.

Kegiatan edukasi berjalan dengan lancar dan peserta sasaran sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan, terutama untuk senam bersama. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para peserta sasaran dapat memahami mengenai penyakit degeneratif, cara mencegah PTM dengan “cerdik”, serta cara mengatasi timbulnya empty nest syndrome. Selain itu, diharapkan peserta sasaran dapat menerapkan upaya pencegahannya dalam kehidupan sehari-hari.



Penulis: 
Yudhia Rizki Salsabilla, Ellena Riska Dewi, Davi Yohannes.

Editor:
Achmad Munandar

DPL:
- Nurhasmadiar Nandini, S.KM., M.Kes.
- Adnan Fauzi, S.T., M.Kom

Cegah Ketergantungan Smartphone pada Anak, Mahasiswa KKN Tematik Undip Lakukan Sosialisasi Penggunaan Smartphone Secara Sehat pada Sasaran Ibu PKK di Wilayah Kelurahan Padangsari

 
Balai Pertemuan RT06/RW03 Kelurahan Padangsari, 
Kecamatan Padangsari, Kota Semarang


Loetju.idSemarang (18/12/2023) – Salah satu wujud dari pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dhama Perguruan Tinggi adalah kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T). Kegiatan tersebut bertujuan untuk menambah pengetahuan serta pemahaman masyarakat dalam menanggapi sebuah permasalahan tertentu. Selain itu, melalui kegiatan KKN tematik ini mahasiswa juga belajar untuk mengetahui berbagai karakteristik dari masyarakat dan berusaha menemukan solusi dalam membantu masyarakat mengatasi permasalahan yang ada di lingkungannya.

Penggunaan smartphone pada anak di era digital seperti saat ini, sudah dapat dikategorikan sebagai hal lumrah dan mudah dijumpai di berbagai tempat. Mirisnya banyak penggunaan smartphone atau gadget pada anak yang tidak disertai dengan adanya bimbingan atau pengawasan dari orang tua. Alhasil anak dapat berisiko ketergantuangan atau kecanduan untuk menggunakan smartphone terus-menerus. 

Resiko radiasi pada mata akibat paparan radiasi sinar bluelight dari smartphone, gangguan pada pola tidur anak hingga insomnia, serta potensi obesitas akibat rendahnya aktivitas fisik merupakan masalah kesehatan yang dapat terjadi jika anak ketergantungan untuk menggunakan smartphone. Tidak hanya pada masalah kesehatan fisik saja, kondisi psikologis serta kognitif anak yang masih berada pada tahap  pertumbuhan dan perkembangan juga dapat terganggu. 

Banyak kasus pasien rumah sakit jiwa anak-anak yang perlu menjalani terapi psikologis disebabkan karena mereka terus-menerus menggunakan smartphone sampai lupa waktu. Bahkan mereka juga tidak takut untuk mencelakai orang tuanya sendiri jika tidak diberikan smartphone. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, tentunya orang tua harus mampu untuk menemukan solusi agar sang anak terhindar dari perilaku ketergantungan smartphone.

Dari permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa dari Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Diponegoro melaksanakan program monodisiplin di wilayah Kelurahan Padangsari, khususnya di RW 13/ RT 6 yang berjudul ‘Sosialisasi Penggunaan Smartphone Secara Sehat pada Anak’. Sasaran atau target dari program tersebut adalah ibu-ibu PKK yang bertujuan agar pengetahuan dan pemahaman mereka terkait penggunaaan smartphone secara sehat pada anak dapat meningkat. Selain itu, dengan program ini diharapkan ibu-ibu tersebut akan senantiasa mendampingi serta mengawasi sang anak ketika menggunakan smartphone.
 
Kegiatan Sosialisasi Penggunaan Smartphone secara Sehat 
pada Anak dengan sasaran ibu - ibu PKK


Audiens yang hadir dalam kegiatan sosialisasi antusias dalam memberikan pertanyaan serta tanggapan dari materi yang sudah diberikan. Kegiatan dapat dikatakan berlangsung interaktif karena pemateri dan audiens melakukan komunikasi dua arah atau timbal balik. Di akhir sesi terdapat pula pembagian luaran berupa sticker informatif yang berisi tiga tips atau cara yang perlu dilakukan orang tua ketika anak menggunakan smartphone. Diharapkan dengan adanya pemberian sticker informatif tersebut orang tua dapat selalu mengingat hal yang perlu dilakukan dalam mencegah perilaku ketergantungan smartphone pada anak.

Luaran program berupa sticker informatif
 


Penulis: 
Rahmatu Hadijah

Editor:
Achmad Munandar

DPL: 
Nurhasmadiar Nandini, S.KM., M.Kes dan Adnan Fauzi, S.T., M.Kom

Lokasi KKN-T: 
Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang

Waspada Keracunan Makanan Akibat Jajanan Tidak Sehat Mahasiswa KKN Tematik Undip Memberikan Edukasi Terkait Keracunan Makanan dan Pilih Jajan Sehat Kepada Siswa SD

 


Loetju.id Semarang (13/12/2023) – Anak sekolah seringkali membeli jajanan sembarangan dengan cara memilih jenis makanan yang menarik namun kualitasnya rendah sehingga dapat menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan anak. Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada tahun 2019, menyebutkan bahwa sekitar 40-45% jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat. BPOM juga mencatat bahwa sekitar 14,7% jajanan yang berada di sekitar lingkungan sekolah  mengandung bahan yang berbahaya seperti boraks, rhodamine B, formalin, dan methanyl yellow. Padahal, jajanan yang sehat dan aman adalah makanan yang bebas dari bahaya fisik, cemaran bahan kimia dan biologis. Oleh karena itu, hal ini menjadi masalah yang serius dan perlu adanya perhatian dari semua pihak.

Keracunan makanan adalah seseorang yang sedang menderita sakit dengan tanda dan gejala yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang diduga mengandung cemaran kimia atau biologis. Keracunan makanan biasanya terjadi karena anak mengkonsumsi makanan yang basi atau makanan yang proses persiapannya tidak higienis. Pemilihan jajanan yang tidak sehat dapat berdampak pada kesehatan anak sekolah, karena anak sekolah seringkali jajan sembarangan. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi terkait keracunan makanan dan pilih jajan sehat kepada anak sekolah agar anak tahu tanda, gejala dan pencegahan keracunan makanan serta cara memilih jajan yang sehat.

Kebiasaan anak-anak sekolah yang suka mengkonsumsi jajanan sembarangan merupakan suatu kebiasaan yang berpotensi untuk dapat menimbulkan kejadian keracunan makanan. Dalam upaya pencegahan terjadinya keracunan makanan pada anak sekolah dapat dilakukan dengan edukasi pilih jajanan sehat dan aman. Jajanan sehat merupakan jajanan yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral sedangkan jajanan yang aman adalah jajanan atau panganan yang bebas dari bahan berbahaya (racun,bahan kimia, kuman) dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya. 

Selain memilih jajanan yang sehat dan aman, sewaktu pembelian jajanan, anak sekolah wajib untuk mencermati apakah kemasan jajanan dalam kondisi  yang bagus (tidak robek atau berlubang), mencermati tanggal kadaluwarsa, logo halal dan tabel komposisi jajanan (apakah terdapat bahan-bahan makanan yang berbahaya). Sebelum mengonsumsi jajanan yang aman anak sekolah wajib mencuci tangan terlebih dahulu, memastikan bahwa makanan dalam kondisi yang baik dan dijual oleh penjual yang bersih.
 

Rabu (13/12/2023), telah dilaksanakan Program Monodisiplin terkait keracunan makanan dan pilih jajan sehat kepada anak kelas 5 SD oleh 2 (dua) mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN-Tematik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Pelaksanaan program dilakukan pemaparan materi melalui media power point dengan metode ceramah dan interaktif secara dua arah dengan melibatkan respon dari para siswa. Kemudian, kegiatan diakhiri dengan penyerahan poster kepada perwakilan siswa dan Kepala Sekolah.

Pelaksanaan program berjalan dengan lancar dan para siswa sangat antusias selama mengikuti rangkaian kegiatan. Dengan adanya edukasi terkait keracunan makanan dan jajan sehat, diharapkan para siswa menjadi lebih waspada dalam memilih makanan, sehingga dapat terhindar dari bahaya keracunan makanan.



Penulis: 
Yudhia Rizki Salsabilla, Grace Imanuella Manuahe

Editor:
Achmad Munandar

DPL:
- Nurhasmadiar Nandini, S.KM., M.Kes.
- Adnan Fauzi, S.T., M.Kom

Comika

Politika

Gen Z