Comedy, Indie and Creativity

Rabu, 07 Februari 2024

Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP Melakukan Edukasi Upaya Pencegahan Stunting: Mahasiswa KKN UNDIP Menyebarkan Edukasi di Desa Cikendung, Kecamatan Pulosari



Loetju.idCikendung (02/02/2024) - Desa Cikendung menjadi fokus penanganan stunting yang mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Pemalang. Dalam upaya menyeluruh untuk mengurangi angka stunting, Tim 1 KKN Desa Cikendung intensif melakukan kegiatan edukasi pencegahan stunting, dengan sasaran utama meliputi ibu yang memiliki remaja, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Kegiatan tersebut mencakup edukasi mengenali stunting sejak dini sebagai langkah strategis untuk menangani masalah stunting.

Stunting tetap menjadi permasalahan kesehatan yang signifikan di Indonesia dan menjadi isu prioritas nasional. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada balita yang disebabkan oleh tidak cukupnya asupan ASI, pola makan yang tidak seimbang, kekurangan asupan gizi dalam jangka waktu yang lama, terutama pada 1,000 hari pertama kehidupan. Dampak dari stunting melibatkan kurangnya perkembangan optimal pada otak anak, sehingga berdampak negatif pada kemampuan belajar anak di masa mendatang. Peran orang tua, terutama pengetahuan ibu, memiliki peran besar dalam mengatasi angka stunting pada balita.


Observasi menunjukkan bahwa masih banyak calon ibu dan ibu balita yang kurang memiliki pengetahuan tentang stunting dan cara penanggulangannya. Oleh karena itu, perlu adanya tindak lanjut agar deteksi dan penanganan stunting di Desa Cikendung dapat dilakukan secara optimal. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UNDIP berusaha memberikan edukasi kepada calon ibu, ibu yang memiliki remaja, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di Desa Cikendung mengenai masalah stunting.

Program ini dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2024 dengan menyampaikan edukasi tentang stunting melalui media poster. Poster tersebut memberikan gambaran komprehensif tentang stunting, mencakup definisi, faktor penyebab, dampak pada pertumbuhan, ciri-ciri anak stunting, upaya pencegahan, dan kapan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. 
Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu dan menciptakan kesadaran bahwa pencegahan stunting memegang peranan penting serta tidak boleh diabaikan, mengingat manfaat besar yang diperoleh dalam pemantauan tumbuh kembang anak dan deteksi dini potensi stunting.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM 1 Undip Berhasil Mengadvokasikan Policy Brief Masalah Kesehatan Kepada Puskesmas

 


Loetju.idDesa Mireng, Kab. Klaten (01/02/2024), telah dilaksanakan program kegiatan KKN yang dilakukan oleh Rizal Fahmi Alkaf, mahasiswa prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro kepada pihak Puskesmas Trucuk 1 di Puskesmas Pembantu di Desa Mireng, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. 

Bentuk kegiatan berupa advokasi Policy Brief masalah kesehatan. Policy Brief masalah kesehatan berisi evaluasi dan analisis permasalahan mengenai pelaksanaan kegiatan posyandu di Desa Mireng, beserta rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang bisa diambil dalam rangka perbaikan program kedepannya.

Angka prevalensi stunting di Kabupaten Klaten yang ditargetkan menurun hingga 11% pada tahun 2024 mendorong kolaborasi berbagai kalangan baik struktural maupun lintas sektor untuk bahu membahu mendukung dan bekerja sama demi tercapainya target-target baru di setiap tahunnya. 

Salah satu yang berperan penting adalah kader kesehatan Posyandu. Kader posyandu berperan sebagai motivator kesehatan, penyuluh kesehatan, dan pemberi pelayanan kesehatan melalui posyandu. Peran kader kesehatan sangat penting dalam pencegahan dan penurunan stunting yaitu memberi edukasi kepada orang tua yang memiliki balita dan melaksanakan kegiatan posyandu untuk memantau pertumbuhan bayi balita setiap bulan yang merupakan upaya untuk mendeteksi dini kejadian stunting.

Sebagai mahasiswa Kesehatan Masyarakat yang telah dibekali ilmu mengenai perencanaan dan evaluasi sistem kesehatan dan analisis kebijakan kesehatan, Fahmi berhasil menerapkan ilmu ini dengan melakukan evaluasi program kesehatan di lingkup masyarakat. Bertemakan “Optimalisasi Peran Kader Dalam Upaya Preventif Kejadian Stunting di Desa Mireng”, Fahmi melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan posyandu dengan menerapkan berbagai metode analisis dan kunjungan lapangan. 

Setelah ditemukan berbagai permasalahan yang ada, dirangkumlah ke dalam naskah akademik berupa Policy Brief yang juga diberikan rekomendasi-rekomendasi kebijakan atau keputusan yang bisa diambil oleh Puskesmas selaku stakeholder pemegang keputusan. Hasil Policy Brief kemudian diadvokasikan kepada pihak Puskesmas Trucuk 1 yang dilaksanakan di Puskesmas Pembantu di Desa Mireng, Kecamatan Trucuk.

Dengan keberhasilan kegiatan ini, diharapkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan Posyandu dapat dijadikan bahan refleksi dan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan dapat menjadi referensi dan pertimbangan dalam mengambil keputusan kebijakan kedepannya. Salam sehat!.




Editor:
Achmad Munandar

Pojok Edukasi Kesehatan : Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP Berikan Edukasi Kesehatan Ketika Posyandu

 


Loetju.idDesa Mireng, Klaten (17/1/2024), telah dilaksanakan program kegiatan KKN yang dilakukan oleh Rizal Fahmi Alkaf, mahasiswa prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro kepada masyarakat khususnya orang tua balita di Desa Mireng, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu edukasi mengenai penyakit Polio. Penyakit Polio menjadi perhatian kembali dikarenakan kasusnya yang mulai bermunculan sampai-sampai ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit kesehatan.

Kembali munculnya penyakit Polio di masyarakat menjadi perhatian baru bagi Kementerian Kesehatan, terlebih setelah Indonesia dinyatakan bebas Polio oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2014. Terbaru, 3 anak di Jateng dan Jatim lumpuh layu akibat terjangkit Polio. Oleh karena itu, dalam rangka memutus rantai penyebaran penyakit ini, Kementerian Kesehatan mengadakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio serentak 2 tahap mulai awal tahun 2024 di seluruh kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, serta di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Edukasi masyarakat mengenai penyakit polio ini harus kembali digalakkan, mengingat penyakit ini memiliki tingkat penyebaran relatif cepat dan mudah ditularkan. Edukasi kepada orang tua yang memiliki balita tentu merupakan langkah yang tepat karena penyakit polio sangat rentan menyerang anak di bawah usia 5 tahun. Peran sentral orang tua diperlukan dalam mendidik dan melindungi si buah hati untuk menjaga anak agar tetap sehat, tumbuh, dan berkembang.

Pelaksanaan edukasi mengenai penyakit Polio kali ini dilaksanakan 4 kali bersamaan dalam kegiatan posyandu balita di 4 Dukuh di Desa Mireng. Informasi yang disampaikan mengenai perkembangan kasus Polio di Indonesia, Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional, dan materi penyakit polio seperti penjelasan penyakit, cara penularan, faktor risiko, dan pencegahannya. Selain memberi edukasi, mahasiswa juga membagikan leaflet penyakit polio kepada orang tua. Antusiasme orang tua dalam mengikuti kegiatan sangat terlihat dari berbagai macam pertanyaan yang muncul seputar penyakit Polio. Walau sedang hujan, para orang tua tetap memerhatikan materi hingga selesai sehingga proses bertukar ilmu dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.

Dengan adanya kegiatan edukasi mengenai penyakit Polio ini, dapat menambah pengetahuan masyarakat dan diharapkan para orang tua selalu waspada terhadap penyakit-penyakit yang bisa menyerang anak-anak mereka. Orang tua juga selalu teredukasi mengenai perkembangan terkini masalah kesehatan di Indonesia. Salam Sehat!.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim 1 Tahun 2023/2024 Memberikan Masukan Mengenai Sistem Pertanian Terpadu di Desa Manisharjo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo

 


Loetju.idDesa Manisharjo, yang terletak di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, telah menjadi pusat perhatian bagi Tim 1 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro tahun ajaran 2023/2024. Dalam upaya mereka untuk berkontribusi pada pengembangan masyarakat setempat, tim mahasiswa ini telah fokus pada pembangunan sistem pertanian terpadu yang mengintegrasikan pertanian dan peternakan, khususnya menekankan pada tanaman jagung dan pemeliharaan kambing. Berikut adalah gambaran lebih lanjut tentang peran dan pencapaian tim mahasiswa dalam proyek ini.


Pendekatan Berbasis Komunitas

Sejak awal, Tim 1 KKN Universitas Diponegoro menyadari pentingnya melibatkan komunitas setempat dalam setiap langkah proyek. Mereka bekerja sama erat dengan petani dan peternak di Desa Manisharjo untuk memahami kebutuhan, tantangan, dan harapan mereka terkait pertanian dan peternakan.


Implementasi Pertanian Jagung

Pertanian jagung dipilih sebagai fokus utama proyek karena potensi pertumbuhan dan permintaan pasar yang tinggi. Tim mahasiswa membantu petani dalam menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan, termasuk penggunaan pupuk organik, teknik irigasi yang efisien, dan pengendalian hama yang ramah lingkungan. Dengan kerjasama yang baik antara mahasiswa dan petani setempat, hasil panen jagung meningkat secara signifikan.
Pemeliharaan Kambing sebagai Bagian dari Sistem Terpadu

Selain itu, tim mahasiswa juga memperkenalkan konsep pemeliharaan kambing sebagai bagian integral dari sistem pertanian terpadu. Kambing tidak hanya dijadikan sebagai sumber daging dan susu, tetapi juga dimanfaatkan untuk memproduksi pupuk organik melalui pengomposan kotoran kambing. Dengan demikian, limbah pertanian dan peternakan dapat dimanfaatkan kembali secara efisien untuk meningkatkan kesuburan tanah.


Dampak Positif dan Penghargaan dari Masyarakat

Langkah-langkah yang diambil oleh Tim 1 KKN Universitas Diponegoro telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Desa Manisharjo. Petani dan peternak merasakan peningkatan produksi dan pendapatan mereka, sementara lingkungan sekitar juga mengalami perbaikan melalui penggunaan pupuk organik dan pengurangan limbah pertanian. Komunitas setempat memberikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi tim mahasiswa dalam memajukan sektor pertanian dan peternakan di desa mereka.




Editor:
Achmad Munandar

Mendukung Upaya UKM Lokal Naik Kelas, Mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2024 Memberikan Penyuluhan Mengenai Pentingnya Perizinan Berusaha Bagi Pelaku Usaha di Desa Serut Kec, Nguter, Kab, Sukoharjo



Loetju.id - Desa Serut, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo (07/02).Mahasiswa Kelompok Kerja Nyata (KKN) Tim I dari Universitas Diponegoro (Undip) aktif dalam menyebarkan informasi mengenai pentingnya izin usaha kepada pelaku usaha di Desa Serut. Dalam upaya untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat desa tentang prosedur perizinan usaha yang tepat, para mahasiswa KKN telah mengadakan acara penyuluhan di tempat pelaku usaha dan Balai Desa Serut Sukoharjo. 

Dengan antusiasme dan semangat untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, para mahasiswa KKN Tim I Undip memperkenalkan pentingnya memiliki izin usaha bagi pelaku usaha di tingkat lokal. Mereka menjelaskan bahwa memiliki izin usaha bukan hanya sekedar kewajiban hukum, tetapi juga merupakan langkah yang penting dalam memastikan keberlangsungan dan keberhasilan usaha.


Dalam penyuluhan ini, mahasiswa KKN menyampaikan informasi terkait dengan berbagai jenis izin usaha yang diperlukan sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan oleh masing-masing pelaku usaha di Desa Serut. Mereka juga memberikan panduan praktis tentang prosedur pengajuan izin usaha, termasuk dokumen-dokumen yang diperlukan dan langkah-langkah yang harus diambil. 

"Melalui izin usaha yang sah, pelaku usaha dapat memperoleh kepastian hukum dan mendapatkan akses yang lebih baik ke berbagai layanan dan dukungan yang disediakan oleh pemerintah. Hal ini akan membantu dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha mereka," ungkap salah satu anggota tim KKN. 

Selain itu, para mahasiswa juga menyediakan sesi tanya jawab, di mana para pelaku usaha dapat bertanya langsung mengenai berbagai hal terkait dengan izin usaha dan prosedur perizinan. Mereka dengan sabar menjawab setiap pertanyaan dan memberikan klarifikasi yang diperlukan. Pemberian penyuluhan tersebut diharapkan dapat memberikan panduan kepada para pelaku usaha lokal untuk dapat mendapatkan perizinan berusaha yang dibutuhkan, 

"Kami menyadari bahwa banyak pelaku usaha di tingkat lokal yang mungkin kurang memahami prosedur perizinan yang benar. Oleh karena itu, kami ingin memberikan bantuan dan informasi yang dibutuhkan agar mereka dapat menjalankan usaha mereka dengan legal dan aman," Ujar Fachri Rizqi Ramadhan Palallo, salah satu anggota KKN TIM I Undip 2024 yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.

Penyuluhan ini mendapat tanggapan positif dari para pelaku usaha di Desa Serut, yang menghargai upaya para mahasiswa KKN dalam memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai prosedur izin usaha. Mereka berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkala untuk memberikan bimbingan dan dukungan yang diperlukan kepada para pelaku usaha lokal. 

Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa KKN dan masyarakat lokal, diharapkan bahwa para pelaku usaha di Desa Serut akan semakin memahami pentingnya memiliki izin usaha yang sah, sehingga dapat mengembangkan usaha mereka dengan lebih baik dan memperkuat ekonomi lokal secara keseluruhan.


Penulis: 
Fachri Rizqi Ramadhan Palallo (Hukum)

DPL: 
Dr. Dra. Nurhayati, M. Si

Lokasi KKN: 
Desa Serut, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo

Editor:
Achmad Munandar

Cegah Terjadinya Kekerasan Terhadap Anak, Mahasiswa KKN Tim I Undip 2024 Lakukan Penyuluhan Mengenai Perlindungan Terhadap Kekerasan Anak di Desa Serut, Kec. Nguter, Kab. Sukoharjo

 

Loetju.idDesa Serut, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo (13/01). Kekerasan terhadap anak merupakan masalah serius yang mempengaruhi jutaan anak di seluruh dunia. Di Indonesia, upaya perlindungan terhadap anak terus diperkuat dengan menyelenggarakan berbagai sosialisasi hukum. 

Sepanjang Januari hingga Agustus 2023, KPAI mencatat kasus pelanggaran perlindungan anak mencapai 2.355 kasus. Dari data tersebut, sebanyak 861 kekerasan pada anak terjadi di lingkungan satuan pendidikan. Anggota pemberdayaan kesejahteraan keluarga, kelompok wanita tani, serta anggota masyarakat dari berbagai lapisan ikut hadir dalam sosialisasi hukum kekerasan terhadap anak. Mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Kerja KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tim I Universitas Diponegoro (Undip) aktif dalam menyebarkan kesadaran akan perlindungan hukum terhadap kekerasan anak. 

Dengan semangat memasyarakatkan ilmu, mereka melakukan serangkaian kegiatan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan. Acara ini memiliki tujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hukum perlindungan anak kepada masyarakat.

Dalam sosialisasi tersebut, Mahasiswa KKN TIM I Undip 2024 menegaskan pentingnya kerjasama semua pihak dalam melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan. "Anak-anak merupakan aset berharga bagi bangsa dan negara. Kekerasan terhadap mereka tidak hanya merugikan secara fisik, tetapi juga berdampak buruk pada perkembangan mental dan emosional mereka," ujar salah satu anggota tim KKN, Fachri Rizqi Ramadhan Palallo. 

Selain itu, para mahasiswa juga memberikan informasi tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi anak-anak dari kekerasan, termasuk cara melaporkan kasus kekerasan kepada pihak berwenang dan bagaimana mendapatkan bantuan hukum jika diperlukan. 


"Masyarakat perlu memahami bahwa melindungi anak-anak adalah tanggung jawab bersama. Setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik," tambah Fachri. Ia juga menyoroti perlunya pemahaman yang lebih baik tentang hukum-hukum yang melindungi anak, termasuk undang-undang perlindungan anak dan hukuman bagi pelaku kekerasan. 

Para peserta acara dilibatkan dalam diskusi dan sesi tanya jawab untuk memperjelas berbagai aspek terkait dengan hukum perlindungan anak. Selain itu, panitia acara juga menyediakan materi edukasi tentang tanda-tanda kekerasan terhadap anak dan cara melaporkannya kepada pihak berwenang. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengidentifikasi dan melaporkan kasus kekerasan terhadap anak.

Sosialisasi ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat setempat, yang menyambut baik upaya para mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran akan isu perlindungan anak. Mereka berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi masa depan. Dengan semangat kebersamaan dan kesadaran akan pentingnya melindungi anak-anak, para mahasiswa KKN Tim I Undip terus berkomitmen untuk menyebarkan pesan tentang perlindungan hukum terhadap kekerasan anak, demi terwujudnya masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak dan hukum yang mengaturnya. 

Dengan demikian, diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Sosialisasi hukum kekerasan terhadap anak merupakan langkah penting dalam upaya perlindungan anak. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang hukum dan kesadaran akan tanda-tanda kekerasan, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan.




Penulis: 
Fachri Rizqi Ramadhan Palallo (Hukum)

DPL: 
Dr. Dra. Nurhayati, M. Si 

Lokasi KKN: 
Desa Serut, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro 2023/2024 Melakukan Instalasi Pipa Penyiraman dan Alat Monitoring Tanah Berbasis Internet of Thing (IoT) di lahan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati, Desa Watubonang, Kec. Tawangsari, Kab. Sukoharjo, Sebagai Upaya Optimasi Lahan KWT

Pemasangan dan Uji Coba Alat Monitoring 
di Lahan KWT Melati Desa Watubonang

Loetju.id - Sukoharjo (06/02/2024). Berdasarkan informasi yang dihimpun dari tanya jawab bersama ketua KWT Melati di Desa Watubonang, kelompok KWT memiliki permasalahan diantaranya jarak rumah anggota KWT yang jauh dari lahan serta kesibukan masing-masing anggota menyebabkan aktivitas di lahan KWT menjadi terhambat. Berangkat dari hal ini, Ali Ridho (Teknik Elektro) dan Aditya Rahmanu Trisna (Teknik Mesin) yang merupakan mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro berinisiatif untuk merancang dan membuat alat untuk membantu kegiatan KWT Melati Desa Watubonang.

Sebagaimana diketahui, otomatisasi tugas menjadi hal yang lumrah di era sekarang dimana suatu tugas yang seharusnya dilakukan secara manual dapat digantikan oleh sebuah jaringan perangkat yang terhubung melalui internet atau biasa dikenal dengan sebutan IoT. Penggunaan teknologi ini pun telah mencapai ke berbagai aspek mulai dari sekedar melakukan pengawasan, pengendalian, sampai pengotomasian suatu pekerjaan. 

Hal inilah yang ingin coba untuk dikenalkan pada masyarakat melalui pembuatan alat monitoring kelembaban tanah berbasis IoT. Kemudian untuk mendukung alat tersebut, juga dilakukan perancangan dan pemasangan pipa penyiraman di lahan agar mempermudah proses penyiraman tanaman.

Hasil Pemasangan Pipa Untuk Penyiraman 
di Lahan KWT Melati Desa Watubonang

Pelaksanaan program sudah mulai dilakukan sejak Sabtu, 20 Januari 2024, dimana mahasiswa KKN mensurvei lokasi dan mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan. Selanjutnya masuk pada proses perancangan alat monitoring menggunakan komponen mikrokontroler ESP8266 dan sensor kelembaban tanah. 

Setelah komponen dasar telah jadi, diteruskan dengan pembuatan kode program menggunakan software Arduino IDE untuk mengetes kerja alat. Pada Sabtu, 3 Februari 2024, memfinalisasi rancangan alat dan kode program dengan membungkus komponen alat ke dalam casing box yang sudah disiapkan. 

Proses uji coba dan pemasangan alat di lapangan dilaksanakan pada Selasa, 6 Februari 2024. Hasil akhirnya alat dapat berjalan baik terbukti dengan pembacaan nilai sensor yang dapat diakses melalui gadget seperti smartphone ataupun laptop. Melalui pembuatan dan pemasangan pipa penyiraman dan alat monitoring tanah ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu KWT dalam mengelola lahan.




Editor:
Achmad Munandar

Gemilang Gizi: Mitigasi Stunting melalui Program Pendampingan Gizi Unggul dari Hasil Peternakan – Inisiatif ‘Gemar Susu’ di Desa Serut

 



Loetju.id(Serut 16/01) – Ditempatkan di Desa Serut, Nguter, Sukoharjo, Mahasiswa KKN TIM I 2023/2024 Universitas Diponegoro Meilan Saindah dari studi Ilmu Peternakan merancang program "Gemar Susu" dengan pendekatan holistik untuk pencegahan stunting dan peningkatan pemahaman tentang manfaat susu bagi anak-anak PAUD. Mahasiswa KKN menyadari bahwa edukasi tidak hanya sebatas memberikan informasi tetapi juga membangun kesadaran dan mengintegrasikan perubahan positif dalam gaya hidup.

Pentingnya susu sebagai sumber kalsium ditekankan dalam kegiatan penyuluhan interaktif, yang melibatkan orangtua, guru, dan masyarakat setempat. Fokus utama adalah menyampaikan informasi tentang dampak positif kalsium pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, termasuk pencegahan stunting.

Dalam upaya ini, kami menyesuaikan pendekatan tanpa workshop pembuatan produk susu atau camilan. Sebaliknya, kami lebih menekankan kolaborasi dengan orangtua dan pendidik PAUD untuk menciptakan kebiasaan sehat sehari-hari melalui pola makan yang seimbang, termasuk konsumsi susu secara teratur.

Program "Gemar Susu" di Desa Serut juga melibatkan kegiatan luar kelas untuk anak-anak PAUD, seperti kegiatan seni dan olahraga yang menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung pertumbuhan sehat. Dengan pendekatan ini, kami berharap masyarakat Desa Serut dapat menginternalisasi pentingnya susu dalam pola makan sehari-hari anak-anak mereka sebagai langkah konkret dalam pencegahan stunting dan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan di Desa Serut dan merintis jalan menuju generasi yang lebih sehat dan tangguh.




Disusun oleh: 
Meilan Saindah

Program Studi: 
Peternakan

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Dr. Dra. Nurhayati, M. Si

Petualangan Pintar: Menggali Potensi Silase di Desa Serut untuk Kesejahteraan Peternak, Mahasiswa KKN TIM 1 Undip



Loetju.id (Serut, 16/01) - Kegiatan Kuliah Kerja Nyata atau KKN merupakan kegiatan yang dilakukan oleh tiap perguruan tinggi sebagai bentuk implementasi salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Undip menjadi salah satu perguruan tinggi yang melakukan pelaksanaan KKN. Pada periode ke satu di tahun 2024 ini, Desa Serut, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo menjadi salah satu tempat dilaksanakannya KKN Undip. 

Desa Serut, tempat di mana segala hal hijau tumbuh subur, mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP 2023/2024 Meilan Saindah dari studi Ilmu Peternakan, dengan semangat memulai perjalanan menuju penemuan baru: silase sebagai jawaban atas tantangan pakan ternak. Di tengah komunitas peternak yang berlimpah, namun minim pengetahuan tentang silase, kami memutuskan untuk membawa pencerahan secara langsung ke setiap pintu peternak melalui pendekatan door-to-door.

Mahasiswa KKN Tim 1, memutuskan untuk merangkul perubahan ini dengan membawa inspirasi dan wawasan baru mengenai silase. Dengan sederhana dan ramah, mahasiswa KKN menyelenggarakan sesi penyuluhan yang mendalam dan penuh semangat, menggali potensi silase sebagai solusi pakan yang tidak hanya efisien tetapi juga berkelanjutan.
Melalui kunjungan ke peternakan-peternakan lokal, mahasiswa KKN menyadari bahwa banyak peternak di Desa Serut belum memahami sepenuhnya manfaat silase. Oleh karena itu, mahasiswa KKN membawa teknik-teknik inovatif dan praktik terbaik ke rumah-rumah peternak, membuka wawasan baru tentang cara mengaplikasikan silase dalam kehidupan sehari-hari.

Tak hanya itu, mahasiswa KKN memfasilitasi sesi diskusi antar peternak, menciptakan ruang bagi mereka untuk saling berbagi pengalaman dan ide tentang penggunaan silase. Dengan kolaborasi yang erat, mahasiswa KKN berharap Desa Serut dapat menjadi laboratorium hidup untuk eksperimen dan penemuan terkait silase, menciptakan revolusi kecil dalam cara peternak lokal memandang dan mengelola pakan ternak.

Adapun poin-poin utama yang dibahas meliputi:

1. Penjelasan tentang konsep dan tujuan pakan silase
Penyuluhan dimulai dengan memahami apa itu silase dan tujuan dari pembuatannya. Menjelaskan bahwa silase merupakan metode pengawetan hijauan dengan fermentasi, yang bertujuan untuk menyediakan pakan berkualitas tinggi bagi ternak di musim kering atau ketika hijauan langka.

2. Mengidentifikasi hijauan yang cocok
Bantu peternak atau petani mengidentifikasi jenis hijauan yang cocok untuk dijadikan silase, seperti rumput, legum, atau tanaman lain yang memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk ternak.

3. Teknik pemotongan dan pencacahan hijauan
Menjelaskan langkah-langkah teknis dalam memotong dan mencacah hijauan. Peternak perlu tahu bahwa hijauan harus dicacah untuk memastikan proses fermentasi yang baik.

4. Proses fermentasi
Mnerangkan tentang proses fermentasi dan bagaimana mikroorganisme bekerja dalam mengawetkan hijauan. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi fermentasi, seperti kelembaban, kepadatan, dan kadar gula.

5. Teknik penyimpanan
Mengajarkan peternak cara mengisi hijauan ke dalam silo atau wadah, serta cara mengompresnya untuk menghilangkan udara. Berikan informasi tentang penyimpanan yang tepat untuk mencegah kontaminasi dan kerusakan silase.

6. Pengujian kualitas silase
Memerikan panduan tentang pengujian kualitas silase, termasuk cara mengenali silase yang baik dan yang buruk serta tanda-tanda silase yang terkontaminasi.

 
Melalui reportase ini, mahasiswa KKN berbagi kisah perjalanan, sebuah upaya kolaboratif untuk mengembangkan pengetahuan dan mengubah paradigma pakan ternak di Desa Serut. Dengan harapan bahwa cerita ini dapat menjadi pendorong semangat peternak lokal untuk menjelajahi dan memanfaatkan potensi silase dalam mencapai kesejahteraan dan keberlanjutan melalui penggunaan pakan yang inovatif.



Disusun oleh: 
Meilan Saindah

Program Studi: 
Peternakan

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Dr. Dra. Nurhayati, M. Si

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Melakukan Edukasi Isi Piringku dan Praktik Pemberian MPASI di Posyandu Nusa Indah II Desa Serut, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo

 


Loetju.id Desa Serut, 7 Februari 2024- Pada usia 6 bulan, bayi mulai diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). MPASI merupakan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi terutama zat gizi mikro sehingga bayi dan anak dapat tumbuh kembang dengan optimal. Strategi pemberian MPASI yaitu tepat waktu, adekuat, aman dan higienis, serta diberikan secara responsif. Dalam pemberian MPASI harus memperhatikan tekstur dan jumlah konsumsi yag disesuaikan dengan usia bayi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan rekomendasi isi piringku agar masyarakat dapat mengikutinya. 

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) memengaruhi proses tumbuh kembang bayi. Tumbuh kembang bayi akan mempengaruhi terjadinya stunting pada anak. Stunting adalah kondisi ketika balita memiliki tinggi badan dibawah rata-rata. Hal ini diakibatkan asupan gizi yang diberikan, dalam waktu yang panjang, tidak sesuai dengan kebutuhan. Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN mengajak ibu bayi balita di Posyandu Nusa Indah Desa Serut untuk berpartisipasi dalam kegiatan “Edukasi Isi Piringku dan Praktik Pemberian MPASI”. Kegiatan Edukasi ini menjelaskan tentang, strategi MPASI, hal-hal yang diperhatikan dalam pembuatan MPASI, dan tips saat anak usah makan. Setelah pelaksanaan kegiatan ini, ibu bayi balita diharapkan dapat menerapkan praktik pemberian MPASI yang tepat dan sesuai dengan isi piringku. 
 


Kreator: 
Noor Naimatul Azkia


Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z