Comedy, Indie and Creativity

Kamis, 08 Februari 2024

Aksi Hijau Mahasiswa KKN UNDIP: Menggandeng Siswa SD, Menyulut Semangat Hijau di Jiwa Siswa-Siswi

 
Foto Bersama Guru dan Siswa-Siswi SDN 01 Pundungrejo


Loetju.idPundungrejo, Tawangsari (08/02/2024) - Mahasiswa KKN TIM I Undip belum lama ini melaksanakan program Pendampingan dan Edukasi Kepada Siswa - Siswi Tingkat SD, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan KKN ini secara khusus menyasar seluruh warga sekolah SDN 1 Pundungrejo dan dapat menginspirasi sekolah - sekolah lain di desa Pundungrejo untuk mewujudkan hal yang sama. Kolaborasi dengan pihak sekolah merupakan langkah awal yang krusial dalam menyukseskan kegiatan yang mulia ini.

Kegiatan edukasi ini dilakukan berdasarkan hasil survei dan wawancara kepada 6 guru yang ada di sekolah, yang ditemukan permasalahan mengenai kurangnya kepedulian terkait sampah pada lingkungan sekolah. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tidak terdapat satupun tempat sampah di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, diperlukan upaya pendampingan kepada warga sekolah melalui aksi hijau di lingkungan sekolah.

Pada periode KKN ini, TIM KKN UNDIP yang terdiri dari berbagai program studi, telah berhasil menjalankan program multidisiplin aksi hijau dengan tujuan mentransformasi lingkungan sekolah menjadi lebih bersih, menambahkan pengetahuan siswa-siswi akan pentingnya peduli lingkungan, dan menumbuhkan karakter tanggung jawab terhadap lingkungan kepada siswa-siswi SDN 1 Pundungrejo.

 
Pelaksanaan Program Kerja


Penyerahan Poster dan Prototype Berupa Alat Pencacah Sampah 


Kegiatan ini diawali dengan memberikan edukasi mengenai jenis-jenis sampah, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Dilanjutkan dengan edukasi mengenai dampak bencana banjir yang dapat muncul akibat membuang sampah sembarangan dan mitigasi bencana banjir melalui menanam pohon atau tebang pilih, membuang sampah pada tempatnya, membersihkan saluran air, dan mendaur ulang sampah. Selanjutnya pendemostrasian alat pencacah sampah organik yang dibuat oleh salah satu mahasiswa KKN. 

Pada pendemonstrasian alat tersebut, seluruh warga sekolah secara antusias menengok secara langsung pengoperasian dan ikut mencoba alat pencacah sampah tersebut. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pengolahan hasil cacahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Pembuatan pupuk dengan hasil cacahan dicampurkan dengan EM4 dan air gula lalu didiamkan di tempat tertutup tanpa terkena cahaya matahari selama minimal satu minggu.

Hasil pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos tersebut diharapkan dapat mendukung kegiatan P5 tentang berkebun yang dimiliki oleh SDN 1 Pundungrejo. Salah satu guru mengatakan bahwa mereka dengan senang hati menerima hasil program ini karena sangat mendukung salah satu kegiatan sekolah yaitu P5. Beliau juga berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran siswa siswi mengenai sampah dan cara pengolahannya.



Penulis:
- Muhammad Fauzan Dwiananda (Arsitektur)
- Anggit Lejar Damara Santi (Teknik Geodesi)
- Salma Aulia Putri (Ekonomi Islam)
- Ardina Yuka Rachmadea (Peternakan)
- Candra Handita (Peternakan)
- Yohanes Owen Samudra Panjaitan (Teknik Elektro)
- Muhammad Zidan Ali (Teknik Mesin)

Lokasi:
Desa Pundungrejo
Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Edukasi Kepada Masyarakat Mengenai Pembukuan di Koperasi Desa Troketon

 


Loetju.id -Sebagai bagian dari program kerja, Thirza Ronaa, mahasiswi KKN dari Tim 1 Universitas Diponegoro periode 2023/2024 yang berasal dari Program Studi Akuntansi, melaksanakan kegiatan edukasi dan pendampingan di Balai Desa Troketon. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai pembukuan koperasi desa kepada penduduk Desa Troketon.

Program tersebut melibatkan rangkaian kegiatan dengan tujuan memperkuat manajemen keuangan koperasi serta meningkatkan kesejahteraan anggota. Selain itu, program ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih besar kepada koperasi desa dalam mengelola keuangannya secara efektif dan transparan. Kegiatan dimulai dengan sesi edukasi yang mencakup pengenalan dasar-dasar pembukuan dan prinsip-prinsip akuntansi.

Beberapa jenis koperasi desa yang umum ditemukan antara lain koperasi simpan pinjam, koperasi produsen, koperasi konsumen, dan koperasi pemasaran. Hal ini menjadi penting karena perangkat desa sebelumnya telah menyampaikan bahwa koperasi tidak berjalan optimal karena kurangnya reorganisasi dari kepengurusan yang muda.

Dengan adanya program edukasi dan pendampingan ini, diharapkan koperasi desa dapat lebih mandiri dalam mengelola keuangannya dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pembangunan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat desa.



Editor:
Achmad Munandar

Rabu, 07 Februari 2024

Budidaya Maggot: Solusi Pengolahan Sampah Organik dan Peluang Ekonomi di Desa

 
Gambar 1. Pemaparan program kerja multidisiplin tentang budidaya maggot 
di serambi Masjid Nurul Huda Desa Troketon.


Loetju.idKlaten (30 Januari 2024) – Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro tim Desa Troketon Kecamatan Pedan telah mengembangkan budidaya maggot sebagai solusi pengolahan sampah organik dan sebagai sarana untuk mengembangkan serta meningkatkan ekonomi desa. Sampah organik merupakan salah satu permasalahan utama di pedesaan. Pengolahan sampah yang tidak tepat dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat. Budidaya maggot (ulat BSF) menjadi solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan ini. Maggot mampu menguraikan sampah organik dengan cepat dan menghasilkan produk bernilai ekonomi, yaitu maggot dan kasgot.

Manfaat Budidaya Maggot:

1. Pengolahan Sampah Organik: Maggot mampu menguraikan berbagai jenis sampah organik, seperti sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan. Proses penguraian ini menghasilkan kasgot yang dapat digunakan sebagai pupuk organik.

2. Pakan Ternak: Maggot memiliki kandungan protein tinggi yang membuatnya ideal sebagai pakan ternak, seperti ayam, bebek, dan ikan. Penggunaan maggot sebagai pakan ternak dapat meningkatkan kualitas dan produksi ternak.

3. Peluang Ekonomi: Budidaya maggot memiliki peluang ekonomi yang menjanjikan. Maggot dan kasgot dapat dijual dengan harga yang cukup tinggi, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat desa.


Kegiatan KKN

Tim KKN Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan edukasi dan pelatihan budidaya maggot kepada masyarakat desa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah organik dengan maggot. Selain mengadakan edukasi dan pelatihan, tim KKN Desa Troketon juga mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pembuatan kandang maggot yang mudah dan praktis sehingga dapat dilakukan oleh siapapun di skala rumah tangga. Untuk memudahkan masyarakat Desa Troketon dalam membudidayakan maggot, tim KKN Desa Troketon juga menyusun buku saku budidaya maggot agar program yang sudah kami laksanakan dapat berlanjut seterusnya. 
 
Gambar 2. Proses pembuatan kandang maggot dan lalat BSF


Kegiatan yang dilakukan meliputi:

• Sosialisasi tentang manfaat budidaya maggot

• Pelatihan pembuatan tempat budidaya maggot

• Pemberian bibit maggot kepada masyarakat

• Pendampingan dan monitoring budidaya maggot

 
Gambar 3. Buku saku budidaya maggot 
yang disusun oleh tim KKN Undip Desa Troketon.

Dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh tim KKN Desa Troketon, masyarakat dengan antusias aktif bertanya dan tertarik untuk mencoba sendiri di rumah. Selain dapat mengolah sampah organik, maggot juga dapat bermanfaat untuk pakan sekunder hewan ternak karena maggot memiliki kandungan protein yang tinggi bagi hewan. Hewan ternak yang cocok untuk diberi pakan menggunakan maggot antara lain ayam, lele, dan bebek. Dengan melakukan budidaya maggot maka masyarakat yang beternak ayam, lele, dan bebek tidak perlu lagi mengeluarkan uang lebih untuk membeli pakan bagi hewan ternak mereka. Maggot untuk kesuburan tanaman juga memiliki manfaat yang besar. Bekas media maggot dapat digunakan sebagai pupuk sekunder yang memiliki manfaat untuk menyuburkan tanaman. 
 
Gambar 4. Diskusi sekaligus konsultasi 
dengan Pak Dahlan selaku peternak maggot 


Hasil dan Dampak

Kegiatan KKN ini menghasilkan beberapa hasil dan dampak positif, antara lain:

• Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang budidaya maggot

• Berkurangnya volume sampah organik di desa

• Terciptanya lingkungan desa yang lebih bersih dan sehat

• Munculnya peluang ekonomi baru bagi masyarakat

• Adanya makanan tambahan bagi hewan ternak seperti ayam, lele, dan bebek

Kesimpulan
Budidaya maggot merupakan solusi tepat untuk pengolahan sampah organik dan peluang ekonomi di desa. Kegiatan KKN ini menunjukkan bahwa masyarakat desa memiliki antusiasme yang tinggi untuk belajar dan mengembangkan budidaya maggot. Dukungan dari pemerintah, tokoh masyarakat, dan pihak terkait sangat diperlukan untuk mendorong pengembangan budidaya maggot di pedesaan karena memiliki segudang manfaat yang dapat dikembangkan apabila menekuni budidaya maggot.
 
Gambar 5. Leaflet budidaya maggot



 
Oleh: 
Tim KKN Universitas Diponegoro Desa Troketon

Perencanaan dan Pembuatan Biopori untuk Mengurangi Potensi Genangan Air dan Banjir di Desa Troketon

 
Gambar 1. Proses penanaman biopori 
di wilayah Kadus 3 Desa Troketon


Loetju.id - Klaten (26 Januari 2024) – Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro tim Desa Troketon Kecamatan Pedan telah mengembangkan perencanaan dan pembuatan biopori untuk mengurangi potensi genangan air dan banjir di Desa Troketon. Desa Troketon merupakan sebuah desa berjarak sekitar 12km dari pusat kota. Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Kaligawe di Utara, Desa Sobayan dan Desa Kedungan di Selatan, Desa di Timur, dan Desa Cetan Kecamatan Ceper di Barat. 

Dengan adanya kehadiran tim KKN Desa Troketon, desa ini telah menerima inisiatif berkelanjutan yang menarik dalam bentuk penggunaan biopori sebagai upaya pelestarian lingkungan. Biopori, sebuah teknologi sederhana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi risiko banjir, telah menjadi fokus utama dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa ini.

Artikel ini membahas laporan tentang penggunaan biopori dalam lingkup KKN di Desa Troketon. Kegiatan KKN ini melibatkan mahasiswa dari berbagai bidang studi, yang bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mengimplementasikan biopori sebagai solusi untuk mengatasi masalah lingkungan setempat.
 
Desa Troketon di musim penghujan seperti saat ini sering mengalami masalah seperti adanya genangan air, sirkulasi air yang kurang baik di got, dan penurunan kualitas kesuburan tanah. Dalam upaya untuk mengatasi masalah-masalah ini, mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro telah memperkenalkan konsep biopori kepada masyarakat Desa Troketon sebagai salah satu solusi yang dapat diadopsi secara lokal dan mudah untuk dibuat serta dilaksanakan.

Tim KKN Desa Troketon terdiri dari mahasiswa dari berbagai jurusan, termasuk teknik kimia, perencanaan wilayah dan kota, ilmu pemerintahan, dan antropologi sosial. Mereka melakukan pendekatan partisipatif dengan berdiskusi dan melibatkan masyarakat setempat dalam setiap tahapan proyek. Langkah-langkah konkret termasuk pendidikan tentang manfaat biopori, identifikasi lokasi yang tepat, dan pelaksanaan pembuatan biopori dilakukan oleh tim ini dalam menyelesaikan program kerja multidisiplin yang mereka rencanakan. 

Hasil
Setelah beberapa hari bekerja sama dengan masyarakat tentang penempatan lokasi biopori yang strategis, hasil yang menjanjikan telah tercapai. Sejumlah biopori telah dibuat di area yang strategis, termasuk di Perkebunan warga, tanah kas desa, dan wilayah terindikasi genangan air saat hujan deras. Masyarakat lokal mulai menyadari manfaatnya, baik dalam menjaga kualitas tanah maupun mengurangi risiko banjir.
 
Gambar 2. Partisipasi dan antusias masyarakat 
untuk gotong royong menanam biopori

Diskusi
Penggunaan biopori di Desa Troketon menunjukkan potensi besar sebagai solusi sederhana dan efektif untuk mengatasi masalah lingkungan setempat. Dengan hadirnya biopori di lingkungan masyarakat, maka permasalahan genangan air dan kualitas tanah yang menurun dapat teratasi karena biopori juga dapat menghasilkan kompos dari sampah organik yang masuk ke dalam biopori. Langkah selanjutnya adalah memastikan perawatan dan pemantauan yang tepat terhadap biopori yang sudah dibuat dan memperluas pengetahuan tentang teknologi ini ke wilayah sekitarnya. Salah satu upaya tim KKN Universitas Diponegoro dalam pemantauan dan perawatan adalah dengan cara mengadakan perkumpulan warga dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam merawat dan memantau program biopori ini. 

Gambar 3. Kumpulan warga untuk mengedukasi masyarakat 
tentang pemanfaatan biopori.
 

Gambar 4. Bahan presentasi tentang manfaat penggunaan biopori.

Kesimpulan
 
Gambar 5. Proses pemasangan biopori di tanah kas desa.

Program KKN yang mengedepankan penggunaan biopori di Desa Troketon telah membawa dampak positif yang signifikan. Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, upaya pelestarian lingkungan dapat terwujud dengan lebih baik. Adopsi teknologi sederhana seperti biopori dapat menjadi langkah awal yang penting dalam membangun masyarakat pedesaan yang lebih berkelanjutan.


Oleh: 
Tim KKN Universitas Diponegoro Desa Troketon

Sampah dan Kesehatan Rumah: Inovasi Prakarya untuk Masyarakat Sehat

 


Loetju.id - Desa Malangsari, Jumat, 19 Januari 2024 – Dimulainya kegitan Edukasi tentang keterkaitan rumah sehat dengan sampah. Kegiatan ini dipimpin oleh Marsa Nadifah, seorang mahasiswa arsitektur dari Universitas Diponegoro. Siswa kelas 5 dan kelas 6 tampak bersemangat mengikuti kegiatan tersebut.

Dengan membagikan pengetahuan tentang arti rumah sehat yang mencakup aspek kebersihan dan pengelolaan sampah. Marsa Nadifah menekankan bahwa kebersihan rumah melibatkan peran aktif dalam mengelola sampah dengan cerdas.

"Rumah yang sehat bukan hanya soal penataan fisiknya, tetapi juga bagaimana kita mengelola sampah dengan bijak. Dengan melibatkan diri dalam pengelolaan sampah, kita ikut berkontribusi pada kesehatan dan kebersihan lingkungan," ungkap Marsa Nadifah.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada penyampaian materi, melainkan juga mengajak siswa terlibat dalam kegiatan praktis. Setelah mendengarkan penjelasan, siswa diajak untuk berkreasi dengan membuat hiasan dinding menggunakan kardus bekas dan lidi bekas. Langkah ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa barang yang sering dianggap tak berguna masih bisa diubah menjadi sesuatu yang memiliki nilai.

Antusiasme siswa tercermin dalam hasil kreativitas mereka saat menciptakan berbagai hiasan dinding yang menarik. Kegiatan praktis ini tidak hanya memberikan pengalaman menyenangkan, tetapi juga menjadi ajang pendidikan tentang pentingnya mendaur ulang dan pengelolaan sampah yang cerdas.

Kepala MI Malangsari, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan edukasi ini. Beliau berharap bahwa melalui program ini, anak-anak dapat memahami sejak dini tentang pentingnya mengelola sampah dengan baik. "Permasalahan sampah selalu menjadi sorotan di Desa Malangsari. Melibatkan anak-anak dalam kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan pemahaman dan kesadaran lingkungan yang akan terus dijaga dan disebarkan kepada keluarga serta masyarakat sekitar," katanya.

Kegiatan edukasi tentang rumah sehat dan sampah ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membentuk generasi yang peduli terhadap lingkungan. Semoga, melalui pemahaman sejak dini, anak-anak MI Malangsari dapat turut serta dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar mereka.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Tim 1 KKN Undip Melakukan Edukasi Pencegahan dan Pengendalian Stunting di Dusun Tegalsari, Desa Malangsari

 



Loetju.id - Telah dilakukan kegiatan edukasi pencegahan dan pengendalian stunting balita pada hari Selasa, 6 Februari 2024, oleh Aldania Linova Putri Usman, seorang mahasiswa Kesehatan Masyarakat dari Universitas Diponegoro, yang menyoroti isu krusial kesehatan masyarakat yang mengancam tumbuh kembang generasi masa depan.

Kegiatan ini melibatkan seluruh orang tua yang memiliki balita di Dusun Tegalsari, menunjukkan komitmen kuat dari masyarakat setempat untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak mereka. Dalam suasana yang penuh antusiasme, kegiatan dimulai dengan serangkaian kegiatan yang meliputi pengukuran berat dan tinggi badan pada balita. Data ini penting sebagai langkah awal dalam memantau pertumbuhan anak-anak dan mendeteksi potensi stunting.

Tak hanya itu, dilakukan juga pemberian materi edukasi yang komprehensif tentang pencegahan dan pengendalian stunting. Para orang tua diajak untuk memahami pentingnya pola makan yang seimbang, asupan gizi yang cukup, dan peran penting pemberian ASI eksklusif pada tahap awal kehidupan anak. Lebih dari sekadar memberikan informasi, mereka juga diberikan leaflet edukasi stunting yang dapat dijadikan panduan dalam memperhatikan kesehatan dan gizi anak-anak mereka.

Salah satu sorotan utama dari kegiatan ini adalah pemberian resep PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk pencegahan stunting. Dengan memberikan resep yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak, diharapkan para orang tua dapat lebih mudah mengatur pola makan anak-anak mereka untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan pemahaman baru kepada para orang tua tentang pentingnya kesadaran terhadap stunting. Melalui edukasi yang diberikan, diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka sendiri, menyebarkan informasi yang mereka dapatkan kepada keluarga dan tetangga mereka.

Kegiatan edukasi pencegahan dan pengendalian stunting di Dusun Tegalsari, Desa Malangsari, diharapkan menjadi upaya bersama untuk melawan masalah kesehatan yang mempengaruhi generasi masa depan. Dengan kolaborasi antara masyarakat lokal, mahasiswa, dan pihak terkait lainnya, diharapkan perubahan yang signifikan dapat tercapai dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan keluarga di wilayah tersebut.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP Berbagi Ilmu Pencatatan Keuangan Sederhana kepada Kader Posyandu Dusun Tegalsari

 


Loetju.id - Pada hari Selasa, 6 Februari 2024, Posyandu Dusun Tegalsari menjadi tempat kegiatan edukasi dan pendampingan pencatatan keuangan sederhana yang diselenggarakan oleh Serhena Augustuviora Rendarwoko, seorang mahasiswa akuntansi dari Universitas Diponegoro (Undip).

Kegiatan ini ditujukan khusus kepada kader-kader Posyandu di Dusun Tegalsari, yang memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut. Serhena Augustuviora Rendarwoko membawa pengetahuan akuntansi dan keuangan untuk memberikan pemahaman baru tentang betapa esensialnya pencatatan keuangan yang baik dalam pengelolaan Posyandu.

Antusiasme memenuhi ruangan saat kegiatan dimulai. Serhena, dengan penuh semangat, menyampaikan materi tentang pencatatan keuangan sederhana yang dapat diterapkan di Posyandu. Mulai dari cara mencatat pemasukan dan pengeluaran hingga pentingnya memiliki catatan keuangan yang akurat, semua disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami.

Sesi tanya jawab menjadi momen interaktif di mana para kader Posyandu dapat mengemukakan pertanyaan mereka dan berbagi pengalaman. Diskusi ini menciptakan lingkungan yang mendukung pertukaran ide dan peningkatan pengetahuan kolektif.

Tidak hanya berhenti pada penyampaian materi, kegiatan ini juga melibatkan demonstrasi pembuatan catatan keuangan sederhana secara langsung oleh Serhena. Para kader Posyandu dengan cermat mengamati dan terlibat aktif dalam proses ini, memastikan bahwa mereka dapat menerapkan pengetahuan yang baru mereka dapatkan dengan baik.

Program ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan manfaat baru bagi kader Posyandu tentang pentingnya melakukan pencatatan keuangan dengan baik. Dengan memiliki catatan keuangan yang teratur, diharapkan Posyandu dapat lebih efektif dalam mengelola sumber daya keuangannya untuk mendukung kegiatan kesehatan masyarakat di Dusun Tegalsari. Serhena Augustuviora Rendarwoko berharap bahwa ilmu yang dibagikannya dapat memberikan dampak positif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan Posyandu.



Editor:
Achmad Munandar

Mengintegrasikan Edukasi Penilaian Rumah Tahan Gempa: Inisiatif Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro di Desa Manisharjo

 


Loetju.idUniversitas memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui Program Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN bukan hanya tentang kegiatan pelayanan kepada masyarakat, tetapi juga tentang membawa inovasi dan pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Salah satu contohnya adalah inisiatif mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro yang memberikan edukasi tentang penilaian rumah tahan gempa di Desa Manisharjo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

Desa Manisharjo, seperti banyak desa di Indonesia, memiliki rumah-rumah yang rentan terhadap gempa. Kekuatan bangunan menjadi faktor penentu keberlangsungan hidup warga saat terjadi bencana alam. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami bagaimana mengevaluasi kekuatan rumah mereka terhadap gempa, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan daya tahan bangunan.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro tidak hanya memberikan penyuluhan tentang pentingnya memperhatikan ketahanan gempa dalam pembangunan rumah, tetapi juga memberikan pelatihan kepada warga dan perangkat desa Manisharjo mengenai penggunaan format penilaian rumah tahan gempa. Format ini disusun oleh para mahasiswa sebagai bagian dari proyek mereka, berdasarkan pengetahuan yang didapatkan dari literatur dan panduan teknis yang terkait.


Format penilaian ini dirancang untuk memudahkan warga dalam mengevaluasi kekuatan struktur rumah mereka. Melalui format yang sederhana namun komprehensif ini, warga dapat mengidentifikasi potensi kerentanan pada rumah mereka terhadap gempa dan mengetahui langkah-langkah perbaikan yang dapat dilakukan. Selain itu, format penilaian juga memberikan informasi tentang material konstruksi yang direkomendasikan untuk membangun rumah tahan gempa.


Selain memberikan edukasi tentang penilaian rumah tahan gempa, mahasiswa juga melibatkan warga dalam diskusi tentang struktur rumah tahan gempa yang terbuat dari kayu. Diskusi terjadi dengan bahasan mengenai jenis rumah tradisional indonesia yang ternyata merupakan rumah dengan kriteria rumah tahan gempa. Konsep rumah panggung yang digunakan beberapa rumah tradisional indonesia menjadi konsep utama bagaimana bangunan tersebut mampu merespon gerak gempa sehingga mengurangi kerusakan yang dapat terjadi terhadap rumah.

Inisiatif mahasiswa KKN Universitas Diponegoro di Desa Manisharjo merupakan contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat terhadap bencana alam. Melalui kolaborasi antara universitas, warga, dan pemerintah daerah, upaya-upaya ini dapat memiliki dampak jangka panjang dalam membangun komunitas yang lebih tangguh dan berdaya tahan terhadap ancaman gempa.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Membangun Desain Masterplan Kawasan Sarana Olahraga dan Pertanian Terpadu di Desa Manisharjo

 



Loetju.idKawasan pedesaan seringkali memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan secara multifungsi, yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat. Dalam upaya memanfaatkan potensi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro telah melaksanakan proyek yang mengarah pada pembuatan desain masterplan kawasan sarana olahraga dan pertanian terpadu di Desa Manisharjo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

Desa Manisharjo dipilih sebagai lokasi proyek KKN karena potensinya yang besar untuk pengembangan pertanian dan olahraga. Dalam proyek ini, mahasiswa KKN tidak hanya berperan sebagai agen perubahan, tetapi juga sebagai mitra kerja sama dengan perangkat desa Manisharjo dalam mengembangkan desain masterplan yang berkelanjutan.

Metode yang digunakan dalam pembuatan desain masterplan ini adalah diskusi dan musyawarah bersama dengan perangkat desa dan masyarakat setempat. Partisipasi aktif dari semua pihak dianggap sangat penting dalam memastikan bahwa desain yang dihasilkan benar-benar memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat, serta sesuai dengan kondisi lingkungan dan budaya lokal.

Berikut adalah beberapa fitur utama yang dimasukkan dalam desain masterplan kawasan sarana olahraga dan pertanian terpadu di Desa Manisharjo:

Fasilitas Olahraga: Desain mencakup pembangunan fasilitas olahraga yang mencakup lapangan sepak bola kecil, lapangan bulu tangkis, dan lapangan voli pantai. Ini bertujuan untuk memberikan sarana rekreasi dan olahraga bagi masyarakat setempat, serta mendorong gaya hidup sehat dan aktif.

Area Pertanian Terpadu: Sebagian lahan akan dialokasikan untuk pengembangan pertanian terpadu, yang mencakup lahan pertanian organik, kebun raya, peternakan, dan kolam lele Tujuan dari area ini adalah untuk meningkatkan kemandirian pangan desa, mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan, dan memberikan peluang ekonomi bagi petani lokal.

Tempat Kelompok Wanita Tani: Desain juga memasukkan tempat khusus bagi kelompok wanita tani untuk berkumpul, berdiskusi, dan belajar bersama. Ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan dalam sektor pertanian dan memperkuat jaringan sosial di antara mereka.

Greenhouse: Pembangunan greenhouse akan memungkinkan produksi tanaman hortikultura yang lebih baik dan lebih konsisten sepanjang tahun. Greenhouse juga dapat digunakan sebagai tempat pelatihan dan pendidikan bagi petani tentang teknik bertani modern dan berkelanjutan.

Gazebo: Gazebo akan dibangun sebagai tempat istirahat dan pertemuan komunitas di kawasan olahraga dan pertanian. Fungsi gazebo ini juga dapat dimaksimalkan untuk kegiatan sosial dan budaya masyarakat Desa Manisharjo.


Dengan melibatkan perangkat desa dan masyarakat dalam proses perencanaan dan desain, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro telah berhasil menciptakan masterplan yang tidak hanya memperhitungkan aspek fisik, tetapi juga memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Melalui kolaborasi yang kuat antara universitas, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan kawasan ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pengembangan pedesaan yang berkelanjutan dan inklusif.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Dunia Maritim dan Perkapalan ke Siswa Madrasah Ibtidaiyah Walisongo di Desa Manisharjo



Loetju.idSabtu (27/01/2024), mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro Tahun 2024 melakukan program untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah Walisongo, Desa Manisharjo,Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo tentang dunia kemaritiman dan perkapalan. Program ini dilakukan oleh Muhammad Rifqi Aditya, mahasiswa Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengenalkan dunia kemaritiman sejak dini kepada anak-anak. Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan berupa poster tentang perkapalan.
 
Kegiatan ini dilangsungkan di ruang kelas 6 MI Walisongo. Pada kegiatan tersebut mahasiswa KKN mengenalkan ilmu-ilmu kemaritiman dan pengenalan tentang alat transportasi laut, seperti kapal. Pada dasarnya, dunia maritim dan perkapalan memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama di negara kepulauan seperti Indonesia. Namun, pemahaman mengenai bidang ini seringkali terbatas pada kalangan tertentu saja. Oleh karena itu, langkah yang diambil oleh mahasiswa KKN untuk mengenalkan hal ini kepada siswa MI merupakan langkah yang sangat positif.
 

Dengan adanya kegiatan ini, siswa MI Walisongo tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga diinspirasi untuk menjelajahi bidang-bidang baru yang mungkin sebelumnya tidak mereka pertimbangkan. Beberapa di antara mereka mungkin menjadi tertarik untuk mengejar karir di industri maritim dan perkapalan di masa depan, atau setidaknya memiliki apresiasi yang lebih besar terhadap pentingnya sektor ini dalam perekonomian Indonesia.




Editor:
Achmad Munandar

Comika

Politika

Gen Z